Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

“(KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PERAWAT DAN PASIEN)”

KELOMPOK V

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
PENYUSUN

KELOMPOK 5

1. NOVIA FARADINA A 201510420311068


2. YOGA ANDI PRATAMA 201510420311069
3. NUKE YOLANDA J C 201510420311070
4. NADIA MAR’ATU S 201510420311071
5. VIKY NURDIANSYAH 201510420311072
6. YUNI RACHMAWATI 201510420311073
7. EDI HERIANTO 201510420311074
8. CAHYANINGSIH E 201510420311075
9. SITI HADIJAH W 201510420311076
10. RIZKI GUNARTA 201510420311077
11. DEVI WAHYU D P
201510420311078
12. ZARDIYA B K
201510420311079
13. HANANI ARBIANI S 201510420311080
14. FATHAYA ABDILLAH
201510420311081
15. RANI KARISMA R
201510420311082
16. DEVI PUTRI W
201510420311083

17. JULMAWATI S 201510420311084


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah
diberikan kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan
judul. “KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PERAWAT DAN PASIEN” ini dengan
lancar.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas Project Based Learning (PjBL)
Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Kami selaku penyusun laporan akhir ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.Terima kasih juga untuk referensi bacaan dari
internet yang sangat mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas serta menambah banyak ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 19 Oktober 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................3
1.2. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................5
2.1. Dasar Teori.................................................................................................................................5
2.1.1. Pengertian............................................................................................................................5
2.1.2. Teknik-teknik Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien (Terapeutik)....................6
2.1.3. Proses Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien (Terapeutik).................................6
2.1.4. Prinsip-prinsip Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat.....................................6
BAB III..................................................................................................................................................9
METODOLOGI PERANCANGAN.....................................................................................................9
3.1. Perencanaan...........................................................................................................................9
3.2 Pelaksanaan.................................................................................................................................9
BAB IV................................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................10
BAB V.................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
5.1. Kesimpulan...............................................................................................................................11
5.2. Saran.........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
LAMPIRAN- LAMPIRAN.................................................................................................................13

2
3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya
sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu,
manusia tidak dapat menghindari dari suatu tindakan yang disebut komunikasi. Komunikasi
merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem
verbal (kata-kata), verbal dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/
tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual).

Kegiatan berkomunikasi juga dilakukan antara perawat dan pasien. Komunikasi merupakan
proses yang dilakukan perawat dalam menjaga kerjasama yang baik dengan pasien dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan pasien, maupun dengan tenaga kesehatan yang lain dalam
rangka membantu mengatasi masalah pasien.

Jenis komunikasi yang paling sering digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit
adalah pertukaran informasi secara interpersonal terutama komunikasi perawat baik dengan
pasien maupun keluarga pasien. Komunikasi interpersonal biasanya lebih akurat dan tepat,
serta juga merupakan komunikasi yang berlangsung dalam rangka membantu memecahkan
masalah klien (Mundakir, 2006). Istilah komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang
dilakukan dua orang sejajar, dan tidak lebih dimana tujuan utamanya adalah self disclosure
dalam hal ini dilakukan oleh perawat dan pasien, sedangkan pesan yang disampaikan dalam
komunikasi ini sifatnya pribadi dan proses penyampaianya lebih efektif melalui tatap muka
secara langsung (Nasir, 2009). Semua pasien pada dasarnya selalu mengharapkan pelayanan
yang optimal sesuai yang mereka harapkan bahkan melebihi apa yang mereka harapkan.
Proses komunikasi interpersonal ini jika dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan cara
dalam melakukan komunikasi tersebut maka yang dihasilkan adalah respon penolakan atau
ketidakpuasan dari pasien dari apa yang mereka rasakan ketika mendapatkan pelayanan.
Maka, komunikasi interpersonal yang baik merupakan hal yang wajib dimiliki oleh perawat
dalam menjalankan tugasnya.

4
1.2. Tujuan

1. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan
perawat dan pasien
2. Menjadikan komunikasi sebagai salah satu sarana dalam mempercepat penyembuhan
pasien.
3. Membantu pasien dalam memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran, serta
dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

2.1.1. Pengertian
Komunikasi interpersonal yang disebut juga komunikasi Terapeutik, merupakan komunikasi
yang dilakukan secara sadar, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Wijaya, dkk, 1996:53).

Komunikasi terapeutik tidak dapat berlangsung dengan sendirinya, tetapi harus direncanakan,
dipertimbangkan dan dilaksanakan secara profesional.

Komunikasi terapeutik memegang peranan penting dalm membantu pasien dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.

Komuniikasi interpersonal atau yang disebut juga komunikasi terapeutik adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non-verbal (Mulyana, 2003 :73).

Defenisi lain menyebutkan komunikasi terapeutik merupakan suatu tehnik dalam usaha
mengajak pasien dan keluarga bertukar pikiran dan perasaan (Mundakir, 2006:115). Tehnik
tersebut mencakup keterampilan berkomunikasi secara verbal dan non-verbal.

Potter dan Perry (Arwani. 2002:19-30) menyatakan bahwa keterampilan berkomunikasi ada dua
cara yaitu, komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal termasuk kedalam pengguanan
kata-kata atau tulisan dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemaknaan kata
(dentotative and connotative meaning), perbendaharaan kata (vocabulary), kecepatan (pacing),
intonasi/nada suara (Intonation) kejelasan dan keringkasan (clarity and brevity), waktu dan
relevansi (timing and relevance).

Sedangkan komunikasi yang bersifat non-verbal merupakan ungkapan yang berupa isyarat-
isyarat, bahasa tubuh yang dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:

a. Penampilan

b. Postur dan cara berjalan

c. Ekspresi wajah

d. Isyarat/gerak tangan

6
e. Pandangan

f. Sentuhan

g. Jarak tubuh dan kedekatan

2.1.2. Teknik-teknik Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien (Terapeutik)


Dalam menanggapi pesan yang disampaikan pasien, perawat dapat menggunakan berbagai
teknik komunikasi interpersonal (Terapeutik). Menurut Stuart dan Sunden (Mundakir,
2006:131), teknik-teknik komunikasi interpersonal(terapeutik) terdiri dari:

1. Mendengarkan dengan aktif (Aktive Listening)

2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening)

3. Mengulang kembali (Restating)

4. Klarifikasi

5. Refleksi isi dan perasaan

6. Mengarahkan/memfokuskan pembicaraan

7. Membagi persepsi

8. Identifikasi tema/Mengeksplorasi

9. Diam (Silence)

10. Memberi informasi (Informing)

11. Memberi saran

2.1.3. Proses Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien (Terapeutik)


Dalam membina hubungan interpersonal (terapeutik), terdapat proses yang terbina melalui lima
tahap dan setiap tahapnya mempunyai tugas yang harus dilaksanakan dan diselesaikan oleh
perawat. Menurut Uripni (2002:56), adapun tahapan komunikasi interpersonal (terapeutik) yaitu,
Prainteraksi, Perkenalan, Orientasi, Tahap kerja, dan Terminasi.

2.1.4. Prinsip-prinsip Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat.


Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan perawat bersifat interpersonal (terapeutik)
atau tidak, maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip
komunikasi terapeutik. Menurut Carl Rogers (Mundakir, 2006:121), prinsip-prinsip komunikasi
terapeutik terdiri dari:

1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri serta nilai yang
dianut.

7
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.

3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.

4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.

5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk
merubah dirinya, baik sikap maupun tingkah laku pasien.

6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, maupun frustasi.

7. Perawat mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan
konsistensinya.

8. Memahami betul arti simpati dan empati sebagai tindakan yang interpersonal.

9. Kejujuran dan komunikasi terbuka (sifat keterbukaan) merupakan dasar hubungan


interpersonal.

10. Mampu berperan sebagai Role Model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain
tentang kesehatan. Perawat perlu mempertahankan kondisi fisik tetap sehat.

11. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan yang dianggap mengganggu.

12. Perawat harus menciptakan suasana pasien tidak takut agar komunikasi interpersonal dapat
berjalan dengan baik.

13. Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.

14. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin mengambil keputusan
berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.

15. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri atau
tindakan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain.

Komunikasi Terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada pasien, memiliki tujuan, yaitu :
8
a. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal-hal yang
diperlukan.

b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan egonya.

c. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri dalam hal penyembuhan dan
peningkatan kesehatan.

d. Mempererat hubungan atau interaksi antara pasien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara
professional dalam rangka membantu penyelesaian masalah pasien.

9
BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN
3.1. Perencanaan

Langkah pertama yang kami lakukan adalah menentukan penanggung jawab


dalam pengerjaan project ini.Langkah keduakami menentukan konsep dari project ini.
Selanjutnya kami mencari referensi mengenai kosep yang akan dijalankan. Untuk
mencapai kesepakatan bersama, kami melakukan konsultasi dengan fasilitator sehinggga
dapat mengetahui apa yang diperlukan dalam pengerjaan project ini.Setelah mencapai
kata sepakat kami memulai pengerjaan projet ini.

1. Mengambil tema , kami mendapat “TEORI CARING”.


2. Dengan judul yaitu, “Komunikasi Interpersonal antara Perawat dan Pasien”.
3. Membuat konsep produk akhir dari project kami yaitu video..
4. Menentukan tanggal dan waktu pelaksanaan project.
5. Menentukan tempat pelaksanaan project.
6. Menentukan peran dari masing-masing anggota kelompok.

Peran dalam pembuatan tugas ini kami bagi sama rata, agar masing-masing anggota mendapat
ilmu yang sama.

Persiapan project, kami dibagikan beberapa tugas antara lain :


 Membuat mini proposal
 Membuat konsep dan rancangan video
 Membuat video
 Membuat laporan akhir

3.2 Pelaksanaan
Setelah perencanaan siap, kami menjalankan project ini sesuai dengan
tanggal,waktu,dan tempat yang sudah ditetapkan.Kami mencari referensi mengenai teori
caring yang sesuai dengan tema yang kami dapatkan dan judul yang kami tentukan,
selanjutnya berkonsultasi dengan fasilitator.

10
Tahap selanjutnya adalah pembuatan video, mengedit video agar lebih menarik
dan pembuatan laporan akhir dari project yang telah kami kerjakan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil project ini kami memiliki harapan agar video ini dapat membuat perawat di
Indonesia menyadari pentingnya komunikasi interpersonal yang merupakan bagian dari perilaku
keperawatan. Karena kami meyakini bahwa komunikasi interpersonal memiliki pengaruh yang
cukup besar bagi kesembuhan dan kenyamanan pasien juga sebagai sarana untuk mempermudah
perawat dalam mengkaji dan mendiagnosis penyakit pasien.

Di dalam video ini terdapat tahapan-tahapan untuk membina hubungan interpersonal


(terapeutik). Adapun tahapan komunikasi interpersonal (terapeutik) yaitu, Prainteraksi,
Perkenalan, Orientasi, Tahap kerja, dan Terminasi yang di setiap tahapannya terdapat aspek
spiritual, altruistic, simpati, empati dan faith hope yang tersaji dalam bentuk dialog antara
perawat dan pasien.

Banyak aspek yang kami pelajari dalam topic yang kami kerjakan. Mulai dari
pengertian, cara kerja, manfaat, tujuan, dampak yang dihasilkan, peran perawat dan
pengaplikasiannya.

Harapan kami dengan adanya video PjBL tentang teori caring yang ini dapat
meningkatkan pengetahuan, menyadarkan, dan menarik para perawat untuk lebih
memahami komunikasi interpersonal perawat dan pasien. Serta peran perawat sebagai
pemberi pelayanan dan dapat mengaplikasikan teori ini dengan baik.

11
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan adanya video ini kita lebih dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan
komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien. Karena komunikasi interpersonal
merupakan bagian dari perilaku keperawatan yang dapat mempengaruhi kesembuhan dan
kenyamanan pasien juga sebagai sarana untuk mempermudah perawat dalam mengkaji dan
mendiagnosis penyakit pasien.

5.2. Saran

1. Perawat harus mampu menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal. Karena itu
adalah suatu kewajiban perawat dalam profesinya.
2. Perlunya dikembangkan kemampuan perawat dalam menerapkan komunikasi
interpersonal.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/30682/4/chapter%20II.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/12352035.pdf

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t19826.pdf

http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCIQFjAAahUKEwiivP
_00p3IAhVLB44KHQpDAvM&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal
%2Findex.php%2Fstikes%2Farticle%2Fdownload
%2F18612%2F18373&usg=AFQjCNGmuHpNUBWNTU50RHZJ83YAm2YQ3w

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38885/3/Chapter%20ll.pdf

http://jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar321/hxqa1369883194.pdf

http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-jenny.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30682/4/Chapter%20II.pdf

13
LAMPIRAN- LAMPIRAN

14
Lampiran 1 Lembar Partisipasi Kelompok

(........................................) (.....................................)

15
16
Lampiran 2 Foto-foto

Tahap Perkenalan

Pemeriksaan tanda-tanda vital

17
Tahap orientasi

Tahap Kerja

18
Tahap terminasi

19
Lampiran 3 Logbook

Judul :

Pelaksana :

Tanggal :

20

Anda mungkin juga menyukai