Anda di halaman 1dari 10

RCA DAN FMEA

Makalah disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Kesehatan Kerja Dalam
Keperarawatan

Dosen Pengampu : Desak Nyoman Sithi, Skp,MARS.

Disusun oleh :

Mella Mahardika (054) Devira Gite Pratiwi (070)

Gabriell Regina Solagracia M (064) Rensi Hepi Farenta (076)

Della Yunita (066) Srimpi Pamulatsih (082)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi”

dengan baik. Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-

1
besarnya kepada Desak Nyoman Sithi, Skp,MARS selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan

Keselamatan Kerja dalam Keperawatan yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami

untuk menyelesaikan tugas ini.

Harapan kami adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah

pengetahuan juga wawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Kami juga menyadari

masih banyak kekeliruan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kami sangat

membutuhkan saran untuk mengembangkan makalah kami ini agar menjadi lebih baik

Kepada semua pihak yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya masing-masing

disertai dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini, kami

sampaikan terima kasih.

Jakarta, 1 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4

2
1.1 Latar belakang............................................................................................. 4

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................... 4

1.3 Tujuan.......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan dan kesehatan kerja .............................................................. 5

2.2 RCA ............................................................................................................ 5

2.3 FMAE ......................................................................................................... 8

A. Langkah-langkah untuk melakukan FMEA .................................... 8

B. Manfaat FMEA ............................................................................... 9

C. Risk Priority Number (RPN) ........................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10

3.2 Saran .......................................................................................................... 10

3.3 Daftar Pustaka ........................................................................................... 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3
Keselamatan dan kesehatan kerja ialah suatu bentuk usaha untuk menghasilkan
tempat kerja yang sehat, aman, terbebas dari pencemaran lingkungan, guna mengurangi atau
terbebas dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta dapat menaikkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri adalah sebagai
berikut (Irzal, 2016:19):

1. Mencegah kecelakaan kerja terjadi.

2. Mencegah adanya penyakit akibat kerja.

3. Mencegah terjadinya kematian.

Root Cause Analysis (RCA) menurut Cahyono (2008:161) merupakan pendekatan


terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian-
kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah pada makalah ini : Apa itu RCA dan FMAE.

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan merupakan jawaban atau sasaran yang ingin dicapai penulis dalam
sebuah makalah. Oleh sebab itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memperoleh data empiris
mengenai RCA dan FMAE.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan dan kesehatan kerja

4
Keselamatan dan kesehatan kerja ialah suatu bentuk usaha untuk menghasilkan
tempat kerja yang sehat, aman, terbebas dari pencemaran lingkungan, guna mengurangi atau
terbebas dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta dapat menaikkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri adalah sebagai
berikut (Irzal, 2016:19):

1. Mencegah kecelakaan kerja terjadi.

2. Mencegah adanya penyakit akibat kerja.

3. Mencegah terjadinya kematian.

4. Mencegah adanya cacat tetap akibat kecelakaan

5. Mengkontrol material dan konstruksi.

6. Pemeliharaan alat-alat kerja, bangunan, instalasi, mesin-mesin dan lain sebagainya.

7. Meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan dan menguras sedikit tenaga kerja.

8. Menekan jumlah tenaga kerja, investasi, alat dan bahan produksi lainnya.

9. Menjamin lingkungan kerja yang aman, sehat, bersih dan nyaman guna menciptakan
kegembiraan serta semangat kerja.

2.2 Root Cause Analysis (RCA)

Root Cause Analysis (RCA) menurut Cahyono (2008:161) merupakan pendekatan


terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian-
kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja. Sedangkan menurut
Robitaille (2004:3) Root Cause Analysis (RCA) adalah penyelidikan mendalam tentang
penyebab atau penyebab masalah yang diidentifikasi, keluhan, ketidakcocokan, tidak
terpenuhinya persyaratan, atau kondisi yang tidak diinginkan, berfungsi sebagai langkah
dalam proses tindakan korektif. Root cause analysis (RCA) adalah suatu metode pemecahan
masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah atau peristiwa.

Penggunaan metode RCA yaitu sistem 5 why dalam tahap analisis lebih
mempermudah mencari penyebab secara mendalam yang dilakukan dengan cara mengulang
pertanyaan yang diawali dengan “mengapa” sebanyak lima kali. Input metode RCA yaitu
berupa data kecelakaan kerja yang didapat dari hasil pengumpulan data yang bersumber dari
hasil wawancara serta data perusahaan. Sedangkan output dari RCA ini adalah ditemukannya
akar masalah penyebab kecelakaan kerja.

RCA dapat di golongkan menjadi lima criteria yang di namai sesuai bidang dasarnya :

5
1. berbasis keamanan

2. berbasis produksi

3. berbasis proses

4. berbasis kegagalan berbasis sistem

RCA digunakan untuk menindaklanjuti tingkat risiko tinggi dan ekstrim (kategori kuning dan
merah). Langkah-langkah untuk melakukan RCA adalah

 Bentuk tim RCA untuk suatu kejadian


 Pelajari kejadian
 Analisa sebab
 Menyusun rencana tindakan
 Melaporkan proses analisis dan temuan

Mempelajari kejadian bisa dilakukan dengan melakukan langkah-langkah berikut:

1. menentukan masalah
2. Mengumpukan bukti-bukti yang nyata
3. Melakukan wawancara
4. Meneliti lingkungan kejadian
5. Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
6. Mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
7. Mengenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)

REPORT THIS AD
Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah/diagram tulang ikan untuk
mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian. Lanjutkan sehingga
dapat dikenali system yang melatarbelakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan
lagi untuk melanjutkan.

Mengidentifikasi akar-akar penyebab:

1. Faktor manusia, kelalaian, incompetence, system pengelolaan sumberdaya manusia,


termasuk reward / system
2. Sistem breakdown, system failure, system incapability
3. System pengendalian
4. Sumberdaya (fasilitas dan peralatan) dan manajemen sumber daya

6
Rumuskan pernyataan akar masalah.

Setelah mendapatkan akar masalah maka lanjutkan dengan menyusun rencana tindakan

 Menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi penyebab yang diidentifikasi, dan
dapat diterima oleh pihak yang terkait dengan kejadian.
 Rencana tindakan disusun utuk tiap akar penyebab kejadian dan pengukuran untuk
menilai efektivitas tindakan terhadap akar penyebab
 Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam organisasi.

Proses selanjutnya adalah mencatat proses dan alat yang digunakan, biaya yang dibutuhkan,
ringkasan kejadian, proses investigasi dan analisis, dan temuan.

Penyebab kejadian bisa diakibatkan dari

1. Kegagalan aktif, pelanggaran yang sengaja dilakukan oleh seseorang


2. Kondisi laten, breakdown dari proses atau system, kurangnya pendidikan, gagal
mengikuti prosedur, alat yang rusak, disain yang tidak tepat, dan lain sebagainya.

Jika tidak ada kejadian, tetapi kita akan memperbaiki suatu system agar minimal risiko, maka
kita bisa lakukan FMEA.

2.3 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.

7
Tujuan FMEA menurut McDermott (2008:61) adalah untuk menghindari kecelakaan
kerja karena kegagalan keamanan dan kegagalan sistem. Adapun langkah-langkah dalam
menjalankan FMEA adalah:

1. Mengidentifikasi uraian pekerjaan pada stasiun proses produksi

2. Mengidentifikasi mode kegagalan proses produksi

3. Mengidentifikasi efek mode kegagalan proses produksi

4. Mengidentifikasi potensi penyebab kegagalan proses produksi

5. Mengidentifikasi mode deteksi proses produksi

6. Menentukan nilai keparahan (Severity)

7. Menentukan nilai kejadian (Occurence)

8. Menentukan nilai deteksi (Detection)

9. Menghitung Risk Priority Number (RPN)

A. Langkah-langkah untuk melakukan FMEA

1. bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam suatu proses


2. Tetapkan tujuan,keterbatasan dan jadual tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah failure modes pada proses tersebut
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model kesalahan/kegagalan
7. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model/kesalahan / kegagalan

Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan

1. Sering tidaknya terjadi (occurrence ) : (occ)


1: Tidak pernah , 10 : sangat sering
2. Kegawatan
1: tidak gawat , 10 sangat gawat
3. Kemudahan untuk terdeteksi

8
1: mudah terdeteksi, 10 : sangat sulit terdeteksi

Pada dasarnya FMEA (failure mode and effect analysis) adalah suatu prosedur terstruktur
untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (kasus kecelakaan
kerja)

B. Manfaat FMEA adalah sebagai berikut :

 Hemat biaya. Karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada potensial causes
(penyebeb yang potensial) sebuah kegagalan atau kesalahan.
 Hemat waktu. Karena lebih tepat pada sasaran.

Menentukan saverity, occurence, Detection

 Severity
Severity adalah langkah pertama untuk menganalisa seberapa besar dampak kejadian
mempengaruhi out put proses.

 Occurrence
Occurrence adalah kemungkinan bahwa penyebab tersebut akan terjadi dan
menghasilkan bentuk kegagalan selama masa penggunaan produk.

 Detection

Nilai detection diasosiasikan dengan pengendalian saat ini. Detection adalah pengukur
terhadap kemampuan mengendalikan atau mengontrol kegagalan yang terjadi.

C. Risk Priority Number (RPN)

Menghitung Risk Priority Number (RPN)

Setelah nilai dari severity, occurrence dan detection didapatkan. Kemudian menghitung nilai
dari risk priority number (RPN) dengan mengalikan nilai-nilai dari severity (S), occurrence
(O), detection (D) tersebut.

RPN = S x O x D
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
Root Cause Analysis (RCA) menurut Cahyono (2008:161) merupakan pendekatan
terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian-
kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) menurut Firdaus dkk (2011:84)
merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan yang
dapat timbul dalam suatu pekerjaan guna mencegah terjadinya mode kegagalan. FMEA
bertujuan untuk meminimalisasi dan mengeliminasi kemungkinan kegagalan produksi yang
dapat timbul.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan materi di atas diharapkan dapat menjadi bahan


masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat diaplikasikan dalam tindakan
pelayanan keperawatan dan juga karena keterbatasan referensi yang mendukung, untuk itu
diharapkan kritik dan saran guna untuk kesempurnaan makalah ini.

3.3 Daftar Pustaka

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtinUNTAN/article/download/32043/75676580597

http://journal.umg.ac.id/index.php/matriks/article/download/522/438/

10

Anda mungkin juga menyukai