Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kebutuha n fisik ibu hamil trimester I II III (Travelling, Persiapan laktasi, Persiapan
persalinan dan kelahiran bayi)”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami banyak menerima bantuan, dukungan dan
kerja sama yang baik dari berbagai pihak  yang terkait sehingga pada kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan
sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, kami berharap walaupun masih ada
kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca ataupun pihak yang
memerlukan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
tercipta pendidikan yang sempurna.

Pekanbaru, Maret 2015

penulis,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang........................................................................................... 3
I.2. Rumusan masalah...................................................................................... 3
I.3. Tujuan....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Travelling................................................................................................ 4
2.2. Persiapan Laktasi..................................................................................... 7
2.3. Persiapan Persiapan dan Kelahiran Bayi................................................. 11
2.4. Memantau Kesejahteraan Janin............................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 15
3.2. Saran........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental
dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar
kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu
selama hamil meliputi oksigen, nutrisi karena kebutuhan oksigen pada dasarnya semua
manusia itu sama membutuhkan udara yang bersih dan tidak bau.
Sebagai persiapan selama hamil kita harus merawat payudara. Sebagai langkah awal,
bersihkan payudara setiap hari, karena kelenjar mongomeri telah mulai mengeluarkan sekret,
jangan menggunakan sabun saat membersihkan karena sabun dapat menyebabkan puting
menjada kering. ukuran dan bertuk payudara tidak berpengaruh yang penting bayi anda bisa
menghisap dan mendapatkan ASI yang cukup, jika puting anda tidak menonjol atau bahkan
masuk kedalam maka anda dapat mengeluarkan dengan cara menarik sisi-sisinya keluar atas -
bawah dan kanan - kiri ( Hofman exercise ) atau menariknya dengan spuit.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja kebutuhan ibu hamil dalam travelling tersebut?
2. Bagaimana cara mempersiapkan persalinan yang baik untuk ibu hamil?
3. Apa saja yang perlu disiapkan dalam persiapan laktasi tersebut?
4. Hal apa saja yang harus dilakukan dalam memantau kesejahteraan bayi?

C. Tujuan penulisan
1. Memberitahukan kepada pembaca kebutuhan travelling pada ibu hamil
2. Memberikan cara-cara atau hal saat mempersiapkan persalinan yang baik
3. Memberitahu bagaimana persiapan laktasi itu
4. Cara-cara dalam memantau kesejahteraan janin

3
BAB II
PEMBAHASAN

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III (Travelling, Persiapan


Laktasi, Persiapan Persalinan dan Kelahiran bayi, Memantau Kesejahteraan Janin)

1. Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan menimbulkan gangguan
sirkulasi serta oedema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. sabuk
pengaman yang digunakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. jika
mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. ketinggian tidak
mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang
menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter
yang menyatakan cukup sehat untuk berpergian. bepergian dapat menimbulkan masalah lain.
seperti konstipasi atau diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya karena adanya akibat perjalanan yang melelahkan.
Berikut ini Ada beberapa tips untuk ibu hamil yang akan melakukan perjalanan :
a) Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakaukan perjalanan atau berpergian ,
terutama jarak jauh atau internasional.
b) Jangan berpergian dengan perut kosong, apalagi jika mengalami morning sickness
(mual-muntah )
c) Bawalah beberapa cemilan untuk mencegah mual.
d) Bawalah yang anda butuhkan dalam tas kecil sehingga akan mudah mengambilnya
e) Bawalah minuman atau jus
f) Jika berencana berpergian dengan pesawat terbang,priksa dahulu bebrapa perusahaan
penerbangan karna mereka mempunyai peraturan khusus untuk perempuan hamil,
terutama bila kehamilan sudah mencapai 7bulan
g) Jika berpergian dengan pesawat terbang,lakukan check in lebih awal dan mintalah tempat
yang memiliki ruangan lebih luas .
h) Bila berpergian dengan menggunakan mobil sendiri, anda akan mempunyai waktu
leluasa, sehingga dapat beristirahat saat di perlukan
i) Ibu hamil tetap bisa mengendarai mobil sendiri sampai ukuran perutnya sudah cukup
besar dan menyentuh setir mobil ,biasaanya pada usia sekitar 7bulan.
j) Selalu gunakan sabuk pengaman di bawah bagian perut selama berkendara

Umumnya perjalanan jauh pada 6 bulan pertama kehamilan dianggap cukup aman.
Bila anda ingin melakukan perjalanan jauh pada 3 bulan terakhir kehamilan, sebaiknya
dirundingkan dengan dokter. Wanita hamil cenderung mengalami pembekuan darah di kedua
kaki karena lama tidak aktif bergerak. Kalau ingin bepergian dengan mobil pribadi, buatlah
rencana berhenti tiap jam untuk meregangkan badan dan berjalan-jalan agar sirkulasi darah
lancar. Gunakan sabuk pengaman.

a) Apabila bepergian dengan pesawat udara, ada resiko terhadap janin antara lain:
 Bising dan getaran
 Dehidrasi, karena kelembaban udara yang rendah
 Turunnya oksigen karena perubahan tekanan udara
 Radiasi kosmik pada ketinggian 30.000 kaki.

b) Wanita hamil yang dilarang melakukan perjalanan, antara lain:

4
 Pada awal kehamilan
 Pada bulan terakhir kehamilan
 Pre- eklamsia dan eklamsia

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL - Travelling


Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak
berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika
Anda merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, Anda dapat berpergian dengan aman
dan nyaman.Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi
keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk
berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran
premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap berhati – hatilah. 
Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian
adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya Anda
konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan Anda. Mengenai kendaran apa yang dapat
digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Sesungguhnya
bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa
komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko
pembekuan pembuluh darah vena maka sebelum berangkat Anda perlu konsultasi dengan
dokter kandungan Anda.
Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28
minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko
melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan
bahwa Anda layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan persalinan Anda.
1. Perjalanan
Kebanyakan ibu hamil, mengadakan perjalanan di trimester kedua bukan saja aman
dan nyaman tetapi juga merupakan kesempatan terbaik untuk pergi bersama pasangan. Tentu
saja memerlukan izin dokter, jika mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes atau masalah
medis dan kebidanan lainnya mungkin tidak akan diberi lampu hijau. Bahkan pada kehamilan
beresiko rendah, perjalanan jarak jauh bukanlah ide yang baik pada trimester pertama ketika
tubuh masih melakukan penyesuaian fisik dan emosional awal terhadap kehamilan. Begitu
pula perjalanan jauh tidak dianjurkan pada trimester terakhir, untuk alasan yang jelas, jika
mengalami persalinan dini, maka akan berada jauh dari dokter.
Sekali dokter telah mengizinkan, maka yang perlu dilakukan hanyalah membuat
sedikit rencana dan beberapa tindakan pengamanan untuk menjamin perjalanan yang aman
dan menyenangkan.
a. Memilih tujuan yang sesuai
Perjalanan ke tempat yang panas dan lembab mungkin tidak menyamankan karena
metabolisme sudah meningkat dan membuat tubuh lebih panas. Jika memiliki tujuan seperti
ini, pastikan bahwa hotel dan alat pengangkutan memiliki pendingin (AC) dan menjauh dari
sinar matahari serta tetapi banyak minum.
b. Rencanakan perjalanan yang santai.
Sebuah tujuan tunggal mungkin lebih dipilih daripada tur besar atau perjalanan bisnis
yang membawa ke enam kota dalam enam hari. Sebuah liburan dimana yang menentukan
sendiri kecepatannya akan lebih baik daripada tur kelompok dimana pemandunyalah yang
menetapkan kecepatan perjalanan.
c. Asuransikan diri
Dapatkan asuransi perjalanan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan bahwa
komplikasi kehamilan membuat anda harus mengganti rencana dan tinggal di rumah.

5
Asuransi kesehatan perjalanan mungkin juga akan berguna jika asuransi rumah anda tidak
melibatkan perawatan medis asing.
d. Membawa riwayat kesehatan
Akan selalu bijaksana, terutama ketika hamil, untuk melakukan perjalanan dengan
membawa riwayat medis yang mengandung informasi tentang golongan darah, obat yang
sedang digunakan dan obat yang alergi dan semua data medis yang menetap bersamaan
dengan nama, alamat, nomor telepon dokter. Simpan semua obat di dalam tas yang dibawa
sendiri dan bawalah tambahan cadangan obat untuk setiap obat yang diresepkan oleh dokter
di dalam dompet untuk menjaga kemungkinan jika tas hilang, sementara atau selamanya di
perjalanan.
e. Membawa perlengkapan pertolongan pertama untuk kehamilan
Pastikan bahwa anda membawa cukup vitamin untuk seluruh perjalanan, susu skim
bubuk jika menurut perkiraan anda tidak bisa mendapatkan susu segar yang sudah
dipasteurisasi (tetapi hanya mencampurkannya dengan air yang aman lihat bagian bawah),
beberapa biskuit yang terbuat dari bijian utuh dan makanan kecil favorit lain yang tidak
mudah rusak, plester jika peka terhadap mabuk perjalanan dan obat untuk sakit perut selama
perjalanan yang telah disetujui oleh dokter, sepatu yang nyaman dan menyediakan cukup
ruang untuk mengakomodasi pembengkakan kaki akibat berjalan atau bekerja terlalu lama.
f. Siapkan nama dokter spesialis kebidanan setempat
Dokter anda mungkin bisa memberikan nama dokter lokal. Jika tidak, hubungi
perkumpulan dokter setempat.
g. Membawa catatan diet kehamilan
Mungkin anda sedang berlibur, tetapi bayi anda tetap bekerja keras untuk tumbuh dan
berkembang dan tetap memiliki kebutuhan gizi yang sama.
h. Jangan minum air ledeng
Jangan minum air ledeng atau bahkan menyikat gigi dengannya kecuali yakin akan
keamanannya. Jika di tempat tujuan kemurnian air ledengnya diragukan, rencanakan untuk
menggunakan air botol untuk minum dan sikat gigi, atau bawa wadah perebus air atau
pemanas yang dicelupkan ke dalam air untuk mendidihkan air ledeng.
i. angan berenang
Di beberapa area, danau dan lautnya sudah tercemar. Tanyakan keamanan air di
tempat tujuan anda untuk memastikan keamanannya sebelum anda mencebur ke dalamnya.
Juga berhati-hatilah dengan kolam renang yang tidak diklorinasi dengan benar.
j. Makan dengan hati- hati
Di beberapa area, mungkin tidak aman untuk memakan sayur atau buah yang mentah
dan tidak dikupas. Di semua area, hindari makanan matang yang sekedar hangat atau bersuhu
ruangan, seperti daging, ikan dan unggas mentah atau setengah matang, serta produk susu
yang tidak dipasteurisasi atau tidak disimpan dalam lemari pendingin dan makanan yang
dijual di pinggir jalan bahkan jika makanannya panas.
k. Mencegah ketidakaturan buang air besar
Perubahan jadwal dan diet bisa memperparah masalah sembelit. Untuk
menhindarinya, pastikan bahwa anda cukup mendapatkan ketiga pencegah sembelit: serat,
cairan dan olahraga. Mungkin juga membantu jika anda makan sarapan sedikit lebih awal
sehingga anda mempunyai waktu untuk duduk di kamar mandi sebelum anda harus berangkat
pergi.
l. Buang air kecil atau besar ketika merasakan dorongannya
Jangan memberi kesempatan pada infeksi saluran kemih atau sembelit dengan
meninda perjalanan ke kamar mandi. Pergilah segera mungkin ketika merasakan
dorongannya.
m. Mendapatkan dukungan yang dibutuhkan

6
Yaitu dukungan dari stocking. Terutama jika anda sedang mengalami varises tetapi bahkan
jika anda menduga bahwa anda peka terhadapnya kenakan stocking yang memberi sanggahan
ketika anda akan banyak duduk. Misalnya di dalam mobil, pesawat atau kereta api.
n. Tetap bergerak
Duduk lama akan menghambat peredaran darah di tungkai, jadi pastikan bahwa anda
sering bergerak di tempat duduk anda, meregangkan, menekuk, menggoyangkan dan memijat
tungkai dan jangan menyilangkan kaki. Jika mungkin, lepaskan sepatu dan tinggikan kaki.
Bangunlah sedikitnya satu atau dua jam sekali untuk berjalan di sepanjang gang, ketika anda
berada di pesawat udara atau kereta api. Ketika mengadakan perjalanan dengan mobil jangan
berjalan selama dua jam tanpa berhenti sebentar untuk berjalan dan meregang. Ketika duduk
lakukan gerak badan sederhana.
o. Jika perjalanan dengan pesawat udara
Tanyakan terlebih dahulu apakah perusahaan memiliki peraturan untuk ibu hamil.
Aturlah terlebih dahulu agar bisa duduk di bagian yang atapnya lebih tinggi atau jika tidak
ada pemesanan tempat duduk, lakukanlah sebelum anda naik ke pesawat. Jangan melakukan
penerbangan di kabin yang tekanan udaranyatidak disesuaikan ketika memesan tiket pesawat
tanyakan apakah tersedia makanan yang menyediakan protein. Kenakan sabuk keselamatan
dengan nyaman di bawah perut.
p. Jika perjalanan dengan mobil
Untuk perjalanan panjang, pastikan tempat duduk nyaman. Jika tidak, pertimbangkan
untuk membeli atau meminjam bantal khusus untuk menyangga punggung. Jika anda
mengemudi, duduklah semundur mungkin dan angkat tangkai kemudi sejauh mungkin dari
perut anda. Selalu kenakan sabuk keselamatan.
q. Jika perjalanan dengan kereta api
Periksa untuk memastikan bahwa ada gerbong makan dengan menu yang lengkap.
Jika melakukan perjalanan malam, mintalah tempat duduk dimana anda bisa tidur. Bawalah
makanan besar atau kecil yang memadai.

2. Persiapan Laktasi
Air Susu Ibu merupakan makanan yang sangat ideal bagi bayi, oleh karena itu kita
harus mempersiapkan agar ASI kita berkualitas. kepercayaan diri merupakan modal utama
saat wanita sedang menyusui, kita harus belajar lebih bayak tentang masa menyusui, mencari
pengalaman kepada orang-orang yang berpengalaman dalam menyusui anaknya.
Sebagai persiapan selama hamil kita harus merawat payudara. Sebagai langkah awal,
bersihkan payudara setiap hari, karena kelenjar mongomeri telah mulai mengeluarkan sekret,
jangan menggunakan sabun saat membersihkan karena sabun dapat menyebabkan puting
menjada kering. ukuran dan bertuk payudara tidak berpengaruh yang penting bayi anda bisa
menghisap dan mendapatkan ASI yang cukup, jika puting anda tidak menonjol atau bahkan
masuk kedalam maka anda dapat mengeluarkan dengan cara menarik sisi-sisinya keluar atas -
bawah dan kanan - kiri ( Hofman exercise ) atau menariknya dengan spuit.
Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi
dengan baik pada saat di perlukan. pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan
membuka duktus snius laktiverus, sebaiknya dilakukan secara berhati-hati dan benar, karna
pengurutan keliru bisa dapat menimbulkan kontraksi pada Rahim, sehingga terjadi kondisi
seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. basuhan lembut setiap hari
pada aerola dan putting susu akan dapat memngurangi letak dan lecet pada area tersebut
.untuk sekresi yang mongering pada putting susu,lakukan pembersihan menggunakan
campuran gleserin dan alcohol. karena payudara menegang, sensitive dan menjadi lebih besar
sebaiknya gunakan penompang payudara yang sesuai .

7
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. untuk itu ibu hamil
masuk dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui” dustu pusat layanan kesehatan harus
mempunyai kebijakan yang berkenan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang
keberhasilan menyusui.
pelayanan pada BPM terdiri dari: penyuluhan tentang keunggulan asi, manfaat rawat gabung,
perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui, keluarga berencana.
Persiapan psikologis ibu hamil untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti,
karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan
jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah, oleh bidan harus dapat membuat ibu
tertarik dan simpati. langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara
kejiwaan untuk menyusui adalah:
 Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya,
meyakinkan ibu akan keuntungan asi dan kerugian susu buatan atau formula
 Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
 Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga yang lain yang berperan
 Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya

Bidan mempunyai peranan penting dalam penatalaksanaan pemberian ASI. Sebagaian


besar aspek penatalaksanaan pemberian ASI adalah didasarkan pada pemahaman atas
perubahan antomis dan fisiologi yang terjadi pada wanita post partum. Secara vertikal
payudara terletak diantara kosta II dan VI. Secara horizontal mulai dari pinggir sternum
sampai linea aksilaris mediali.
Dukungan bidan dalam pemberian ASI
1.      Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama
2.      Ajarkan cara merawat  payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yang timbul
3.      Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI
4.      Bayi harus ditempatkan dekat ibunya  pada kamar yang sama (roming-in)
5.      Memberi ASI pada bayi sesering mungkin, BBL minum ASI setiap 2-3 jam atau 10-12
x/24 jam
6.      Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
7.      Hindari susu botol dan kempengan/dot
Manfaat pemberian ASI bagi bayi
A.    Mengandung imunitas yang kuat utk mencegah Infeksi
B.     Mempunyai kandungan nutrisi yang dibutuhkan bayi
C.     Mengandung campuran yang tepat utk bayi
D.    Asi mudah dicerna
E.     Segar, bersih setiap minum
F.      Selalu tersedia dg suhu yg optimal
G.    Bahaya alergi tidak ada
Bagaimana cara mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup ?
1.  Menjaga kesehatan sebaik mungkin
2.  Mulailah menyusui segera setelah persalinan
3.  Susuilah sesering mungkin pd beberapa hari pertama dengan kedua payudara
4.  Jangan lewatkan waktu pemberian susu
5.  Jangan berikan makanan tambahan sampai usia 6 bln
6.  Minum dalam jumlah yang cukup
7.  Makan makanan yg bergizi
8.  Istirahat yang cukup

8
9.  Jumlah asi yang diproduksi bergantung:
o Dalam keadaan normal, payudara akan memproduksi susu sesuai dg apa yang
dibutuhkan bayi.
o Jika bayi minum seluruh asi tersebut maka payudara akan mulai membuat lagi
o Jika bayi tidak minum seluruhnya, maka payudara akan membuat susu dalam jlh yang
sedikit
Bagaimana mengetahui bayi mendapatkan ASI yang cukup ?
o Merasakan rasa geli kaerna aliran asi setiap mulai menyusu
o Payudara terasa lembut & kosong setiap menyusui
o Bayi menyusu min 10 x/24 jam
o Bb naik
o 200 gr /mg
o Bayi kelihatan pulas
o Bayi mengompol > 7x sehari
o Bab berwarna kekuningan berbiji
o Asi eksklusif
o Pemberian asi selama 6 bulan
o Tanpa makanan pendamping/tambahan
Komposisi ASI
A.  Asi  adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik
yang disekresi oleh kedua payudara ibu sebagai makanan utama bayi
B.  Kolostrum adalah cairan pertama yang diperoleh bayi dari ibunya sesudah dilahirkan
C.  Asi mulai muncul hari ke 3-4 setelah kelahiran
D.  Kolostrum berubah menjadi asi yang mature 15  hari sesudah bayi lahir
E.  Air 88 %
F.   Protein 2 gr/100 ml asi
G.  Karbohidrat 6,42 gr/100 ml asi
H.  Lemak 3,2 gr/100 ml asi
I.    Laktoferin

Hal-hal berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu di perhatikan setiap ibu demi
kelancaran menyusui antara lain :
1.      Nutrisi ibu menyusui
Meskipun umumnya keadaan gizi pada ibu hanya akan mempengaruhi kuantitas dan
bukan kualitas asinya, ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi konsumsi makananya.
Penurunan berat badan sesudah melahirkan sebaiknya tidak melebihi 0,5 kg/minggu.Pada
bulan pertama menyusui, yaitu saat bayi hanya mendapatkan ASI saja (”exlusive
breastfeeding period”), ibu membutuhkan tambahan kalori sebanyak 700 kkl/hari, pada 6
bulan berikutnya 500 kkal/hari dan pada tahun kedua 400 kkal/hari.Jumlah cairan yang
dibutuhkan ibu menyusui dianjurkan minum 8 – 12 gelas perhari.
2.      Istirahat
Bila laktasi tidak berlangsung baik biasanya penyabab utamanya adalah kelelahan
pada ibu.Oleh karena itu, istirahat dan tidur yang cukup merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi.
3.      Obat – obatan
Pemakaian obat – obatan dalam masa menyusui perlu mendapat perhatian, apakah
mempunyai efek samping yang positif atau negatif terhadap laktasi. Contoh obat yang dapat
mengurangi produksi ASI yaitu pil KB yang mengandung hormon estrogen.
4.    Posisi ibu-bayi yang benar saat menyusui

9
Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan benar, bayi menempel betul pada
ibu mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut bati membuka lebar, sebagian
besar areola tertutup mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-pelan dengan kuat, puting susu
ibu tidak terasa sakit dan puting terhadap lengan bayi berada pada satu garis lurus.
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya.Untuk itu ibu hamil
sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan
kesehatan seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan
dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan dalam menyusui Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan
sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat
kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh
karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati.
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk
menyusui adalah
o Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya
o Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula.
o Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
o Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
o Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
o Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan senam hamil
o Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,
sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.Untuk
menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan puting susu ibu perlu
diperiksa kelenturannya dengan cara:
o Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
o Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk. Dengan perlahan puting
susu dan areola ditarik, untuk membentuk ”dot”, bila puting susu mudah ditarik,
berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting
susu terbenam Puting susu dapat dikoreksi dengan penggunaan pompa puting.

Langkah – langkah Menyusui Yang Benar:


  Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu.
  Bayi diletakkan menghadap payudara.
   ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi
yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi.
  Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ).
  Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu didepan
  Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit melengkung sehingga
dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan kepala bayi
  Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
  Ibu menatap bayi dengan kasih saying
  Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain menopang di
bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya saja seperti memegang rokok.

10
   Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau sudut
mulut bayi dengan puting.
  Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke mulut bayi.
  Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada
di bawah langit – langit dan lidah bayi akan menekan.
  Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat, maka
payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
  Melepas isapan Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus
menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.

3. Persiapan persalinan dan Kelahiran bayi


Agar persalinan berjalan lancar dan tidak lagi perlu khawatir terhadap apa dan
bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh hari
mempersiapkan kebutuhan persalinan tersebut.
Berikut beberapa hal yang wajib untuk persiapkan ;
1.   Membuat rencana persalinan, meliputi :
a. tempat persalinan
b. memilih tenaga kesehatan terlatih
c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d. bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut
e. siapa yang akan menemani persalinan
f.  berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g.  siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
2.   Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
a. siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
b. siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawat daruratan
3.   Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a. dimana ibu akan melahirkan
b. bagaimana cara menjangkaunya
c. kemana ibu mau dirujuk
d. bagaimana cara mendapatkan dana
e.  bagaimana cara mencari donor darah
4.   Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
a.  kain panjang 4 buah
b.  pembalut wanita
c.  handuk, waslap, alat mandi, alat make up
d.  pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
e.  pakaian bayi, minyak telon
f.  tas plastik
Yang harus disiapkan:
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan waktu persiapan akan terasa begitu
sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih
baik jika sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari
yang ditunggu tersebut tiba. Setelah kehamilan mencapai sekitar 7 bulan atau akhir
kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke
rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan tidak boleh lupa memberitahukan
suami mengenai tas khusus yang telah persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya

11
telah siap dan suami tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah di persiapkan jauh-
jauh hari sebelumnya ini.

1. Beberapa barang yang diperlukan untuk IBU di rumah sakit

a. Baju tidur
Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang mempunyai kancing di
bagian depan sehingga mempermudah untuk menyusui bayi. Bawalah baju tidur dengan
jumlah yang cukup dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah biasanya 2
hari dan untuk persalinan operasi Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
b. 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit
mungkin masih tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali ke
bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.
c. Sandal
Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga menjaga kaki anda untuk tetap
hangat.
d. Pakaian dalam
Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam secukupnya.
e. Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
f. Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.

2. Keperluan untuk BAYI


Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Kita cukup menyediakan
persiapan untuk rumah sakit.
a. Popok
b. Baju bayi
c.Selimut atau Bedong.
d. Kaos kaki dan tanggan.
e. Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu anda bawa ke Rumah Sakit untuk persiapan persalinan
dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau dan jangan lupa memberitahu
pasangan tentang tas itu

PERSIAPAN DANA
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila
persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang
lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar,
pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala
kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang
mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental
suami juga bisa lebih teratas.
Suami SIAGA
Persiapan mental suami, sangat diperlukan dalam menghadapi hal-hal berikut ini.
1. Perubahan Fisik & Mental Istri
Di trimester awal biasanya perubahan pada ibu terjadi secara menyolok. Meningkatnya
produksi hormon progesteron membuat sikapnya sering berubah-ubah sesuai mood yang
sedang dialaminya saat itu. Kadang gembira, sedih, marah-marah, ketus, dan sebagainya.
2. Fase Ngidam

12
Bukan hanya mual-muntah, seringkali masih di trimester pertama, istri juga memiliki
permintaan yang aneh-aneh. Tengah malam misalnya, tahu-tahu istri ingin minum air kelapa.
3. Mengantar Istri ke Dokter
Tak kalah penting, meskipun sibuk sebaiknya suami menyediakan waktunya untuk
mengantar istri ke dokter karena ini merupakan salah satu hal yang dapat mengangkat psikis
ibu dalam memelihara kehamilannya. Jadi, baik suami maupun istri, keduanya harus saling
berusaha menepati jadwal yang sebelumnya bisa disesuaikan bersama. Dengan menyaksikan
dan terlibat dalam proses pemeriksaan, akan timbul empati suami terhadap istri dan anak
yang tengah dikandungnya. Hal ini penting untuk kelanjutan pemeliharaan kandungannya.
Selain itu, suami pun bisa bertanya ke dokter tentang hal-hal yang sering ditemukan dan
dikeluhkan istri.
Dari penjelasan yang diberikan dokter, otomatis kondisi mental suami bisa lebih
terjaga. Tak hanya ke dokter, bila ada waktu, suami pun sebaiknya menemani istri menjalani
program senam hamil. Senam ini diyakini sangat membantu ibu menghadapi persalinan.
Tidak hanya istri, suami pun perlu mengetahui berbagai tahapan dan kendala yang mungkin
terjadi saat persalinan. Bila nanti istri panik, suami akan tahu cara menghadapinya. Suami
juga bisa memantau perilaku istri ketika bersalin. Bila terjadi kesalahan, suami bisa langsung
mengoreaksinya. Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik, tentu beban istri saat melahirkan
bisa dikurangi dan kondisi mentalnya akan naik sehingga persalinan bisa berjalan lancar.
Bayangkan kalau istri tidak pernah ikut senam hamil dan suami tidak punya pengetahuan
sedikit pun tentang persalinan. Ketika istri berteriak-teriak, misalnya, suami bisa-bisa
bukannya membantu tapi malah ikut panik.
4. Beban Menghadapi Persalinan
Memasuki bulan-bulan terakhir, dimana istri sudah bersiap menghadapi persalinan, sang
suami harus mempersiapkan mentalnya lebih kuat lagi. Pada periode trimester ke tiga akhir,
selain beban tubuh istri semakin berat, dia juga sering mengalami perasaan takut karena
membayangkan proses persalinan yang sulit dan kamar operasi. Oleh karena itu, suami harus
hadir sebagai pendamping yang bisa menyamankan kondisi istri.
5. Menemani Istri Bersalin
Dukungan suami sangat diperlukan agar psikis istri bisa terangkat saat menjalani proses
persalinan. Dengan begitu istri bisa lebih kuat, nyaman, percaya diri, dan ringan ketika
bersalin. Saat itu, rasa empati suami pun dapat tumbuh lebih dalam, sehingga penghargaan
terhadap perjuangan istri dan rasa sayang kepadanya bisa tumbuh lebih sempurna.

4. Memantau kesejahteraan Janin


Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung
gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah
mengalami peningkatan atau tidak.
Biasanya pada ibu hamil trimester I belum terlalu memperhatikan tentang
perkembangan janin mereka. Namun baru pada trimester II ibu hamil lebih memperhatikan
janin mereka dan memantau perkembangannya. Contohnya seperti pemeriksaan USG. Ibu itu
dapat melihat gerakan janin yang ada pada perutnya meraka baik dengan 3 dimensi maupun
4 dimensi. Jika terjadi ketidak normalan pada janin mereka pun dapat terlihat sehingga dapat
untuk mengetahui sejak awal.
Ibu hamil pun juga bisa memantaunya dengan cara memeriksa pada bidan, dan disitu
akan di periksa leopold akan di gelar DJJ oleh bidan. Selain itu ibu hamil dapat konsultasi
baik keluhan maupun saran kepada ibu bidan.
Ibu hamil dapat memantau tumbuh kembang janinnya sendiri dengan cara lebih
memperhatikan makannya apakah sudah cukup gizi atau belum. Pola di jaga karena

13
sebaiknya ibu hamil tidak boleh terlalu lelah, faktor lingkungan yang bersih dan nyaman pun
sangat di perlukan bagi ibu hamil.
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terus menerus agar bila
ada gangguan kandungan akan bisa segera terdeteksi  dan ditangani .salah satu indicator ke
sejahteraan janin  yang dipantau sendiri oleh ibu adalah gerakannya dalam 24 jam .gerakan
janin dalam 24 jam minimal sebanyak 10x selain dihitung secara manual gerakan janin dapat
di pantau melalui sebuah metode yang disebut non –stres test (NST).
            Penilaian keadaan janin dalam uterus untuk mendeteksi masalah yang selalu timbul.
misalnya pada kehamilan dengan kelainan yang membahayakan janin perlu 
dipertimbangkan   tindakan induksi persalinan atau tidak, dalam hal ini penting mengetahui
apakah janin  matur atau tidak.
Untuk mengetahui apakah janin cukup matur atau tidak :
1.      Pembuatan foto rontgen janin
2.      Ultrasonografi
3.      Amnioskopi
4.      Dengan menganalisa air ketuban yang didapatkan melalui   amniosentesis
5.      Ultrasonografi
6.      Perbandingan lesitin-stingomielin
7.      Nst ( non stress test )
8.      Oxytocin challenge test ( o.c.t )
9.      Gerakan janin

1.  Pembuatan foto rontgen janin


Menentukan tua janin dari panjang tulang, adanya pusat-pusat oksifikasi tertentu dll. (dewasa
ini pemakaian sinar rontgen tidak dibenarkan bila tidak perlu sekali karena pengaruh buruk
terhadap janin maupun ibunya)
2.  Ultrasonografi
Pada kehamilan 6 mg terlihat kantong janin dan mudigah tidak lama setelah itu. Pada
kehamilan 13 mg, kepala janin dan denyut jantung janin dapat dideteksi.
3.  Amnioskopi
Melakukan inspeksi likuor amnii pada ketuban yang utuh dengan menggunakan amnioskop
dimasukkan melalui kanalis servikalis. Dapat membantu seleksi kasus secara cermat untuk
dilakukan induksi persalinan bila pada antenatal ditemukan resiko janin Dengan menganalisa
air ketuban yang didapatkan melalui   amniosentesis
4.  Menentukan secara spektroskopik kadar bilirubin
Dasar pemeriksaan, ditemukan pigmen menghilang sekonyong-konyong pada minggu ke 36,
tapi mekonium atau darah dalam air ketuban menyulitkan penilaian. Pemeriksaan ini juga
penting untuk diagnosis iso-imunisasi rh.  
5.  Kadar kreatinin
Dengan tuanya janin, kadar kreatinin likuoramnii meningkat. Bila mencapai 2mg per 100ml 
berarti  janin sudah tua.
6.  Sitologi air ketuban
Sejumlah sel yang dapat dipulas dengan pewarnaan khusus lemak. (sel-sel berasar dari
gladula sebasea), Bila 2% dari seluruh sel, maka kehamilan belum mencapai 36mg (prematur,
berat 2500 gram). Sesudah 36mg, jumlah sel meningkat bila mencapai 20% atau lebih
kemungkinan prematuritas kecil sekali.
7.   Kadar enzim alkali fosfatase total dan kadar alkali fosfatase tahan panas (hsap =
heat stable alkaline phospatase)
dapat dipakai menilai tua kehamilan dan keadaan janin dan plasenta.
mulai kehamilan 26 mg – 42 mg kadar hsap akan naik terus menerus tiap minggunya.

14
pada postmaturitas kadar hsap lebih rendah dari kehamilan normal    37 – 42mg
8.  Ultrasonografi
Dapat menentukan panjang distansia biparietalis kepala janin,   umur janin dapat
diramalkan.
9.   Perbandingan lesitin-stingomielin
o   Mulai meningkat pada kehamilan 35 mg.
o   Pada waktu ini permukaan alveolus paru-paru ditemukan suatu bahan protein fosfolipid
yang memungkinkan alveolus-alveolus dapat mengembang luas untuk pertukaran gas segera
setelah bayi lahir.
o   Peningkatan dalam konsentrasi-lesitin sesudah kehamilan 35mg seakan memberitahukan
bahwa paru-paru janin telah matur
10.    Nst ( non stress test )
o   pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung
janin.
o   sebaliknya bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan
frekuensi denyut jantung janin.
11.    Oxytocin challenge test ( o.c.t )
o   adalah pemberian oksitosin intravena secara hati-hati pada kehamilan yang diperkirakan
dimana janin akan meninggal di dalam uterus.
o   biasanya dilakukan pada kehamilan : telah lewat waktu taksiran partus (postdate), pre-
eklampsia, hipertensi, diabetes mellitus, pertumbuhan janin intra uterin yang lambat, adanya
riwayat lahir mati, gravida berusia lanjut, adanya penyakit ginjal menahun, anemia dll
12.    Gerakan janin
o   Penderita disuruh menghitung jumlah gerakan janin selama satu jam  pada waktu pagi hari
dan malam hari.
 Jumlah dari keduanya disebut gerakan rata-rata janin perhari, rata-rata gerakan yang
normal 34 x / jam dan  apabila   15 per jam  maka dikatakan  rendah.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uraian materi tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester I, II, III ini yaitu
travelling disini wanita hamil sangat disarankan untuk berhati-hati dalam melakukan
perjalanan jauh bila perlu ibu harus meminta izin dari dokter agar kandungan lebih aman,
selain itu untuk persiapan laktasi yaitu perawatan payudara yang harus benar-benar dijaga
kebersihannya agar nanti saat bayi menyusui asi dapat berjalan lancar. untuk persiapan
persalinan yaitu persiapan yang diperlukan saat ibu bersalin, sedangkan untuk memantau
kesejahteraan janin ini saat perlu jika tidak dipantau bagaimana janin itu berkembang dalam
rahim siibu mungkin saja hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

B. Saran
Dari pembahasan yang telah penulis buat diatas, penulis berharap sekali pembaca
memberikan kritik dan solusi yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi ntuk
kedepannya. Penulis membuat makalah ini agar pembaca dapat paham dan mengerti apa-apa
saja hal dalam pembahasan penulis.

16
DAFTAR PUSTAKA

IDAI dan POGI. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : JNPK.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal .Jakarta : YBP-
SP.
http://fridasofilia-dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-travelling.html

http://trisuwarni.blogspot.com/2012/05/materi-akeb-i-kebutuhan-fisik-ibu-hamil.html

http://nitarustanti354.blogspot.com/2012/06/makalah-persiapan-persalinan.html

Yeyeh, ai.dkk.2011. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Trans info media.


Nugrohi, taufan.dkk. 2014. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Nuha Medika

17

Anda mungkin juga menyukai