Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kebutuha n fisik ibu hamil trimester I II III (Travelling, Persiapan laktasi, Persiapan
persalinan dan kelahiran bayi)”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan, dukungan dan
kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang terkait sehingga pada kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan
sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, kami berharap walaupun masih ada
kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca ataupun pihak yang
memerlukan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
tercipta pendidikan yang sempurna.
penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang........................................................................................... 3
I.2. Rumusan masalah...................................................................................... 3
I.3. Tujuan....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Travelling................................................................................................ 4
2.2. Persiapan Laktasi..................................................................................... 7
2.3. Persiapan Persiapan dan Kelahiran Bayi................................................. 11
2.4. Memantau Kesejahteraan Janin............................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 15
3.2. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental
dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar
kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu
selama hamil meliputi oksigen, nutrisi karena kebutuhan oksigen pada dasarnya semua
manusia itu sama membutuhkan udara yang bersih dan tidak bau.
Sebagai persiapan selama hamil kita harus merawat payudara. Sebagai langkah awal,
bersihkan payudara setiap hari, karena kelenjar mongomeri telah mulai mengeluarkan sekret,
jangan menggunakan sabun saat membersihkan karena sabun dapat menyebabkan puting
menjada kering. ukuran dan bertuk payudara tidak berpengaruh yang penting bayi anda bisa
menghisap dan mendapatkan ASI yang cukup, jika puting anda tidak menonjol atau bahkan
masuk kedalam maka anda dapat mengeluarkan dengan cara menarik sisi-sisinya keluar atas -
bawah dan kanan - kiri ( Hofman exercise ) atau menariknya dengan spuit.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja kebutuhan ibu hamil dalam travelling tersebut?
2. Bagaimana cara mempersiapkan persalinan yang baik untuk ibu hamil?
3. Apa saja yang perlu disiapkan dalam persiapan laktasi tersebut?
4. Hal apa saja yang harus dilakukan dalam memantau kesejahteraan bayi?
C. Tujuan penulisan
1. Memberitahukan kepada pembaca kebutuhan travelling pada ibu hamil
2. Memberikan cara-cara atau hal saat mempersiapkan persalinan yang baik
3. Memberitahu bagaimana persiapan laktasi itu
4. Cara-cara dalam memantau kesejahteraan janin
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan menimbulkan gangguan
sirkulasi serta oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. sabuk
pengaman yang digunakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. jika
mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. ketinggian tidak
mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang
menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter
yang menyatakan cukup sehat untuk berpergian. bepergian dapat menimbulkan masalah lain.
seperti konstipasi atau diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya karena adanya akibat perjalanan yang melelahkan.
Berikut ini Ada beberapa tips untuk ibu hamil yang akan melakukan perjalanan :
a) Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakaukan perjalanan atau berpergian ,
terutama jarak jauh atau internasional.
b) Jangan berpergian dengan perut kosong, apalagi jika mengalami morning sickness
(mual-muntah )
c) Bawalah beberapa cemilan untuk mencegah mual.
d) Bawalah yang anda butuhkan dalam tas kecil sehingga akan mudah mengambilnya
e) Bawalah minuman atau jus
f) Jika berencana berpergian dengan pesawat terbang,priksa dahulu bebrapa perusahaan
penerbangan karna mereka mempunyai peraturan khusus untuk perempuan hamil,
terutama bila kehamilan sudah mencapai 7bulan
g) Jika berpergian dengan pesawat terbang,lakukan check in lebih awal dan mintalah tempat
yang memiliki ruangan lebih luas .
h) Bila berpergian dengan menggunakan mobil sendiri, anda akan mempunyai waktu
leluasa, sehingga dapat beristirahat saat di perlukan
i) Ibu hamil tetap bisa mengendarai mobil sendiri sampai ukuran perutnya sudah cukup
besar dan menyentuh setir mobil ,biasaanya pada usia sekitar 7bulan.
j) Selalu gunakan sabuk pengaman di bawah bagian perut selama berkendara
Umumnya perjalanan jauh pada 6 bulan pertama kehamilan dianggap cukup aman.
Bila anda ingin melakukan perjalanan jauh pada 3 bulan terakhir kehamilan, sebaiknya
dirundingkan dengan dokter. Wanita hamil cenderung mengalami pembekuan darah di kedua
kaki karena lama tidak aktif bergerak. Kalau ingin bepergian dengan mobil pribadi, buatlah
rencana berhenti tiap jam untuk meregangkan badan dan berjalan-jalan agar sirkulasi darah
lancar. Gunakan sabuk pengaman.
a) Apabila bepergian dengan pesawat udara, ada resiko terhadap janin antara lain:
Bising dan getaran
Dehidrasi, karena kelembaban udara yang rendah
Turunnya oksigen karena perubahan tekanan udara
Radiasi kosmik pada ketinggian 30.000 kaki.
4
Pada awal kehamilan
Pada bulan terakhir kehamilan
Pre- eklamsia dan eklamsia
5
Asuransi kesehatan perjalanan mungkin juga akan berguna jika asuransi rumah anda tidak
melibatkan perawatan medis asing.
d. Membawa riwayat kesehatan
Akan selalu bijaksana, terutama ketika hamil, untuk melakukan perjalanan dengan
membawa riwayat medis yang mengandung informasi tentang golongan darah, obat yang
sedang digunakan dan obat yang alergi dan semua data medis yang menetap bersamaan
dengan nama, alamat, nomor telepon dokter. Simpan semua obat di dalam tas yang dibawa
sendiri dan bawalah tambahan cadangan obat untuk setiap obat yang diresepkan oleh dokter
di dalam dompet untuk menjaga kemungkinan jika tas hilang, sementara atau selamanya di
perjalanan.
e. Membawa perlengkapan pertolongan pertama untuk kehamilan
Pastikan bahwa anda membawa cukup vitamin untuk seluruh perjalanan, susu skim
bubuk jika menurut perkiraan anda tidak bisa mendapatkan susu segar yang sudah
dipasteurisasi (tetapi hanya mencampurkannya dengan air yang aman lihat bagian bawah),
beberapa biskuit yang terbuat dari bijian utuh dan makanan kecil favorit lain yang tidak
mudah rusak, plester jika peka terhadap mabuk perjalanan dan obat untuk sakit perut selama
perjalanan yang telah disetujui oleh dokter, sepatu yang nyaman dan menyediakan cukup
ruang untuk mengakomodasi pembengkakan kaki akibat berjalan atau bekerja terlalu lama.
f. Siapkan nama dokter spesialis kebidanan setempat
Dokter anda mungkin bisa memberikan nama dokter lokal. Jika tidak, hubungi
perkumpulan dokter setempat.
g. Membawa catatan diet kehamilan
Mungkin anda sedang berlibur, tetapi bayi anda tetap bekerja keras untuk tumbuh dan
berkembang dan tetap memiliki kebutuhan gizi yang sama.
h. Jangan minum air ledeng
Jangan minum air ledeng atau bahkan menyikat gigi dengannya kecuali yakin akan
keamanannya. Jika di tempat tujuan kemurnian air ledengnya diragukan, rencanakan untuk
menggunakan air botol untuk minum dan sikat gigi, atau bawa wadah perebus air atau
pemanas yang dicelupkan ke dalam air untuk mendidihkan air ledeng.
i. angan berenang
Di beberapa area, danau dan lautnya sudah tercemar. Tanyakan keamanan air di
tempat tujuan anda untuk memastikan keamanannya sebelum anda mencebur ke dalamnya.
Juga berhati-hatilah dengan kolam renang yang tidak diklorinasi dengan benar.
j. Makan dengan hati- hati
Di beberapa area, mungkin tidak aman untuk memakan sayur atau buah yang mentah
dan tidak dikupas. Di semua area, hindari makanan matang yang sekedar hangat atau bersuhu
ruangan, seperti daging, ikan dan unggas mentah atau setengah matang, serta produk susu
yang tidak dipasteurisasi atau tidak disimpan dalam lemari pendingin dan makanan yang
dijual di pinggir jalan bahkan jika makanannya panas.
k. Mencegah ketidakaturan buang air besar
Perubahan jadwal dan diet bisa memperparah masalah sembelit. Untuk
menhindarinya, pastikan bahwa anda cukup mendapatkan ketiga pencegah sembelit: serat,
cairan dan olahraga. Mungkin juga membantu jika anda makan sarapan sedikit lebih awal
sehingga anda mempunyai waktu untuk duduk di kamar mandi sebelum anda harus berangkat
pergi.
l. Buang air kecil atau besar ketika merasakan dorongannya
Jangan memberi kesempatan pada infeksi saluran kemih atau sembelit dengan
meninda perjalanan ke kamar mandi. Pergilah segera mungkin ketika merasakan
dorongannya.
m. Mendapatkan dukungan yang dibutuhkan
6
Yaitu dukungan dari stocking. Terutama jika anda sedang mengalami varises tetapi bahkan
jika anda menduga bahwa anda peka terhadapnya kenakan stocking yang memberi sanggahan
ketika anda akan banyak duduk. Misalnya di dalam mobil, pesawat atau kereta api.
n. Tetap bergerak
Duduk lama akan menghambat peredaran darah di tungkai, jadi pastikan bahwa anda
sering bergerak di tempat duduk anda, meregangkan, menekuk, menggoyangkan dan memijat
tungkai dan jangan menyilangkan kaki. Jika mungkin, lepaskan sepatu dan tinggikan kaki.
Bangunlah sedikitnya satu atau dua jam sekali untuk berjalan di sepanjang gang, ketika anda
berada di pesawat udara atau kereta api. Ketika mengadakan perjalanan dengan mobil jangan
berjalan selama dua jam tanpa berhenti sebentar untuk berjalan dan meregang. Ketika duduk
lakukan gerak badan sederhana.
o. Jika perjalanan dengan pesawat udara
Tanyakan terlebih dahulu apakah perusahaan memiliki peraturan untuk ibu hamil.
Aturlah terlebih dahulu agar bisa duduk di bagian yang atapnya lebih tinggi atau jika tidak
ada pemesanan tempat duduk, lakukanlah sebelum anda naik ke pesawat. Jangan melakukan
penerbangan di kabin yang tekanan udaranyatidak disesuaikan ketika memesan tiket pesawat
tanyakan apakah tersedia makanan yang menyediakan protein. Kenakan sabuk keselamatan
dengan nyaman di bawah perut.
p. Jika perjalanan dengan mobil
Untuk perjalanan panjang, pastikan tempat duduk nyaman. Jika tidak, pertimbangkan
untuk membeli atau meminjam bantal khusus untuk menyangga punggung. Jika anda
mengemudi, duduklah semundur mungkin dan angkat tangkai kemudi sejauh mungkin dari
perut anda. Selalu kenakan sabuk keselamatan.
q. Jika perjalanan dengan kereta api
Periksa untuk memastikan bahwa ada gerbong makan dengan menu yang lengkap.
Jika melakukan perjalanan malam, mintalah tempat duduk dimana anda bisa tidur. Bawalah
makanan besar atau kecil yang memadai.
2. Persiapan Laktasi
Air Susu Ibu merupakan makanan yang sangat ideal bagi bayi, oleh karena itu kita
harus mempersiapkan agar ASI kita berkualitas. kepercayaan diri merupakan modal utama
saat wanita sedang menyusui, kita harus belajar lebih bayak tentang masa menyusui, mencari
pengalaman kepada orang-orang yang berpengalaman dalam menyusui anaknya.
Sebagai persiapan selama hamil kita harus merawat payudara. Sebagai langkah awal,
bersihkan payudara setiap hari, karena kelenjar mongomeri telah mulai mengeluarkan sekret,
jangan menggunakan sabun saat membersihkan karena sabun dapat menyebabkan puting
menjada kering. ukuran dan bertuk payudara tidak berpengaruh yang penting bayi anda bisa
menghisap dan mendapatkan ASI yang cukup, jika puting anda tidak menonjol atau bahkan
masuk kedalam maka anda dapat mengeluarkan dengan cara menarik sisi-sisinya keluar atas -
bawah dan kanan - kiri ( Hofman exercise ) atau menariknya dengan spuit.
Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi
dengan baik pada saat di perlukan. pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan
membuka duktus snius laktiverus, sebaiknya dilakukan secara berhati-hati dan benar, karna
pengurutan keliru bisa dapat menimbulkan kontraksi pada Rahim, sehingga terjadi kondisi
seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. basuhan lembut setiap hari
pada aerola dan putting susu akan dapat memngurangi letak dan lecet pada area tersebut
.untuk sekresi yang mongering pada putting susu,lakukan pembersihan menggunakan
campuran gleserin dan alcohol. karena payudara menegang, sensitive dan menjadi lebih besar
sebaiknya gunakan penompang payudara yang sesuai .
7
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. untuk itu ibu hamil
masuk dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui” dustu pusat layanan kesehatan harus
mempunyai kebijakan yang berkenan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang
keberhasilan menyusui.
pelayanan pada BPM terdiri dari: penyuluhan tentang keunggulan asi, manfaat rawat gabung,
perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui, keluarga berencana.
Persiapan psikologis ibu hamil untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti,
karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan
jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah, oleh bidan harus dapat membuat ibu
tertarik dan simpati. langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara
kejiwaan untuk menyusui adalah:
Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya,
meyakinkan ibu akan keuntungan asi dan kerugian susu buatan atau formula
Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga yang lain yang berperan
Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya
8
9. Jumlah asi yang diproduksi bergantung:
o Dalam keadaan normal, payudara akan memproduksi susu sesuai dg apa yang
dibutuhkan bayi.
o Jika bayi minum seluruh asi tersebut maka payudara akan mulai membuat lagi
o Jika bayi tidak minum seluruhnya, maka payudara akan membuat susu dalam jlh yang
sedikit
Bagaimana mengetahui bayi mendapatkan ASI yang cukup ?
o Merasakan rasa geli kaerna aliran asi setiap mulai menyusu
o Payudara terasa lembut & kosong setiap menyusui
o Bayi menyusu min 10 x/24 jam
o Bb naik
o 200 gr /mg
o Bayi kelihatan pulas
o Bayi mengompol > 7x sehari
o Bab berwarna kekuningan berbiji
o Asi eksklusif
o Pemberian asi selama 6 bulan
o Tanpa makanan pendamping/tambahan
Komposisi ASI
A. Asi adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik
yang disekresi oleh kedua payudara ibu sebagai makanan utama bayi
B. Kolostrum adalah cairan pertama yang diperoleh bayi dari ibunya sesudah dilahirkan
C. Asi mulai muncul hari ke 3-4 setelah kelahiran
D. Kolostrum berubah menjadi asi yang mature 15 hari sesudah bayi lahir
E. Air 88 %
F. Protein 2 gr/100 ml asi
G. Karbohidrat 6,42 gr/100 ml asi
H. Lemak 3,2 gr/100 ml asi
I. Laktoferin
Hal-hal berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu di perhatikan setiap ibu demi
kelancaran menyusui antara lain :
1. Nutrisi ibu menyusui
Meskipun umumnya keadaan gizi pada ibu hanya akan mempengaruhi kuantitas dan
bukan kualitas asinya, ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi konsumsi makananya.
Penurunan berat badan sesudah melahirkan sebaiknya tidak melebihi 0,5 kg/minggu.Pada
bulan pertama menyusui, yaitu saat bayi hanya mendapatkan ASI saja (”exlusive
breastfeeding period”), ibu membutuhkan tambahan kalori sebanyak 700 kkl/hari, pada 6
bulan berikutnya 500 kkal/hari dan pada tahun kedua 400 kkal/hari.Jumlah cairan yang
dibutuhkan ibu menyusui dianjurkan minum 8 – 12 gelas perhari.
2. Istirahat
Bila laktasi tidak berlangsung baik biasanya penyabab utamanya adalah kelelahan
pada ibu.Oleh karena itu, istirahat dan tidur yang cukup merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi.
3. Obat – obatan
Pemakaian obat – obatan dalam masa menyusui perlu mendapat perhatian, apakah
mempunyai efek samping yang positif atau negatif terhadap laktasi. Contoh obat yang dapat
mengurangi produksi ASI yaitu pil KB yang mengandung hormon estrogen.
4. Posisi ibu-bayi yang benar saat menyusui
9
Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan benar, bayi menempel betul pada
ibu mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut bati membuka lebar, sebagian
besar areola tertutup mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-pelan dengan kuat, puting susu
ibu tidak terasa sakit dan puting terhadap lengan bayi berada pada satu garis lurus.
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.Untuk itu ibu hamil
sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan
kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan
dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan dalam menyusui Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan
sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat
kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh
karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk
menyusui adalah
o Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya
o Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula.
o Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
o Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
o Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
o Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan senam hamil
o Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,
sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.Untuk
menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu
diperiksa kelenturannya dengan cara:
o Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
o Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk. Dengan perlahan puting
susu dan areola ditarik, untuk membentuk ”dot”, bila puting susu mudah ditarik,
berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting
susu terbenam Puting susu dapat dikoreksi dengan penggunaan pompa puting.
10
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut
mulut bayi dengan puting.
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke mulut bayi.
Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada
di bawah langit – langit dan lidah bayi akan menekan.
Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat, maka
payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
Melepas isapan Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus
menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.
11
telah siap dan suami tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah di persiapkan jauh-
jauh hari sebelumnya ini.
a. Baju tidur
Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di
bagian depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi. Bawalah baju tidur dengan
jumlah yang cukup dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah biasanya 2
hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
b. 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit
mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali ke
bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
c. Sandal
Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap
hangat.
d. Pakaian dalam
Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam secukupnya.
e. Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
f. Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.
PERSIAPAN DANA
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila
persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang
lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar,
pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala
kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang
mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental
suami juga bisa lebih teratas.
Suami SIAGA
Persiapan mental suami, sangat diperlukan dalam menghadapi hal-hal berikut ini.
1. Perubahan Fisik & Mental Istri
Di trimester awal biasanya perubahan pada ibu terjadi secara menyolok. Meningkatnya
produksi hormon progesteron membuat sikapnya sering berubah-ubah sesuai mood yang
sedang dialaminya saat itu. Kadang gembira, sedih, marah-marah, ketus, dan sebagainya.
2. Fase Ngidam
12
Bukan hanya mual-muntah, seringkali masih di trimester pertama, istri juga memiliki
permintaan yang aneh-aneh. Tengah malam misalnya, tahu-tahu istri ingin minum air kelapa.
3. Mengantar Istri ke Dokter
Tak kalah penting, meskipun sibuk sebaiknya suami menyediakan waktunya untuk
mengantar istri ke dokter karena ini merupakan salah satu hal yang dapat mengangkat psikis
ibu dalam memelihara kehamilannya. Jadi, baik suami maupun istri, keduanya harus saling
berusaha menepati jadwal yang sebelumnya bisa disesuaikan bersama. Dengan menyaksikan
dan terlibat dalam proses pemeriksaan, akan timbul empati suami terhadap istri dan anak
yang tengah dikandungnya. Hal ini penting untuk kelanjutan pemeliharaan kandungannya.
Selain itu, suami pun bisa bertanya ke dokter tentang hal-hal yang sering ditemukan dan
dikeluhkan istri.
Dari penjelasan yang diberikan dokter, otomatis kondisi mental suami bisa lebih
terjaga. Tak hanya ke dokter, bila ada waktu, suami pun sebaiknya menemani istri menjalani
program senam hamil. Senam ini diyakini sangat membantu ibu menghadapi persalinan.
Tidak hanya istri, suami pun perlu mengetahui berbagai tahapan dan kendala yang mungkin
terjadi saat persalinan. Bila nanti istri panik, suami akan tahu cara menghadapinya. Suami
juga bisa memantau perilaku istri ketika bersalin. Bila terjadi kesalahan, suami bisa langsung
mengoreaksinya. Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik, tentu beban istri saat melahirkan
bisa dikurangi dan kondisi mentalnya akan naik sehingga persalinan bisa berjalan lancar.
Bayangkan kalau istri tidak pernah ikut senam hamil dan suami tidak punya pengetahuan
sedikit pun tentang persalinan. Ketika istri berteriak-teriak, misalnya, suami bisa-bisa
bukannya membantu tapi malah ikut panik.
4. Beban Menghadapi Persalinan
Memasuki bulan-bulan terakhir, dimana istri sudah bersiap menghadapi persalinan, sang
suami harus mempersiapkan mentalnya lebih kuat lagi. Pada periode trimester ke tiga akhir,
selain beban tubuh istri semakin berat, dia juga sering mengalami perasaan takut karena
membayangkan proses persalinan yang sulit dan kamar operasi. Oleh karena itu, suami harus
hadir sebagai pendamping yang bisa menyamankan kondisi istri.
5. Menemani Istri Bersalin
Dukungan suami sangat diperlukan agar psikis istri bisa terangkat saat menjalani proses
persalinan. Dengan begitu istri bisa lebih kuat, nyaman, percaya diri, dan ringan ketika
bersalin. Saat itu, rasa empati suami pun dapat tumbuh lebih dalam, sehingga penghargaan
terhadap perjuangan istri dan rasa sayang kepadanya bisa tumbuh lebih sempurna.
13
sebaiknya ibu hamil tidak boleh terlalu lelah, faktor lingkungan yang bersih dan nyaman pun
sangat di perlukan bagi ibu hamil.
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus menerus agar bila
ada gangguan kandungan akan bisa segera terdeteksi dan ditangani .salah satu indicator ke
sejahteraan janin yang dipantau sendiri oleh ibu adalah gerakannya dalam 24 jam .gerakan
janin dalam 24 jam minimal sebanyak 10x selain dihitung secara manual gerakan janin dapat
di pantau melalui sebuah metode yang disebut non –stres test (NST).
Penilaian keadaan janin dalam uterus untuk mendeteksi masalah yang selalu timbul.
misalnya pada kehamilan dengan kelainan yang membahayakan janin perlu
dipertimbangkan tindakan induksi persalinan atau tidak, dalam hal ini penting mengetahui
apakah janin matur atau tidak.
Untuk mengetahui apakah janin cukup matur atau tidak :
1. Pembuatan foto rontgen janin
2. Ultrasonografi
3. Amnioskopi
4. Dengan menganalisa air ketuban yang didapatkan melalui amniosentesis
5. Ultrasonografi
6. Perbandingan lesitin-stingomielin
7. Nst ( non stress test )
8. Oxytocin challenge test ( o.c.t )
9. Gerakan janin
14
pada postmaturitas kadar hsap lebih rendah dari kehamilan normal 37 – 42mg
8. Ultrasonografi
Dapat menentukan panjang distansia biparietalis kepala janin, umur janin dapat
diramalkan.
9. Perbandingan lesitin-stingomielin
o Mulai meningkat pada kehamilan 35 mg.
o Pada waktu ini permukaan alveolus paru-paru ditemukan suatu bahan protein fosfolipid
yang memungkinkan alveolus-alveolus dapat mengembang luas untuk pertukaran gas segera
setelah bayi lahir.
o Peningkatan dalam konsentrasi-lesitin sesudah kehamilan 35mg seakan memberitahukan
bahwa paru-paru janin telah matur
10. Nst ( non stress test )
o pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung
janin.
o sebaliknya bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan
frekuensi denyut jantung janin.
11. Oxytocin challenge test ( o.c.t )
o adalah pemberian oksitosin intravena secara hati-hati pada kehamilan yang diperkirakan
dimana janin akan meninggal di dalam uterus.
o biasanya dilakukan pada kehamilan : telah lewat waktu taksiran partus (postdate), pre-
eklampsia, hipertensi, diabetes mellitus, pertumbuhan janin intra uterin yang lambat, adanya
riwayat lahir mati, gravida berusia lanjut, adanya penyakit ginjal menahun, anemia dll
12. Gerakan janin
o Penderita disuruh menghitung jumlah gerakan janin selama satu jam pada waktu pagi hari
dan malam hari.
Jumlah dari keduanya disebut gerakan rata-rata janin perhari, rata-rata gerakan yang
normal 34 x / jam dan apabila 15 per jam maka dikatakan rendah.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uraian materi tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester I, II, III ini yaitu
travelling disini wanita hamil sangat disarankan untuk berhati-hati dalam melakukan
perjalanan jauh bila perlu ibu harus meminta izin dari dokter agar kandungan lebih aman,
selain itu untuk persiapan laktasi yaitu perawatan payudara yang harus benar-benar dijaga
kebersihannya agar nanti saat bayi menyusui asi dapat berjalan lancar. untuk persiapan
persalinan yaitu persiapan yang diperlukan saat ibu bersalin, sedangkan untuk memantau
kesejahteraan janin ini saat perlu jika tidak dipantau bagaimana janin itu berkembang dalam
rahim siibu mungkin saja hal yang tidak diinginkan akan terjadi.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah penulis buat diatas, penulis berharap sekali pembaca
memberikan kritik dan solusi yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi ntuk
kedepannya. Penulis membuat makalah ini agar pembaca dapat paham dan mengerti apa-apa
saja hal dalam pembahasan penulis.
16
DAFTAR PUSTAKA
IDAI dan POGI. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : JNPK.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .Jakarta : YBP-
SP.
http://fridasofilia-dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-travelling.html
http://trisuwarni.blogspot.com/2012/05/materi-akeb-i-kebutuhan-fisik-ibu-hamil.html
http://nitarustanti354.blogspot.com/2012/06/makalah-persiapan-persalinan.html
17