LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA NY. “T”
DENGAN GANGGUAN MOBILITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN
CLOSE FRAKTUR ANTE BRACH SINISTRA
DI RUANG IGD – RSUD. R.A. BASOENI
MOJOKERTO
DI SUSUN OLEH:
KARTIKA
NIM: 02.11.223
LAPORAN PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
- Mobilitas merupakan suatu kemampuan untuk bergerak secara bebas,mudah dan teratur,
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna untuk mempertahankan kesehatan. (
A. Aziz Alimur, 2005)
- Mobilitas fisik yaitu keadaan keika tseseorang mengalami atau bahkan beresiko mengalami
keterbatasan fisik dan bukan merupakan immobile.
( Doenges, M.E, 2000)
- Jenis Mobilitas
1. Mobilitas Penuh
2. Mobilitas Sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan adanya suatu batasan dan tidak
mampu bergerak secara bebas yang dikarenakan oleh adanya gangguan syaraf motorik dan
sensorik pada area tubuh.
2. ETIOLOGI
3. PATOFISIOLOGI
Tekanan Keletihan
Nyeri Fraktur
5. PENATALAKSANAAN
a. Body Mekanik
Penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai dengan fungsinya.
Meliputi:
- Keseimbangan
Keseimbangan keadaan postur tubuh merupakan kesesuaian antara garis sumbu dengan
sentralnya (gravitasi).
A. Pengkajian
- Identitas Pasien
- Keluhan Utama
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat Penyakit Keluarga
- Pola Kebiasaan
1. Pola Nutrisi
2. Pola Eliminasi
3. Pola Personal Hygiene
4. Pola Istirahat
5. Pola Aktivitas
- Data Obyektif
- Pemeriksaan Fisik Head Totoe
a. Kepala
Inspeksi: Simetris, tidak terdapat ketombe, penyebaran rambut merata,
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan bekas luka.
b. Mata
Inspeksi: Simetris,konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih.
c. Hidung
Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi,
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga
Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran
kelenjar mastoid.
e. Mulut
Inspeksi: Tidak sariawan, tidak terdapat labioskisis, warna bibir merah muda.
f. Leher
Inspeksi: Tidak ada benjolan.
Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran.
Vena jugularis : tidak ada pembendungan.
g. Pemeriksaan Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing.
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen.
Perkusi : tympani
Auskultasi : -
i. Ektrimitas atas
Inspeksi : simetris, tidak terdapat odem, jeri- jari lengkap dapat di gerkkan.
Palpasi ; tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat krepitasi.
j. Ekstrimitas bawah
Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari – jari lengkap.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Data Penunjang
a. Data Laboratorium
b. Terapi Medis
B. Diagnosa Keperawatan
C. Analisa Data
- Data
- Masalah
- Antisipasi Maslah Potensial
- Identifikasi Kebutuhan Segera
D. Intervensi
1. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit di harapkan pasien dapat
menejukkan peningkatan mobilitas.
2. Kriteria Hasil
- Adanya peningkatan mobilitas
- Aadanya peningktan kekuatan otot
- Pasien tidak lemah.
7. Dx: Gangguan Mobilitas Fisisk Berhubungan dengan Patah Tulang.
INTERVENSI RASIONAL
1.) Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien .
- Untuk mengetahui kondisi pasien dan mengetahui perkembangan pasien serta menentukan
tindakan selanjutnya.
- Memberi terapi secara tepat, yang dihrapkan dapat mempercepat proses penyembuhan
pasien.
8. IMPLEMENTASI
9. EVALUASI
Menilai tercapai atau tidaknya tujuan, dilihat dari perilaku pasien dan keluarga serta keadaan
fisik, sebagai berikut :
a. Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standra yang telah
ditetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian jika klien menunjukkan perubahan dari kriteria dan standar yang
di tetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai jika klien tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama dan bahkan
timbul masalah baru, kolaborasi dengan dokter yang merawat.
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PADA NY.”T”
DENGAN GANGGUAN MOBILITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN
CLOSE FRAKTUR ANTE BRACHI SISNISTRA
DI RUANG IGD – RSUD. R.A. BASOENI
MOJOKERTO
DI SUSUN OLEH:
KARTIKA
NIM: 02.11.223
1. PENGKAJIAN
Identitas
a. Biodata
Nama : Ny.”T”
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kemlagi – Gedeg – Mojokerto
b. Penangggung Jawab
Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan, bahwa ibunya mengeluh kesakitn pada tangan sebelah kiri
sehingga tidak bisa di gerakkan.
Setelah mengalami kecelakaan (jatuh sendiri), pasien sudah tidak dapat menggerakkan
tangannya yang sebelah kiri.
Keluarga pasien mengatakan, bahwa pasien tidak pernah menderita penyakit apapun, dan
tidak pernah jatuh seperti sekarang ini.
Selain itu pasien juga tidak mempunyai penyakit menular atau menurun.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, sperti
diabetes, paru – paru, hipertensi, dll.
Keluarga pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti, HIV, hepatitis, dll.
Pola Kebiasaan
2. Minum
- 3X sehari, porsi sedangdengan lauk sayur
- 7 – 8 gelas /hari ± 1500 – 2000 cc
- Eliminasi
1. BAB
2. BAK
- 2X / hari
- Konsistensi lunak
- 5 – 6 X / hari
- Warna kuning, bau khas.
- 2X sehari,dibantu keluarga.
- Konsistensi lunak
- 3 – 4 X / hari, dibantu keluarga.
- Warna kuning,bau khas.
-Personal Hygiene
1. Mandi
2.Gosok gigi
3. Keramas
4. Ganti pakaian
- Di kamar mandi
- 2X / hari
- Pakai air dingin
- Mandi sendiri
- Memakai sabun
- Dikamar mandi
- 2X / hari
- Pakai air dingin
- Dikamar mandi
- 2X / hari
- Dikamar
- 2X / hari
- Di tempat tidur
- Di seka 2X / hari
- Pakai air dingin
- Tidak memakai sabun
- Di tempa tidur
- 2X / hari
- Pakai air dingin
- Tidak keramas
Tidur
- Siang 2 – 3 jam
- Malam 8 – 9 jam
- Uhan dan kegiatan nyenyak
- Siang 2 – 3 jam
- Malam 7 – 8 jam
- Tidur nyenyak
- Pola Aktivitas
- Segala kebutuhan dan kegiatan sehari – hari bisa dilakukan sendiri.
- Hanya bisa berbaring di tempat tidur.
- Segala kebuthan di bantu oleh keluarga.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
K / U : Cukup
Kesadaran : Composmentis
GCS : 4 – 5 – 6
Tekanan Darah (TD) : 160/ 90 mmHg
Nadi : 81X / menit
Respirasi Rate (RR) : 30X / menit
Suhu : 36˚ C
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat bekas luka, penyebaran rambut rata.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan bekas luka.
Mata
Inspeksi : Simetris, raflek pupil normal, bersih, tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
Telinga
Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran
kelenjar mastoid.
Mulut
Inspeksi : Tidak sariawan, warna bibir merah muda, tidak terdapat labioskisis, lidah berwarna
merah muda, gigi berlubang dan tidak lengkap atau kurang dari 28.
Leher
Inspeksi: Tidak ada benjolan.
Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran.
Vena jugularis : tidak ada pembendungan.
Pemeriksaan Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing.
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen.
Perkusi : tympani
Auskultasi : -
Ektrimitas Atas
Inspeksi : Tidak simetris, terdapat odem pada tangan bagian bawah sebelah kiri, jari – jari
lengkap, dan tangan sebelah kiri tidak dapat di gerakkan.
Palpasi : Terdapat nyeri tekan dan terdapat krepitasi.
Ekstrimitas Bawah
Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari – jari lengkap.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
3. Data Penunjang
Diagnosa Medis : Close fraktur osteo radius sinistra 1/3 distal.
Tanggal : 09 – Maret – 2012.
- Cek : 1. Foto Antebrachi Sinistra : Close fraktur osteo radius sisnistra 1/3 distal.
2. Foto Torax : – Paru – paru normal
– Tidak dapat penyempitan jantung
- Data Laboratorium
3. Tes Diabetes
o Gula darah Puasa ……….. mg/dl 80 – 110 mg/dl
o Gula Darah 2 jam pp …… mg/dl 110 – 140
o Gula Darah ACOCC ..11,4mg/dl 140
o HB AC ………… mg/dl 4 – 6
4. Tes Lemak
o Total Kolesterol ………… mg/dl 150 – 250
o HDL ………… mg/dl 45 – 65
o LDL ………… mg/dl < 150
o Tigliserida ………… mg/dl < 200
5. Elektrolit
o Na ………… mg/dl 136 – 144
o K ………… mg/dl 3,8 – 5,5
o G ………… mg/dl 97 – 113
o Ca ………… mg/dl 8,1 – 10,4
- Hasil Laboratorium
Terapi Medis :
- Infus RL, 20 tpm
- Injeksi ketorolac 30 mg
-
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data
Ds : Keluarga pasien mengatakan, bahwa pasien mengeluh kesakitan pada tangan sebelah
kiri.
Do : K/U : Cukup
Kesadaran : Composmentis , GCS : 4 – 5 – 6
TTV : TD : 160/90 mmHg
N : 81 X / menit
S : 36˚ C
RR : 30 X / menit
- Tangan kiri odem, terdapat krepitasi, nyeri gerak (+), tangan
sebelah kiri tidak bisa digerakkan.
2. Masalah
– Gangguan mobilitas berhubungan dengan patah tulang.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 60 menit di harapkan
pasien dapat menunjukkan peningkatan mobilitas.
Kriteria Hasil
-K/U baik
- Kesadaran Composmentis
- TTV : TD : 120/70 mmHg
N : 76 – 92 x / menit
S : 36,5˚C – 37,5 ˚C
RR : 16 – 24 x / menit
-Tangan tidak odem
- Tidak ada nyeri tekan
- Tangan bisa bergerak
- Tidak terdapat krepitasi
Intervensi
1.) Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien.
R/ : Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat.
2.) Banru pasien melakukan gerak aktif.
R/ : Mempertahankan otot dan moilitas fisik.
3.) Obsevasi TTV
R/ : Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pasien, serta untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
4.) Kolaborasi dengan tim medis.
R/ : Memberi terapi secara tepat, yan diharapkan dapat mempercepat
proses penyembuhan.
5.) Kolaborasi dengan fisioterapi dalam progranm latihan.
R/ : Memberi terapi agar kekuatan mobilitas fisik kembali pulih.
V. IMPLEMENTASI
Dx :
Gangguan mobilitas yanag berhubungan dengan patah tulang.
VI. EVALUASI
• S : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih merasakan sakit pada tangan kirinya
dan jika di gerakkan semakin terasa sakit.
•O:
TD : 160/90 mmHg
N : 81 X / menit
S : 36 ˚C
RR : 30 X / menit