Anda di halaman 1dari 22

1

PENGARUH SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR DALAM RANGKA


MENDUKUNG KESELAMATAN PELAYARAN DIPELABUHAN
TANJUNG EMAS SEMARANG

KARYA TULIS

Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi


Diploma III Jurusan Nautika

Disusun oleh :
Nama : SIGIT NUGROHO
N.I.T : 15.51.1158
Jurusan : Nautika

PROGRAM STUDI NAUTIKA


AKADEMI PELAYARAN NIAGA INDONESIA
SEMARANG
2017
2

LEMBAR PENGESAHAN
Nama : SIGIT NUGROHO

NIT : 15.51.1158
Judul : Pengaruh Surat Persetujuan Berlayar Dalam
Rangka Mendukung Keselamatan Pelayaran di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Tugas Akhir ini dipertahankan dalam Ujian Tugas Akhir


Didepan Tim Penguji pada :02 / Desember / 2017
Dosen Pembimbing

Penguji I Penguji II

Mengetahui,
Ketua Program Studi Nautika
Akademi Pelayaran Niaga Indonesia

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


3

MOTTO

 Hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin dan besok harus lebih baik
dari pada hari ini
 Dalam mengawali semua kegiatan dengan berdo’a dan selalu berfikir
positif
 Jadilah pribadi layaknya padi, yang semakin tua semakin merunduk
 Restu dan Do’a dari kedua orang tua yang selalu memberikan
penyemangat dalam hidup.
 Jika sewaktu-waktu kita jatuh bukan berarti kita tidak bisa bangun
kembali, kecuali jika kita memang memilih menyerah
 Jangan pernah berputus asa jika mengalami kesulitan
 Hendaklah tetap rendah hati dan selalu mengalah dalam setiap masalah
dan selalu bersyukur.
 Mulailah setiap hari dengan senyum dan akhiri dengan senyuman
 Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali
4

PERSEMBAHAN

 Kepada Tuhan ALLAH SWT yang selalu memberikan berkat dan karunia
kesehatan dalam kehidupan dan selama praktek diberikan keselamatan dan
kelancara sampai penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan
 Kepada kedua orangtua Bapak dan Ibu serta semua saodaraku yang selalu
memberikan doa semangat dan dukungan secara moral, material kepada
penulis.
 Bapak dan ibu dosen di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia semarang
yang telah memberikan ilmu yang sangat mahal bagi kehidupan saya
untuk bekal di masa depan senior-senior dan sahabat yang telah senantiasa
mendampingi dan memberikan semangat.
 Dosen pembimbing yang terus memotivasi untuk selalu fokus dalam
menyelesaikan tugas akhir supaya menyelesaikan tugas akhir dengan tepat
waktu
 Segenap jajaran istruktur, pembina taruna, dan para senior AKPELNI
Semarang saya berterima kasih atas bimbingannya selama ini
 Segenap pegawai kantor KSOP Semarang yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan selama melaksanakan praktek darat
 Teman-teman angkatan 51 secara khusus penulis persembahkan untuk
kelas Nautika F
 Dan persembahan kepada almamater yang saya banggakan AKPELNI
Semarang.
5

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : SIGIT NUGROHO

NIT : 15.51.1158

Prodi : NAUTIKA

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam karya tulis ilmiah (KTI) hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian
atau seluruhnya, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam KTI ini
dikutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Walaupun tim penguji penulis
ini telah membubuhkan tanda tangan sebagai keabsahannya, seluruh isi KTI ini
menjadi tanggung jawab saya sendiri. Apabila di kemudian hari saya terbukti
melakukan jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang 02 Desember 2017

Yang membuat pernyataan

SIGIT NUGROHO
NIT : 15.51.1158
6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat dan
anugerahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan
mengambil judul : PENGARUH SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR
DALAM RANGKA MENDUKUNG KESELAMATAN PELAYARAN DI
PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Dimana tujuan karya tulis ini
dimaksudkan untuk memenuhi Salah satu syarat guna Untuk Menyelesaikan
program studi diploma (D III) Nautika AKPELNI Semarang.

Dalam penyelesaian Karya Tulis ini, penulis banyak mendapat bimbingan


serta bantuan dari berbagai pihak dengan penuh kesabaran dan keiklasan. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :

1. selaku kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I


Tanjung Emas Semarang. Yang Telah Memberikan Ijin Praktek
2. Capt. Achmad Sulistiyo, MM, M.Mar selaku Direktur Akademi Pelayaran
Niaga Indonesia Semarang.
3. dan selaku dosen penguji II
4. selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan karya tulis.
5. selaku wali kelas dan selaku dosen pembimbimg dari mulai melaksanakan
pembelajaran sampai sekarang
6. selaku dosen penguji I
7. Segenap pegawai kantor KSOP Semarang yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan selama melaksanakan praktek darat dan senantiyasa
memberikan semangat untuk penyusunan karya tulis.
8. Semua sahabat-sahabat kelas Nautika F yang telah sama-sama berjuang
mulai awal sampai terakhir dan selalu memberikan semangat dan
bantuannya.
7

9. Semua pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan karya tulis yang


tidak dapat penulis sebutkan satu persatuhingga terselesainya karya tulis
ini.

Penulis juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada


seluruh pihak apabila dalam penyusunan karya tulis ini terdapat kesalahan Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini belum sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang mendukung dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan penulisan karya tulis ini.

Semarang, 02 Desember 2017

Penulis

ABSTRAK
8

Sigit Nugroho, 2017.”Pengaruh Surat Persetujuan Berlayar dalam Rangka


Mendukung Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas
Semarang”. Pembimbing : Program Studi Nautika (AKPELNI Semarang).

Surat Persetujuan Berlayar ( Port Clearance ) merupakan suatu proses


pengawasan yang di lakukan oleh syahbandar terhadap kapal yang akan berlayar
meninggalkan pelabuhan untuk memastikan bahwa kapal, awak kapal, dan
muatannya secara teknis-administratif telah memenuhi persyaratan keselamatan
dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim. Sesuai undang-
undang dan peraturan yang berlaku.

Penulis berharap para pembaca dapat memahami lebih jauh tentang


prosedur pelayanan surat persetujuan berlayar agar dapat mempermudah dalam
proses pelayanan dan penerbitan surat persetujuan belayar sehingga dapat di
lakukan dengan efektip dan efisien

Kata kunci : Surat Persetujuan Berlayar, kesyahbandaran, keselamatan pelayaran,


kepelabuhanan.
9

ABSTRACT

Sigit Nugroho. 2017.” The effect of Port Clearance to support the safety of
shipping in Office Kesyahbandaran and Port Authorities Class I Tanjung Emas
Semarang”. Supervisor : Study Program Nautical Departement (AKPELNI
Semarang)

Port clearance is a supervisory process undertaken by the syahbandar


Against the ship that will sail leaving the port to ensure that the ship, its crew and
its cargo tehnically-administrative has met the requirements safety and security of
the voyage As well as the protection of the maritime environment
Corresponding constitution and regulations

The author hopes that reader can understand more about the service
procedur port clearance in order to facilitate the process of service and publishing
port clerance so it can be done effectively and afficiently

Keywords: Harbour Master, Sailing Approval Letter, Safety Sail, port


10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iii

SURAT PERNYATAAN.......................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................vi

ABSTRAK...........................................................................................................viii

DAFTAR ISI..........................................................................................................x

DAFTAR BAGAN..............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................3

1.3 Ruang Lingkup Masalah........................................................................4

1.4 Tujuan dan Manfaat...............................................................................4

1.4.1 Tujuan Penulisan............................................................................4

1.4.2 Manfaat Penulisan..........................................................................5

1.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................6

1.5.1 Metode Observasi...........................................................................6

1.5.2 Metode Interview...........................................................................6

1.5.3 Metode Studi Pustaka.....................................................................6

1.6 Sistematika Penulisan............................................................................7


11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori...........................................................................................8

2.1.1 Pengertian Prosedur........................................................................8

2.1.2Pengertian Pelabuhan......................................................................8

2.1.3Pengertian Kepelabuhanan..............................................................9

2.1.4Pengertian Keselamatan..................................................................10

2.1.5Pengertian Keselamatan Pelayaran.................................................13

2.1.6 Pengertian Surat Persetujuan Berlayar ..........................................14

2.1.7 Ketentuan Surat Persetujuan Berlayar .......................................... 15

2.1.8 Pengertian Syahbandar ................................................................ 19

2.1.9 Fungsi Tugas dan Kewenangan Syahbandar ............................... 24

2.1.10 Pengertian Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ................ 26

2.1.11 Pengertian Otoritas Pelabuhan ................................................... 27

2.2 Kerangka Berfikir..................................................................................25

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Data...................................................................................... 27

3.1.1 Sejarah Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas


Semarang.................................................................................... 27

3.1.2 Visi dan Misi Lembaga............................................................... 29

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas


Semarang......................................................................................31

3.2 Pembahasan............................................................................................32

3.2.1 Prosedur Pelayanan Surat Persetujuan Berlayar di Kantor KSOP


Kelas I Tanjung Emas Semarang................................................32

3.2.1.1 Proses Clearance In ........................................................34

3.2.1.2 Proses Clearance Out......................................................37


12

3.2.1.3 prosedur penerbitan surat persetujuan berlayar................41

3.2.2 Dokumen-dokumen Yang Diperlukan Untuk Penerbitan Surat


Persetujuan Berlayar ...................................................................42

3.2.2.1 Dokumen Kapal (Ship’ Dokument)................................. 44

3.2.2.2 Dokumen Muat Kapal (Shipping Dokumen)....................47

3.2.3Kendala-kendala Apa Saja Yang Terjadi Dalam Penerbitan Surat


Persetujuan Berlayar di Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas
Semarang......................................................................................49

3.3 Upaya Pendekatan Pemecahan Masalah.......................................50

3.3.1 Harus Mengikuti Alur Penerbitan Surat Persetujuan


Berlayar...............................................................................50

3.3.2 Perpanjangan Dokumen Kapal ( Ship’s Dokumen ) ...........52

3.3.3 Cara Mengatasi Kendala Dalam Penerbitan Surat


Persetujuan Berlayar...........................................................53

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................55

4.2 Saran.......................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................57

DAFTAR LAMPIRAN
13

DAFTAR BAGAN
Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Penerbitan Surat Persetujuan


Berlayar............................................................................................... 26
Bagan 3.2 Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas I Tanjung Emas Semarang...........................................................31
Bagan 3.3 Prosedur Pelayanan Penerbitan surat persetujuan berlayar..................41
14

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRANI : Permohonan penerbitan surat persetujuan berlayar


LAMPIRAN 2 : Daftar periksa pemenuhan kewajiban kapal lainnya
dalam rangka penerbitan suratpersetujuan berlayar
LAMPIRAN 3 : Daftar pemeriksaan kelengkapan dan validitas surat
dan dokumen kapal dalam rangka penerbitan surat persetujuan
berlayar
LAMPIRAN 4 : Daftar barang / Cargo Manifest
LAMPIRAN 5 : Laporan keberangkatan & kedatangan kapal
LAMPIRAN 6 : Pemberitahuan rencana kedatangan kapal ( PRKK)
LAMPIRAN 7 :.Daftar anak buah kapal
LAMPIRAN 8 : Surat Pernyataan Nahkoda
LAMPIRAN 9 : Bukti Pembayaran PNBP ( Labuh, VTS, Rambu )
LAMPIRAN 10 : Memorandum pemeriksaan dokumen dan crew
LAMPIRAN 11 : Surat Persetujuan Berlayar
15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara kepulauan, diharuskan memiliki sarana maritim
sebagai salah satu upaya untuk mengatasi sekaligus kebutuhan transportasi.
Hal ini memaksa pemeritah untuk meningkatkan seluruh unsur pendukung
transportasi laut sendiri sekaligus menjamin keselamatan penumpang
sendiri.Dengan letak geografis Indonesia yang sangat strategis yaitu pada
posisi silang perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak pulau
yang terhubung dengan lautan.Disamping itu, segala sesuatu kebutuhan
masyarakat Indonesia semakin besar.Sehingga untuk saling berhubungan
demi kelancaran perekonomian dan kebutuhan masyarakat dibutuhkan
sarana transportasi, salah satunya adalah kapal laut.Transportasi
pengangkutan barang menggunakan kapal laut sampai sekarang ini masih
sangat penting digunakan, melihat dari fungsinya yang dapat mengangkut
barang dengan daya angkut yang sangat besar dibandingkan dengan sarana
transportasi lainnya.

Menyadari pentingnya transportasi dan jasa pelayaran dalam mendukung


kelancaran perdagangan dalam negeri maupun luar negeri, maka sarana
transportasi laut menjadi salah satu yang terpenting dan yang paling
tepat.Akan tetapi, dengan semakin banyaknya jasa – jasa pengiriman barang
menggunakan sarana transportasi laut semakin banyak pula peraturan –
peraturan yang setiap tahun selalu dikeluarkan oleh pemerintah melalui
undang – undang, peraturan pemerintah maupun peraturan menteri.Hal ini
dilakukan sebagai penunjang keamanan dan keselamatan sarana transportasi
laut yang digunakan untuk jasa pengangkutan barang dan penumpang. Maka
diperlukan kerja sama dan koordinasi yang baik antara pihak Otoritas
Pelabuhan dalam hal ini Syahbandar dengan pengguna jasa dalam hal ini
16

perusahaan pelayaran. Hubungan yang baik antara instansi dengan pihak –


pihak yang terkait akan menentukan efektif dan efisiennya operasional kapal
untuk menciptakan keamanan dan keselamatan pelayaran kapal laut.
Pada dasarnya penegakan hukum di laut ( law enforcement at sea )
merupakan implementasi dari kerjasama antara Syahbandar dengan pihak –
pihak yang berkepentingan dalam operasional kapal.

Penegakan hukum di laut sangat penting, karena merupakan upaya


penegakan undang – undang dan peraturan yang menjadi instrumen
pengatur kedaulatan wilayah perairan Negara, penggunaan laut sebagai
sarana perhubungan dan komunikasi serta mengatur tata tertib
pemanfaatan sumber daya alam, lingkungan hidup dan ekosistemnya.
Dalam upaya penegakan hukum di laut yang dilaksanakan melalui operasi
patroli keamanan dan keselamatan, baik secara parsial oleh berbagai
instansi penting (stake holder) maupun secara terkoordinasi yang
diselenggarakan oleh badan koordinasi keamanan laut, terdapat beberapa
catatan yaitu kapal yang telah memiliki surat persetujuan berlayar (SPB),
namun ketika diperiksa di tengah laut ternyata tidak laik laut.

Kapal dianggap tidak laik laut karena tidak sesuai dengan


persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan tentang keselamatan kapal
seperti buku pelaut mati, sertifikat kapal mati, sijil awak kapal tidak
sesuai, muatan kapal tidak sesuai dengan cargo manifest, muatan
berlebihan / over draught, tanda pendaftaran kapal tidak terpasang, alat
keselamatan tidak berfungsi serta tidak memadai, dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayaran, diperlukan peran penting


Syahbandar dalam melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan
pelayaran sesuai Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 Pasal 207 ayat
1 tentang fungsi, tugas dan kewenangan Syahbandar. Oleh karena itu
diperlukan suatu pengawasan dan pemeriksaan terhadap kapal dan
17

dokumen – dokumen kapal sebelum diterbitkan surat persetujuan berlayar.


Perusahaan pelayaran wajib mengikuti aturan – aturan yang telah
ditetapkan oleh Syahbandar dalam hal penerbitan surat persetujuan
berlayar. Namun dalam kenyataannya pihak Syahbandar memiliki
peraturan – peraturan yang berbeda disetiap kantor Syahbandar tidak
terkecuali kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung
Emas Semarang.

Oleh karena itu untuk lebih memahaminya, maka dalam menyusun karya
tulis ini penulis memilih judul “PENGARUH SURAT PERSETUJUAN
BERLAYAR DALAM RANGKA MENDUKUNG KESELAMATAN
PELAYARAN DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG”
Dengan alasan :
1. Peranan Syahbandar sangat penting dalam pengawasan dan pemeriksaan
dokumen – dokumen kapal, sehingga tercapai keamanan dan keselamatan
pelayaran.
2. Untuk mengetahui dokumen yang diperlukan dalam penerbitan surat
persetujuan berlayar
3. Penulis ingin mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam
penerbitan surat persetujuan berlayar dan bagaimana tindakan pihak
Syahbandar dalam mengatasi kendala tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan pengamatan selama penulis
melaksanakan praktek darat di kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang, penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur dan penerbitan surat persetujan berlayar ?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan dalam prosedur penerbitan
surat persetujuan berlayar ?
3. Bagaimana kendala dalam prosedur penerbitan surat persetujuan
18

berlayar ?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Karena keterbatasan waktu, tempat dan biaya maka ruang lingkup penulisan
karya tulis ilmiah ini hanya membahas tentang prosedur penerbitan surat
persetujuan berlayar oleh kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas I Tanjung Emas Semarang.
1. Prosedur penerbitan surat persetujuan berlayar
2. Dokumen – dokumen yang diperlukan dalam penerbitan surat
persetujuan berlayar
3. Kendala – kendalayang terjadi dalam penerbitan surat persetujuan
berlayar

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.4.1 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, tujuan yang akan dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Terselesaikannya salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program Diploma III pada jurusan Nautika
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan dokumen dokumen yang
digunakan dalam penerbitan surat persetujuan berlayar dikeluarkan
oleh kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I
Tanjung Emas Semarang.
3. Untuk mengetahui fungsi, tugas dan kewenangan Syahbandar.
4. Untuk mengetahui kendala – kendala apa saja yang terjadi dalam
penerbitan surat persetujuan berlayar yang dikeluarkan oleh kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas
Seamarang.
19

1.4.2 Manfaat Penulisan


Dalam pembahasan karya tulis ini, manfaat penulisan yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis :
Sebagai pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah dan
sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh
surat persetujuan berlayar serta sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Diploma III.
2. Bagi pembaca :
a. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi acuan penulisan karya
tulis ilmiah berikutnya, sehingga dapat menyajikan hasil kajian
yang lebih baik dan lebih akurat.
b. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya
pengaruh surat persetujuan berlayar.
c. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kendala-
kendala dalam penerbitan surat persetujuan berlayar
3. Bagi perusahaan :
a. Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi perusahaan untuk memotivasi perusahaan agar dapat
meningkatkan kinerja dalam pelayanan jasa dan untuk
mengurangi tingkat kesalahan yang timbul selama
melaksanakan pelayanan sehingga mencapai pelayanan jasa
yang terbaik.
4. Bagi Akademik
a. Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi
sarana pembelajaran dan informasi bagi taruna serta menambah
bahan referensi di perpustakaan AKPELNI.
b. Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan Praktek Darat (PRADA) pada tahun berikutnya.
20

1.5 Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan hasil penulisan yang baik, maka data dan informasi
yang dipergunakan harus lengkap dan objektif serta dapat dipertanggung
jawabkan, Oleh karena itu, dalam penyusunan dan penulisan karya tulis
ilmiah ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.5.1 Metode Observasi
Metode Observasi merupakan suatu metode yang dilksanakan dengan
cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek. Penulis
mempelajari dan mencari penyesuaian antara keterangan yang
diperoleh dengan keadaan lapangan yang sebenarnya. Dalam hal ini
pengamatan dilakukan pada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang, Sub bagian yang terkait
lainnya.
1.5.2 Metode Interview
Metode interview merupakan suatu metode pengumpulan data oleh
penulis dengan melakukan dialog dan tanya jawab dengan pihak yang
berkaitan serta mencatat data atau informasi yang penulis peroleh dari
bimbingan saat di lapangan atau dari pihak yang berkompetensi pada
bidang Kesyahbandaran.
1.5.3 Metode Studi Pustaka
Metode Studi Pustaka merupakan suatu metode pengumpulan data
oleh penulis dengan melakukan pencarian referensi yang terdapat di
dalam buku maupun internet sehingga data – data ini dapat dijadikan
pola pikir dalam mengembangkan pembahasan dan sebagai pelengkap
data apabila terdapat kesulitan pemecahan masalah dalam penulisan
dengan mempelajari teori – teori yang berhubungan dengan pokok
masalah.
1.6 Sistematika Penulisan
21

Maksud dan sistematika penulisan karya tulis ini adalah untuk


mendapatkan data-data sebgai bahan penulisan, diambil ketika prada
dengan menggunakan meteologi penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Ruang
Lingkup Masalah, Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan,
Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis mencoba membahas tentang pengertian
pengaruh, pengertian surat persetujuan, penegertian syahdandar
serta tugas tugas dan fungsinya berdasarkan teori-teori yang ada
serta kerangka berfikir.
BAB III : PEMBAHASAN MASALAH
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang deskripsi data
sejarah kantor, struktur dan organisasi, prosedur pelayanan,
dokumen-dokumen yang diperlukan, kendala-kendala yang terjadi
dan cara mengatasi kendala dalam pelayanan prosedur penerbitan
surat persetujuan berlayar
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran mengenai semua bab
diatas
DAFTAR PUSTAKA
Dalam lembar ini terdapat berbagai sumber-sumber kepustakaan
yang mana merupakan sumber tertulis yang membantu penulis
dalam penulisan karya tulis
LAMPIRAN
Dalam lembar ini terdapat berbagai lampiran berupa dokumen-
dokumen yang mana merupakan dokumen persyaratan dalam
penerbitan surat persetujuan berlayar
22

BAB II
LANDASAN TEORI

BAB III
PEMBAHASAN

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan beberapa kesimpulan terhadap


permasalahan yang telah di bahas atau diuraikan diatas, dan selanjutnya penulis
juga memberikan beberapa saran yang di harapkn dapat bermanfaat.

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai