Novera, M. (2017). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi BAK Pada Lansia
Dengan Inkontinensia Urine. Jurnal IPTEKS Tatapan, 11, 240-245.
Apabila seseorang kerap mengalami inkontinensia urine atau mudah mengompol saat bersin,
batuk, atau tertawa, maka senam kegel bisa jadi latihan untuk mengatasinya. Selain itu, orang
yang mengalami urinary urge incontinence atau keinginan untuk kembali buang air kecil
padahal baru usai buang air juga bisa mendapat manfaat dari senam kegel.
Ada beberapa kondisi yang membuat otot panggul lemah seperti pasca-persalinan, mengejan
berlebihan akibat konstipasi, atau berat badan berlebih. Manfaat senam kegel secara rutin
adalah mengatasi lemahnya otot panggul terutama setelah melewati beberapa kondisi
tersebut.
LATIHAN SENAM KEGEL
PSIK
UNIVERSITA
S JEMBER
1. PENGERTIAN Senam kegel adalah senam yang bertujuan
untuk memperkuat otot-otot dasar panggul
terutama otot pubococcygeal sehingga
seorang wanita dapat memperkuat otot-otot
saluran kemih (berguna saat proses
persalinan agar tidak terjadi “ngompol”),
dan otot-otot vagina (memuaskan
suaminya saat berhubungan seks)
2. TUJUAN 1. Menguatkan otot-otot yang mengontrol
saluran kemih
2. Dapat mencegah robeknya perineum
pada ibu hamil
3. Mencegah prolaps uteri atau turunnya
rahim (pada wanita)
4. Untuk mengatasi urgo incontinence /
inkontinensia urgensi (keinginan
berkemih yang sangat kuat sehingga
tidak dapat mencapai toilet tepat pada
waktunya)
5. Mengurangi kemungkinan masalah
urinasi seperti inkontinensia pasca
persalinan
6. Mengurangi resiko terkena hemoroid
(ambein)
7. Mempermudah proses persalinan
3. INDIKASI 1. Untuk ibu hamil dan bersalin
2. Untuk ibu pasca melahirkan
3. Untuk lansia dengan masalah
inkontinensia urin
4. KONTRAINDIKASI
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda
dan identifikasi klien dengan
memeriksa identitas klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan. Berikan
kesempatan klien untuk bertanya dan
jawab semua pertanyaan klien
3. Minta pengunjung, untuk
meninggalkan ruangan beri privasi
klien
4. Anjurkan klien untuk berkemih/buang
air kecil terlebih dahulu
5. Pasien dipersiapkan untuk mengikuti
senam
6. Pasien dipersilahkan duduk/berbaring
diatas matras/karpet
6. PERSIAPAN ALAT 1. Arloji
2. Matras/karpet
3. Tape recorder + lagu (pelengkap)
4. Ruangan yang nyaman dan tenang
7. CARA KERJA
1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
4. Atur lingkungan yang nyaman dan jaga privasi klien
5. Cuci tangan
6. Anjurkan pasien untuk mengontraksikan otot panggul dengan cara
yang sama ketika menahan kencing (Pasien harus dapat merasakan
otot panggul ) meremas uretra dan anus.
7. Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak
berlatih dengan otot yang benar.
8. Putar musik/ lagu-lagu yang bernada lembut
9. Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat anjurkan klien
mengkontraksikan dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik,
kemudian istirahat selama 10 detik
10. Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi
11. Anjurkan klien melakukan gerakan naik turun dengan posisi
berikut ini sebanyak 20x, buang nafas ketika turun, tarik nafas
ketika naik
12. Anjurkan klien menaik turunkan kaki kanan 10x, lalu kaki kiri naik
turunkan 10x
10. Anjurkan klien gerakan seperti ini (rukuk) dan tahan selama 20
detik
11. Lakukan gerakan seperti gambar dan gerakan naik turun sebanyak
20x
12. Lakukan gerakan seperti gambar, dan gerakan naik turun sebanyak
20x.
Daftar pustaka