menghasilkan ayam broiler. Pemilihan bibit dan pemeliharaan yang baik sangat
dibutuhkan agar produksi dapat maksimal. Tolak ukur keberhasilan dari produksi
ayam parent stock yaitu jumlah telur yang dihasilkan pada saat fase produksi
tinggi, dan persentase telur yang menetas pun tinggi. Untuk mencapai
A. Bibit Ayam
bibit ayam parent stock yang biasa dipelihara di PT. Central Avian Pertiwi Farm
5 yaitu strain Cobb dan Ross, pada periode ini yang dipelihara yaitu strain Cobb.
Arifin (2002) menyatakan bahwa bibit yang baik berasal dari induk yang sehat,
matanya cerah bercahaya, gerakannya aktif, dan nampak segar. Bibit ayam yang
baik memiliki ciri-ciri yaitu warna bulu yang cerah, bobot tubuh yang mencapai
standar, dan aktif. Ayam jenis Cobb berasal dari benua amerika yang merupakan
ayam broiler dengan ciri warna bulu putih, jengger tunggal, kaki kuning, dan
besar. Strain Cobb memiliki keunggulan yaitu daya konversi pakan yang cukup
gabungan dari beberapa bahan yang disuusun sedemikian rupa dengan formulasi
tertentu untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari dan tidak mengganggu
kesehatan ternak. Ransum yang baik merupakan ransum yang dapat memenuhi
kebutuhan zat nutrien ternak untuk hidup pokok, berproduksi, dan reproduksi.
Pemberian ransum yang efisien sangat dianjurkan agar peternak tidak mengalami
yang terlalu rendah akan mengakibatkan turun nya tingkat produktifitas ternak dan
kelebihan kandungan protein dalam ransum yang dikonsumsi akan diubah menjadi
energi sehingga tidak efisien. Oleh karena itu dibutuhkan tatacara pemberian
ransum yang benar agar lebih efisien dan peternak tidak mengalami kerugian.
1. Penyimpanan Ransum
PT. Central Avian Pertiwi Farm 5 menggunakan ransum yang berasal dari PT.
dari PT. Charoen Pokphand Feedmill disimpan di gudang Pakan seperti pada
Ransum dikemas dalam karung berukuran 50 kg yang telah tertulis kode jenis
ke setiap kandang menggunakan truck atau mobil pakan yang berfungsi untuk
Kondisi gudang penyimpanan ransum di PT. Central Avian Pertiwi Farm 5 sudah
adalah FIFO (first in first out) yaitu ransum yang masuk lebih dulu ke dalam
gudang harus keluar lebih dulu agar kualitas ransum tetap terjaga. Gambaran
kondisi gudang ransum di PT. Central Avian Pertiwi Farm 5 yaitu suhu yang
terhindar dari hujan dan bocor, tidak ada celah untuk masuk hama seperti tikus
dan kecoa, dan tempat penyimpanan ransum tidak terjadi kontak langsung dengan
beberapa jenis tergantung pada usia ayam yang dituju, jenis ransum yang
digunakan selama fase grower yaitu 532CO yang berbentuk crumble. Crumble
merupakan bentuk pakan yang ukuran nya lebih besar dari mash dan lebih kecil
dari pellet. Retnani dkk (2009) pemberian pakan dalam bentuk crumble
Pakan berbentuk crumble mempunyai sepesifikasi yaitu pakan tidak berdebu dan
mudah untuk dikonsumsi, sehingga pakan yang tercemar oleh zat asing sangat
pemborosan pakan dapat ditekan dan formula pakan menjadi lenbih efisien
(Kartadisastra, 1994).
berdasarkan umurnya yaitu eriode starter umur 0-4 minggu, grower umur 4-18
minggu dan layer 18- afkir. Ayam periode starter smpai grower merupakan fase
kematian serendah mungkin, kesehatan ternak baik, dan keseragaman bobot badan
merata. Setiap fase pemeliharaan memiliki kebutuhan nutrisi harian yang berbeda
tergantung pada umurnya. PT. Central Avian Pertiwi menggunakan berbagai jenis
ransum dengan kode yang berbeda sesuai dengan umur pemeliharaan ayam dan
strain ayam yang dipelihara. Ransum yang digunakan PT. Central Avian Pertiwi
Farm 5 Lampung berasal dari Induk perusahan yaitu PT. Charoen Pokphand
kandungan nutrisi yang berbeda juga sesuai dengan kebutuhan mutrisi pada umur
pemeliharaan yang dituju seperti pada gambar jenis dan spesifikasi ransum
pejantan berikut.
Ransum yang digunakan untuk ayam parent stock betina memiliki jenis yang
lebih banyak karena terdapat beberapa fase pemeliharaan betina yang tidak
terdapat pada pemeliharaan ayam jantan. Jenis dan spesifikasi ransum ayam betina
Terdapat perbedaan kandungan nutrisi dari setiap pakan, hal ini disebabkan karena
kebutuhan nutrisi ayam yang berubah sesuai dengan umur nya. seperti pada
kandungan protein ransum ayam umur 0-4 minggu yang lebih tinggi dari ransum
ayam umur 5-15 minggu, hal ini disebabkan karena pada ayam umur 0-4 minggu
pertambahan sel dibandingkan dengan ayam umur 5-15 minggu yang mengalami
hipotropi.
yang digunakan di PT. Central Avian Pertiwi yaitu restricted feeding karena
perusahaan ini merupakan peternakan ayam pembibit yang bobot badan nya
dibatasi.
adalah program untuk memberikan pakan pada ternak sesuai dengan kebutuhan
hidup pokoknya pada umur dan periode tertentu. Tujuan dari pembatasan
makanan (restricted feeding) yaitu agar ayam tidak cepat masak dini dan
bahwa Jika bobot ayam terlalu gemuk dapat menyebabkan banyak kerugian yaitu
produksi menurun, lebih peka terhadap penyakit, mudah terkena cekaman panas
Pemberian ransum di PT. Central Avian Pertiwi Farm 5 dilaksanakan oleh anak
kandang satu kali dalam sehari yaitu pukul 07.00 pagi dan jumlah nya dibatasi
sesuai kebutuhan ternak (point feed) dan sudah ditentutakan oleh perusahaan.
Pemberian ransum pada pagi hari pada waktu yang tepat bertujuan untuk
menghindari heat stress, karena suhu pada pagi hari lebih rendah dari pada siang
hari.
hari dalam seminggu (ransum 5-2) yang berarti dalam seminggu ayam dipuasakan
sebanyak dua kali yaitu di hari senin dan jum’at. Bapak Hadison selaku manager
Farm mengatakan bahwa program puasa yang dilaksanakan di PT. Central Avian
Pertiwi Farm 5 bertujuan untuk menyetarakan nafsu makan agar ayam dapat
makan secara serentak sehingga uniformity dapat meningkat. Selain dari pada itu
tujuan dari program puasa 5-2 adalah agar ransum dapat terdistribusi secara
merata ke setiap pen dalam kandang, karena kapasitas minimal hooper agar bisa
mendistribusi ransum secara merata di kandang tersebut lebih tinggi dari jumlah
Pertiwi Farm 5 dimulai dari pendistribusian ransum yang berasal dari gudang
tersebut ke setiap pan feeder, sedangkan pemberian ransum pada ayam jantan
dilakukan secara manual menggunakan alat berupa gayung. Selama ayam makan
mengetahui ada ayam yang sakit atau tidak. Selain melalui hooper, pemberian
niple drinker disesuaikan dengan umur dan ketinggian ayam, hasl ini sesuai
dengan buku panduan manajemen pemeliharaan breeder cobb seperti pada gambar
7 yang menunjukan bahwa semakin bertambah umur dan ukuran badan, semakin
.
D. Tujuan Pemeliharaan
pada tingkat produktivitas ayam fase layer, tujuan yang harus dicapai pada fase
grower adalah kematangan organ reproduksi, keseragaman, dan bobot badan yang
ideal. Tingkat Keseragaman dan bobot badan dapat diukur melalui program
ditimbang.
PT. Central Avian Pertiwi farm 5 membagi ukuran bobot badan ayam menjadi
beberapa golongan yaitu sangat besar, besar, normal, kecil, dan ekstra kecil.
Perbedaan bobot badan ayam dapat dipengaruhi oleh konsumsi ransum yang tidak
merata, untuk menanggulangi hal itu setiap caretaker yang ada di kandang
badan nya agar keseragaman tetap terjaga. Ayam yang berukuan kecil atau
dibawah standar dikelompokan dan dipisahkan dari ayam yang berukuran besar,
lalu jumla ransum ransum ditambah agar ayam kecil dapat mencapai bobot
sebanyak 10% dari jumlah ayam setiap minggu, tingkat keseragaman yang baik
(good uniformity) harus mencapai 80%. Data bobot badan usia pemeliharaan 7
840
7 880 1090 1008
8 940 990 1220 1190
9 1030 1164 1345 1335
10 1120 1188 1470 1451
11 1210 1250 1595 1523
Point feed adalah jumlah pakan yang diberikan kepada ternak sesuai dengan
kebutuhan ternak tersebut berdasarkan usia dan bobot badan nya. Program
pemberian pakan secara point feed bertujuan untuk mengontrol bobot badan agar
ayam tidak terlal gemuk sehingga mencapai bobot badan yang ideal. wijayati dkk
(2001) menyatakan bahwa manajemen pemberian pakan pada dasarnya dibagi atas
dua yaitu ad libitum dan point feed, point feed adalah pemberian pakan secara
terbatas yang bertujuan untuk mencegah ayam terlalu kurus atau gemuk. Data
Bodyweight kandang 17 PT. Central Avaian Pertiwi Farm 5 dapat dilihat pada
tabel 2. Point feed parent stock kandang 17 yang sudah dibandingkan dengan
Ayam jantan dan betina memiliki perbedaan jumlah point feed, ayam jantan
memiliki point feed lebih besar, hal ini sesuai dengan panduan manajemen
pemeliharaan breeder cobb. Point feed yang diberikan di PT. Central Avian
breeder cobb. Point feed yang lebih besar dari betina membuat jantan memiliki
bobot tubuh yang lebih besar juga, Bapak Hadison selaku manajer Farm
mengatakan bahwa ayam jantan sengaja dibuat lebih besar agar performa saat
produksinya lebih maksimal karena ratio ayam jantan dann betina yaitu
1berbanding 10, dan agar ayam jantan yang berukuran besar tidak bisa memakan
ransum pada feeder space female yang berukuran kecil serta sebaliknya yaitu
ayam betina tidak dapat memakan ransum dari feeder male yang tinggi. pakan
yang diberikan pada ayam selalu habis, maka dari itu feed intake memiliki jumlah
yang sama dengan point feed. Untuk menghitung point feed, feed intake dan total
ransum yang harus diberikan dalam 1 kandang dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Total Ransum (Kg) = Point feed x Jumlah ayam
1000
2. Uniformity
Keseragaman merupakan target yang harus dicapai dari setiap fase pemeliharaan,
tinggi juga peluang keerhasilan pada fase produksi. Gustira (2015) menyatakan
bahwa keseragaman yang baik (good uniformnity) harus mecapai 80% karena
tingkat keseragaman pada periode starter merupakan dasar awal untuk mencapai
UNIFORMNITY
WEEK
FEMALE MALE
7 83,4 60,8
8 71,8 67,5
9 81,8 85,8
10 80,2 88,3
11 74,7 95,8
Sumber : LHT PT. Central Avian Pertiwi Farm 5
halini disebabkan karena yam yang lemah sering kali kalah oleh ayam yang
berukuran lebih besar, sehingga persentase keseragaman dapat berubah menjadi
rendah. PT. Central Avian Pertiwi memiliki standar minimal keseragaman yaitu
berdasarkan bobot badan lalu diberi perlakuan khusus pada pemberian pakannya
setiap minggu dengan cara menimbang sampel ayam kemudian jumlah bobot
ayam yang dijadikan sampel dibagi oleh jumlah sampel yang ditimbang,
kemudian menghitung jumlah bobot sampel yang masuk ke dalam rentang rata-
rata bobot badan dikurangi 10% atau ditambah 10%. Berikut ini merupakan tabel
3. Frame Size
Frame Size merupakan salah satu tujuan pemeliharaan fase grower yaiu
pembentukan rongga dada yang akan nmempengaruhi produksi telur ayam betina.
frame size yang bagus atau berukuran normal, yaitu meiliki rongga dada yang
lebar, tidak terlalu gemuk dan kurus. Ciri-ciri ayam dengan kondisi yang baik
yaitu jengger lebar dan merah, mata bercahaya dan cerah, kaki panjang cerah dan
4. Mortalitas
Mortalitas atau jumlah kematian yang terjadi pada populasi ternak merupakan
aspek yang harus dihindari karena dapat mempengaruhi produksi, semakin tinggi
mortalitas maka produksi dapat semakin menurun. Lacy dan Vest (2002)
yang mati dengan jumlah ayam yang dipelihara. Mortalitas yang terjadi di PT.
Intususepsi, dan ayam lemah akibat kurang konsumsi minum serta makan.
POPULASI DEPLESI
MINGGU
JANTAN BETINA JANTAN BETINA
7 1275 8677 11 27
8 1264 8650 5 5
9 1259 8645 8 3
10 1251 8642 25 7
11 1226 8635 - -
Sumber : LHT PT. Central Avian Pertiwi Farm 5
Mortalitas (%) = Jumlah ayam yang mati / Jumlah ayam masuk x100%