◼ mudharabah ialah akad antara dua pihak ◼ mudharabah adalah memandang tujuan dua ◼ mudharabah ialah: Akad perwakilan, dimana
(orang) slainbg menanggung, salah satu pihak yang berakad yang berserikat dalam pemilik harta mengeluarkan hartanya kepada
pihak menyerahkan hartanya kepada pihak keuntungan (laba) karena harta diserahkan yang lain untuk diperdagangkan dengan
lain untuk diperdagangkan dengan bagian kepada yang lain dan yang lain punya jasa pembayaran yang ditentukan (mas dan perak
yang telah ditentukan dari keuntungan, mengelola harta itu. Maka mudharabah ialah:
seperti setengah atau sepertiga dengan Akad syirkah dalam laba, satu pihak pemilik
syarat-syarat yang telah ditentukan harta dan pihak lain pemilik jasa.”
4
Imam Hanabilah Ulama Syafi’iyah
mudharabah ialah: Ibarat pemilik harta menyerahkan
hartanya dengan ukuran tertentu kepada orang yang
berdagang dengan bagian dari keuntungan yang
diketahui
4 5 mudharabah ialah: Akad yang menentukan
seseorang menyerahkan hartanya kepada yang lain
untuk ditijarahkan.
5
PSAK 105
Mendefinisikan mudharabah sebagai akad kerja sama usaha antara
dua pihak dimana pihak pertama (pemilik modal/ shahibul maal)
menyediakan seluruh dana , sedangkan pihak kedua (pengelola dana/ mudharib)
bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi diantara mereka
sesuai kesepakan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.
Kerugian akan ditanggung pemilik dana sepanjang kerugian itu tidak diakibatkan oleh
kelalaian pengelola dana. PSAK 105 memberikan beberapa contoh bentuk kelalaian
pengelola dana, yaitu: persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi
menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 merupakan akad yang dipergunakan oleh
Bank Syariah, UUS, dan BPRS tidak hanya untuk kegiatan menghimpun dana dalam
bentuk investasi berupa deposito, tabungan atau bentuk lain yang dapat dipersamakan
dengan itu, tetapi juga untuk kegiatan menyalurkan pembiayaan bagi hasil, proses
membeli dan menjual atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga
yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata.
7
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak
lain untuk suatu usaha yang produktif. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul
maal (pemilik dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan
pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola usaha.
CONCLUSION
Maka jika secara teknis dapat disimpulkan bahwa mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
pihak pemilik dana (shahibul maal) dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati, sedang kerugian ditanggung pemilik dana
8
(modal).
وأخرون يضربون في األرض يبتغون من فضل هللا
..............واخرون
ر
– RUKUN DAN
SYARAT
MUDHARABAH
15
Pihak-pihak yang melakukan akad mudharabah dipersyaratkan
memiliki kemampuan (cakap hukum /ahliyat al wujub wa al-ada’) 10
untuk mewakilka / memberikan kuasa (bagi shahib al-mal) dan
menerima perwakilan /kuasa (bagi mudharib) karena dalam akad
mudharaba terkandung akad wakalah /kuasa, yaitu mudharib
melakukan usaha (bisnis ) atas dasa kuasa dari shahib al-mal ,
mudharaba boleh dilakukan antar muslim dan non muslim (dzimi dan
musta’min) di negara muslim. Dalam bisnis, syarat yang utama bagi
Syarat-syarat
mudharib (pelaku usaha) harus memilikik kemampuan, keahlian,
mengenai akad
dan/atau keterampilan usaha sehingga mampu mengembangkan
mudharabah
modal usaha.
dijelaskan secara
lebih terperinci,
antara lain:
Ras al-mal (modal usaha) dalam akad mudharabah harus memenuhi
syarat-syarat berikut:
1. Modal harus berupa alat tukar (nuqd/uang), bukan berupa barang
2. Modal harus dapat diketahui dan terukur.
3. Modal harus tunai (bukan dalam bentuk piutang).
4. Modal harus dapat diserahkan dari shahib al-mal kepada mudharib
Dalam ketentuan Nomor 3 Standar syariah bagi Lembaga Keuangan Syariah (Ma’ayir al-
Muhasabah wa al-Muraja’ah wa al-Dhawabith li al-Mu’assasat al-maliyyah al-Islamiyah
[Acounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions/AAOIFI]) terdapat
ketentuan-ketentuan akad mudharabah dari segi personalia atau subjek hukumnya, yaitu
shigat (perjanjian) akad, modal (ra’s al-mal), keuntungan (al-ribh) dan usaha (al-‘amal).