0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut berisi tentang kuis keperawatan pariwisata mengenai cara pemerintah mengatasi pasien lassion. Jawaban dalam dokumen menjelaskan bahwa faktor penyebab utama lassion adalah komunikasi antara dokter dan pasien yang kurang memadai. Pemerintah dapat mengatasinya dengan meningkatkan pelatihan soft skill bagi tenaga medis, menyediakan fasilitas diagnostik dan perawatan yang lebih baik, pertukaran tenaga
Deskripsi Asli:
Judul Asli
NI KADEK SUMALINI (175) KLS 3.5 KEP.PARIWISATA KUIS
Dokumen tersebut berisi tentang kuis keperawatan pariwisata mengenai cara pemerintah mengatasi pasien lassion. Jawaban dalam dokumen menjelaskan bahwa faktor penyebab utama lassion adalah komunikasi antara dokter dan pasien yang kurang memadai. Pemerintah dapat mengatasinya dengan meningkatkan pelatihan soft skill bagi tenaga medis, menyediakan fasilitas diagnostik dan perawatan yang lebih baik, pertukaran tenaga
Dokumen tersebut berisi tentang kuis keperawatan pariwisata mengenai cara pemerintah mengatasi pasien lassion. Jawaban dalam dokumen menjelaskan bahwa faktor penyebab utama lassion adalah komunikasi antara dokter dan pasien yang kurang memadai. Pemerintah dapat mengatasinya dengan meningkatkan pelatihan soft skill bagi tenaga medis, menyediakan fasilitas diagnostik dan perawatan yang lebih baik, pertukaran tenaga
Soal : Bagaimana cara pemerintah mengatasi pasient lassion?
Jawaban : faktor yang paling berpengaruh terjadinya patient lassiom adalah komunikasi dokter-pasien (KDP). Secara kompetensi atau kemampuan medis, dokter Indonesia tidak kalah hebat dengan dokter luar negeri. Selain itu secara fasilitas, sudah banyak layanan kesehatan di Indonesia yang menawarkan peralatan diagnosis canggih dengan tenaga operator yang amat terlatih meskipun harus diakui masih ditemukan hambatan di lapangan berupa kuantitas yang belum mencukupi. Sebuah data menyebutkan, di Singapura, pasien dapat berkonsultasi hingga kurang lebih satu jam dengan dokternya. Selain itu dokter bersikap ramah dan bersedia dihubungi baik itu melalui telepon bahkan SMS. Tentunya hal yang jarang bagi seorang dokter di Indonesia untuk berkonsultasi dengan pasien lebih lama. Waktu yang singkat untuk mendengar keluh kesah pasien juga menjadikan pasien tidak dapat menyampaikan keseluruhan yang ia rasakan kepada dokternya sehingga komunikasi menjadi satu arah dan persepsi pasien terhadap dokternya menjadi tidak baik.
Dengan cara apa pemerintah mengatasinya??
1. Meningkatkan pelatihan soft skill kepada tenaga medis , terutama lebih menekankan dalam hal komunikasi dengan pasien agar terjalin hubungan yang baik antara pasien dan tenaga medis. 2. Menyediakan dan menambah fasilitas diagnostik dan perawatan yang canggih yang dibutuhkan oleh Tenaga Medis. 3. Pertukaran tenaga kesehatan ke luar negeri 4. Meningkatkan seluruh standar pelayanan kesehatan, 5. Meningkatkan dan menanamkan 5SPT kepada tenaga medis