Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wawa Kartiwa

NIM : 1182030140
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab
Semester : IV (Kelas D)
Mata Kuliah : Thuruq Tadris al-Lughoh al-Arobiyah/MKU-20332
Dosen Pengampu : Dr. Nanang Kosim, M.Ag, S.Ag

Simpulan Diskusi Materi Ke-11


RAGAM METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
(METODE COMMUNITY LANGUAGE LEARNING)
A. Pertanyaan
1. Hariz Fadhil Abdurahman (1182030048)
Yang saya ingin tanyakan, ingin disebutkan satu ciri khusus yang membedakan dengan
metode lain. Karena Dari sekian karakteristik yang ada, saya rasa karakteristik itu
seharusnya memang ada dalam setiap pembelajaran di mapel apapun dengan harus
melibatkan pendekatan emosional dan psikologis.
2. Wildan Taufiqurrahman (1182030144)
bismillah, Assalamu'alaikum.. izin bertanya kepada pemakalah. sebelumnya saya telah
menyimak pemaparan materi yang luar biasa.. lalu ada beberapa hal yang akan saya
tanyakan yaitu Karakteristik siswa seperti apa yang cocok untuk menerapkan metode ini?
Lalu Kemampuan bahasa apa yang menonjol pada metode pembelajaran ini? terimakasih
ats kesempatannya..
3. Siti Jam’ah (1182030126)
Bismillah , saya izin bertanya bagaimana penggunaan metode jika diterapkan langsung
dalam proses pembelajaran terkhusus Mapel B arab ? Terimakasih
B. Tanggapan dari Pemateri
1. Rizka : (Terkait pertanyaan Hariz) Izin menjawab atas pertanyaan saudari hariz seputar
karakteristik yang menonjol pada metode CLL ini. Seperti yang telah dijelaskan oleh
pemateri mengenai karakteristik metode cll. Menurut pendapat saya memang semua
metode itu guru harus mengetahui emosional dn psikologis siswa. Akan tetapi
keunggulan karakteristik pada metode ini yaitu seorang guru di tuntut untuk menjadi
konselor tidak hanya mentrasfer ilmu pengetahuan saja, disini guru lebih banyak
berinteraksi dengan siswa. Bisa kita lihat beberapa materi yang telah dijelaskan pada
mnggu² sebelumnya. Seperti metode silent way, pada metode silent way itu yang lebih
aktif itu siswa,sementara guru lbih banyak diem. Dengan demikian telah jelas
keunggulan karakteristik pada metode ini yaitu guru sebagai konselor dan lebih banyak
berinteraksi dengan siswa Kurang lebihnya
2. Syalwa : (Terkait pertanyaan Wildan) ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudara wildan, jika ditanya siswa seperti apa
yang tepat dalam metode ini? maka sebenarnya setiap peserta didik layak belajar
menggunakan metode ini, karena metode ini tidak hanya mempertimbangkan kepandaian
siswa saja, akan tetapi memiliki pemahaman terhadap perasaan siswa, baik reaksi fisik,
psikologinya hingga keinginanny untuk belajar.
Kemudian, terkait pembelajaran bahasa dalam metode CLL ini, jika dicontohkn ke 4
maharoh, maka maharoh kalam cocok menggunakan metode ini, karena siswa dapat
belajar bagaimana menerapkan bahasa target/sasaran secara komunikatif, didukung
dengan pembelajaran yang berkomunitas, sehingga siswa melahirkan interaksi yang baik
dengan yang lainnya.
Tambahan oleh Siska Mulyani (1182030123) Bismillah,,saya setuju dengan jawaban
saudari syalwa, dan izin menambahkan menurut saya metode CLL ini juga sangat
membantu terhadap siswa yang memiliki sifat pemalu, karena dalam metode ini awalnya
guru dituntut lebih aktif dalam berkomunikasi dengan siswa.
Terima kasih
3. Rizka : (Terkait pertanyaan Jam’ah) Untuk penerapan langsung metode ini pada
pembelajaran bahasa arab . Saya ambil contoh pada pembelajaran maharah kalam seperti
yang telah saya jelaskan sebelumnya. Untuk prosedur penerapannya yaitu :
a. guru bisa mengajak siswa belajar di luar kelas
b. Memulai pembelajaran dengan braintroming
c. Siswa dilatih untuk berbicara bahasa arab tanpa menggunakan dan melihat teks,
kemudian guru memberikan motivasi
d. Mempersiapkan alat perekam
e. Guru memberikan topik yang akan dipelajari
f. Semua siswa mengulangi dengan suara lantang menggunakan bahasa arab
g. kemudian guru menganalis bahasa dan dimemperbaikinya
h. Pada pertemuan selanjutnya guru membuat kelompok kecil kepada siswa untuk
percakapan tahap selanjutnya
i. Siswa dapat menguasai keterampilan berbahasa arab dengan menggunakan berbagai
gaya bahasa dan intonasi
C. Simpulan Hasil Diskusi
Pembelajaran Bahasa Komunitas (CLL) merupakan metode yang dapat membantu para
peserta yang terkait. Metode ini merupakan humanisme. Metode pengajaran CLL
dikembangkan oleh Charles A. Curran pada tahun 1972 dan biasa disebut juga dengan
metode konseling, karena dalam aplikasi teori ini penggunaan tekhnik konseling dalam
pengajaran bahasa sangat dikedepankan. Ada lima tahap penguasaan dalam pendekatan CLL,
yakni Embryonic Stage, Self Assertion Stage, Birth Stage, Reversal Stage, dan Independent
Stage. Adapun langkah-langkah metode CLL yaitu, Translation (Penerjemahan), Group work
(Tugas Kelompok), Recording (merekam), Transcription (membuat catatan rekaman),
Analysis (analisis), Listening (mendengarkan), dan Free Conkersation (percakapan bebas).
Metode community language learning dapat diterapkan di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pembelajaran di luar kelas memiliki beberapa kelebihan salah satunya yaitu untuk mengatasi
kejenuhan peserta didik ketika belajar di dalam kelas.
Yang menjadi karakteristik metode CLL bisa kita lihat bahwa guru harus mengetahui
emosional dn psikologis siswa. Akan tetapi keunggulan karakteristik pada metode ini yaitu
seorang guru di tuntut untuk menjadi konselor tidak hanya mentrasfer ilmu pengetahuan saja,
disini guru lebih banyak berinteraksi dengan siswa. Inilah yang menjadi karakteristik yang
membedakan metode CLL dengan metode yang lainnya.
Selanjutnya penerapan metode ini adalah suatu strategi dalam memerhatikan
karakteristik siswa yang berbeda-beda yang mana metode ini memerhatikan karakteristik
psikologis siswa. Gunanya agar menarik dan mengundang rasa ingin tau siswa dan
mengurangi rasa jenuh akibat pembelajaran yang monoton. Lalu karena mengandung kata
comunity yang berarti masyarakat, metode ini mengacu kepada dampak tercipatanya
masyarakat, yaitu bersosial/berkomunikasi satu sama lain. Dan komunikasi yang marak
dilakukan oleh masyarakat adalah komunikasi langsung atau lisan, oleh sebab itu metode ini
dalam embelajaran bahasa mengedepankan pada maharatul kalam.
Dan untuk penerapan langsung metode ini pada pembelajaran bahasa arab . bisa diambil
contoh pada pembelajaran maharah kalam. Untuk prosedur penerapannya yaitu :
a. Guru bisa mengajak siswa belajar di luar kelas
b. Memulai pembelajaran dengan braintroming
c. Siswa dilatih untuk berbicara bahasa arab tanpa menggunakan dan melihat teks,
kemudian guru memberikan motivasi
d. Mempersiapkan alat perekam
e. Guru memberikan topik yang akan dipelajari
f. Semua siswa mengulangi dengan suara lantang menggunakan bahasa arab
g. Kemudian guru menganalis bahasa dan dimemperbaikinya
h. Pada pertemuan selanjutnya guru membuat kelompok kecil kepada siswa untuk
percakapan tahap selanjutnya
i. Siswa dapat menguasai keterampilan berbahasa arab dengan menggunakan berbagai
gaya bahasa dan intonasi

Anda mungkin juga menyukai