Anda di halaman 1dari 28

DISTRIBUSI DAN IKATAN PROTEIN

FARMAKOLOGI
DISTRIBUSI

❑Distribusi obat: adalah proses suatu obat yang secara reversibel


meninggalkan aliran darah dan masuk ke interstisium (cairan
ekstrasel) dan/atau ke sel-sel jaringan.
❑Distribusi obat terjadi setelah mencapai sirkulasi dimana obat
terikat pada protein plasma dengan tingkat yang berbeda-beda
dan di transportasi didalam darah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DISTRIBUSI

❑ Extent depends on
➢ Blood flow
➢ Ukuran molekul
➢ Lipid solubility
➢ pH-pKa
➢ Plasma protein binding
➢ Tissue binding
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU DISTRIBUSI

A.Permeabilitas Membran
B. Laju Perfusi Darah
PERMEABILITAS MEMBRAN

Permeabilitas kapiler ditentukan oleh:


▪ Struktur kapiler
▪ Sawar darah otak (Blood Brain Barier)
▪ Sawar uri (Placental barier)
▪ Struktur obat
LAJU PERFUSI

Distribusi obat berdasarkan penyebarannya didalam tubuh, ada 2 fase:


❑ Ke organ yg perfusinya sangat baik, mis : jantung, paru-paru, ginjal, hati dan
otak
❑ Mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ diatas, mis :
jaringan lemak, tulang, otot, kulit dan jaringan ikat
VOLUME DISTRIBUSI (VD)

▪ Volume distribusi adalah Volume yang diperlukan untuk memuat jumlah obat secara
homogen pada konsentrasi yang ditemukan di dalam darah atau plasma.
▪ Berguna untuk membandingkan distribusi dari suatu obat dengan volume-volume
kompartemen cairan di dalam tubuh
▪ Kompartemen cairan dalam tubuh:
➢Plasma 0.045 l/kg (4.5% of BW)
➢Extracellular fluids 0.20 l/kg (20% of BW)
➢Total body water 0.60 l/kg (60% of BW)
VOLUME DISTRIBUSI

❑Disebut juga Vd Semu karena sebagian besar obat dianggap


berkesetimbangan secara cepat didalam tubuh
❑Salah satu cara menetapkan Vd semu adalah dengan
mengukur kadar obat dalam plasma sesaat pemberian
secara intravena (menggambarkan kadar obat sebelum
terjadi eliminasi)
❑Kadar obat adalah kadar obat mula-mula (t=0)
EXAMPLE
THE REAL VOLUME DISTRIBUTION

❑Sebagian besar obat terdistribusi kedalam beberapa


kompartemen, sering berikatan dengan komponen-komponen
misalnya lipid, protein dll.
❑Terdapat fase eliminasi
❑Vd mempunyai efek yang besar terhadap waktu paruh suatu obat.
IKATAN OBAT PROTEIN

Obat berinteraksi dengan protein plasma,


jaringan atau makromolekul lain seperti
melanin dan DNA membentuk suatu
kompleks (obat-makromolekul).
IKATAN OBAT PROTEIN

Komponen utama protein plasma yang bertanggung jawab


terhadap ikatan obat adalah ALBUMIN
Protein dengan berat molekul 69.000 dan disintesis oleh hati
T½ eliminasi 17-18 hari

Didistribusikan secara vaskular dalam plasma dan secar ektravaskular dalam


kulit, otot dan beberapa jaringan lain.
OBAT-OBAT YANG BERIKATAN DENGAN PROTEIN PLASMA
PENGIKATAN OBAT
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKATAN OBAT PROTEIN

1. OBAT
a. Sifat fisikokimia obat
b. Konsentrasi total obat dalam tubuh.
2. PROTEIN
a. Jumlah protein yang tersedi untuk ikatan obat protein.
b. Kualitas / sifat fisikokimia protein yang disintesis
3. Afinitas antara obat dan protein meliputi besarnya tetapan asosiasi
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKATAN OBAT PROTEIN

4. INTERAKSI OBAT
 Kompetisi obat dengan zat lain pada tempat ikatan protein.
 Perubahan protein oleh substansi yang memodifikasi afinitas obat terhadap protein
contoh : aspirin mengasetilasi residu lisin dari albumin.
5. Kondisi patologik dari penderita
Contoh : Ikatan obat protein dapat menurun pada penderita uremia dan hepatik
UBUNGAN IKATAN OBAT PROTEIN PLASMA DENGAN DISTRIBUSI
DAN ELIMINASI JARINGAN PLASMA
DIFFERENT DRUGS BINDING TO DIFFERENT PROTEINS
HUBUNGAN IKATAN OBAT PROTEIN PLASMA DENGAN DISTRIBUSI
DAN ELIMINASI

Pengaruh ikatan obat-protein yang reversibel pada distribusi dan eliminasi


obat. Obat-obat dapat berikatan dengan protein secara reversibel.

Obat-obat bebas (tidak terikat) menembus membran sel


terdistribusi ke dalam seperti - Ginjal - Hati
HUBUNGAN IKATAN OBAT PROTEIN PLASMA DENGAN DISTRIBUSI
DAN ELIMINASI

 Jika suatu obat didesak dari


 Sekresi ginjal aktif, merupakan suatu
sistem yang diperantarai pembawa,
protein plasma, maka tersedia
dapat mempunyai afinitas yang lebh lebih banyak obat bebas untuk
besar terhadap molekul-molekul obat distribusi ke dalam jaringan dan
bebas dibandingkan terhadap protein berinteraksi dengan reseptor yang
plasma. Dalam hal ini ekskresi obat bertanggung jawab untuk respon
secara aktif oleh ginjal menyebabkan farmakologik. Lebih lanjut, tersedia
terjadinya ekskresi obat yang cepat,
walaupun terjadi ikatan obat protein
obat bebas yang lebih banyak
untuk eliminasi
INTERAKSI IKATAN PROTEIN OBAT

❑ Interaksi terjadi bila dua obat berkompetisi untuk berikatan dengan


protein plasma
❑ Dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat bebas (aktif)
❑ Interaksi juga dapat berupa displacement obat yaitu jika suatu obat A
berikatan dengan protein plasma kemudian diberikan obat B yang
memiliki afinitas lebih tinggi untuk berikatan dengan protein plasma,
sehingga obat A didesak dari ikatannya.
❑ Contoh obat dengan Afinitas tinggi ikatan protein: fenitoin, warfarin dan
tolbutamid
FRAKSI OBAT BEBAS

❑ Peningkatan konsentrasi obat bebas dapat menyebabkan timbulnya


toksisitas.
❑ Faktor yang mempengaruhi besarnya ikatan protein obat;
▪ Kuantitas protein
▪ Sifat fisiko-kimia obat
▪ Interaksi obat, dan
▪ Status penyakit
PENGIKATAN OBAT PADA SEL DARAH
TISSUE BINDING OF DRUG LIVER
HUBUNGAN DENGAN FAKTOR PASIEN

▪ Usia
▪ Pada neonatus dan lanjut usia kadar albumin rendah sehingga konsentrasi
obat bebas tinggi pada obat yang ikatan utamanya adalah albumin
▪ Contoh phenytoin dan diazepam
▪ Pada lansia kadar AAG meningkat sehingga terjadi penurunan obat bebas
yang berikatan dengan AAG
DISEASE STATE
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai