15020180134
C7
KLP 5
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
“ DIABETES MELLITUS “
OLEH:
NAMA : AMLIATI
STAMBUK : 15020180134
KELAS : C7
KELOMPOK :5
ASISTEN : ANGGA SETIA HADDI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
1
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
DAFTAR ISI
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Praktikum.................................................................................
D. Manfaat Praktikum...............................................................................
BAB IV Pembahasan
A. Hasil......................................................................................................
B. Pembahasan..........................................................................................
BAB V Kesimpulan..........................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
Lampiran ..........................................................................................................
2
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellits merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai
dengan kadar glukosa darah melebihi batas normal. Apabila penyakit ini
dibiarkan tak terkendali maka akan menimbulkan komplikasi-komplikasi
yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan,
dan mudah terkena ateroskolosis.
Gejala khas diabetes mellitus berupa pliuria, polydipsia, lemas, dan
berat badan turun (meskipun nafsu makan meningkat), hiperglikemia, dan
glukosuria. Gejala lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah
kesemutan, gatal, mata kabur, dan impoten pada pasien pria serta pruritus
vulvae pada pasien wanita, biasanya diabetes muncul pada usia diatas 40
tahun dan anak-anak yang masing-masing berlainan sifatnya.
Umumnya, diabetes mellitus disebabkan oleh rusaknya sebagian
kecil / sebagian besar sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans pada
pancreas yang berfungsi menghasilkan insulin, sehingga terjadi
kekurangan insulin. Disamping itu, DM (diabetes mellitus) juga dapat
terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukkan
glukosa ke dalam sel.
Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, dalam jangka panjang
diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Jika tidak waspada, DM
dapat mengakibatkan gangguan pembuluh darat otak (stroke), pembuluh
darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit
jantung coroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), pembuluh darah
kaki (luka yang sukar sembuh / gangrene).
Pengpbatan DM secara langsung terhadap kerusakan pulau-pulau
Langerhans di pancreas belum ada langkah utama pengobatan dapat
dilakukan dengan cara melakukan diet, yakni mengurangi kalori dan
meningkatkan konsumsi vitamin, melakukan olahraga secara teratur,
mengonsumsi obat-obatan hipoglekimia oral, melakukan terapi insulin.
Ternyata sampai sekarang ini masih banyak penderita DM
bertambah banyak. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak
masyarakat khususnya penderita DM yang tidak tanggap terhadap
penyakitnya. Hal itu mungkin disebabkan karena ketidaktahuannya akan
penyakit DM tersebut, tidak ada biaya berobat atau ketidakpedulian
terhadap DM itu sendiri. Padahal sudah jelas betapa penyakit DM itu dapat
menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal.
3
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana pengaruh
dari obat antidiabetes melitus Glibenklamid, Metformin, dan Akarbose
serta ekstrak herba krokot terhadap hewan coba mencit (Mus musculus)?
C. Tujuan Praktikm
tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui dan memahami
pengaruh dari obat antidiabetes melitus Glibenklamid, Metformin, dan
Akarbose serta ekstrak herba krokot terhadap hewan coba mencit (Mus
musculus) dalam penurunan kadar glukosa darah.
D. Manfaat Praktikum
manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui pengaruh dari
obat antidiabetes melitus Glibenklamid, Metformin, dan Akarbose serta
ekstrak herba krokot terhadap hewan coba mencit (Mus musculus).
4
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
A. Landasan Teori
Diabetes mellitus adalah kelompok kelainan heterogen secara klinis
dangan genetika yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam
darah. Hiperglikemia disebabkan oleh kekurangan sekresi insulin atau
karena resistensi sel-sel tubuh terhadap kerja insulin atau karena
kombinasi semuanya. ( Oletsky, 2004: 457 )
Diabetes mellitus didefenisikan sebagai peningkatan glukosa darah
yang berkaitan dengan tidak ada atau kurang memadainya sekresi insulin
pancreas, dengan atau tanpa gangguan efek insulin. (katzung et al, 2012:
753).
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes
melitus ditandai dengan hiprglikemia puasa dan postprandial,
aterosklerotik dan penyakit vaskuler mikroangiopati, dan neuropati.
Manifestasi klinis hiperglikemia biasanya sudah bertahun-tahun
mendahului timbulnya kelainan klinis dari penyakit vaskularnya. Pasien
dengan kelainan toleransi glukosa ringan (gangguan glukosa puasa dan
gangguan toleransi glukosa) dapat tepat beresiko mengalami komplikasi
metabolik diabetes (Sylvia,dkk.2006).
Diabetes terdapat 4 tipe, yaitu :
1. Diabetes melitus tergantung insulin (IDDM ; tipe I) disebabkan oleh
defisiensi absolut yang biasanya terjadi sebelum usia 15 tahun dan
mengakibatkan penurunan berat badan, hiperglikomin, hetoksidosis,
asteroksis, kerusakan retina dan gagal ginjal. Karena sel batu pada
langerhans rusak maka pasien membutuhkan injeksi insulin.
2. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (NIDDM ; tipe II)
disebabkan oleh penurunan pelepasan insulin atau kelainan respon
5
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Disamping naiknya kadar gula darah,diabetes bercirikan adanya gula dalam kemih
(glycosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang di ekskresikan mengikat
banyak air. Akibatnya timbul rasa sangat haus, kehilangan energy, turunnya berat
badan serta rasa letih. Tubuh mulai membakar lemak untuk memenuhi kebutuhan
energinya, yang disertai pembentukan zat-zat perombakan antara lain aseton,
asam hirdroksibutirat dan diasetat, yang membuat darah menjadi asam. Keadaan
ini, yang disebut ketoacidosis dan terutama timbul pada tipe 1, amat berbahaya
karena akhirnya dapa menyebabkan pingsan. Napas penderita yang sudah menjadi
sangat kurus sering kali juga berbau aseton (Tan Hoan,2010)
6
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
insulin (eksistensi insulin ) yang diakibatkan oleh makanan terlalu banyak dan
kegemukan (overweight) (Tjay ,2007).
Empat sediaan insulin masuk dalam kategori ini : insulin regular, insulin
lispro, dan insulin glulisine. Insulin regular merupakan zinc insulin berbentuk
7
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
kristalin yang mudah larut, kerja singkat. Insulin regular biasanya diberikan
subkutan (atau intravena pada kegawatdaruratan), dan dengan cepat
menurunkan kadar glukosa darah. Insulin regular, insulin lispro, dan insulin
aspart merupakan kategori kehamilan B. insulin glulisine belum diteliti pada
kehamilan. Karena awitan kerja yang cepat dan durasi kerjanya singkat,
bentuk lispro, aspart, dan glulisine digolongkan sebagai insulin kerja-cepat
(Harvey , 2013).
b. Insulin kerja-sedang
8
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
2. Biguanid
9
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
3. Penghambat α-glukosidase
4. Thiazolidinedione
5. Meglitinide
10
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
6. Incretin mimetics
7. Pramlintide
8. Exenatide
B. Uraian Bahan
1. Akarbose (IAI, 2017: hal. 245)
11
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Kegunaan : Sebagai zat pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Glibenklamid (Ditjen POM, 2014: hal. 496)
Nama Resmi : GLIBENCLAMIDE
Nama Lain : Glibenklamida
Berat Molekul : 494,0 g/mol
Rumus Molekul : C23H28ClN3O5S
Rumus Struktur :
12
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Rumus Struktur :
13
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Pemerian :
Serbuk atau butiran putih atau kuning gading, tidak
berbau dan bersifat higroskopik
Kelarutan :
Mudah terdispersi dalam air membentuk suspensi
koloida, tidak larut dalam etanol
Kegunaan : Sebagai kontrol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
7. Metformin (Ditjen POM, 2014: hal. 848)
Nama Resmi : METFORMIN HYDROCHLORIDE
Nama Lain : Metformin Hidroklorida
Berat Molekul : 165,6 g/mol
Rumus Molekul : C4H11N5.HCl
14
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Rumus Struktur :
Pemerian :
Serbuk hablur; putih, tidak berbau atau hampir
tidak berbau; higroskopik
Kelarutan :
Mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam
aseton dan dalam metilen kiorida, sukar larut
dalam etanol
Kegunaan : Obat diabetes melitus
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, simpan dalam suhu
ruang
C. Uraian Hewan Coba
Mencit (Mus musculus)
Klasifikasi (Jasin, 1991)
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Karakteristik (Malole, 1989)
Berat badan dewasa : 20 – 40 g jantan; 18 – 35 g betina
Mulai dikawinkan : 8 minggu (jantan dan betina)
Lama kehamilan : 19 – 21 hari
Jumlah pernapasan :
140 – 180/menit, turun menjadi
80 dengan anestesi, naik sampai
Tidal volume : 0,09
230 -dalam
0,23 stress
Detak jantung :
600-650/menit, turun menjadi 350
dengan anestesi, naik sampai 750 dalam
15
stress
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
16
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
A. Hasil
B. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan uji diabetes melitus terhadap hewan
coba mencit. Pada praktikum ini mencit dipuasakan terlebih dahulu sekitar
8 jam. Tujuannya adalah agar tidak ada zat-zat pengganggu terutama
makanan, yang dapat mengganggu hasil kadar gula darah, sehingga kadar
17
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
18
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini adalah nampak bahwa Metformin
efektif dalam mengatasi diabetes melitus, diikuti dengan Glibenklamid,
Akarbose, dan ekstrak herba krokot.
B. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini yaitu para asisten dapat
menjelaskan materi praktium yang mudah dipahami oleh praktikan.
19
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
DAFTAR PUSTAKA
IAI. 2017. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 51 Tahun 2017 s/d 2018.
Isfi Peneerbitan : Jakarta.
Katzung G, dkk, 2013. ”Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 12”. EGC.
Jakarta.
Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. UB Press : Malang.
Malole. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Di Laboratorium. IPB :
Bogor.
Sukandar, Elin Yulinah, dkk, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI
Penerbitan : Jakarta.
20
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
A. Bahan
No Nama Bahan Jumlah Ket
1. Na-CMC 50 mL Pelarut
2. Glibenklamid 13,13 mg Antidiabetes Sulfonilurea
3. Metformin 14,69 mg Antidiabetes Biguanid
4. Akarbose 19,63 mg Antidiabetes α Inhibitor
Glukosidae
5. Ekstrak Herba Krokot 26 mg Ekstrak
Perhitungan bahan:
1. Glibenklamid
Dik :
Glibenklamid 5 mg
Berat rata-rat 50,5 mg
Dibuat dalam 10 mL
Penyelesaian :
Dosis Mencit 20 g = Dosis obat x Fk
21
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
= 5 mg x 0,0026
= 0,013 mg
Dosis maksimal mencit = 30 g x Dosis Mencit 20g
20 g
= 10 x 0,013 mg
= 0,13 mg
Larutan stok = V.Larutan yang dibuat x Dosis Maksimal
Vp Maksimal
10 mL
= x 0,013 mg
1 mL
= 1,3 mg
BYD = Larutan Stok x Berat rata-rata
Berat etiket
= 1,3 mg x 50,5 mg
5 mg
= 0,26 x 50,5 mg
13,13 mg
2. Metformin
Dik :
Metformin 500 mg
Berat rata-rat 565 mg
Dibuat dalam 10 mL
Penyelesaian :
Dosis Mencit 20 g = Dosis obat x Fk
= 500 mg x 0,0026
= 1,3 mg
Dosis maksimal mencit = 30 g x Dosis Mencit 20g
20 g
= 10 x 1,3 mg
= 13 mg
Larutan stok = V.Larutan yang dibuat x Dosis Maksimal
22
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Vp Maksimal
10 mL
= x 13 mg
1 mL
= 130 mg
BYD = Larutan Stok x Berat rata-rata
Berat etiket
= 130 mg x 565 mg
500 mg
= 0,26 x 565 mg
= 14, 69 mg
3. Acarbose
Dik :
Acarbose 25 mg
Berat rata-rat 75,5 mg
Dibuat dalam 10 mL
Penyelesaian :
Dosis Mencit 20 g = Dosis obat x Fk
= 20 mg x 0,0026
= 0,052 mg
Dosis maksimal mencit = 30 g x Dosis Mencit 20g
20 g
= 10 x 0,052 mg
= 0,52 mg
Larutan stok = V.Larutan yang dibuat x Dosis Maksimal
Vp Maksimal
10 mL
= x 0,52 mg
1 mL
= 5,2 mg
BYD = Larutan Stok x Berat rata-rata
Berat etiket
23
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
= 15,2 mg x 75,5 mg
20 mg
= 0,26 x 75,5 mg
= 16,63 mg
4. Ekstrak herba krokot
Dik :
Ekstrak herba krokot 200 mg / kg BB
Penyelesaian :
Dosis Mencit 20 g = Dosis obat x Fk
= 200 mg x 0,0026
= 0,52 mg
Dosis maksimal mencit = 30 g x Dosis Mencit 20g
20 g
= 10 x 0,52 mg
= 2,6 mg
Larutan stok = V.Larutan yang dibuat x Dosis Maksimal
Vp Maksimal
10 mL
= x 5,2 mg
1 mL
= 52 mg
B. Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Glukometer 1
2. Restrainer 1
3. Gunting 1
4. Spoit 1 mL 1
C. Hewan
Mencit (Mus musculus)
D. Cara Kerja
Mencit ditimbang sebelum praktikum. Kemudian dipuasakan kurang
24
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
lebih selama 8 jam. Diukur kadar glukosa darah (kadar glukosa puasa).
Diberikan glukosa 50%. Diukur kadar glukosa induksi. Mencit dibagi
menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 diberi Na-CMC, kelompok 2 diberi
Glibenklamid, kelompok 3 diberi Metformin, kelompok 4 diberi Akarbose,
dan kelompok 5 diberi ekstrak herba krokot. Diukur kadar glukosa darah
pada menit ke 30, 60, 120, dan 150.
Herba Krokot
F. Kesimpulan
Setelah diinduksi dengan glukosa 50%, mencit kemudia dibagi menjadi 5
kelompok. Kelompok 1 diberi Na-CMC, kelompok 2 diberi Glibenklamid,
kelompok 3 diberi Metformin, kelompok 4 diberi Akarbose, dan kelompok 5
diberi ekstrak herba krokot. Kadar gula darahnya diukur pada menit ke-30, 60,
120, dan 150.
Pada mencit kelompok 1 mengalami peningkatan kadar gula darah, hal ini
karena Na-CMC merupakan pelarut, bukan zat aktif yang berperan dalam
mengatasi diabetes. Mencit kelompok 2 mengalami penurunan yang cukup
25
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
Asisten Pendamping
26
DIABETES MELLITUS
AMLIATI
15020180134
C7
KLP 5
27
DIABETES MELLITUS