Oleh:
Ahmad Cahya Dwi Putra
20901900004
Selama 2 hari mengelola klien dengan ansietas saya tidak mengalami hambatan yang
cukup berarti dalam penerapan Strategi Pelaksanaan ansietas. Klien cukup kooperatif
ketika diajak berbincang.
Hari pertama kami gunakan untuk menerapkan SP 1 Pasien yaitu Membina hubungan
saling percaya, mengenal ansietas meliputi: pengertian, penyebab, cara mengontrol.
BHSP kami lalui tanpa hambatan karena klien sudah kooperatif.
ORIENTASI:
Salam Terapeutik :”Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibk, perkenalkan nama saya andi
prasetyo anda bisa panggil saya andi, saya mahasiswa Keperawatan dari UNISSULA
Semarang. Nama ibuk siapa, senangnya dipanggil apa?”
Kontrak
Topik :“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan yang
dirasakan oleh ibuk K
Waktu :“Berapa lama ibuk mau kita berbincang-bincang?” Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat :“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, buk? Bagaimana kalau
di teras luar?”
Pada tahap orientasi klien menjawab, “Wa’alaikumussalam mas Andi, nama saya
ibuk A suka dipanggil bu K. Perasaan saya alhamdulillah baik mas, perasaan saya saat
ini baik.Iya mas, saya mau berbincang-bincang dengan mas Andi. Iya mas 15 menit tidak
apa-apa tempatnya di teras yah mas”.
KERJA:
“Apa yang menyebabkan Ibuk K mengalami cemas seperti itu bu? Apakah ibuk memiliki
penyakit gula darah?”
”Ada beberapa cara untuk mengontrol ansietas. Salah satunya adalah dengan tarik nafas
dalam, dan
ada tekniknya.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara itu dulu?”
”Begini ibuk, kalau ibuk merasa was-was, kahwatir dan takut, ibuk bisa melakukan
dengan tarik nafas dalam dari hidung di tahan dalam hitungan 1 2 3 hembuskan lewat
mulut pelan-pelan, ibuk bisa mengulangi nya sebanyak 3x atau sampai ibuk merasa
rileks.” Ayo dicoba praktekkan ibuk,. Bagus sekali, ibu sudah bisa melakukannya.
Bagaimana perasaannya?”
“Nah, sebaiknya latihan ini ibuk lakukan secara rutin, sehingga ibuk akan merasa rileks
dan tenang”
Respon Klien pada tahap Kerja : “iya mas saya akan mencobanya mas”. Klien
tampak mengikuti teknik tarik nafas dalam, klien mempraktikannya dengan baik sampai
berulang-ulang.
TERMINASI
Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan ibuk setelah berbincang-bincang tentang kondisi
ibuk?”
”Iya jadi penyebab ibuk merasa kahwatir dan was-was karena sakit gula.
Obyektif : ”Coba selama saya tidak ada, agar ibuk tidak melamun cobalah berinteraksi
dengan tetangga ibuk dan jangan lupa latihan tarik nafas dalam”.
Rencana Tidak Lanjut :”Sekarang kita buat jadwal latihannya ya ibuk, berapa kali
sehari ibuk mau tarik nafas dalam?, jam berapa saja mbah S?”
Respon Klien, “alhamdulillah senang mas, iya mas akan saya coba. disini saja
tempatnya”.
Evaluasi untuk SP 1 Pasien, BHSP berjalan tanpa hambatan dan pasien bersedia
menceritakan masalahnya. Pasien mengalami khawatir, was-was dan takut