Skor Nilai:
“Teori Kuantum”
NAMA : NURIYANI
NIM : 4182121006
PENDIDIKAN FISIKA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ridho dan hidayahnya
kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas critical book review. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai rahmat sejuta umat dan suri
teladan yang baik. Penyelesaian critical book review ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Elektonika Digital dalam menempuh pendidikan di Universitas Negeri Medan
Dalam penyelesaian critical book review ini saya mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak, sudah sepantasnya rasa terimakasih saya sampaikan kepada Bapak dosen
mata kuliah yang telah memberikan banyak informasi dalam pembuatan critical book review
ini.
Betapa besar usaha yang saya lakukan dalam pembuatan critical book review ini
sebaik mungkin, tetapi saya menyadari critical book review ini masih jauh dari
kesempurnaan. saya sangat mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan penulisan
berikutnya. Semoga kiranya critical book review ini bermanfaat untuk saya khususnya, dan
pembaca umum lainnya.
Nuriyani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................1
BAB II RINGKASAN......................................................................................3
2.1Ringkasan Buku.................................................................................3
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................10
4.2 Saran..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mampu memahami teori sistem bilangan dan cara menghitung pada sistem bilangan.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui materi sitem bilangan
2. Memahami cara mengubah sistem bilangan ke desimal, biner, oktal dan heksa
3. Mengetahui cara mengkonversikan sistem bilangan
4.
1
2.1 Identitas Buku
judul buku : Teknik digital ; Pendekatan praktis. Edisi kedua
Edisi : Ke II
Jumlah halaman : 98 Halaman
Pengarang : Saludin Muis
Penerbit : Graha Ilmu
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2012
ISBN : 978-979-7 56-800-9
2
Bab II
Ringkasan Buku
Bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang dikenal secara umum dan dipakai
sebagai satuan transaksi sehari-hari, masyarakat pada umumnya sudah terbiasa dan mengenal
baik operasi dengan bilangan desimal, karena itu operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian dengan bilangan desimal tidak akan dibahas lebih lanjut. Bilangan
dasar desimal0,1,2......9, dan faktor pembobotan adalah l0n, n=1,2,...N.
Contoh:
54321 desimal
= 54321
Penjumlahan:
Sama halnya bilangan desimal, penjumlahan bilangan biner dilakukan mulai dari digit
paling tidakberarti (paling kanan, dengan pembobotan 2'terkecil), bila hasil penjumlahan
lebih besar dari 1 (1+ 1 biner) akan memberikan tambahan I kepada digit di atasnya.
Contoh
Pegurangan :
Sama hainya bilangan desimal, pengurangan bilangan biner dilakukan mulai dari digit
paling tidak berarti (paXing kanan, dengan pembobotan 2' terkecil), bila besaran digit
pengurangan lebih besar dari yang dikurang (misalnya 1 terhadap 0), peminjaman dilakukan
terhadap digit dengan pembobotan 2" lebih besar di atasnya.
3
Contoh
Perkalian :
Contoh
MSB LSB
01101101 xl (LSB)
01101101 XL
00000000 X0
01101101 XL
00000000 X0
01101101 XL
01101101 XL
01101101 + X0
Dari perkalian di atas tampak jelas bahwa bila digit pengali adalah,,l,, , hasil perkalian
merupakan salinan dari angka yang dikari kemudian bilang pengali menggeser satu kali
kekanan untuk digit berikutnya, sebaliknya bila pengali adalah"O" tidakada hasil yang
4
diperoleh kecuari bilangan pengali menggeser satu digit ke kanan untuk digit berikutnya.
Hasil perkalian selalu menggeser kakiri satu digit untuk tiap digit pengali dan dapat langsung
dijumlahkan secara biner.
Contoh:
435 okta
= 285 desimal
Pembagian :
Syarat pembagian adalah bilangan pernbagi (penyebut) harus lebih kecil dari bllangan
yang dibagi (pembilang). Berbeda clengan perkaxian, pembagian dilakukan dengan
mengurangi MSB bilangan yang dibagi dengan bilangan pembagi, trila bilangan yang dibagi
rebih besar dari bilangan pembagi maka hasilnya 1, bila tidak maka hasilnya {J, selanjutnya
pengurangan dilaksanakan. pernbagian terus dilakukan dengan menggeser satu digit ke
kananpadabilangan yang dibagi sampai digit LSB.
Contoh :
110111
101 - Hasil I
5
Contoh:
2B7 heksa
= 7+176+572
= 691desimal
Proses pembagian dapat dilakukan dengan cara mengikuti bilangan Okta di atas.
Dilakukan dengan membagi angka desimal dengan faktor 2, sisa pembagian 0 atau 1
merupakan bilangan biner yang dimaksud. Digit terakhir hasil pembagian merupakan posisi
digit paling berbobot (MSB).
Contoh :
123 desimal
= 61 : 2 = 30 sisa 1
= 30 : 2 = 15 sisa 0
= 15 :2 =7 sisa 1
=7 :2 =3 sisa 1
=3 :2 =1 sisa 1
=1 :2 =0 sisa 1 (MSB)
= 1 +2 +0 +8 +16 +32+64
= 123 desimal
Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 3 digit, hasil
konversi tiap kelompok 3 digit bilangan biner merupakan bilangan okta yang dimaksud.
Contoh:
6
101111 biner
=1+0+4 dan 1 + 2 + 4
=5 dan 7
101111 biner = 57 okta. Dapat diperiksa ulang dengan konversi balik pada bagian 1.7
Dilakukan dengan mengkonversi tiap digit bilangan okta menjadi 3 digit bilangan biner.
Contoh
57 okta
57 = 5 dan 7
57 okta = 101111 biner. Hasil ini sesuai dengan hasil konversi kebalikan dari contoh 1.6
Dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner tiap kelompok terdiri dari 4 digit, hasil
konversi tiap kelompok 4 digit bilangan biner merupakan bilangan heksa yang dimaksud.
Contoh
11010111 biner
=1+0+4 +8 dan 1 + 2 + 4 + 0
= 13 dan 7
11010111 biner = D7 helsa. Dapat diperiksa ulang dengan konversi balik pada bagian 1.9.
7
2.9 Konversi Bilangan Heksa Menjadi Biner.
Dilakukan dengan mengkonversi tiap digit bilangan heksa menjadi 4 digit bilangan biner.
Contoh
D7 okta
D7 = D dan 7
Hasil ini sesuai dengan hasil konversi kebalikan dari contoh 1.8.
8
Bab III
Analisi Buku
Dari segi pemaparan materi, Buku ini memaparkan materi secara jelas dan menjelaskan
materi, penjelasan cukup lengkap dan tersistematis, materi juga dijelaskan berdasarkan
Rumusan yang telah ditetapkan. Dalam penjelasan materi sistem bilangan ini disertai dengan
memberikan contoh penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian secara singkat
sehinggga pembaca mudah memahami dengan mengikuti langkah-langkah yang diberikan.
Buku ini juga menjelasakan maksud dan tujuan dari materi yang telah disajikan, penulis
merincikan materi menjadi satu-kesatuan yang tersistematis sehingga teori sistem bilangan
hanya dijelaskan secara singkat sehingga pembaca paham dan mengerti akan maksud
pendapat yang dikemukakan.
Materi Dijelaskan secara berkesinambungan antar judul 1 sampai judul sub materinya,
buku ini lebih simpel dan hanya menjelaskan secara garis besarnya saja sehingga butuh
referensi buku lain untuk lebih memahami isi dan maksud materi bilangan. Buku utama ini
awalnya sulit untuk dipahami. Pembagian sub materi juga banyak tetapi sub materi yang
dipaparkan sangat jelas dan tepat. Sehingga memudahkan pembaca dalam memahami dan
memudahkan mencari maksud dari isi materi.
Buku yang dinilai secara fisik, buku ini menampilkan cover buku yang sangat elegan
dan menarik minat baca, dalam buku ini tidak terlalu banyak memaparkan materi. Penjelasan
materi sitem bilangan ini diuraikan dengan memberikan permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan, sehingga kita lebih mudah mengerti.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Matematika adalah suatu yang sangat berpengaruh dari segala ilmu, baik dalam bidang
teknologi ataupun lainnya. Dalam hal ini penerapan matematika dimunculkan dalam ilmu teknologi
informasi. Dalam perkembangannya teknologi menggunakan beberapa bahasa dan rumusan
matematika, seperti perhitungan sistem oktal, sistem biner, sistem desimal, sistem hexadesimal.
Hampir semua pemograman dan aplikasi menggunakan sistem tersebut.
Bilangan dasar yang dipergunakan dalam sistem digital berbeda dengan bilangan
dasar yang dikenal dalam kehidupan praktis sehari-hari. Sistem digit alpadaumumnya
menggunakan bilangan dasar biner dengan basis 2 ataupembobotan2", sedangkan pemakaian
praktis sehar-hari dikenal bilangan desimal dengan basis 10 atau pembobotan 10'. Berbagai
bilangan dasar dan konversinya sebagai langkah awal untuk memahami teknik digital yang
disajikan dalam buku ini secara keseluruhan maupun pada edisi berikut yang diperluas
cakupan materinya.
4.2 Saran
Critical buku ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun saya harapkan.
10
Daftar Pustaka
Muis, Saluddin. (2012). Teknik digital ; Pendekatan praktis, Edisi kedua. Graha
ilmu,Yogyakarta
11