Disusun Oleh :
1 Penelitian
Nama : Retna Maryhayavia NIM : 1708261
2 Pembimbing Tim pembimbing KTI tidak boleh melebihi dua orang termasuk Penasehat Akademik.
Nama : Gelar :
Nama : Gelar :
4 Program Studi
Latar Belakang Jangan melebihi 2 halaman yang disediakan.Gunakan spasi tunggal(12 pts Font )
10
Penuaan merupakan proses fisiologis dalam kehidupan, dengan gambaran sebagai kondisi yang
mengalami penurunan daya tahan dan fungsi tubuh sehingga beresiko terserang penyakit dan infeksi.
Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik-biologik,
mental maupun sosial ekonomis Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan
rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Upaya pemeliharaan
kebersihan diri ini, pengetahuan seseorang akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2005).
Berdasarkan apa yang kita ketahui bahwa lanjut usia adalah orang yang berusia 60 tahun ke atas
seiring bertambahnya usia maka akan banyak permasalahan yang muncul seperti penurunan kebersihan
diri mungkin sebagian lansia kurang memperhatikan kebersihannya sehingga masalahnya yang timbul
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan usia lanjut, personal hygine daasar karena individu
yang mempnyai kebersihan diri baik mempunyai resiko yang lebih rendah untuk mendapat penyakit.
Kurangnya tindakan personal hygine dan perlindungan khusus yang dapat mempemgaruhi tingkat
kesehatan, kemudian perawatan fisik diri sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin,
rambut,mata, gigi-mulut, telinga dan hidung (iswantiah,2012).
Pertumbuhan lansia di dunia mencapai mencapai 1065 juta orang terbagi menjadi wanita 645 juta,
laki-laki 420 juta, dan diperkirakan pada tahun 2030 mendatang jumlah lanjut usia akan mencapai 2
milyar orang(WHO, 2015). Di Indonesia jumlah penduduk lansia tahun 2010 adalah 18.037.009 jiwa dari
237.641.326 jiwa jumlah seluruh penduduk. Di prediksikan meningkat 414% atau empat kali lipat di
tahun 2025(Riskesdas, 2013).
Berdasarkan data World Health Organization pada tahun 2015,menunjukan lansia yang sudah tidak
dapat melakukan aktivitas fisik sehingga tidak menjaga kebersihan diri diperkirakan sekitar 38,2% di
dunia (WHO, 2015). Dari proporsi penduduk lansia di Indonesia menunjukan lansia yang kurang
menjaga kebersihan diri diperkirakan sekitar 18,2% dari jumlah populasi lansia, dikarenakan terbatasnya
kemampuan diri dalam melaksanakan hygiene (Iswantiah, 2015).
Adapun keluarga dalam hal ini sangat diperlukan yaitu dalam menjaga kesehatan keluarganya
terutama dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene yang kurang karena keluarga cenderung menjadi
seorang reaktor terhadap masalah-masalah kesehatan dan menjadi aktor dalam menentukan masalah
kesehatan anggota keluarganya. Dari sinilah ada kaitan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan
keluarganya bahwa melakukan perawatan personal hygiene dengan benar merupakan hal yang sangat
penting dalam membantu anggota keluarga termasuk lansia untuk mencapai suatu keadaan yang sehat.
Salah satu hal yang penting yang akan membawa pengaruh bagi kesehatan dan psikis lansia adalah
kebersihan. Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan itu harus diperhatikan. Kebersihan itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh individu dan kebiasaan. Salah satu hal diantaranya adalah persepsi seseorang
terhadap kesehatan itu sendiri. Jika seseorang sakit biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan, hal
itu terjadi karena mereka menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele. Padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Wartonah & Tarwoto, 2006).
Meskipun demikian, lansia haruslah tetap menjaga kesehatan. Untuk terus menerus meningkatkan
kesehatan harus menjalankan cara-cara hidup yang 4 sehat. Cara hidup sehat ad alah cara-cara yang
dilakukan untuk dapat menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kesehatan seseorang. Hal itu
termasuk menjaga kebersihan tubuh (Ismayadi, 2004). Jadi, berdasarkan permasalahan kesehatan yang
telah dibahaskan diatas, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan usia lanjut, personal
hygiene merupakan salah satu faktor dasar karena individu yang mempunyai personal hygiene yang baik
mempunyai risiko yang lebih rendah untuk mendapat penyakit.
Berdasarka hasil pengamatan di sebuah desa banyak sekali lansia yang mengesampingkan
kebersihan dirinya dalam kehidupan sehari – hari bahkan mereka tampak acuh dengan kebersihan dirinya
tanpa mereka sadari bahwa dari kurangnya mereka merawat diri maka akan banyak timbul berbagai
masalah kesehatan .penrunan kebersihan diri pada lansia ini membuat
Penulis harus dapat memberikan latar belakang mengenai topik atau isu yang akan diangkat dalam penelitian
secara menarik sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi dewasa ini
Poin-poin penting :
Permasalahannya apa (isu yang telah terjadi dan menjadi masalah) munculkan Gap
Kajian yang relevan mendukung permasalahan yang akan diteliti (minimal 5 jurnal)
berupa hasil penelusuran literatur terkait teori dan temuan peneliti sebelumnya secara
ringkas
Novelty (your own differences with others) dan tujuan riset
11 Permasalahan Cantumkan juga hipotesis (bila ada) atau pertanyaan penelitian.
Jangan melebihi kolom yang tersedia.
Identifikasi spesifik ttg permasalahan yang akan diteliti (munculkan variabel yang menjadi fokus
penelitian)
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemandirian lansia melakukan pesonal hygine dalam kehidupan
sehari – hari ?
12 Tujuan Riset Uraikan tujuan khusus dan makna riset harus diuraikan dengan jelas.
Jangan melebihi tempat yang disediakan.
Identifikasi tujuan mengacu ke permasalahan penelitian. Ada tujuan umum/khusus
13 Rencana Riset Uraikan dengan jelas tetapi ringkas strategi umum dari riset yang diusulkan serta
pendekatan khusus dan metode yang akan digunakan. Apabila diperlukan fasilitas di institusi lain,
tunjukan bahwa lembaga yang bersangkutan telah dihubungi dan memberikan persetujuan. Jangan
melebihi 3 halaman spasi tunggal (12 pts Font)
13.1. Penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Studi
kasus adalah sebuah metode penelitian sosial yang mengedepankan pada pandanan umum terhaap
kehidupan bermasyarakat, ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian lansia dalam melakukan
operawatan diri di kehidupan sehari-hari.
13.2 Subyek Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah para lansia yang kurang memperatikan kebersihkan dirinya
dengan kriteria subyek : dapat menerima untuk diwawancarai, Isi pembicaraan dapat dipahami
dengan jelas, Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran, Pasien belum dapat perhatan dari teaga
kesehatan
13.3 Fokus studi
Fokus studi dalam penelitian ini adalah perubahan lansia dalam melakukan personal hygie dan
agar lebih memeratikan dan meningkatnya kebersihan diri pada lansia
13.4 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah perubahan personal hygine pada lansia setelah diberikan
pengertian tetang pentinnya kebersihan di ukur pada kesadaran keluarga serta pentingnya perhatian
orang sekitar
13.5 Lokasi &Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di desa C di kota S pada bulan februari 2020.(gambarkan karakteristik
demografik lokasi penelitian)
13.6 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan tehnik wawancara terstruktur dan lembar observasi SOP
ADL (Activity daily Living) yang berupa checklist sebanyak 14 item.
13.7 Pengumpulan Data
13.7.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan Observasi terhadap lansia
yang kurang memperhatikan kebersihan
13.7.2 Langkah Pengumpulan Data
14 Jadwal Penelitian Cantumkan lama penelitian dan rincian jadwal secara skematis.
Uraian Pebruari Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Juni
Kegiatan 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Studi X X
pustaka
Persiapan X X X
proposal
penelitian
Penelitian X X X X
Analisis X X X X
dan
pengolahan
data
Pembuatan X X X
laporan
Penyajian X X
hasil
Laporan X
akhir
Publikasi X
15 Persyaratan Etik Bagian dibawah ini harus diisi apabila riset yang diusulkan berkaitan dengan
eksperimentasi pada manusia. Metode yang digunakan harus memenuhi ketentuan etik penelitian
pada manusia (Human Ethics). Persyaratan ini dianut oleh semua jurnal ilmiah berbobot.
Implikasi Etik Eksperimental pada Manusia Berikan pernyataan singkat mengenai permasalahn etik
yang dapat timbul dari eksprimentasi, dan jelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi.
Permasalahan etik termasuk (a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality),
(c) Informed consent, dan sebagainya.
16 Daftar Pustaka Harus relevan dengan usulan. Tidak lebih dari satu halaman. (APA model)
Daftar Pustaka