Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

KIMIA BORON

OLEH :

KELOMPOK 3
YELSI MAYESTI .R

NIM : F1C111022

Hari / Tanggal : Jumat / 03-Januari 2014

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2014
PERCOBAAN VII

I. Tujuan : Mempelajari cara pembuatan asam boraks

II. Landasan teori :


Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium
dan Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu
makin ke bawah letak suatu unsure dalam sistem periodik maka, nomor
atom dan jari-jari atomnya makin besar sedangkan keelektronegatifan dan
energy ionisasinya makin kecil dan begitu pula sebaliknya.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA
dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron
memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara
kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada
dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh)
dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan
bebas dalam alam.

Kecenderungan Golongan Boron

Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-


Lussac dan Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli
kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy pada tahun 1808. Boron terisolasi
dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron berasal dari bahasa
arab yaitu "Buraq" dan bahasa Persia yaitu "Burah" dan akhirnya disebut
dengan Borat.

Golongan boron terdiri atas unsur-unsur boron - 5B3 aluminium –


13Al, gallium – 31Ga, indium – 49ln, dantalium – 81TI. Dalam golongan ini,
boron merupakan satu-satunya unsur nonlogam dan diklasifikasi sebagai
unsure semilogam, sedangkan anggota yang lain termasuk unsure logam.
Golongan ini tidak menunjukkan pola titik leleh yang teratur bahkan
termasuk unsur-unsur logamnya, tetapi menunjukan pola titik didih yang
cenderung menurun dengan naiknya nomor massa (Tabel 7.1). ketidak
teraturan sifat ini sering dikaitkan dengan perbedaan organisasi struktur
fase padatnya bagi masing-masing unsur. Boron membentuk kluster-
kluster12 atom, tiap kluster mempunyai bangun geometri icosahedrons.

Cotton,1998
Table 7.1 Tiitik leleh dan titik didih unsur-unsur golongan Boron

Titiklele
Tingkat TitikDidih
Unsu Konfigurasielektro h
r n
Oksidasi *) (◦C)
(◦C)
5B [2He] 2s +3 2180 3650
13Al [10Ne] 3s +3 660 2467
31Ga [18Ar] 3d (+1), +3 30 2403
49In [36Kr] 4d (+1), +3 157 2080
81TI [54Xe] 5d +1, (+3) 303 1457

Boron merupakan unsure yang jarang terdapat dalam kerak bumi, tetapi
banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya. Borat yaitu boraks
atau sodium tetrabonat – Na2B4O7.10H2O. Formula boraks tersebut lebih
merupakan penyederhanaan dari Na2[B4O5(OH)4].8H2O.

Kira-kira 35%, preduksi Boron merupakan dipakai di pabrik pembuatan


kaca broksilat yang diperdagangkan dengan merek pyrex (R) yang sangat tahan
pemanasan pada temperature tinggi. Kira-kira 20% pereduksi boron dipakai
dipabrik sebagai bahan pencuci detergen yang sangat efektif pada temperature
90C yaitu sebagai senyawa natrium peroksoborat. NaBO 3 formula sederhana ini
sesungguhnya tersusun oleh struktur ion yang cukup rumit, yaitu [Ba(O2)2(OH)]

Jadi lebih merupakan penyerdehanaan dari formula NaB 2O6.2H2O terikat


oleh kedua atom boron. Ion peroksida menurut persamaan reaksi adalah :

[B4O5(OH)4]2-(aq) + 4H2O(l) +2OH-→2[B2(O2)2(OH)4]2-(aq) +3H2O (l)

1. Sifat dan Manfaat Boron

Sifat-sifat khusus boron dibandingkan dengan senyawa allumunium dan silicon


adalah:

1. Oksida boron, B2O3 dan hidroksida B(OH)3 bersifat asam, sedangkan


Al(OH)3lebih bersifat basa atau amfoterik.
2. Borat,BO33- dan silikat SiO32-, keduanya mempunyai struktur dengan
susunan yang sama, yaitu dengan persekutuan atom O menghasilkan
bentuk rantai kompleks, melingkar atau yang lain dengan prinsip setiap
atom pusat B selalu dikelilingi empat atom O.
3. Boron halide, kecuali BF3, dan silicon halide mudah terhidrolisis
sedangkan allumanium halide berupa padatan dan hanya sebagian
terhidrolisis oleh air, namun semunya bertindak sebagai asam lewis.
4. Semua hidrida boron dan silicon mudah menguap dan terbakar secara
spontan dan mudah terhidrolisis, sedangkan (AlH3) berupa polimer.

Nanang,2009

Kegunaan Boron

1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan.
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin
cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
6. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan
kecoa.
7. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam
produk tekstil

Saito, Taro. 1996.

III. Prosedur Kerja

3.1 .Alat dan Bahan


1.Alat yang digunakan :
 2 gelas piala 250 ml
 6 tabung reaksi
 gelas ukur 50 ml
 batang pengaduk gelas
 corong biasa 6 cm
 cawan penguap 5 cm
 kaca arloji

2. bahan yang digunakan :


 Boraks 5 gram
 asam sulfat 4N 15 ml
 Kertas lakmus
3.2 Prosedur Kerja

5 gr boraks + 15 ml air

dimasukkan gelas piala 50 ml


dipanaskan hingga boraks larut

asam sulfat 4 N

ditambahkan dalam campuran sebanyak


15 ml

Endapan

disaring
dicuci endapan menggunakan air es
sebanyak 2 x pengulangan
ditiap kali dicuci air sebanyak 5 kali
dipindahkan endapan yang terbentuk kedalam
tabung reaksi
ditambahkan 10 ml aquades
dipanaskan hingga endapan terlarut

dibersihkan larutan tersebut dengan menggunakan


tabung reaksi
dibiarkan selama ½ jam

Saring Kristal

pada kertas saring dan dibentangkan diatas kaca


arloji
dibiarkan asam boraks menjadi kering diudara
terbuka dan suhu kamar

Asam boraks 0,1 gr


dimasukan kedalam tabung reaksi yng benar kering

dipanaskan secara perlahan –lahan

diamati penguapan yang terjadi

Asam boraks 0.5 gr

dilarutkan kedalam 5 ml air

lalu uji lakmus

IV. HASIL dan PEMBAHASAN


4.1. DATA PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN


1. 5 gr boraks + 15 ml air, Pada saat dipanaskan boraks larut,
dipanaskan hingga larut suhu lebih dari 100°C saat boraks
larut.
2. Campuran (boraks +air) + 15 Lama-kelamaan boraks yang larut
ml H2SO4 4N didiamkan 1 jam saat
dipanaskan akan mengendap

3. Endapan + 10 ml aquadest, saat dipanaskan endapan boraks


dipanaskan bereaksi dengan cepat, proses
pemanasan dilakukan untuk
melarutkan boraks

4. Dimasukkan dalam tabung untuk mempercepat pembentukan


reaksi kemudian didinginkan kristal, semakin suhu dingin maka
dengan air es kristal semakin cepat terbentuk

Berat kertas saring 1,1 gr


5.
Berat kertas saring + endapan 6 gr
6.
Diambil 0,5 endapan kering Bersifat asam
7.

8. Diambil 0,1 endapan kering Timbul uap dan asap warna putih
(prak) dipanaskan

4.2 Perhitungan

H3BO3 + 3 CH3OH → B(OCH3)3 ↑ + 3 H2O

4.2. PEMBAHASAN

Boraks (Na2B4O7) dengan nama kimia natrium tetra borat,


natrium biborat, natrium piroborat merupakan senyawa kimia yang berbentuk
kristal dan berwarna putih dan jika dilarutkan dalam air menjadi natrium
hidroksida serta asam boraks. Natrium hidroksida dan asam boraks masing-
masing bersifat antiseptik, sehingga banyak digunakan oleh industri farmasi
sebagai ramuan obat misalnya : salep, bedak, larutan kompres, dan obat pencuci
mata. Penggunaan boraks di industri farmasi ini sudah sangat dikenal. Hal ini
dikarenakan banyaknya boraks yang dijual di pasaran dan harganya yang sangat
murah. Selain itu boraks bagi industri farmasi memberikan untung yang besar.
Boraks pada dasarnya merupakan bahan untuk pembuat solder, bahan pembersih,
pengawet kayu, pengontrol kecoa, dan bahan pembuatan kaca. Dengan sifat fisik
dan sifat kimia yang dimiliki, boraks digunakan sebagai bahan campuran untuk
pembuatan benda-benda tersebut. Boraks sedikit larut dalam air, namun bisa
bermanfaat jika sudah dilarutkan dalam air. Dalam percobaan kimia boron yang
bertujuan mempelajari cara pembuatan asam boraks. Yang pertama dilakukan
ialah 5 gr boraks dan 15 ml air di masukkan dalam gelas piala 50 ml, kemudian di
panaskan hingga boraks larut, pengamatan yang terjadi Pada saat dipanaskan
boraks larut, suhu lebih dari 100°C saat boraks larut. Kemuadian campuran
(boraks +air) + 15 ml H2SO4 4N didiamkan 1 jam, adapun hasil yang di dapat
ialah lama-kelamaan boraks yang larut saat dipanaskan akan mengendap.
Kemudian endapan yang diperoleh ditambah dengan 10 ml aquadest, kemudian
dipanaskan, hasil yang diperoleh saat dipanaskan endapan boraks bereaksi dengan
cepat, proses pemanasan dilakukan untuk melarutkan boraks. Kemudian
dimasukkan dalam tabung reaksi , kemudian didinginkan dengan air es, hasil yang
didapat ialah untuk mempercepat pembentukan kristal, semakin suhu dingin maka
kristal semakin cepat terbentuk. Kemudian di biarkan selama setengah jam,
kemudian di saring kristal yang terbentuk, kemudian di bentangkan diatas kaca
arloji endapan yang ada pada kertas saring, kemudian di biarkan asam boraks
menjadi kering. Kemudian Asam borak 0,1 gr di masukkan dalam tabung reaksi
yang kering. Kemudian dipanaskan perlahan-lahan dan di amati penguapan yang
terjadi. Hasil yang di dapat ialah timbul uap dan asap warna putih. Kemudian 0,5
gr asam borak di larutkan dalam 5 mi air dan di uji larutan dengan kertas lakmus.
Hasil yang didapat Bersifat asam. Adapun Berat kertas saring yaitu seberat 1,1 gr,
dan berat kertas saring ditambah endapan yaitu seberat 6 gr.setelah itu terdapat
Diambil 0,1 endapan kering (prak) dipanaskan lalu hasil nya Timbul uap dan asap
warna putih perbandingan antara kertas saring kering dan basa yaitu kertas saring
kering berwrna merah terang dn terjadi gelembung pada gelas ukur dan hilang nya
boraks yang terjadi dan ada butiran sedikit sedangkan kertas saring basa pH nya
berwarna merah tetapi ada butiran sedikit dan terdapat endapan berwarna putih

semakin kertas saring kering semakin terang warna tersebut dan terbentuk
endapan tersebut .
adapun kesalahan dalam pratikum pada percobaan boraks tersebut adalah

 alat yang tidak memungkinkan pada percobaan


 dan kurang teliti dalam praktikum maka terjadi la kesalahan pada
percobaan kali ini yang tidak sesuaian dengan teori

Tetapi fakta ini belum bisa membuktikan kandungan boraks,


karena menurut vogel .larutan akan terbentuk endapan jika ada larutan boraks
yang cukup pekat. Sedangkan kami tidak mengetahui kadar boraks dalam sampel
tersebut. Ditakutkan adanya faktor lain terbentuknya endapan, seperti human error
dimana kami kurang teliti dalam menyaring larutan sampel ketika telah
dihaluskan dalam lumping alu.

menurut literature ada reaksi boron

1. Reaksi boron dengan udara

Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan


sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak
bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron
terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.

4B+3O2(g) → 2 B2O3

2. Reaksi boron dengan air

Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal

3. Reaksi boron dengan halogen

Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin
(F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III)
flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida.

2B(s)+3F2(g) → 2 BF3

2B(s) + 3Cl2(g) → 2 BCl

2B(s) + 3Br2(g) → 2 BBr3

4. Reaksi boron dengan asam

Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl)


atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk
mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat

Persiapan diboron dan boroks yang lebih tinggi


1. Dengan mereaksikan iodine dengan sodium borohidrida

2. Mereduksi BCl3 with LiAlH4

3. Dengan pembebasan muatan

Kegunaan Boron

 Boron merupakan componen utama dalam pembangkit tenaga nuklir karena


kemampuannya berfungsi sebagai penyerap (absorber) netron ; tongkat
pengaduk yang berisi boron diturunkan ke dalam ruang reaktor untuk menjaga
reaksi nuklir berlangsung pada kecepatan sedang yang diinginkan.
 Sebagai bahan pengisi kayu, pemadam api, dan sebagai fluks dalam proses
pemarian (solder).

struktur dari boron yaitu

V.Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

pada percobaan terdapat la kesimpulan yaitu :


 Boron termasuk kedalam unsur semi logam.
 Boron merupakan unsure yang berwarna hitam.
 Boron bersifat semikonduktor.
 cara pembuatan boraks dapat berlarut dengan H2SO4 dan
terjadi endapan seperti Kristal yang berwarna putih
 terdapat Kristal boraks 6 gram

5.2 saran

Daftar putaka
Cotton, F.A dan Geoffrey.W.penerjemah Sahati,S. 1989. Kimia Anorganik Dasar.
Jakarta : UI Press

Nanang, Ruhyat, Ir., MT, 2009, Reaksi Kimia dan Susunan Berkala,
http://teorikuliah.blogspot.com diakses tanggal 29 Oktober 2009.

Saito, Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Tokyo: Iwanami
Shoten, Publishers

Anda mungkin juga menyukai