Anda di halaman 1dari 3

TAUHID

Materi A: Tauhid dan Pembagiannya


Pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun
aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan.
AlQur’an adalah kitab tauhid terbesar
1. Tauhid Rububiyah
Percaya bahwa Allahlah satu-satunya pencipta, pemilik, pengendali alam
raya yang dengan takdir-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta
mengendalikan alam dengan sunnah-sunnahNya
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba
berdasarkan niat taqarub (mendekatkan diri pada Allah) yang
disyari’atkan,
3. Tauhid Asma Wa Sifat
Tauhid Ama Wa Sifat yaitu menetapkan dan mengakui bahwa Allah
mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi dan
sempurna yang semuanya termaktub dalam ayat-ayat Al Qur’an dan
sunnah nabawiyah.
Materi B: Makrifatullah
Perkara pertama yang mesti dilaksanakan dalam agama adalah mengenal Allah
(awwaluddin makrifatullah). Bermula dengan mengenal Allah, maka kita akan
mengenali diri kita sendiri. Siapakah kita, dimanakah kedudukan kita berbanding
mahluk-mahluk yang lain, apakah sama misi hidup kita dengan binatang-binatang
yang ada di bumi ini, apakah tanggung jawab kita dan kemanakah kesudahan
hidup kita. Semua persoalan itu akan terjawab secara tepat setelah kita mengenali
betul-betul Allah sebagai Rabb dan Ilah. Yang Mencipta, Yang Menghi-dupkan,
Yang Mematikan dan seterusnya.
Makrifatullah yang tepat itu mestilah bersandarkan dalil-dalil dan bukti-bukti kuat
yang telah disediakan oleh Allah untuk manusia dalam berbagai bentuk agar
manusia berfikir dan membuat penilaian
Dari sini akan dihasilkan pribadi muslim yang merdeka, tenang, penuh
keberkahan dan kehidupan yang baik. Diantaranya:
a. Ketenangan
b. Barakah
c. Kehidupan yang baik
d. Surge
e. Mardhatillah
Penerapan ilmu tauhid, ilmu ma’rifatullah, dan ibrah yang dapat diambil
dari kisah tedan Bilal Bin Rabbah dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Syirik Besar
 Berdoa kepada selain
 Berniat ibadah kepada selain Allah syariat
b. Syirik Kecil
 Riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin didengar orang)
 Bersumpah dengan nama selain Allah
 Memakai jimat
 Beranggapan sial (contoh 13 adalah angka sial)
 Mantra selain Al Quran dan Hadits yang diyakini bisa menolak bahaya
 Percaya tahayul
Pengalaman hidup dengan tema “Alloh Bersama kami”
Beberapa tahun yang lalu, ketika test seleksi masuk perguruan tinggi saya
sangat berambisi untuk bisa lolos di PTN impian. Kebetulan saya saat itu
bersekolah di pondok pesantren modern yang pada saat itu pimpinan pondok saya
membuat keputusan bahwa untuk santri tingkat akhir sistem belajarnya lebih
difokuskan ke pelajaran umum untuk test ke perguruan tinggi untuk sementara
waktu . Pada saat itu saya lebih menghabiskan waktu saya untuk belajar dan
mengerjakan contoh soal test masuk PTN . Dan itu terus berlangsung sampai
tibanya semua pengumuman test masuk dan akhirnya saya tidak lolos di PTN
impian saya itu. Disana saya sangat sedih bahkan sempat berfikir bahwa Alloh
tidak adil kepada saya.
Sampai tiba di suatu malam saya terbangun, lalu saya mengambil wudhu
dan melaksanakan sholat tahjjud .ketika berdoa, saya hanya bisa menangis karena
saya merasa selama ini perjuangan saya sia-sia, tapi entah kenapa pada malam itu
hati saya tiba-tiba terbuka bahwa selama ini, saya telah melupsksn Alloh. Ketika
waktu sholat, saya selalu kepikiran belajar bahkan soal pun selalu masuk dipikiran
saya. Astagfirulloh.
Saya banyak berusaha tapi saya kurang dalam berdoa. Betapa sombongnya saya
saat itu. Secara tidak langsung saya menggangtungkan hidup saya ke soal-soal
yang saya geluti itu. Dan darisana saya mulai ibadah hanya karena Alloh,berdoa
dan berikhtiar dengan seimbang.
Dan akhirnya saya diterima di suatu perguruan tinggi yang tidak terduga
sebelumnya. Saya ikhlas. Dan hari demi demi saya lewati ternyata ini memang
yang terbaik untuk saya, banyak sekali hikmah yang saya dapatkan dan saya
benar-benar bersyukur atas izin Alloh ini. Alloh maha mengetahuiapa yang kita
butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai