Askep Defisit Perawatan Diri - Kelompok 7 - Kelas A
Askep Defisit Perawatan Diri - Kelompok 7 - Kelas A
PERAWATAN DIRI ”
Oleh:
Kelompok 7
1. Filsa Husain (841418013)
2. Iin N. Uno (841418020)
3. Ramdan Hipi (841418021)
4. Lis Sugiarti Yusup (841418024)
5. Widya Puspa Molou (841418027)
6. Rezgina Mahmud (841418030)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan dengan Gangguan Defisit Perawatan Diri ” ini. Makalah ini terwujud berkat
partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya.
Tak ada gading yang tak retak beitu juga kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyakk kekkuranan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar kami menjadi lebih baik lagi. Adapun harapan kami semoga makalah ini
dapat diterima dengan semestinya dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
meridhai kami. Amiin
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
KONSEP MEDIS.....................................................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................................3
2.2 Etiologi...........................................................................................................3
2.2.1 Faktor Predisposisi...................................................................................3
2.2.2 Faktor Presepitasi.....................................................................................3
2.3 Patofisiologi....................................................................................................4
2.4 Manifestasi Klinis...........................................................................................5
2.5 Komplikasi.....................................................................................................6
2.6 Penatalaksanaan..............................................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
KONSEP KEPERAWATAN...................................................................................8
3.1 Pengkajian......................................................................................................8
3.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................10
3.3 Intervensi Keperawatan................................................................................12
RENCANA KEPERAWATAN DEFISIT KEPERAWATAN DIRI ...................16
TERAPI KELUARGA ..........................................................................................18
BAB IV..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
4.1 Kesimpulan...................................................................................................20
4.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep medis dari gangguan defisit perawatan diri
2. Mahasiswa dapat mengetahui konsep keperawatan dari gangguan defisit
perawatan diri
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
2. Etologi
Menurut Depkes (2000) dalam Deden dan Rusdi (2013) penyebab kurangnya
perawatan diri adalah :
1. Faktor predisposisi :
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3) Kemampuan realitas menurun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
3
Manurut Depkes (2000) dalam Deden dan Rusdi (2013) faktor yang
mempengaruhi personal hygiene adalah :
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status Sosial Ekonomi
Personal higiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan persoanal higiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan, misalnya pada pasien
penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampo dan lain-lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
3. Patofisiologi
Mekanisme koping pada pasien dengan defisit perawatan diri adalah sebagai berikut:
a. Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku kembali,
seperti pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan masalah
proses informasi dan upaya untuk mengulangi ansietas (Dermawan, 2013).
4
b. Penyangkalan ( Denial ), melindungi diri terhadap kenyataan yang tak
menyenangkan dengan menolak menghadapi hal itu, yang sering dilakukan
dengan cara melarikan diri seperti menjadi “sakit” atau kesibukan lain serta
tidak berani melihat dan mengakui kenyataan yang menakutkan (Yusuf dkk,
2015).
c. Menarik diri, reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis, reaksi fisk yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber
stresor, misalnya: menjauhi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain. Reaksi
psikologis individu menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak
berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan (Dermawan, 2013).
d. Intelektualisasi, suatu bentuk penyekatan emosional karena beban emosi
dalam suatu keadaan yang menyakitkan, diputuskan, atau diubah (distorsi)
misalnya rasa sedih karena kematian orang dekat, maka mengatakan “sudah
nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi” (Yusuf dkk, 2015)
4. Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000, dalam Dermawan, 2013) tanda dan gejala klien dengan
defisit perawatan diri adalah :
A. Fisik
B. Psikologis
C. Sosial
5
1) Interaksi kurang.
2) Kegiataan kurang.
a. Data subyektif
b. Data obyektif
Menurut Dermawan (2013) dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene ialah :
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi
pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman , kebutuhan dicintai dan mencinti, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
6
6. Penatalakanaan
1. Farmakologi
a. Obat anti psikosis : Penotizin.
b. Obat anti depresi : Amitripilin.
c. Obat antu ansietas : Diasepam, bromozepam, clobozam.
d. Obat anti insomia : phnebarbital.
2. Terapi
a. Terapi Keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien dengan
memberikan perhatian :
1) Jangan memancing emosi klien.
2) Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga.
3) Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat.
4) Dengarkan, bantu, dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah yang
dialaminya.
b. Terapi Aktivitas Kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau aktivitas
lainnya, dengan berdiskusi serta bermain untuk mengembalikan keadaan klien
karena maslah sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang
lain. Ada 5 sesi yang harus dilakukan :
1) Manfaat perawatan diri.
2) Menjaga kebersihan diri.
3) Tata cara makan dan minum.
4) Tata cara eliminasi.
5) Tata cara berhias.
c. Terapi Musik
Dengan musik klien bisa terhibur, rileks, dan bermain untuk mengembalikan
kesadaran pasien.
7
3.1 Konsep keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
klien tentang nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien,
tujuan, waktu, tempat pertemuan dan topik yang akan dibicarakan.
Kemudian usia dan No RM.
b. Mahasiswa menuliskan sumber data yang didapat.
2. Alasan masuk
Tanyakan kepada klien dan keluarga
a. Apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke rumah sakit saat ini ?
b. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ?
c. Bagaimana hasilnya ?
3. Faktor predisposisi
a. Tanyakan kepada klien/keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan
jiwa dimasa lalu.
b. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami
atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
c. Tanyakan kepada klien atau keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya
yang mengalami gangguan jiwa.
d. Tanyakan kepada klien/keluarga tentang pengalaman yang tidak
menyenangkan (kegagalan, kehilangan, perpisahan, kematian, trauma
selama tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada masa lalu.
4. Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ :
a. Ukur dan observasi TTV.
b. Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
c. Tanyakan kepada klien/keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakn
oleh klien.
d. Kaji lebih lanjut sistem dn fungsi organ serta jelaskan dengan keluhan yang
ada.
8
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
c. Hubungan sosial
d. spiritual
6. Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
e. Afek
f. Interaksi selama wawancara
g. Persepsi
h. Proses pikir
i. Isi pikir
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
m. Kemampuan penilaian
n. Daya tilik diri
7. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
b. BAB/BAK
c. Mandi
d. Berpakaian
e. Istirahat dan tidur
f. Penggunaan obat
g. Pemeliharaan kesehatan
h. Kegiatan didalam rumah
i. Kegiatan di luar rumah
8. Mekanisme koping
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya.
9
9. Masalah psikososial dan lingkungan
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap masalah
yang dimilki klien, beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
10. Pengetahuan
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap item
yang dimiliki oleh klien simpulkan dalam masalah.
11. Aspek medik
Tuliskan diagnisa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang merawat.
Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmako, dan terapi
lainnya.
12. Daftar masalah
a. Tuliskan semua masalah disertai data pendukung, yaitu data subjektif dan
data objektif.
b. Buat pohon masalah dari data yang tekah dirumuskan.
13. Daftar diagnosis keperawatan
a. Rumuskan diagnosa dengan rumusan P (permasalahan) dan E (etiologi)
berdasarkan pohon masalah.
b. Urutkan diagnosis sesuai prioritas.
B. DIAGNOSA
1. Defisit Perawatan Diri : (spesifikkan) (D.0109)
Kategori : Perilaku
Subkategori : Kebersihan Diri
10
POHON MASALAH
Ganguan Pemeliharaan
Effect
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, dan minum
Core Problem
Menurunnya motivasi
dalam perawatan diri
11
DIAGNOSA DAN INTERVENSI
12
5. Minat melakukan suasana yang hangat,
Gejala dan Tanda Minor perawatan diri Terapeutik rileks dan privasi dari
Subjektif : meninkat 1. Sediakan klien
1. Menolak perawatan lingkungan yang 2. Untuk dapat mendukung
diri terapeutik (mis. menyediakan keperluan
Objektif : suasana hangat, klien seperti parfum,
1. Tidak mampu rileks, privasi) sikat gigi, dan sabun
mandi/mengenakan 2. Siapkan keperluan mandi
pakaian/makan/ke pribadi (mis. 3. Untuk mendapat
toilet/berhias secara parfum, sikat gigi, mendapingi melakukan
mandiri dan sabun mandi) perawatan diri sampai
2. Minat melakukan 3. Dampingi dalam mandi dari klien
perawatan diri melakukan 4. Untuk dapat
kurang perawatan diri memfasilitasi menerima
Gejala dan Tanda Minor sampai mandiri keadaan ketergantungan
Subjektif : 4. Fasilitasi untuk dari klien
(tidak tersedia) menerima keadaan 5. Untuk dapat
Objektif ketergantungan memfasilitasi
(tidak tersedia) 5. Fasilitsi kemandirian dari klien,
Kondisi Klinis Terkait kemandirian, bantu bantu klien jika klien
1. Stroke jika tidak mampu tidak dapat melakukan
13
2. Cedera medula melakukan perawatan diri
spinalis perawatan diri
3. Depresi Edukasi
4. Arthritis reumatoid 1. Untuk dapat
5. Retardasi mental menganjurkan klien
6. Delirium melakukan perawatan
7. Demensia diri sesuai kemampuan
8. Gangguan amnestik
9. Skizofrenia dan Edukasi
gangguan psikotik 1. Anjurkan
lain melakukan
10. Fungsi penilaian perawatan diri
tergantu secara konsisten
Keterangan sesuai kemampuan
Diagnosa ini dispesifikasi
menjaddi salah satu atau
lebih dari :
1. Mandi
2. Pakaian
3. Makan
4. Toileting
14
5. Berhias
15
Rencana Keperawatan Defisit Keperawatan Diri
dalam bentuk strategi pelaksanaan
16
pasien
2. Menjelaskan cara berdandan
3. Membantu pasien mempraktikan cara
berdandan
4. Menganjurkan pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan harian
TERAPI KELUARGA
Masalah defisit perawatan diri dalam hal ini dapat ditangani dengan salah satu terapi
yakni terapi keluarga, di mana dalam hal ini keluarga berperan penting dalam pendekatan
kepada klien yang mengalami penurunan kemampuan dalam merawat diri.
18
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling
dan didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Pengambilan data menggunakan lembar
kuesioner kemampuan keluarga. Pada analisis dilakukan menggunakan distribusi
frekuensi untuk mengukur kemampuan keluarga dalam merawat ODGJ. Hasil uji
statistik diketahui sebagian besar kemampuan keluarga pada kelompok kurang
memadai. Disarankan pada puskesmas untuk mengembangan program keperawatan
kesehatan jiwa komunitas dan menjadikan pendidikan kesehatan atau psikoedukasi
keluarga sebagai salah satu intervensi bagi keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam merawat ODGJ.
3. Jurnal “Family Matters : a Systematic Review of The Avidence for family
Psychoeducation for Major Depressive Disorder” yang dalam hal ini merupakan
salah satu jurnal Family Therapy memuat bahwasanya ada bukti yang cukup besar
yang menunjukkan bahwa intervensi keluarga untuk gangguan mental mebuahkan
hasil yang lebih baik untuk pasien dan perawat. keluarga dianggap penting untuk
pemulihan pasien pasien dengan masalah-masalah yang sering dilaporkan dalam hal
depresi. Pentingnya dukungan keluarga bukan hanya untuk memecahkan masalah
yang dihadapi pasien namun juga mendorong kemajuan kesehatan dari pasien.
Seperti halnya dalam studi tersebut di mana para peneliti memanfaatkan intervensi
singkat yang dilakukan dalam 8 minggu dan dilaporkan bahwa perbedaan gejala
depresi yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan
diri pasien tersebut sangat signifikan memuncak saat 4 minggu intervensi
dilaksanakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri hendaknya di berikan
perhatian yang lebih dalam perawatan diri sehinngga peningkatan kebersihan klien dapat
lebih meningkat lebih baik. Klien yang sering menyendiri merupakan resiko menjadi
19
isolasi sosial maka komunikasi terapeutik yang di gunakan sebagai landasan untuk
membina saling percaya sehingga dapat mengggali semua permasalahan.
Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri harus selalu di libatkan
dalam kegiatan dan di temani setiap tindakan yang lebih. Identifikasi diri mengenai
penyebab awal terjadinya gangguan tersebut menjadi focus perhatian pemberian
pelayanan kesehatan. Klien dengan gangguan jiwa yaitu defisit perawatan diri
membutuhkan dukungan dari keluarganya sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan klien.
B. Saran
Klien diharapkan dalam mengikuti program penyembuhan yang direncanakan
oleh dokter dan perawat mau dan mampu untuk mengikuti guna kesembuhan klien.
Keluarga nantinya mampu memberikan motivasi dan semangat kepada klien untuk
mengembalikan kepercayaan diri baik di rumah maupun di rumah sakit.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bradi, Pamela.,and Kangas, Maria. 2016. “Family Matters” : a Systematic Review of The
Avidence for family Psychoeducation for Major Depressive Disorder. Journal of
Marital and Family Therapy. 43(2): 245-263
Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Kperawatan
Jiwa. Yogyakarta, Gosyan Publishing.
Direja, Ade Herman surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Yogyakarta :
Nuha Medika.
21
22