Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Manajemen Farmasi dan farmasi

Masyarakat (MFFM) Nama : Arief Adi Nugroho


Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara, Yogyakarta Gol : 1

LEMBAR KERJA SKRINING RESEP


No. Resep : 1 Tanggal: 17 April 2020

SKRINING ADMINISTRATIF
Informasi Dokter
1 Nama Dokter x Ada Tidak, tindakan ________________________
2 SIP Ada Tidak, tindakan ________________________
3 Alamat Ada Tidak, tindakan ________________________
4 No. Telp Ada Tidak, tindakan ________________________
5 Paraf Ada Tidak, tindakan ________________________
6 Tanggal resep Ada Tidak, tindakan konfirmasi ke pasien
Informasi Pasien
7 Nama Pasien Ada Tidak, tindakan ________________________
8 Usia Ada Tidak, tindakan ________________________
9 Berat Badan Ada Tidak, tindakan konfirmasi ke pasien
10 Jenis Kelamin Ada Tidak, tindakan ________________________
11 Alamat Ada Tidak, tindakan konfirmasi ke pasien
12 No. Telp Ada Tidak, tindakan konfirmasi ke pasien
Keputusan professional LOLOS TOLAK

SKRINING FARMASETIS
1 Bentuk sediaan Sesuai Tidak, tindakan kapsul asetilsistein tidak boleh
diubah bentuknya, diberikan dalam bentuk kapsul
2 Kekuatan sediaan Sesuai Tidak, tindakan menggunakan kekuatan yang
tersedia
3 Stabilitas Sesuai Tidak, tindakan ________________________
4 Kompatibiltas Sesuai Tidak, tindakan ________________________

SKRINING KLINIS

1 Ketepatan Pemilihan Obat

Nama Obat Indikasi Kontraindikasi (KI) Alergi


Pasien membutuhkan obat? Pasien ada KI terhadap obat? Pasien alergi terhadap
obat?
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Symbicort: √ √ √
budesonide/
formoterol
Ventolin: √ √ √
Salbutamol
Asetilsistein √ √ √
Bromheksin √ √ √

2 Interaksi Obat

Interaksi antara Level signifikansi Efek Tindakan


Albuterol dengan Moderate Pemberian agonis Peringatan bagi pasien asma yang juga
formoterol beta-2 dengan menderita gangguan kardiovaskuler
agen agonis seperti kardiak aritmia, coronary
adrenegik lain insufficiency, cardiac arrhythmias,
dapat hypertrophic obstructive cardiomyopathy,
meningkatkan ataupun hypertension. Perlu monitoring
risiko penyakit ketat terhadap tekanan darah dan denyut
kardiovaskuler jantung.
(drugs.com)

3 Perhitungan dosis obat (Dosis, frekuensi, lama penggunaan)


Nama obat Dosis dalam Dosis dalam literature Keputusan profesional
resep Sesuai resep Diubah menjadi
Symbicort sprn1 Dosis dewasa untuk tidak sesuai symbicort digunakan
inhaler, per symbicort maintenance: untuk maintenance
semprot Budesonide sehingga aturan pakai
mengandung: dosis sekali 100 – 800 mcg/ hari diubah menjadi:
- Budesonide pakai: (s b dd, 2 puff)
160 mcg, Budesonide: Formoterol: diubah menjadi dua kali
-Formoterol 160 mcg 4,5 – 9 mcg 1-2x/ hari sehari, 2 inhalasi)
Fumarate 4.5 Formoterol: 4,5
mcg mcg (PDPI,2004)

dosis sehari:
Budesonide 320
mcg
Formoterol 9
mcg
Ventolin s b dd 1 Dosis untuk mengatasi tidak sesuai Salbutamol digunakan
inhaler, per dosis sekali serangan: saat terjadi serangan
semprot pakai: 200 mcg 3-4 x/ hari asma sehingga aturan
mengandung: 100 mcg (PDPI,2004) pakai
Salbutamol s p r n, tdd puff 2
Sulfate 100 dosis sehari:
mcg 200 mcg

200mg/15 - 600mg/hari tidak sesuai Diberikan capsul 200mg


Asetilsistein kapsul= 13.33 stdd caps I
mg - 200mg/minum x 3

3 kapsul/hari=
40mg/hari
Bromheksin 1 tab (8 atau 16 8 - 16 mg/hari tidak sesuai Diberikan tablet 8mg
mg)/15 kapsul = dalam 3 kali konsumsi stdd tab I
0,53 mg atau
1,07 mg

3 kapsul/hari =
1,59mg atau 3,2
mg

PENGAMBILAN BAHAN/PENIMBANGAN
Nama obat Jumlah bahan obat yang diperlukan / Keterangan
ditimbang
Symbicort inhaler: 1 inhaler diberikan 1 inhaler
budesonide/formoterol
Ventolin inhaler: 1 inhaler diberikan 1 inhaler
Salbutamol
Asetilsistein 200 mg kapsul x 15 Stdd caps 1

Diberikan kapsul 200mg karena tidak


diperbolehkan dihancurkan. Untuk 5
hari
Bromheksin 8 mg tablet x 15 stdd tab 1
Diberikan sediaan tablet 8mg untuk 5
ari

KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)


1. Cara penggunaan Inhaler :
- Kocok inhaler dengan gerakan ke atas dan kebawah, 3-4 kali.
- Lalu lepaskan penutup mouth piece.
- Jika anda pertama kali menggunakan inhaler, sebaiknya anda coba menekan 1-2 kali puff ke
udara untuk mengetahui seberapa kuat anda harus menekannya sekaligus untuk melihat
apakah inhaler bekerja dengan baik. Satu puff merupakan satu kali semprotan dari inhaler.
- Pegang inhaler dengan posisi mouth piece di bawah. Kemudian hembuskan napas melalui
mulut sekuat-kuatnya.
- Masukkan mouth piece ke dalam mulut. Tampatkan mouth piece di antara gigi dan bibir.
- Tarik napas pelan-pelan dan sedalam mungkin melalui mulut bersamaan dengan inhaler
(bagian canister) ditekan, sehingga spray obat dapat masuk ke paru-paru
- Lepaskan inhaler, posisi bibir masih tertutup dan tahan napas selama 10 detik.
- Hembuskan napas.

2. Disarankan untuk berkumur-kumur setelah menggunakan inhaler guna mencegah candidiasis


3. Bersihkan inhaler setelah digunakan dengan menggunakan tisu kering pada bagian mouthpiece
4. Symbicort inhaler digunakan untuk pemeliharaan asma dengan aturan pakai yaitu 2 kali sehari, 2
semprot
5. Ventolin inhaler digunakan untuk pelega serangan asma, digunakan saat terjadi serangan asma,
dengan aturan pakai yaitu 3 kali sehari, 2 semprot.
6. Kapsul ini berisi asetilsistein 200 mg diminum 3 kali sehari untuk mengatasi batuk berdahak, tidak
boleh dikunyah maupun dihancurkan.
7. Bromhexin 8 mg untuk mengatasi batuk berdahak yang berat, diminum 3 kali sehari dapat dikonsumsi
sebelum atau setelah makan. Jangan dikunyah atau dihancurkan untuk menghindarkan dari efek
samping. Dapat menyebabkan kantuk, sehingga dianjurkan untuk tidak menyetir kendaran atau
mengendalikan mesin setelahnya
8. Identifikasi dan mengontrol faktor-faktor yang memperburuk gejala asma dan pencetus serangan
asma.
9. Apabila setelah pemberian ventolin inhaler, serangan asma tidak membaik / bahkan memburuk,
segara dibawa ke rumah sakit
10. Jangan menggunakan inhaler bersama sama dengan orang lain
11. Simpan inhaler di suhu kamar tidak melebihi 30 derajat celcius
12. Bawalah obat kemanapun anda pergi

MONITORING DAN EVALUASI


1. Pantau frekuensi serangan asma
2. Pantau cara pakai inhaler setiap kunjungan pasien (minta pasien menunjukkan cara pakai inhaler)
3. ESO Symbicort inhaler: Candidiasis
4. ESO Ventolin inhaler: iritasi mulut dan tenggorokan, perubahan rasa di lidah, tremor ringan di tangan
5. Pantau ESO asetilsistein dan bromohexin, jika pasien menunjukkan gejala bronkopasma, seperti: susah
napas, rasa sesak di dada dan mengi
6. Batuk berdahak berkurang
7. Jika terjadi peningkatan frekuensi serangan asma segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat

Nilai : Catatan dosen:



Paraf:

APOTEK FARMASETIKA
Jl. Sekip Utara, Yogyakarta
Telp 0274 54321

SALINAN RESEP

Yogyakarta, 17 April 2020

Dokter : Suharyo Sp.A Tanggal: 17 April 2020


Untuk : Pak Bambang Usia : 40 tahun

R/ Symbicort inhaler No I
S prn 1
-----------------------------------det Sbdd puff 2

R/ Ventolin inhaler No I
S bdd 1
-----------------------------------det s p r n, tdd puff 2

R/ Asetilsistein tab 1
Bromhexin tab 1
Mf caps No XV
Stdd caps 1
-----------------------------------det Asetilsistein caps XV stdd
Bromhexin tab XV stdd

Pcc

Arief Adi Nugroho

Anda mungkin juga menyukai