Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. ELEKTRONIKA DIGITAL

PRODI PF - FMIPA

SKOR NILAI :

SISTEM BILANGAN

Disusun Oleh

Nama : Fadhila Putri

Nim : 4181121006

Dosen Pengampu : Drs.Khoirulhamdani,M.si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas limpahan nikmat, berkah, dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Critical Book Review ini dengan judul “ Sistem
Bilangan”. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
selaku Khairul Amdani dosen matakuliah Elektronika Digital, serta pihak-pihak lain yang terkait
dalam proses penulisan CBR ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada penulis selaku penyusun, para pembaca, dan semua pihak
masyarakat.

Penulis menyadari dalam penulisan ini, masih terdapat banyak kekurangan sehingga hasil
yang diperoleh jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan

Medan, 5 Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................4


B. Tujuan Penulisan CBR........................................................................................4
C. Manfaat CBR.......................................................................................................4
D. Identitas Buku.....................................................................................................4

BAB II : RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................6

BAB III : PEMBAHASAN...........................................................................................9

A. Kelebihan Buku...................................................................................................9
B. Kelemahan Buku ................................................................................................9

BAB IV : PENUTUP...................................................................................................10

A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita
memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita, oleh karena itu penulis membuat critical
book review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok
bahasa tentang sistem Bilangan

B. Tujuan penulisan CBR


1. Penyelesaiaan tugas dalam KKNI.
2. Menambah pengetahuan yang lebih dalam mengenai Sistem Bilangan
3. Meningkatkan cara berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh buku yang di
review

C. Manfaat CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang Sistem Bilangan
2. Untuk mengetahui bagaimana konversi sistem bilangan

D. Identitas buku yang direview


1. Judul : Teknik Digital Pendekatan Praktis
2. Edisi : Ke 2
3. Pengarang : Saludin Muis
4. Penerbit : Graha Ilmu
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2012
7. ISBN : 978-979-7 56-800-9

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

4
Bilangan dasar yang digunakan dalam sistem elektronika berbeda dengan bilangan dasar
yang dikenal dalam kehidupan praktis sehari-hari. Sistem digit alpadaumumnya menggunakan
bilangan dasarbiner dengan basis 2 ataupembobotan2", sedangkan pemakaian praktis sehar-hari
dikenal bilangan desimal dengan basis 10 atau pembobotan10'. Pada bab ini akan dibahas
berbagaibilangan dasar dan konversinya sebagai langkah awal untuk memahami teknik digital
yang disajikan dalam buku

1. Bilangan Desimal

Bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang dikenal secara umum dan dipakai sebagai
satuan transaksi sehari-hari, masyarakat pada umumnya sudah terbiasa dan mengenal baik
operasi dengan bilangan desimal, karena itu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian

Bilangan dasar desimal0,1,2......9, dan faktor pembobotan adalah l0n, n=1,2,...N.

Contoh:
54321 desimal
54321 = 1. 100 +2.101+3 102+4 103+5 104
= 10 + 20 + 300 + 4000 + 50000
= 54321

2. Bilangan Biner
Bilangan biner merupakan sistem bilangan yang dikenal sistem digital, maka pembahasan
bilangan biner meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian

Penjumlahan:
Penjumlahan bilangan biner dilakukan mulai dari digit paling tidakberarti (paling kanan, dengan
pembobotan 2'terkecil), bila hasil penjumlahan lebih besar dari 1 (1+ 1 biner) akan memberikan
tambahan I kepada digit di atasnya.

Pengurangan :
pengurangan bilangan biner dilakukan mulai dari digit paling tidak berarti (paXing kanan,
dengan pembobotan 2' terkecil), bila besaran digit pengurangan lebih besar dari yang dikurang
(misalnya 1 terhadap 0), peminjaman dilakukan terhadap digit dengan pembobotan 2" lebih besar
di atasnya

Perkalian :
perkalian bilangan biner clilakukan tlengan mengaiikanbilangan yang dikali dengan biiangen
fiengali yang dimuiai dari digit paling tidak berarti (paiing kanan, clengan pernbobotan 2"

5
terkecil), setiap kenaikan satu digit bilangan pengall, hasii perkalian untuk ctigit tersebut
bergeser satu digit ke kiri (kearah pcmbobotan 2'trebih tinggi), setelah semua digit pada bilangan
pengali selesai dikalikan, rnaka bila hasil penjumlahan tiap digit (mulai dari paling kanan) lebih
besar dari 1 (1+ I biner) akan memberikan tambahan 1 kepada digit di atasnya"

3. Bilangan Okta
Pembagian :
syarat pemb agian adalah bilangan pernbagi (penyebut) harus lebih kecil dari bllangan yang
dibagi (pembilang). Berbeda clengan perkaxian, pembagian dilakukan dengan mengurangi MSB
bilangan yang dibagi dengan bilangan pembagi, trila bilangan yang dibagi rebih besar dari
bilangan pembagi maka hasilnya 1, bila tidak maka hasilnya {J, selanjutnya pengurangan
dilaksanakan. pernbagian terus dilakukan dengan menggeser satu digit ke kananpadabilangan
yang dibagi sampai digit LSB.
Contoh:
I10111 (pembilang) atau 45 desimal
101 (penyebut) atau 5 desimal
110111
101

001111
101
atau 11.663 desimal

4. Bilangan Heksa

Bilangan dasar heksa 1,2,3........ D, adalah 16n, n = 1,2,3 .....N.


Contoh:
2B7 heksa
E, F dan faktor pembobotan
2B7 = 7.160 +11. 16t+2.162
= 7+176+572
= 691desimal
Proses pembagian dapat dilakukan dengan cara mengikuti bilangan Okta di atas.

5. Konversi Bilangan Desimal ke Biner

6
Dilakukan dengan membagi angka desimal dengan faktor 2, sisa pembagian 0 atau 1
merupakan bilangan biner yang dimaksud. Digit terakhir hasil pembagian merupakan posisi digit
paling berbobot (MSB).
Contoh :

14510 = 145 : 2 = 72 sisa1

72 : 2 = 36 sisa 0

36 : 2 = 18 sisa 0

18 : 2 = 9 sisa 0

9:2=4 sisa 1

4:2=2 sisa 0

2:2=1 sisa 0

1:2=0 sisa 1

Maka bilangan binernya dapat ditulis 10001001, 14510 = 100010012

6. Konversi Bilangan Biner Menjadi Oktal

Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 3 digit, hasil
konversi tiap kelompok 3 digit bilangan biner merupakan bilangan okta yang dimaksud

Contoh:
bilangan biner 11101100 diubah menjadi bilangan oktal
11 101 100 =
112 = 21 + 20 = 38
1012 = 22 + 20 = 58
1002 = 22 = 48
Jadi, 111011002 = 3548

7. Konversi Bilangan Oktal Menjadi Biner


Dilakukan dengan mengkonversi tiap digit bilangan okta menjadi 3 digit bilangan biner.
Contoh :

bilangan oktal 354 diubah menjadi bilangan biner

3548 =
38 = 0112
58 = 1012
48 = 1002

7
Jadi 3548 = 0111011002

8. Konversi Biner menjadi Heksadesimal

Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 4 digit, hasil
konversi tiap kelompok 4 digit bilangan biner merupakan bilangan heksa yang dimaksud.
Contoh:
bilangan biner 11101100 diubah menjadi bilangan heksadesimal
1110 1100 =
1110 = 23 + 22 + 21 = 14 = E16
1100 = 23 + 22 = 12 = C16
Jadi, 111011002 = EC16.

9. Konversi Heksa menjadi Biner


Dilakukan dengan mengkonversi tiap digit bilangan heksa menjadi 4 digit bilangan biner.

Contoh :
bilangan heksadesimal 1DE diubah menjadi bilangan biner
1DE16
116 = 00012
D16 = 11012
E16 = 11102
Jadi 1DE16 = 0001110111102 = 1110111102

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
1. Buku ini memaparkan proses penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada bilangan
biner
2. Buku ini member contoh untuk masing-masing konversi bilangan
B. Kelemahan Buku
1. Buku ini tidak memuat secara lengkap konversi bilangan,
2. Langkah-langkah untuk konversi bilangan juga belum terlalu jelas pada buku ini

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan dalam elektronika berbeda dengan bilangan dalam kegiatan sehari-hari yang kita
lakukan, bilangan dalam elektronika terbagi empat, yaitu bilangan decimal, bilangan biner,
bilangan octal, dan bilangan heksadesimal, bilangan-bilangan tersebut dapat dikonversi satu sama
lain.
Buku ini baik untuk digunakan mahasiswa sebagai pengangan belajar, namun perlu
dilengkapi dengan buku lain agar materi belajar lebih sempurna.

B. Saran
Saya menyadari bahwa penulisan saya masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muis, Saludin. (2012). Teknik Digital; Pendekatan Praktis. Edisi Kedua. Graha Nusantara :
Yogyakarta

11

Anda mungkin juga menyukai