a. Identitas :
Nama pasien : Ny. K
Umur : 77 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/ bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bandungrejo, Demak
Tgl pengkajian : 30/9/2019
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik
b. Penanggung jawab :
Nama : Tn. M
Umur : 38 tahun
Hubungan dg pasien : Anak
Suku/ bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sesak nafas.
Kepala
Bentuk mesochepal, bersih, tidak ada lesi,
Mata
Simetris, sclera anikterik, konjungtiva tidak anemi, reflex cahaya positif
Hidung
Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut
Tidak ada pembesaran tonsil, bersih, mukosa bibir kering
Telinga :
Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih
Liang telinga : bersih, sedikit serumen
Fungsi pendengaran : dalam batas normal
Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, nadi karotis teraba
Jantung
I : simetris, ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba mid klavikula linea sinistra IC ke 5
P : pekak
A : BJ I & II
Paru-Paru
I : simetris, pergerakan dada sewaktu bernapas simetris. tidak ada
pergerakan otot bantu napas
P : vocal fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
P : sonor
A : vesikuler
Abdomen
I : cembung
A : peristaltic usus 6 x/menit
P : tidak ada nyeri tekan
P : hipertimpani
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Terpasang infuse RL di tangan kanan
Tidak ada pitting edema, uji kekuatan otot nilainya ekstremitas atas 3 dan
ekstremitas bawah 2, tampak sianosis, CRT <2 detik.
Ekstremitas Bawah
Tidak ada oedema, kulit kering
Genitalia
Terpasang DC
c. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
d. Program therapy
Jenis obat dosis
ISDN 2x5mg
Aspilet 1x80mg
Digoxin 1x1/2 tablet
CPG 1x75mg
Allupurinol 1x300mg
Simvastatin 1x10mg
Dobutamin 1,2 cc/jam
13.DAFTAR MASALAH
No Data Fokus Etiologi Masalah Paraf
DS: Pasien mengatakan sesak nafas
DO:
- Klien gelisah Hipoksemia dan
- RR : 26x/menit Iskemi jaringan Gangguan pertukaran
1
sekunder terhadap gas
- SPO2 95%.
sumbatan arteri
- Tampak sianosis.
- Terpasang O2 binasal 3liter/menit
DS :
Klien mengatakan tubuhnya seakan
tidak bertenaga, dan lemas Gangguan system
DO : transport oksigen
2 - Saat disuapi, saturasi O2 klien turun sekunder akibat Intoleransi aktivitas
hingga 89 % infark miokard
- TD : 104/63 mmHg
- N : 71 x/menit, lemah
DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan
dan makanan terasa pahit. Risiko perubahan
DO: Hilangnya nafsu
3 nutrisi kurang dari
- Mukosa bibir kering makan
kebutuhan tubuh
- Klien makan hanya 4 sendok
- Klien memuntahkan makanannya.
14.RENCANA KEPERAWATAN
DP Tgl/Jam Diagnosa Kep. Tujuan Intervensi Paraf
Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi perubahan
keperawatan selama 3x24 jam, tingkat kesadara, catat
diharapkan gangguan pertukaran sianosis, dan perubahan
gas berkurang, dengan kriteria
warna kulit, termasuk
hasil:
1. Sesak nafas hilang membrane mukosa dan
Gangguan pertukaran gas 2. Klien tidak menunjukkan kuku
30 /9/2019 b.d Iskemi jaringan ekspresi wajah gelisah 2. Berikan terapi oksigen
1
13.00 sekunder terhadap binasal 3 liter/menit.
3. RR normal, 16-20x/menit
sumbatan arteri 3. Pantau kadar
4. SPO2 100%
hemoglobin.
4. Berikan posisi
semifowler.
5. Kolaborasi dalam
pemberian obat.
2 30/9/2019 Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau respon klien
13.00 gangguan sistem transport keperawatan selama 3x24 jam, terhadap aktivitas
oksigen sekunder akibat diharapkan klien dapat 2. Monitor respon
infark miokard mentoleransi aktivitas dengan
pemberian oksigen
kriteria hasil:
3. Anjurkan klien untuk
▪ Klien dapat berpartisipasi dalam
napas dalam setelah
aktivitas sesuai kemampuan
berpindah posisi atau
klien.
beraktivitas
▪ Nadi dalam rentang normal 60- 4. Bantu aktivitas fisik
100 x/menit klien
▪ Tekanan darah dalam rentang 5. Tingkatkan aktivitas
normal 120/80 mmHg secara bertahap
▪ Klien mampu mengidentifikasi 6. Berikan istirahat yang
aktivitas dan situasi yang adekuat
menimbulkan kecemasan
Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien
keperawatan selama 3x24 jam dalam memenuhi
diharapkan, status nutrisi adekuat kebutuhan nutrisi
dengan criteria hasil:
2. Tawarkan oral hygiene
- Intake nutrisi adekuat
sebelum makan
- Nafsu makan meningkat
3. Anjurkan pada klien
- Mukosa bibir lembab
untuk makan sedikit tapi
sering
4. Anjurkan pada klien
Risiko perubahan nutrisi untuk makan makanan
30/9/2019 b.d menurunnya keinginan
3 hangat
13.00 untuk makan sekunder
akibat anoreksia 5. Anjurkan pada klien
untuk makan makanan
yang disukai
6. Ajarkan pada klien
tentang pentingnya
kebutuhan nutrisi
7. Bantu klien dalam
makan dan libatkan
keluarga dalam
pemberian makanan
14.CATATAN PERKEMBANGAN