Diajukan kepada Dosen Pengajar Bapak Agus Sudiana N, S.kep., Ners ,. M.kep
untuk Memenuhi Salah satu Tugas Individu pada Mata Kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II
Semester 4
Disusun Oleh:
Hipotalamus
Nyeri
Kerusakan integritas
kulit
Pertahanan sekunder
tidak adekuat
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d kerusakan kulit, ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada seluruh bagian
luka, pasien meringis dan sesekali teriak minta bantuan
2. Kerusakan integritas kulit b.d luka bakar terbuka ditandai dengan adanya luka kaki
dan tangan yang terpapar
3. Resiko tinggi infeksi b.d disintegritas jaringan kulit ditandai dengan kemungkinan
besar kontak dengan lingkungan luar
1. Nyeri b.d Setelah dilakukan - Kaji keluhan nyeri, - Nyeri hampir selalu
kerusakan kulit, tindakan selama 3x perhatikan lokasi/ ada pada beberapa
ditandai dengan 24jam diharapkan karakter dan derajat beratnya
pasien mengeluh pasien mampu : intensitas (0-10) keterlibatan jaringan/
nyeri pada - Jelaskan prosedur/ kerusakan tetapi
- Memperlihatkan
seluruh bagian berikan informasi biasanya paling berat
penurunan skala nyeri
luka, pasien seiring dengan tepat, selama penggantian
(skala 7-2)
meringis dan khususnya selama balutan dan
- Memperlihatkan
sesekali teriak perawata luka debridemen
tindakan untuk
minta bantuan - Dorong penggunaan - Dukungan empati
mengendalikan nyeri
teknik manajemen dapat membantu
- Melaporkan nyeri
stres, contoh menghilangkan
yang dirasakannya
relaksasi progresif, nyeri/ meningkatkan
nafas dalam, relaksasi.
bimbingan imajinasi Mengetahui apa
dan visualisasi yang diharapkan
- Berikan analgesik memberikan
sesuai indikasi kesempatan pada
pasien untuk
menyiapkan diri dan
meningkatkan rasa
kontrol
- Memfokuskan
kembali perhatian,
meningkatkan
relaksasi, dan
meningkatkan rasa
kontrol, yang dapat
menurunkan
ketergantungan
farmakologis
- Metode IV sering
digunakan pada awal
untuk
memaksimalkan efek
obat
2. Kerusakan Setelah dilakukan - Kaji/catat ukuran, - pengkajian terhadap
integritas kulit tindakan selama 2x warna, kedalaman ukuran, warna ,
b.d luka bakar 24jam diharapkan luka, perhatikan kedalaman luka
III. Implementasi
DIAGNOSA PELAKSANAAN EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d DP 1 S : klien mengatakan masih terasa
kerusakan kulit, a. Mengobservasi nyeri pasien nyeri di luka bakarnya
ditandai dengan b. Memberikan Injeksi : O: skala nyeri 7. Klien tampak
pasien mengeluh -Ketorolac 1x1A menyeringai kesakitan.
nyeri pada c. Menjelaskan prosedur tindakan A : Masalah belum teratasi
seluruh bagian perawatan luka pada pasien P : Lanjutkan intervensi 1
luka, pasien d. Mengajarkan klien teknik nafas
meringis dan dalam
sesekali teriak
minta bantuan
2. Kerusakan DP 1 DP 1
integritas kulit b.d a. Mengobservasi nyeri pasien S : klien mengatakan masih terasa
luka bakar b. Memberikan Injeksi : nyeri di luka bakarnya
terbuka ditandai - Injeksi Cefotaxime1A x1 gram O: skala nyeri5. Klien tampak lebih
dengan adanya (IV) tenang .
luka kaki dan Dp 2 A : Masalah belum teratasi
tangan yang a. Mengkaji/mencatat ukuran, warna, P : Lanjutkan intervensi
DP 2
terpapar
kedalaman luka, perhatikan S:
jaringan nekrotik dan kondisi O: luas luka bakar 13.5 % luka
sekitar luka bewarna kehitaman di area wajah
b. Memberikan perawatan luka bakar dan leher, berwarna merah di lengan
(oles burnazin) bawah
DP 3 A: masalah belum teratasi
a. memeriksa luka dan mencatat P: lanjutkan intervensi
perubahan penampilan, bau, atau
DP 3
kuantitas drainase. S: klien mengatakan tidak
b. Mengukur TTV, mengkaji adanya merasakan demam, tidak mengalami
diare dan demam , diare
c. Memberikan injeksi Ceftriakson O: TD: 120/80 mm/Hg, Suhu :
1x1A 36,20C, Nadi : 78x/menit , RR : 20
kali/menit
A: masalah beum teratasi
P : lanjutkan intervensI
Dada : 9%
Sebagian punggung : 9%
Total 40,5%
3 Tentukan kebutuhan cairan dari jenis cairan, kebutuhan cairan total dan tekhnik
pemberiaannya, hingga jumlah tetesan/menit.
- Kebutuhan cairan total :
4 ml x BB (kg) x % luas luka bakar
= 4 ml x 76 kg x 40,5 %
= 12, 312 ml/ 24 jam atau 12,3 liter/24 jam
- Kebutuhan cairan dari jenis cairan : dengan pemberian cairan NaCl
- Tekhnik pemberiannya :
1) 8 jam pertama : ½ x 12, 312 = 6, 156 ml/8 jam
2) 16 jam kedua = ½ x 12,312 = 6,156 ml/ 16 jam
Jadi, pada 8 jam pertama pasien diberikan cairan sebanyak 6,156 ml dan 16 jam kedua
diberikan 6, 156 ml
Jumlah tetesan/menit :
1) Pada 8 jam pertama
Dik : 6, 156 ml/8 jam
Jadi, didalam 1 jam dibutuhkan cairan sebanyak 6, 156 : 8 = 769,5 ml/jam
Jumlah tetesan permenit = volume yang dibutuhkan x faktor tetes : waktu pemberian
x 60 menit = 5,156 x 20 : 8 x 60 = 123120: 480 = 265,6 tetes/menit
2) Pada 16 jam selanjutnya
Dik 6,156 ml selama 16 jam jadi, dalam 1 jam dibutuhkan cairan = 6,156: 16 =
304,75 ml/jam
Jumlah tetesan permenit = volume yang dibuthkanx faktor tetes : waktu pemberian x
60 menit = 6,156 x 20 : 16x 60 = 123, 120: 960 = 128,25 tetes/menit.