Tari Caping - Susanti - 1401418334
Tari Caping - Susanti - 1401418334
Disusun oleh:
Nama : Susanti
NIM : 1401418334
Rombel :G
No. Urut : 22
2020
KARAKTERISTIK GERAK TARI CAPING PADA ANAK SD
Oleh
Susanti (1401418334)
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES
Abstrak: Pembelajaran seni tari merupakan salah satu pembelajaran yang penting dalam
mengembangkan kemampuan motorik karena hal yang menjadi dasar dalam pembelajaran
seni tari adalah gerak, dan gerak merupakan unsur utama dalam perkembangan kemampuan
motorik. Pembelajaran seni tari perlu diajarkan pada tingkat sekolah dasar karena mempunyai
manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya berperan untuk
mengasah kemampuan motorik anak. Setiap gerakan dalam seni tari memiliki karateristik
yang berbeda-beda. Begitu pula gerakan tari yang dilakukan anak SD pasti memiliki
karakteristik tersendiri. Seperti halnya tari caping yang ditarikan oleh anak SD. Tari Caping
Ngancak merupakan salah satu kesenian tari kreasi baru yang ada di Lamongan. Tari caping
ngancak di ciptakan oleh seniman berbakat yaitu Tri Kristiani, Ninin Desinta dan Purnomo.
Tari Caping Ngancak mempunyai banyak prestasi dan gerakan yang unik sesuai dengan
penggambaran dinamika kehidupan masyarakat petani yang ada di Lamongan sehingga tari
Caping Ngancak mempunyai potensi sebagai kesenian khas lamongan. Pengamatan ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik gerakan tari caping pada anak SD secara mendetail.
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ki Hajar Dewantara, sebagaimana dimuat dalam tulisan Dwi Siswoyo, dkk. (2007:20),
menjelaskan bahwa pendidikan adalah menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya menurut UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Secara singkat, maka pendidikan dapat disimpulkan bahwa
pendidikan merupakan suatu usaha pendidik untuk menyalurkan ilmu pengetahuan serta
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat kepada peserta didik.
Eksistensi pendidikan tidak dapat terlepas dari adanya lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD). Pendidikan seni tari dan drama adalah
salah satu materi yang termuat dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Sebagai
seorang calon pendidik maka diperlukan pengetahuan tentang seni dan drama untuk anak usia
SD. Keterampilan seorang guru dalam memahami karakteristik anak usia SD sangat
diperlukan dalam menyampaikan materi ini.
Perlu dipahami bahwa karakteristik gerakan setiap tari pasti berbeda-beda begitu pula usia
perkembangan anak juga mempengaruhi hasil dari gerakan yang dilakukan.
Rumusan Masalah
Tujuan
B. PEMBAHASAN
Karakteristik Gerak Anak SD
Karakteristik gerak anak SD adalah sebagai berikut:
1) Menirukan. Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati
(observable), maka ia akan mulai membuat tiruan terhadap action itu sampai pada
tingkat otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hati untuk menirukannya.
2) Manipulasi. Pada tingkat ini anak didik dapt menampilkan suatu action seperti
diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati. Dia mulai dapat membedakan
antara satu set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action yang
diperlukan dan mulai memiliki keterampilan dalam manipulasi implementasi.
3) Kesaksamaan (Precision). Kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah
sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu kegiatan
tertentu.
4) Artikulasi (Articulation). Anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan action
dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara action yang berbeda-beda.
5) Naturalisasi. Tingkat terakhir dari kemampuan psikhomotorik adalah apabila anak telah
dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Keterampilan
penampilan ini telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut
ditampilkan dengan pengeluaran yang minimum (Sunaryo, 1984).
Dalam perkembangannya, anak SD pada kelas rendah umumnya dapat melakukan kegiatan-
kegiatan bergerak sebagai berikut:
1) Menirukan. Anak-anak SD pada tingkat rendah, dalam bermain senang menirukan
sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang dilihat baik di TV ataupun gerakgerak
yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, teman ataupun binatang.
2) Manipulasi. Dalam hal ini anak-anak di kelas rendah secara spontan menampilkan
gerak-gerak dari objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya.
Sedangkan anak pada kelas tinggi dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai
berikut:
1) Kesaksamaan (Precision) Anak memiliki kemampuan dalam menampilkan suatu
kegiatan yang lebih tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan dari
kegiatan yang dilakukannya.
2) Artikulasi (Articulation) Pada tahap ini anak sudah dapat menyusun atau menata
susunan gerak dan objek yang dimintainya. Paling tidak anak mempunyai keberanian
untuk mengkoordinasikan gerak-gerak yang dibuatnya sendiri.
3) Naturalisasi Di sini anak mempunyai kemampuan psikologis motorik yang lebih tinggi,
dan dapat melakukan keteampilan geak secara urut dan tersusun dengan baik. Dengan
kata lain pada tahap ini anak sudah memiliki keterampilan melakukan gerak yang
cukup tinggi.
C. HASIL PENGAMATAN
Krakteristik Gerak Tari Caping Anak SD
Dalam pementasannya, tarian ini umumnya dibawakan secara berkelompok oleh para
penari putri berjumlah ganjil. Terkadang ditarikan oleh 3, 5, 9 dan bahkan pernah melibatkan
hingga 11 penari. Sejalan dengan apa yang menginspirasi lahirnya Tari Lamongan ini, setiap
gerakan yang dihadirkan adalah menggambarkan aktivitas para petani Lamongan ketika
menggarap sawah. Dalam tari caping yang dibawakan anak SD ini, anak-anak menari secara
kompak, lincah dan penuh makna. Tema yang diterapkan menggunakan tingkah laku manusia
seperti sedang bertani yaitu adanya bentuk gerakan seolah sedang menanam, merawat,
mengusir hama, serta memanen.
Seperti umumnya Tari Kreasi Baru, Tari Caping Ngancak juga memadukan gerak
tarinya dengan gerakan tari tradisional. Beberapa diantaranya adalah gerakan lembehan,
gerak tikungan, gerak sogokan, gerak trecetan, gerak srisik, serta gerak jalan egolan.
Menurut Kassudiarja gerak tari merupakan gerak anggota-anggota badan manusia
yang berirama dan berjiwa. Gerak anggota badan meliputi jari-jari tangan, pergelangan
tangan, keseluruhan tangan, badan, leher, kepala, mata, bahu, pinggul, kaki, lutut, dan
pergelangan kaki. Anggota–anggota badan ini bisa berdiri sendiri atau dapat dipadukan
sehingga menjadi suatu kesatuan gerak yang Indah. Masing-masing daerah memiliki budaya
dan selera yang berbeda-beda karena jika dicermati dalam tarian pasti akan terdapat
perbedaan dalam bentuk gerak dan teknik memperagakannya. Dalam tari Caping sendiri
terdapat beberapa gerakan yang menggambarkan aktifitas petani yang terdapat beberapa
tahapan yaitu antara lain:
1) Gerakan intro posisi awal penari duduk menekuk satu lutut, posisi kepala menunduk,
kedua tangan diatas lutut yang tegak. Kemudian mengangkat kaki kanan dan kiri ke atas
secara bergantian dan berlari ke kanan dan kiri. Kemudian kaki kanan maju kedepan,
posisi tangan diatas paha dan agak membungkuk kedepan. Kemudian tangan memegang
caping diatas kepala yang bergerak ke kanan dan ke kiri. Penari kemudian berputar dan
merentangkan tangan. Kemudian tangan diangkat keatas dan berputar-putar. Penari
kemudian jongkok dengan kedua tangan dikatupkan didepan dada. Kemudian bangun
dengan posisi tangan seperti jaipong. Yang kemudian tangan memegang caping diatas
kepala dan berputar putar. Penari berdiri tegak dengan caping di bawa ke depan dada
kemudian jongkok.
2) Gerakan Menanam Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses menanam terdapat
beberapa gerakan yaitu: Posisi badan penari tidur miring, Caping diletakan di depan
kepala, posisi tangan kiri di angkat keatas kemudian 3 penari badannya berguling
kebelakang hingga melakukan posisi sujud. Sedangkan 2 penari badan terlentang
kemudian kedua kaki diangkat dan menendang-nendang ke atas. Kemudian penari
memperagakan seperti orang yang baru bangun dari tidur. Kemudian semua penari
melakukan sujud yang dilakukan ke kiri dan ke kanan, Kondisi ini menceritakan tentang
suasana mulai pagi dimana banyak orang tidur kemudian bangun dan berdoa sebelum
memulai beraktifitas. 4 penari berbaris lurus kemudian dengan tangan memegang caping
di atas kepala dan berjalan lurus kearah kanan panggung, sedangkan 1 penari berada di
pojok kanan depan panggung dengan membawa caping di pinggangnya dan
berputarputar. Kemudian 4 penari berada di pojok kanan belakang panggung dan
melepas capingnya sedangkan 1 penari duduk jongkok di kiri depan panggung dengan
caping diberdirikan di samping tubuhnya. Kemudian para penari membawa caping yang
ditelentangkan ke atas dan dibawa di pinggang dengan posisi tangan seperti menyemai
benih dan maju ke depan. Kemudian tubuh membungkuk dan berdiri kemudian memakai
caping dengan posisi kepala menghadap ke atas dan ke bawah. Penari melepaskan caping
ke bawah dengan posisi tangan diputar kemudian tangan kanan di atas, kemudian
menggambil caping dan diangkat. 2 penari duduk dengan posisi kaki dilipat dengan
mengibaskan capingnya. sedangkan 2 penari berdiri dan 1 penari jongkok membawa
caping diatas kepala dan diangkat naik turun. Kemudian para penari bangun dengan
menegadahkan caping dan maju ke kiri dan ke kanan. Kondisi ini menggambarkan petani
yang akan berangkat bekerja disawah yang berjalan lurus dan beramai-ramai dengan
petani lain. Aktifitas yang digambarkan adalah para petani yang memulai proses
menanam dan hidup secara rukun dan gotong royong.
3) Gerakan Merawat. Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses merawat tanaman
padi terdapat beberapa gerakanyaitu: Gerakan ini diawali dengan posisi penari yang
duduk jongkok dengan caping yang di letakan di atas paha dan tangan bergerak dari
bawah ke atas yang digoyang-goyangkan dan dilambaikan ke kiri dan ke kanan dengan
satu penari yang berdiri danmengangkat caping yang diletakan di depan wajah dan
tangan ikut melambai-lambai. Kondisi ini menggambarkan merawat tanaman padi yang
mulai tumbuh di sawah dan melambai-lambai terkena angin.
4) Gerakan Mengusir Hama. Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses
mengusir Hama terdapat beberapa gerakan yaitu
a. Para penari berdiri. 3 berlari ke belakang dan 2 penari maju ke depan dengan caping
yang berada di depan wajahnya dan begerak ke kiri dan ke kanan. Kemudian
meloncat loncat dan berputar. Kemudian para penari berkumpul ke kanan dan kiri
panggung berjalan ke samping dengan posisi tangan diangkat ke atas seperti burung.
Kondisi ini menggambarkan hama yang ada di sawah yaitu tikus dan burung.
b. Para penari kemudian berputar dan tangannya diturunkan ke depan secara
bergantiandan menghadap ke samping kanan dengan pinggul diangkat ke atas. Dua
penari berputar- putar dan tiga penari berdiri dengan sedikit membungkuk dan
bergerak ke kiri dan ke kanan dan posis badan membungkuk de depan dan belakang
kemudian caping diputar ke depan dan meloncat loncat ke samping kiri begitu juga 2
penari lain yang meloncat secara berlawanan. Kemudian berputar dan caping
diletakan di depan dada dan dikibaskan ke samping kanan, kiri, dan atas dan
berputar-putar. Kondisi ini menggambarkan para petani yang bekerja dalam
mengusir hama yang menganggu padi mereka.
3) Gerakan Memanen. Dalam gerakan inti yang menggambarkan proses memanen terdapat
beberapa gerakan yaitu :
a. Para penari maju ke depan kemudian melempar caping ke atas dan kemudian di
tangkap. Kemudian duduk berjongkok dengan satu kaki dilipat dan mengangkat
caping kemudian badannya berputar ke samping kiri dan kanan. Kemudian duduk
dan caping di letakan ke bawah kemudian diangkat satu tangan secara bergantian ke
kanan ke kiri kemudian ke depan. Para penari berdiri dengan memutar badan dan
caping. Menghadap ke kiri menaikan kaki secara bergantian. Tiga penari duduk
berjongkok dengan tangan seperti memotong padi dan 2 penari berdiri di belakang
tangannya melakukan posisi yang sama. Penari kemudian membungkuk dengan
caping berada di depan dada dan maju ke depan kemudian diankat ke atas dan
berkumpul di tengah panggung. Tiga penari berdiri dengan memakai caping dan
yang tangannya berada di atas caping yang di tengadahkan oleh 2 orang penari
lainnya yang duduk dan jongkok. Kemudian caping diputar dan dibolak balikan
sehingga para penari bergerak ke kiri dan ke kanan. 2 Penari kemudian mumbawa 2
caping yang di letakan dalam punggungnya sedangkan 3 orang penari bergerak
lincah ke kiri dan ke kanan. Kemudian para penari bergerak mundur dengan caping
diseret ke belakang. Kondisi ini menggambarkan para petani yang memanen padinya
yang dimulai dari gerakan memotong padi, kemudian padi dipisahkan dari
batangnya dengan menggunakan alat pemisah padi, padi kemudian dibawa diatas
punggung dan di bawa pulang.
b. Para penari duduk berkumpul secara melingkar kemudian berdiri dan mundur ke
belakang dengan menggoyangkan pinggul dengan mengangkat capingnya keatas ke
bawah. Kondisi ini menggambarkan ritual sedekah bumi dengan membawa sesajen
pada saat selesai panen sebagai ungkapan rasa syukur para petani. Dalam gerakan
tari caping ngancak juga menggunakan beberapa gerakan tradisi yaitu :
i. Gerak Lembehan, gerak jalan dengan melambaikantangan ke kanan dan ke kiri
ii. Gerak Tikungan, gerak kaki dengan menjinjit dan dilakukan secara bergantian
iii. Gerakan Double step, gerakan jalan ditempat sebanyak 2 kali dan dilakukan
secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
iv. Gerak Sogokan, gerak tangan yang di pindah ke depan dan ke belakang tangan
secara bergantian.
v. Gerak Trecetan, kaki tanjak tumit diangkat denga lari-lari kecil
vi. Gerak Srisik, lari-lari kecil untuk berpindah tempat
vii. Jalan Egolan, jalan dengan menggerakan pinggul ke kiri dan ke kanan.
D. PENUTUP
Kesimpulan
Dalam setiap gerak tari memiliki perbedaan karakteristik antara satu dengan yang lain.
Salah satunya adalah tari caping yang dibawakan oleh anak SD ini menggambarkan gerakan
yang kompak, lincah dan penuh makna. Tema yang diterapkan menggunakan tingkah laku
manusia seperti sedang bertani.
Dalam tari Caping sendiri terdapat beberapa gerakan yang menggambarkan aktifitas
petani yang terdapat beberapa tahapan yaitu antara lain:
1. Gerakan intro posisi awal penari duduk menekuk satu lutut, posisi kepala menunduk,
kedua tangan diatas lutut yang tegak.
2. Gerakan Menanam
3. Gerakan Merawat
4. Gerakan Mengusir Hama
5. Gerakan Memanen
Saran
Dengan menganalisis tari asli daerah di Indonesia kita akan mengenal lebih banyak
tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia. Dan mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini.
E. DAFTAR PUSTAKA
https://blogkulo.com/tari-caping-ngancak-lamongan/
Tim Dose. 2020. Pendidikan Seni Tari. Bahan Ajar. Semarang: Program SI Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Mufidah, Sholihatul dan Septina Alrianingrum.2017. Tari Caping Ngancak Sebagai Potensi Kesenian Khas
Lamongan Tahun 2008-2012. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. 5(2): 234-236.