PROPOSAL SKRIPSI
DEWI SANTIYA
201532027
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga, penulis dapat menyeselesaikan
penelitian yang berjudul “Pembuatan Biskuit Subtitusi Tepung Ikan Kembung
(Rastrelliger) dan Tepung Kacang Kedelai (Glycine max L) Sebagai Alternatif
MP-ASI Tinggi Omega 3 dan Protein Untuk Balita”. Sebagai salah satu
persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Gizi pada Program Studi Gizi Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Karunia-Nya
2. Ibu Dr. Aprilita Rina Yanti Eff., M. biomed. Apt. Selaku Dekan Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
3. Bapak Dudung Angkasa S.Gz, M.Gizi,RD. Selaku Ketua Program Studi
S1 Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
4. Bapak Dudung Angkasa S.Gz, M.Gizi,RD. Selaku Pembimbing I yang
dengan sabar tulus dan bijaksana telah memberikan bimbingan, saran serta
motivasi dalam proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Harna S.Gz, M.Si. Selaku Pembimbing II yang dengan sabar tulus dan
bijaksana telah memberikan bimbingan, saran serta motivasi dalam proses
penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Orang Tua Tercinta. Bapak dan Mamah yang tidak henti-hentinya
memberikan doa, dukungan serta motivasi dalam penyusunan hingga
penyelesaian skripsi ini.
7. Adik-adikku tersayang. Rafidah Putri dan Fiona Nadya yang telah
memberikan memberikan doa, dukungan serta motivasi
8. Septiana Yuki Sitinjak, Evita Elawati, saudara-saudara serta teman-teman
seperjuangan yang saya sayangi yang telah memberikan dorongan serta
motivasi.
Penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima segala kritik dan saran yang membangun. Demikian apa yang dapat
saya sampaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya
dan khususnya untuk penulis.
Jakarta, Juli 2020
(penulis)
i
Universitas Esa Unggul
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------ii
BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------1
1.1 Latar Belakang---------------------------------------------------------1
1.2 Identifikasi Masalah--------------------------------------------------2
1.3 Pembatasan Masalah-------------------------------------------------2
1.4 Perumusan Masalah --------------------------------------------------3
1.5 Tujuan Penelitian-----------------------------------------------------3
1.5.1 Tujuan Umum--------------------------------------------------3
1.5.2 Tujuan Khusus-------------------------------------------------3
1.6 Manfaat Penelitian----------------------------------------------------3
1.6.1 Manfaat Bagi Peneliti------------------------------------------3
1.6.2 Manfaat Bagi Masyarakat-------------------------------------4
1.6.3 Manfaat Bagi Pendidikan Program Studi-------------------4
1.6.4 Manfaat Bagi Industri-----------------------------------------4
1.7 Keterbaruan Penelitian-----------------------------------------------4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA-------------------------------------------------9
2.1 Balita --------------------------------------------------------------------9
2.1.1 Pengertian Balita-----------------------------------------------9
2.1.2 Pemberian Makanan Tambahan Balita----------------------9
2.2 Biskuit-----------------------------------------------------------------10
2.3 Ikan Kembung--------------------------------------------------------12
2.4 Kacang Kedelai------------------------------------------------------15
2.5 Analisis Proksimat--------------------------------------------------17
2.5.1 Analisis Kadar Air-------------------------------------------17
2.5.2 Analisis Kadar Abu------------------------------------------17
ii
Universitas Esa Unggul
iii
Universitas Esa Unggul
iv
Universitas Esa Unggul
v
Universitas Esa Unggul
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Universitas Esa Unggul
max) untuk membuat biskuit MPASI. Dipilihnya ikan kembung karena ikan
kembung merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia. Selain itu ikan kembung dinilai kurang dalam
pemanfaatannya. Ikan kembung juga merupakan ikan air tawar dengan harga
yang relatif murah sangat mudah dijumpai di pasar dan komposisi gizi yang
dikandungnya terutama kandungan omega 3 cukup tinggi (22 g/100 g)
(Kordi, 2010). Kacang kedelai dipilih karena kacang-kacangan merupakan
salah satu bahan makanan sumber protein dengan nilai gizi yang tinggi (40,4
g/100 g) (J.Dostalova dalam Aminah,S dan Hersoelistyorini, 2012).
Bentuk MP-ASI yang dipilih merupakan biskuit karena merupakan
rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI untuk balita usia 12-59 bulan.
Selain itu biskuit merupakan makanan ringan yang padat zat gizi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rizal E (2012) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dan protein
dengan status gizi balita sesudah pemberian makanan tambahan. Sedangkan
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurhidayati (2011) tentang
kontribusi ikan patin dan labu kuning menunjukkan bahwa biskuit yang
dihasilkan mengandung tinggi protein dan vitamin A. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka dilakukan kajian penelitian mengenai nilai gizi
omega 3 dan protein biskuit MPASI untuk balita gizi kurang usia 12-59 bulan
dengan penambahan tepung ikan kembung dan tepung kacang kedelai.
2
Universitas Esa Unggul
3
Universitas Esa Unggul
4
Universitas Esa Unggul
5
Universitas Esa Unggul
6
Universitas Esa Unggul
67,6% AKG
vitamin A.
Imandira Jounal of Pengaruh Menganalisis Penelitian Kadar protein
PAN, Nutrition substitusi pengaruh eksperimental tertingg terdapat
Fitriyono College, tepung subtitusi rancangan acak pada biskuit
Agustaning Vol.2, daging ikan tepung daging lengkap satu subtitusi 20%
waro Nomor. 1, lele dumbo lele dumbo dan faktor dengan 5 tepung daging
Tahun dan tepung tepung ubi taraf pelakuan ikan lele dumbo
2013: 89- ubi jalar jalar kuning substitusi tepung (19,81% dan
97 kuning terhadap ikan lele dumbo 20,8%) dan
terhadap kandungan zat dan tepung ubi kadar β-karoten
kandungan gizi dan jalar kuning yaitu: tertinggi
zat gizi dan penerimaan 0%:0%, 15%:8%, terdapat pada
penerimaan biskuit balita. 15%:10%, biskuit subtitusi
biskuit balita 20%:8%, dan 10% tepung ubi
tinggi protein 20%:10%. jalar kuning
dan B- Kandungan zat (463,68 µg dan
karoten. gizi yang 479,12 µg/100
dianalisis antara g).
lain kadar protein, Variasi
energi dan β- presentase
karoten. Analisis subtitusi tepung
statistik ikan lele dumbo
kandungan gizi dan tepung ubi
menggunakan uji jalar kuning
One Way berpengaruh
ANOVA dan terhadap kadar
dilanjutkan protei, energi, β-
posthoc Test karoten serta
Tukey terhadap warna,
aroma, tekstur,
dan rasa biskuit.
Merita Jurnal Pengembang Mengetahui Penelitian ini Hasil penelitian
Belina Ilmiah, an makanan pengaruh merupakan menunjukkan
Crystin Vol. 27 pendamping substitusi penelitian subtitusi tepung
Pramandani, Nomor. 1, air susu ibu tepung ikan eksperimental ikan patin dan
Maryam Tahun (MPASI) patin dan rancangan acak tepung
Razak, 2017 berbasis tepung lengkap (RAL), kecambah
Sulistiastuti tepung ikan kecambah dengan taraf kedelai pada
patin dan kedelai perlakuan P0 pembuatan
tepung terhadap kadar (100:0:0), P1 biskuit MPASI
kecambah ar, kadar abi, (72:12:16), P2 berpengaruh
7
Universitas Esa Unggul
BAB II
8
Universitas Esa Unggul
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Balita
2.1.1 Pengertian Balita
Anak dibawah lima tahun atau sering disingkat balita adalah
anak yang berusia diatas satu tahun atau dibawah lima tahun,
perhitungan bulan 12-59 bulan (Kemenkes RI, 2015). Balita di
definisikan sebagai anak dengan usia dibawah lima tahun dimana
pertumbuhan tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian optimal.
Masa balita sering disebut sebagai golden age karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia yang berjalan sangat cepat dan
merupakan dasar perkembagan berikutnya (Wirandani, 2013).
Balita mempunyai karakteristik yang digolongkan menjadi
dua yaitu anak usia 1-3 tahun yang disebut batita dan anak usia
prasekolah (Kemenkes RI, 2015). Anak berusia 12-36 bulan dimana
masa ini yang paling penting untuk pertumbuhan intelektual dan
perkembangan kepandaian anak. Anak dibawah lima tahun
khususnya 1-3 tahun merupakan masa pertumbuhan fisik yang cepat,
sehingga memerlukan kebutuhan gizi yang paling banyak dibanding
masa-masa berikutnya (Sufyanti, 2009). Anak akan mudah
mengalami gizi kurang di usia ini apabila kebutuhan nutrisi tidak
ditangani dengan baik (Ningsih, 2015).
2.2 Biskuit
9
Universitas Esa Unggul
10
Universitas Esa Unggul
Sumber : www.vadco.co.id
Gambar 2.1. Biskuit
Biskuit mempunyai ciri-ciri yaitu lapisan kulit coklat
keemasan tanpa noda-noda coklat, bentuk simetris, bagian atas rata
dan sisi-sisi lurus, tekstur renyah serta lembut (Yunisa, 2013).
Berdasarkan Standar Nasional 01-2973-1992, syarat mutu biskuit
dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1. Persyaratan Mutu Biskuit (SNI-2973-1992)
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
- Bau Normal
- Rasa Normal
- Warna Normal
2 Air % (b/b) Maksimal 5%
3 Protein % (b/b) Minimal 6,5%
4 Abu % (b/b) Maksimal 1,5
5 Bahan Tambahan Makanan
5.1 Pewarna Sesuai SNI 0222-
M No. 722/Men.
5.2 Pemanis Kes/Per/IX/88
Tidak boleh ada
6 Cemaran logam
6.1 Tembaga (Cu) mg/Kg Maksiamal 10,0
6.2 Timbal (Pb) mg/Kg Maksiamal 1,0
6.3 Seng (Zn) mg/Kg Maksimal 40,0
6.4 Raksa mg/Kg Maksimal 0,05
11
Universitas Esa Unggul
12
Universitas Esa Unggul
Sumber : www.fredikurniawan.com
Gambar 2.2 Ikan Kembung
Di Indonesia, penelitian dan pengembangan ikan kembung belum
banyak dilakukan, sehingga belum menghasilan aneka varientas unggul. Ikan
kembung mengandung nilai gizi yang tidak kalah dengan ikan-ikan lainnya,
yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Kandungan Gizi Ikan Kembung dan Ikan lainnya
Komposisi BM per Ikan Ikan Tongkol Ikan Salmon Ikan
13
Universitas Esa Unggul
14
Universitas Esa Unggul
15
Universitas Esa Unggul
Sumber : www.alibaba.com
Kacang kedelai mengandung nilai gizi yang tidak kalah dengan
kacang-kacangan lainnya, yang dapat dilihat pada tabel berikut :
16
Universitas Esa Unggul
2.5.3 Lemak
Lemak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga
kesehatan manusia.Lemak memiliki beberapa fungsi dalam tubuh,
yaitu sebagai sumber energi dan pembentukan jaringan adipose.
17
Universitas Esa Unggul
2.5.4 Protein
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh
berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun tubuh dan zat
pengatur didalam tubuh (Wahyudi, 2006). Metode yang sering
digunakan adalah metode kjeldahl, kadar protein diperoleh dari
protein dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat
dan katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan
alkali dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam
borat. Selanjutnya ion-ion borat terbentuk dititrasi dengan
menggunakan larutan HCl (Khoriyah, 2013).
2.5.5 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh
manusia, yang menyediakan 4 kalori (kJ) energi pangan pergram.
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk
mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein. Dalam tubuh manusia karbohidrat
dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak.
Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari
reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno, 2009).
Jenis Jenis Karbohidrat terdiri dari: Gula sederhana (monosakarida),
Oligosakarida, Polisakarida, Sukrosa, Maltosa, Laktosa, Heksosa,
Hemiselulosa, Pati (Mastuti & Dwi, 2010).
18
Universitas Esa Unggul
2.7 Panelis
Dalam pengujian organoleptik dikenal ada bermacam-macam jenis
panelis. Pengunaan panelis ini dapat dibedakan tergantung tujuannya.
19
Universitas Esa Unggul
2.8.2 Telur
Telur merupakan produk perternakan yang memberikan
sumbangan terbesar bagi tercapainnya kecukupan gizi masyarakat.
Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena
mengandung zat-zat gizi yang baik dan mudah dicerna. Oleh
karenanya telur merupakan bahan pangan yang sagat baik untuk
anak-anak yang sedang tumbuh dan memerlukan protein dan
mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan
20
Universitas Esa Unggul
2.8.3 Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi
sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling
banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula
digunakan untuk mengubah rasa menjadi main dalam bentuk
makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa
(diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai
sukrosa diperoleh dari nira tebuh, bit gula, atau aren. Gula
merupakan hal paling banyak digunakan dan memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. berbagai makanan dan
minuman menggunakan bahan dari gula untuk pemanis misalnya
dari makanan kue, biskuit, roti, martabak manis dan sebagainnya.
Karena kebutuhan gula semakin bertambah 95%, maka produksi
gula semakin meningkat. Mengenai sejarah negara-negara maju
gula sangat diperlukan selamanya sehingga kebutuhan akan gula
semakin meningkat (Wahyudi, 2013).
2.8.4 Margarin
Margarin adalah kandungan dari lemak, lemak merupakan
salah satu komponen penting dalam pembuatan biskuit karena
berfungsi sebagai penambah aroma dan menghasilkan tekstur
produk menjadi renyah. Jenis lemak biasa digunakan dalam
pembuatan biskuit salah satunya adalah margarin. Margarin
merupakan pengganti mentega dengan bau, kenampakan, konsisten
rasa dan nilai gizi yang hampir sama hanya yang berbeda
kandungan mentega lebih banyak lemak jenuh dari pada kandungan
yang terdapat di dalam mentega. Fungsi marharin adalah untuk
menjaga biskuit tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma
pada biskuit dan membuat biskuit terasa empuk (Iriyanti, 2012).
Margarin harus plastis dan padat pada suhu ruang, sedikit keras
pada suhu rendah dan lebih mudah mencair dalam mulut.
Margarine juga merupakan emulasi air dalam minyak dengan
persyaratan mengandung tidak kurang 80% lemak. Penggunaan
margarine dalam pembuatan biskuit didasarkan pada sifat
plastisnya. Sifat plastis sangat penting dalam menghasilkan biskuit
yang renyah (Winarno, 2009).
21
Universitas Esa Unggul
2.8.5 Butter
Fungsi utama butter dalam cake adalah meningkatkan aerasi
dan modifikasi tekstur produk. Butter meleleh selama
pemanggangan dan emulsi water in oil terinversi dengan udara
terperangkap dalam fase cair. Pati terhidrasi dan tergelatinisasi
seiring dengan dilanjutkannya proses pemanggangan, protein mulai
terkoagulasi, serta udara dalam adonan memuai dengan
terbentuknya uap dan karbondioksida (Gunstone, 2008).
Butter tersusun atas lebih dari 80% lemak, 10-15% kadar air, 0,5%
laktosa, dan 0,1-3,0% abu. Struktur butter terdiri dari fase kontinyu
lemak padat yang menyelubungi globula lemak cair serta cairan
(Matz, 1972). Butter merupakan emulsi air dalam lemak (water in
oil) yang terbuat dari susu sapi (3-4% lemak) kemudian dikonversi
terlebih dahulu menjadi cream (30-45% lemak) dengan sentrifugasi
setelah itu dikonversi menjadi butter dengan proses churning dan
kneading. Selama proses churning ada inversi fase dari emulsi oil
in water menjadi water in oil (Gunstone, 2008).
MP-ASI
Pangan fungsional
Biskuit
Tepung Ikan Kembung Tepung Kacang Kedelai
Sifat Organoleptik :
Uji Hedonik
Uji Mutu Hedonik
Kandungan Zat
Gizi :
Kadar air
2.11 Hipotesis Kadar abu
Karbohidrat
2.11.1 Ho1 : Tidak ada pengaruh rasio tepung ikan kembung dan
Protein
tepung kacang kedelai pada biskuit yang disukai panelis pada
Lemak
produk makanan biskuit terhadap dayaOmega
terima3 pada produk
makanan biskuit MP-ASI
23
Universitas Esa Unggul
2.11.2 Ho2 : Tidak ada pengaruh rasio tepung ikan kembung dan
tepung kacang kedelai pada biskuit yang disukai panelis
terhadap nilai organoleptik pada produk makanan biskuit
MP-ASI
Ha2 : Ada pengaruh rasio tepung ikan kembung dan tepung
kacang kedelai pada biskuit yang disukai panelis terhadap
nilai organoleptik pada produk makanan biskuit MP-ASI
2.11.3 Ho3 : Tidak ada pengaruh rasio tepung ikan kembung dan
tepung kacang kedelai pada biskuit yang disukai panelis pada
produk makanan biskuit MP-ASI terhadap nilai gizi pada
produk makanan biskuit MP-ASI
Ha3 : Tidak ada pengaruh rasio tepung ikan kembung dan
tepung kacang kedelai pada biskuit yang disukai panelis pada
produk makanan biskuit MP-ASI terhadap nilai gizi pada
produk makanan biskuit MP-ASI
BAB III
METODE PENELITIAN
24
Universitas Esa Unggul
25
Universitas Esa Unggul
26
Universitas Esa Unggul
27
Universitas Esa Unggul
28
Kandungan Zat
Gizi :
Universitas
Kadar airEsa Unggul
Kadar abu
Karbohidrat
Protein
di blend hingga menjadi tepung, pengayakan tepung kacang kedelai dengan
Lemak
saringan 80 mesh. Omega 3
Disangrai selama 15
Ditimbang
menit dan
Kacang
dibersihkan
Kedelai
Didinginkan selama
5-10 menit
Kemudian kacang
kedelai di blend
29
Universitas Esa Unggul
sudah ada dikombinasikan sesuai perbandingan formula yang ada lalu masing-
masing formula ditambahkan bahan tambahan yaitu mentega, kuning telur,
gula, butter, dan baking powder. Proses pembuatan biskuit subtitusi tepung
ikan kembung dan tepung kacang kedelai dapat dilihat Gambar 3.3.
Pencampuran
Biskuit
30
Universitas Esa Unggul
Rumus perhitungan :
31
Universitas Esa Unggul
% lemak total =
Keterangan :
A : Berat labu alas bulat kosong dinyatakan dalam gram
B : Berat sampel dinyatakan dalam gram
C : Berat labu alas bulat dan lemak hasil ekstraksi dalam
Gram
32
Universitas Esa Unggul
Keterangan :
A = Area contoh : tinggi x lebar (pada 1/2 tinggi)
B = Total area contoh : jumlah dari area contoh keseluruhan
33
Universitas Esa Unggul
34
Universitas Esa Unggul
35
Universitas Esa Unggul
36
Universitas Esa Unggul
37
Universitas Esa Unggul
Pada panel konsumen uji statistik yang digunakan adalah uji One
Way Anova karena untuk mengetahui perbedaan terhadap lebih dari dua
kelompok variabel. Pada penelitian perbedaan sifat organoleptik biskuit
hasil penelitian yang dilihat adalah warna, rasa, aroma dan tekstur yang
diamati oleh panelis dengan menggunakan indera dan untuk menjawab
apakah ada perbedaan antara warna, rasa, aroma dan tekstur pada formula
yang dibuat maka akan dianalisis menggunakan uji one way ANOVA
dengan derajat kepercayaan 95 % menggunakan SPSS 23. Jika hasil
analisis signifikan diadakan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan.
Hasil analisis terbagi menjadi 4 yaitu formula, daya terima, nilai
gizi dan fisik. Penyajian data formula ditampilkan dengan tabel,
sedangkan untuk hasil statistik daya terima, nilai gizi dan sifat fisik
ditampilkan dengan diagram batang.
38
DAFTAR PUSTAKA
Fivi Melva Diana. (2013). Ikan Kembung Sebagai Sumber Omega 3 Yang Baik
Untuk Perkembangan Otak Janin. Jurnal Melva Diana Vol 7, No. 2.
Fivi Melvs Diana. Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Maret 2012-September 2010, Vol. 4, No. 2.
Kemkes. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Keseharan RI. Tahun 2015.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 224/Menkes/SK/II/2007 Tentang Spesifikasi
Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Jakarta. 2007.
KEMENKES RI. Angka Kecukupan Gizi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Nomor 75 Tahun 2013.
Ruswindi1, N. kadek, & ., Sudirman2, A. Y. (2016). Pola asuh dan status gizi
balita. 8 no.0, 1 10.
Nuraini dan Eni Purwani. Pengaruh Subsitusi Tepung Ikan Kembung Terhadap
Kadar Protein Dan Daya Terima Biskuit. (ISSN : 2579-9622).
Abdullah Rsyid. Asam Lemak Omega 3 Dari Minyak Ikan. Osean, Volume
XXVIII, No 3, 2003 : 11-16.
Amir M. Suruwaky dan Endang Gunaisah. Identifikasi Tingkat Ekspolitasi
Sumber Daya Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta) Ditinjau Dari
Hubungan Panjang Barat. Jurnal Akuatika Vol. lV No. 2 September 2013
(131-140).
Lita Rachmawati. Pengaruh penambahan kacang kedelai terhadap kadar
protein. Tahun 2016.
Afandi, S. Mempelajari Pembuatan Tepung Kedelai (Glycine max Merr)
Amerika Serikat dan Analisa Mutu Tepung yang Dihasilkan. Skripsi.
Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tahun
2001.
Kemenkes RI. Situasi Kesehatan Anak Balita Di Indonesia. Tahun 2006.
A, Sufyanti Yuni. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Toddler. Pediatric
nursing devision. Unair. Agustina, A., D.A, R. S. & Kurnian, E., 2015.
Nurasmi, Agus Purnama Sari, R. (2018). Analisis Kandungan Asam lemak
Omega3, Omega6 dan Omega9 dari Ikan Lele ( Clarias sp ) pada
peningkatan nutrisi Balita. Journal of Borneo Holistic Healt, 1(1), 96–100.
Rasyid, A., Acid, O.-F., Fish, F., & Fish, O. I. L. (2003). ASAM LEMAK
OMEGA-3 DARI MINYAK IKAN Oleh. XXVIII(3), 11–16.
Nasional, P. S. (2006). Penilaian Kesesuaian – Ketentuan umum penggunaan
tanda kesesuaian produk terhadap SNI.
Pertanian, J. T. (n.d.). Vol. 1, No. 2, Tahun 2012. 1(2), 1–9.
Ruswindi1, N. kadek, & ., Sudirman2, A. Y. (2016). Pola asuh dan status gizi
balita. 8 no.0, 1 10.
Lestari, M. U., Lubis, G., & Pertiwi, D. (n.d.). Artikel Penelitian Hubungan
39
Pemberian Makanan Pendamping Asi ( MP-ASI ) dengan Status Gizi
Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. 3(2), 188–190.
98-201-1-SM.pdf. (n.d.).
Jalar, T. U. B. I., Konsentrasi, S., Aditif, Z. A. T., Mie, P., Judy, I., Witono, R.,
Sc, M. A., Kumalaputri, A. J., Lukmana, H. S., & Penelitian, L. (n.d.).
Perjanjian No: III/LPPM/2012-02/11-P.
Kiptiyah, N. M., & Martufi, S. (2003). KEKURANGAN VITAMIN A PADA
KELOMPOK BAY1 DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Dl
KABUPATEN BOGOR. 26(2).
Lamun, B. (2011). Al - Sihah : Public Health Science Journal. 9, 19–30.
Suruwaky, A. M. (n.d.). Kata kunci : Ikan kembung, panjang, berat, purse seine,
dan tingkat eksploitasi. IV(2).
Susanti, N. N., Sukmawardani, Y., & Musfiroh, I. (n.d.). Analisis Kalium dan
Kalsium pada Ikan Kembung dan Ikan Gabus Analysis Contents of
Potassium and Calcium in Mackerel Fish and Cork Fish. 3, 26–30.
Indonesia, D. (2007). Pemantauan perkembangananak balita. 116–129.
Labu, T., Cucurbita, K., Dan, M., & Penelitian, A. (2011). KONTRIBUSI MP-
ASI BISKUIT BAYI DENGAN SUBSTITUSI IKAN PATIN ( Pangasius
spp ) TERHADAP KECUKUPAN. 1–47.
Gizi, Z. A. T., Penerimaan, D. A. N., Balita, B., & Protein, T. (n.d.). Online di :
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc. 2, 89–97.
Suruwaky, A. M. (n.d.). Kata kunci : Ikan kembung, panjang, berat, purse seine,
dan tingkat eksploitasi. IV(2).
Studi, P., Gizi, I., Kedokteran, F., & Diponegoro, U. (n.d.). of Nutrition College ,
Volume Nomor Tahun Halaman of Nutrition College , Volume Nomor
Tahun Halaman. 2.
Triganus, A., & Telleng, R. (n.d.). ( INDIAN MACKEREL ( RASTRELLIGER
SP. ) FISHERIES ON BUYAT BAY ).
Fitrah, S. S., Dewiyanti, I., Rizwan, T., Syiah, U., & Darussalam, K. (n.d.).
Identifikasi jenis ikan di perairan laguna gampoeng pulot kecamatan
leupung aceh besar. 1, 66–81.
Daya, D. A. N., & Biskuit, T. (2010). PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG IKAN
KEMBUNG (Rastrelliger brachysoma) TERHADAP KADAR PROTEIN.
2013, 139–152.
Wijaya, H., & Aprianita, N. (1992). KAJIAN TEKNIS STANDAR NASIONAL
INDONESIA BISKUIT SNI 01-2973-1992. 1–16.
Kemenkes RI. Pemberian Tambahan Makanan. Tahun 2015.
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Tepung Terigu sebagi Bahan Makanan. (SNI
01- 3751 2016). BSN. Jakarta.
DKMB. Tabel Komposisi Pangan Indonesi. Tahun 2017.
William Horwitz, Ed i tor George W. Latimer, Jr., Assistant Editor. Of ficial
40
Methodsof Analysisof AOAC INTERNATIONAL. Tahun 2005.
(BSN) Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2973-1992. Syarat
Mutu dan Cara Uji Biskuit. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta.
Anna C. Erungan, Bustami Ibrahim, Alvi Nur Yudistira. Analisis Pengambilan
Keputusan Uji Organoleptik dengan Metode Multi Kriteria. Tahun 2011.
41
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Sebagai Panelis
Inform Consent :
Setelah saya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat data tersebut.
Dengan ini saya :
Nama :
Alamat Lengkap :
No. Hp :
Secara sukarela dan tanpa ada paksaan setuju untuk menjadi panelis semi terlatih
dalam penelitian ini.
Panelis Peneliti
( ) ( )
42
Universitas Esa Unggul
Kode Panelis :
Formulasi :
Nama Panelis :
Tanggal :
Rasa Biskuit
Warna Biskuit
Tekstur Biskuit
Aroma Biskuit
Kesukaan Biskuit
43
Universitas Esa Unggul
Kode Panelis :
Formulasi :
Nama Panelis :
Tanggal :
Rasa Biskuit
Warna Biskuit
Tekstur Biskuit
Aroma Biskuit
Kesukaan Biskuit
Komentar :
44
Universitas Esa Unggul
5. Pencetakan adonan
45
Universitas Esa Unggul
6. Pemanggangan di oven
7. Hasil biskuit
46