Anda di halaman 1dari 10

ANALISA SWOT

Tabel 1.1 Analisa SWOT di Ruang Rawat Inap Bedah Mawar


Elemen Internal Eksternal
Strenghts Weaknesses Oppotunities Threats
Man 1. Usia rata-rata perawat 1. Hanya sebagian kecil perawat 1. Terdapat kesempatan 1. Meningkatnya
perawat untuk sikap kritis
diantara 24-35 tahun yang mengikuti pelatihan
mengikuti tugas belajar masyarakat terhadap
2. Sebagian besar perawat EKG, spiriual care dan dan pelatihan. mutu pelayanan
2. Memungkinkan untuk kesehatan atau
mengikuti pelatihan BHD, clinical instructor.
membuka lahan keperawatan.
MPKP, PPI, Komunikasi 2. Berdasarkan metode Gillies, praktik bagi 2. Adanya
mahasiswa persaingan tenaga
Efektif dan APAR tenaga perawat yang ada masih
keperawatan. kesehatan.
3. Berdasarkan metode Douglas kurang dari kebutuhan
tenaga perawat yang sehingga mempengaruhi
dibutuhkan sudah mencukupi pemberian asuhan.
4. Pengalaman kerja perawat 3. Terdapat lebih banyak perawat
berada di rentang 3-6 tahun vokasi sebanyak 30 orang
dan 9-12 tahun. daripada perawat profesional.
4. Karena sebagian besar
merupkan perawat vokasi,
maka harus mendapatkan
bimbingan dari perawat primer
tentang asuhan keperawatan.
5. Tidak terdapat CCM (clinical
care manager)
Material 1. Terdapat 51 TT dengan Nilai ideal BOR adalah antara 60- Ruang Rawat Inap Bedah Adanya tuntutan akan
2 kamar isolasi dengan 85% (Depkes RI, 2005) sedangkan Mawar merupakan ruang pelayanan
kapasitas 4 TT angka BOR di Ruang Mawar rawat inap dewasa kelas 2, keperawatan yang
adalah 90%. ruangan ini lebih baik.
memungkinkan untuk
memperoleh fasilitas yang
lengkap sehingga ruang
memiliki kesempatan yang
besar untuk melengkapi
fasilitas kesehatan yang
belum tersedia.

Method 1. Ruang Rawat Inap Bedah 1. Cuci tangan didapatkan hasil Model keperawatan MPKP Adanya tuntutan akan
Mawar sudah menerapkan rata-rata 37% sehingga akan memungkinkan adanya pelayanan
Model Praktek Keperawatan memperbesar resiko proses keperawatan yang keperawatan yang
Profesional (MPKP) dengan terpaparnya infeksi. kontinu selama 24 jam lebih baik.
nilai rata-rata 90%. 2. Pengelolaan benda tajam sehingga dapat
2. Timbang terima sudah didapatkan hasil rata-rata 38% meningkatkan kepuasan
dilakukan setiap adanya sehingga akan cukup pasien.
pergantian shift, dengan berdampak pada resiko
persentasi rata-rata 65%. mencederai tenaga medis
3. Kegiatan pre post ataupun pasien.
conference pasien sudah 3. Kepuasan spiritual didapatkan
cukup baik (68,24%). hasil rata-rata 34% sehingga
4. Orientasi pasien baru yang berdampak pada ketidak
telah dilaksanakan dengan tercapaian visi ruangan yaitu
rata-rata persentasi yaitu mewujudkan pelayanan
67% (cukup baik), keperawatan prima yang
5. Discharge planing 83% religius dan terdepan dalam
6. Penggunaan APD yaitu memberikan kepuasan kepada
100%, artinya sudah sangat pelanggan
baik, yang berarti perawat
sudah menggunakan APD
pada setiap tindakan.
7. Pengelolaan limbah tajam
dengan persentasi rata-rata
67%
8. SOP pemasangan infus
dengan persentasi rata-rata
59%
9. Caring perawat terhadap
pasien dengan persentasi
rata-rata 85%
10.Kepuasan pasien dengan
persentasi rata-rata 54%
puas
11.Dokumentasi asuhan
keperawatan yang dilakukan
sudah mencapai 73%
sehingga cukup baik
MATRIK PEMBOBOTAN SWOT
1. MAN

No Internal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.


(a) (b) (axb)
A Strenght
1. Usia rata-rata perawat diantara 24- 0.27 3 0.81
35 tahun
2. Sebagian besar perawat mengikuti 0.27 4 1.08
pelatihan BHD 90%, MPKP 90%,
PPI 90%, Komunikasi Efektif 90%
dan APAR 90%
3. Berdasarkan metode Douglas 0.23 4 0.92
tenaga perawat yang dibutuhkan
sudah mencukupi
4. Pengalaman kerja perawat berada 0.23 4 0.92
di rentang 3-6 tahun dan 9-12
tahun.
Total 1 15 3.73
No Internal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
B Weakness
1. Hanya sebagian kecil perawat yang 0.24 2.5 0.6
mengikuti pelatihan EKG, spiriual
care dan clinical instructor.
2. Berdasarkan metode Gillies, tenaga 0.24 2.5 0.6
perawat yang ada masih kurang
dari kebutuhan sehingga
mempengaruhi pemberian asuhan.
3. Terdapat lebih banyak perawat 0.2 2 0.8
vokasi sebanyak 30 orang daripada
perawat profesional.
4. Karena sebagian besar merupkan 0.16 2.5 0.4
perawat vokasi, maka harus
mendapatkan bimbingan dari
perawat primer tentang asuhan
keperawatan.
5. Tidak terdapat CCM (clinical care 0.16 2 0.4
manager)
Total 1 11.5 2.8
No Eksternal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
C Opportunity
3. Terdapat kesempatan perawat 0.5 4 2
untuk mengikuti tugas belajar dan
pelatihan.
4. Memungkinkan untuk membuka 0.5 3 1.5
lahan praktik bagi mahasiswa
keperawatan.
Total 1 7 3.5
No Eksternal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
D Threat
1. Adanya persaingan tenaga 0.5 2 1
kesehatan.
2. Meningkatnya sikap kritis 0.5 2 1
masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan atau
keperawatan.

Total 1 4 2

Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan


= 3.73 – 2.8 = 0.93
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
=3.5 – 2 = 1.5

2. MATERIAL

No Internal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.


(a) (b) (axb)
A Strenght
1. 51 TT, 2 kamar isolasi (4 TT) 1 3 3
Total 1 3 3
No Internal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
B Weakness
1. BOR 90% 1 2 2
Total 1 2 2
No Eksternal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
C Opportunity
Ruang Rawat Inap Bedah Mawar 1 4 4
merupakan ruang rawap inap
dewasa kelas 2 ruangan ini
memungkinkan untuk memperoleh
fasilitas yang lengkap sehingga
ruang memiliki kesempatan yang
besar untuk melengkapi fasilitas
kesehatan yang belum tersedia.
Total 1 4 4
No Eksternal Factor Evaluation Bobot Rating Nilai Ket.
(a) (b) (axb)
D Threat 1 2 2
Adanya tuntutan akan pelayanan
keperawatan yang lebih baik
Total 1 2 2

Perhitungan Material (M3)


Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan
= 3-2 =1
Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman
= 4-2=2

3. METHOD
N Internal Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Ket
o (a) (b) (axb)
A Kekuatan
1. Ruang Rawat Inap Bedah Mawar 0,13 4 0,52
sudah menerapkan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP).
2. Metode keperawatan yang digunakan 0,09 3 0,26
di Ruang Rawat Inap Bedah Mawar
adalah menggunakan metode tim.
3. Timbang terima sudah dilakukan 0,04 3 0,13
setiap adanya pergantian shift, dengan
persentasi rata-rata 65%.
4. Kegiatan pre post conference pasien 0,04 3 0,13
sudah cukup baik (68,24%).
5. Dokumentasi asuhan keperawatan 0,13 3,5 0,46
73%.
6. Orientasi pasien baru yang telah 0,04 3 0,13
dilaksanakan dengan rata-rata
persentasi yaitu 67% (cukup baik),
7. Discharge planing 83% 0,13 4,5 0,59

8. Penggunaan APD yaitu 100%, artinya 0,13 4,5 0,59


sudah sangat baik, yang berarti
perawat sudah menggunakan APD
pada setiap tindakan.
9. Penanganan limbah dengan persentasi 0,04 3 0,13
rata-rata 67%
10. SOP pemasangan infus dengan 0,04 3 0,13
persentasi rata-rata 59%
11. Caring perawat terhadap pasien 0,13 3,2 0,42
dengan persentasi rata-rata 85%
12. Kepuasan pasien dengan persentasi 0,04 3 0,13
rata-rata 54% puas
Total 1 40,7 3,61

No Internal Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Ket


(a) (b) (axb)
B Kelemahan

4. Cuci tangan didapatkan hasil rata-rata 0,375 2 0,75


37% sehingga akan memperbesar
resiko terpaparnya infeksi.
5. Pengelolaan benda tajam didapatkan 0,375 2,5 0,94
hasil rata-rata 38% sehingga akan
cukup berdampak pada resiko
mencederai tenaga medis ataupun
pasien.

6. Kepuasan spiritual didapatkan hasil 0,25 2 0,5


rata-rata 34% sehingga berdampak
pada ketidak tercapaian visi ruangan
yaitu mewujudkan pelayanan
keperawatan prima yang religius dan
terdepan dalam memberikan kepuasan
kepada pelanggan.

Total 1 6,5 2,19

Tabel 3. EFE (Eksternal Faktor Evaluation)


No Eksternal Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Ket
(a) (b) (axb)

C Peluang

1. Metode keperawatan MPKP 1 4 4


memungkinkan adanya proses
kontinu 24 jam sehingga dapat
meningkatkan kepuasan pasien.
Total 1 4 4

No Eksternal Faktor Strategis Bobot Rating Nilai Ket


(a) (b) (axb)

D Ancaman

1. Adanya tuntutan akan pelayanan 1 2,5 2,5


keperawatan yang lebih baik.
Total 1 2,5 2,5

Sumbu X (S : W) = Skor Kekuatan – Skor Kelemahan

= 3,61 – 2,19 = 1,42

Sumbu Y (O : T) = Skor Peluang – Skor Ancaman

= 4 – 2,5 = 1,5

PLANING OF ACTION (POC)


No PROGRAM TUJUAN 5M PENANGGUNG
JAWAB
1 Memotivasi untuk Optimalisasi Metode : Siska Dewi
mencuci tangan Universal Observasi
menggunakan 6 langkah precaution dalam
1. Mencari literatur pemberian asuhan
dan menyiapkan keperawatan
materi dan khususnya dalam
referensi cuci tangan 6
2. Pembuatan poster langkah
cuci tangan
3. Konsultasi Indkator :
mengenai cuci Perawat mencuci
tangan tangan 6 langkah
4. Menyusun rencana sebelum dan
pelaksanaan cuci sesudah tindakan
tangan
5. Melaksanakan
sosialisasi cuci
tangan 6 langkah
sebelum dan
sesudah tindakan
6. Mengobservasikan
cuci tangan 6
langkah sesudah
dan sebelum
tindakan
2 Seminar “Spiritual Care Diadakan seminar Metode : Siska Dewi
Dalam Asuhan latihan ini Training/
Keperawatan” untuk ruang bertujuan untuk pelatihan
rawat inap bedah mawar memberi motivasi
perawat dalam
memberikan
kebutuhan spiritual
kepada pasien,
sehingga perawat
tidak merasa
ambigu saat
memberikan
kebutuhan spritual
3 Seminar pelatihan tentang Diadakan seminar Material : Siska Dewi
peningkatan pengelolaan latihan ini Pengadaan
limbah benda tajam bertujuan untuk alat untuk
1. Tersedianya meningkatkan 35% pengelolaa
pedoman dari prode n limbah
pelaksanaa sebelumnya benda
pengelolaan tajam
limbah benda Menambah
tajam ketersediaannya
alat untuk
pengelolaan limbah
benda tajam

Anda mungkin juga menyukai