PRODI PF - FMIPA
SKOR NILAI :
SISTEM BILANGAN
Disusun Oleh
Nim : 4181121006
JURUSAN FISIKA
2019
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas limpahan nikmat, berkah, dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Critical Book Review ini dengan judul “ Sistem
Bilangan”. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak
selaku Khairul Amdani dosen matakuliah Elektronika Digital, serta pihak-pihak lain yang terkait
dalam proses penulisan CBR ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada penulis selaku penyusun, para pembaca, dan semua pihak
masyarakat.
Penulis menyadari dalam penulisan ini, masih terdapat banyak kekurangan sehingga hasil
yang diperoleh jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Kelebihan Buku...................................................................................................9
B. Kelemahan Buku ................................................................................................9
BAB IV : PENUTUP...................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang Sistem Bilangan
2. Untuk mengetahui bagaimana konversi sistem bilangan
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
4
Bilangan dasar yang digunakan dalam sistem elektronika berbeda dengan bilangan dasar
yang dikenal dalam kehidupan praktis sehari-hari. Sistem digit alpadaumumnya menggunakan
bilangan dasarbiner dengan basis 2 ataupembobotan2", sedangkan pemakaian praktis sehar-hari
dikenal bilangan desimal dengan basis 10 atau pembobotan10'. Pada bab ini akan dibahas
berbagaibilangan dasar dan konversinya sebagai langkah awal untuk memahami teknik digital
yang disajikan dalam buku
1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang dikenal secara umum dan dipakai sebagai
satuan transaksi sehari-hari, masyarakat pada umumnya sudah terbiasa dan mengenal baik
operasi dengan bilangan desimal, karena itu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian
Contoh:
54321 desimal
54321 = 1. 100 +2.101+3 102+4 103+5 104
= 10 + 20 + 300 + 4000 + 50000
= 54321
2. Bilangan Biner
Bilangan biner merupakan sistem bilangan yang dikenal sistem digital, maka pembahasan
bilangan biner meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
Penjumlahan:
Penjumlahan bilangan biner dilakukan mulai dari digit paling tidakberarti (paling kanan, dengan
pembobotan 2'terkecil), bila hasil penjumlahan lebih besar dari 1 (1+ 1 biner) akan memberikan
tambahan I kepada digit di atasnya.
Pengurangan :
pengurangan bilangan biner dilakukan mulai dari digit paling tidak berarti (paXing kanan,
dengan pembobotan 2' terkecil), bila besaran digit pengurangan lebih besar dari yang dikurang
(misalnya 1 terhadap 0), peminjaman dilakukan terhadap digit dengan pembobotan 2" lebih besar
di atasnya
Perkalian :
perkalian bilangan biner clilakukan tlengan mengaiikanbilangan yang dikali dengan biiangen
fiengali yang dimuiai dari digit paling tidak berarti (paiing kanan, clengan pernbobotan 2"
5
terkecil), setiap kenaikan satu digit bilangan pengall, hasii perkalian untuk ctigit tersebut
bergeser satu digit ke kiri (kearah pcmbobotan 2'trebih tinggi), setelah semua digit pada bilangan
pengali selesai dikalikan, rnaka bila hasil penjumlahan tiap digit (mulai dari paling kanan) lebih
besar dari 1 (1+ I biner) akan memberikan tambahan 1 kepada digit di atasnya"
3. Bilangan Okta
Pembagian :
syarat pemb agian adalah bilangan pernbagi (penyebut) harus lebih kecil dari bllangan yang
dibagi (pembilang). Berbeda clengan perkaxian, pembagian dilakukan dengan mengurangi MSB
bilangan yang dibagi dengan bilangan pembagi, trila bilangan yang dibagi rebih besar dari
bilangan pembagi maka hasilnya 1, bila tidak maka hasilnya {J, selanjutnya pengurangan
dilaksanakan. pernbagian terus dilakukan dengan menggeser satu digit ke kananpadabilangan
yang dibagi sampai digit LSB.
Contoh:
I10111 (pembilang) atau 45 desimal
101 (penyebut) atau 5 desimal
110111
101
001111
101
atau 11.663 desimal
4. Bilangan Heksa
6
Dilakukan dengan membagi angka desimal dengan faktor 2, sisa pembagian 0 atau 1
merupakan bilangan biner yang dimaksud. Digit terakhir hasil pembagian merupakan posisi digit
paling berbobot (MSB).
Contoh :
72 : 2 = 36 sisa 0
36 : 2 = 18 sisa 0
18 : 2 = 9 sisa 0
9:2=4 sisa 1
4:2=2 sisa 0
2:2=1 sisa 0
1:2=0 sisa 1
Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 3 digit, hasil
konversi tiap kelompok 3 digit bilangan biner merupakan bilangan okta yang dimaksud
Contoh:
bilangan biner 11101100 diubah menjadi bilangan oktal
11 101 100 =
112 = 21 + 20 = 38
1012 = 22 + 20 = 58
1002 = 22 = 48
Jadi, 111011002 = 3548
3548 =
38 = 0112
58 = 1012
48 = 1002
7
Jadi 3548 = 0111011002
Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 4 digit, hasil
konversi tiap kelompok 4 digit bilangan biner merupakan bilangan heksa yang dimaksud.
Contoh:
bilangan biner 11101100 diubah menjadi bilangan heksadesimal
1110 1100 =
1110 = 23 + 22 + 21 = 14 = E16
1100 = 23 + 22 = 12 = C16
Jadi, 111011002 = EC16.
Contoh :
bilangan heksadesimal 1DE diubah menjadi bilangan biner
1DE16
116 = 00012
D16 = 11012
E16 = 11102
Jadi 1DE16 = 0001110111102 = 1110111102
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
1. Buku ini memaparkan proses penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada bilangan
biner
2. Buku ini member contoh untuk masing-masing konversi bilangan
B. Kelemahan Buku
1. Buku ini tidak memuat secara lengkap konversi bilangan,
2. Langkah-langkah untuk konversi bilangan juga belum terlalu jelas pada buku ini
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan dalam elektronika berbeda dengan bilangan dalam kegiatan sehari-hari yang kita
lakukan, bilangan dalam elektronika terbagi empat, yaitu bilangan decimal, bilangan biner,
bilangan octal, dan bilangan heksadesimal, bilangan-bilangan tersebut dapat dikonversi satu sama
lain.
Buku ini baik untuk digunakan mahasiswa sebagai pengangan belajar, namun perlu
dilengkapi dengan buku lain agar materi belajar lebih sempurna.
B. Saran
Saya menyadari bahwa penulisan saya masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Muis, Saludin. (2012). Teknik Digital; Pendekatan Praktis. Edisi Kedua. Graha Nusantara :
Yogyakarta
11