Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi”
dengan baik. Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
1
besarnya kepada Desak Nyoman Sithi, Skp,MARS selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dalam Keperawatan yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami
Harapan kami adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Kami juga menyadari
masih banyak kekeliruan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sangat
membutuhkan saran untuk mengembangkan makalah kami ini agar menjadi lebih baik
Kepada semua pihak yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya masing-masing
disertai dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini, kami
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4
2
1.1 Latar belakang............................................................................................. 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
3
Keselamatan dan kesehatan kerja ialah suatu bentuk usaha untuk menghasilkan
tempat kerja yang sehat, aman, terbebas dari pencemaran lingkungan, guna mengurangi atau
terbebas dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta dapat menaikkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri adalah sebagai
berikut (Irzal, 2016:19):
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah pada makalah ini : Apa itu RCA dan FMAE.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai penulis dalam
sebuah makalah. Oleh sebab itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memperoleh data empiris
mengenai RCA dan FMAE.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Keselamatan dan kesehatan kerja ialah suatu bentuk usaha untuk menghasilkan
tempat kerja yang sehat, aman, terbebas dari pencemaran lingkungan, guna mengurangi atau
terbebas dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta dapat menaikkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri adalah sebagai
berikut (Irzal, 2016:19):
8. Menekan jumlah tenaga kerja, investasi, alat dan bahan produksi lainnya.
9. Menjamin lingkungan kerja yang aman, sehat, bersih dan nyaman guna menciptakan
kegembiraan serta semangat kerja.
Penggunaan metode RCA yaitu sistem 5 why dalam tahap analisis lebih
mempermudah mencari penyebab secara mendalam yang dilakukan dengan cara mengulang
pertanyaan yang diawali dengan “mengapa” sebanyak lima kali. Input metode RCA yaitu
berupa data kecelakaan kerja yang didapat dari hasil pengumpulan data yang bersumber dari
hasil wawancara serta data perusahaan. Sedangkan output dari RCA ini adalah ditemukannya
akar masalah penyebab kecelakaan kerja.
RCA dapat di golongkan menjadi lima criteria yang di namai sesuai bidang dasarnya :
5
1. berbasis keamanan
2. berbasis produksi
3. berbasis proses
RCA digunakan untuk menindaklanjuti tingkat risiko tinggi dan ekstrim (kategori kuning dan
merah). Langkah-langkah untuk melakukan RCA adalah
1. menentukan masalah
2. Mengumpukan bukti-bukti yang nyata
3. Melakukan wawancara
4. Meneliti lingkungan kejadian
5. Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
6. Mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
7. Mengenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)
REPORT THIS AD
Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah/diagram tulang ikan untuk
mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian. Lanjutkan sehingga
dapat dikenali system yang melatarbelakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan
lagi untuk melanjutkan.
6
Rumuskan pernyataan akar masalah.
Setelah mendapatkan akar masalah maka lanjutkan dengan menyusun rencana tindakan
Menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi penyebab yang diidentifikasi, dan
dapat diterima oleh pihak yang terkait dengan kejadian.
Rencana tindakan disusun utuk tiap akar penyebab kejadian dan pengukuran untuk
menilai efektivitas tindakan terhadap akar penyebab
Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam organisasi.
Proses selanjutnya adalah mencatat proses dan alat yang digunakan, biaya yang dibutuhkan,
ringkasan kejadian, proses investigasi dan analisis, dan temuan.
Jika tidak ada kejadian, tetapi kita akan memperbaiki suatu system agar minimal risiko, maka
kita bisa lakukan FMEA.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.
7
Tujuan FMEA menurut McDermott (2008:61) adalah untuk menghindari kecelakaan
kerja karena kegagalan keamanan dan kegagalan sistem. Adapun langkah-langkah dalam
menjalankan FMEA adalah:
8
1: mudah terdeteksi, 10 : sangat sulit terdeteksi
Pada dasarnya FMEA (failure mode and effect analysis) adalah suatu prosedur terstruktur
untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (kasus kecelakaan
kerja)
Hemat biaya. Karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada potensial causes
(penyebeb yang potensial) sebuah kegagalan atau kesalahan.
Hemat waktu. Karena lebih tepat pada sasaran.
Severity
Severity adalah langkah pertama untuk menganalisa seberapa besar dampak kejadian
mempengaruhi out put proses.
Occurrence
Occurrence adalah kemungkinan bahwa penyebab tersebut akan terjadi dan
menghasilkan bentuk kegagalan selama masa penggunaan produk.
Detection
Nilai detection diasosiasikan dengan pengendalian saat ini. Detection adalah pengukur
terhadap kemampuan mengendalikan atau mengontrol kegagalan yang terjadi.
Setelah nilai dari severity, occurrence dan detection didapatkan. Kemudian menghitung nilai
dari risk priority number (RPN) dengan mengalikan nilai-nilai dari severity (S), occurrence
(O), detection (D) tersebut.
RPN = S x O x D
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
Root Cause Analysis (RCA) menurut Cahyono (2008:161) merupakan pendekatan
terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian-
kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.
3.2 Saran
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtinUNTAN/article/download/32043/75676580597
http://journal.umg.ac.id/index.php/matriks/article/download/522/438/
10