Anda di halaman 1dari 14

PETA KONSEP

Disusun Oleh
HARI SUGIANTO/190710101012
Dosen Pengajar
WARAH ATIKAH,SH.,M.Hum.
Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Ujian Tengah Semester
Kelas Hukum Agraria E

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM
Hukum Agraria

Pengertian HK Agraria dalam arti


Luas Apa itu Agraria?

Penguasaan atas sumber-sumber alam 1. Agraria berasal dari bahasa Belanda


yang meliputi; Hukum Tanah,Hukum (Akker)
Air,Hukum Pertambangan,Hukum
2. Agraria berasal dari bahasa Yunani
Perikanan,Hukum Kehutanan,Hukum Pengertian (Agros)
Ruang Angkasa
HK Agraria Administratif & Agraria dalam arti sempit & Luas

Keseluruhan dari ketentuan hukum yang Pembidangan 1. Dalam arti sempit: Tanah
memberi wewenag kepada pejabat dalam
Pokok Bahasan 2. Dalam arti luas: Bumi,Air,Kekayaan
menjalankan praktek hukum negara dan
Alam dan Ruang Angkasa
mengambil tinndakan dari masalah Hukum Agraria
agraria yang timbul. . Pengertian HK Agraria dalam arti
HK Agraria Perdata Sempit

Keseluruhan dari ketentuan Hukum yang Seperangkat Hukum yang mengatur


bersumber pada hak perorangan dan penguasaan atas permukaan tanah. (Hak
badan hukum yang Penguasaan Atas tanah,meliputi hak
memperbolehkan,mewajibkan,melarang bangsa Indonesia atas tanah,hak
diperlakukan perbuatan hukum yang menguasai dari negara atas tanah,hak
berhubungan dengan tanah (obyeknya) ulayat,hak perorangan atas tanah)
Sejarah Hukum Agraria
Masa Primitif Pengembaraan 1
Terdapat 2 masa yaitu, Masa Pengembaraan & Masa Kerajaan
Adanya suatu hubungan HK antara sekelompok orang
dengan tanah,hidup berpindah-pindah dalam suatu
area tertentu. Adanya kegiatan Berberu dan belum
Ciri-ciri & Karakteristik pada Masa
menngenal Hak Atas Tanah perorangan, masih 2 Primitif
bersifat kolektif/komunal.
1. Relatif tidak ada sengketa (orang sedikit tanah
luas)

Terdapat 2 Golongan jika dilihat 2. Sengketa yang ada adalah “sengketa antar
dari bidang usahanya 3 kelompok tentang batas-batas” (batas alam misal
sungai,gunung dan lembah)
1. Golongan Pemburu

2. Golongan Petani

4 Masa Kerajaan

Pada masa ini Raja mengklaim sebagai pemilik tanah


yang ada dalam kekuasaanya. Rakyat dibebbani 2
kewajiban kepada raja yaitu: Menyerahkan sebagian
Ciri2 Karakteristik pada masa
Kerajaan & Ketentuan Agama 5 hasil tanah kepada raja dan Kewajiban kerja tanpa
upah
Semua tanah yang ada di kolong langi ini adalah
milik raja
PERIODESASI HUKUM
AGRARIA
Periodesasi Hukum Agraria

Tujuan Masa Penjajahan VOC (1602-


1799) 1

1. Mencegah persaingan diantara kaum


pedagang bangsa Belanda.
2. Menguasasi perdagangan di Asia.
3. Membeli murah & menjual dengan 2 VOC, Terdiri dari
harga mahal.
1. Kaum Pedagang.
2. Orang-orang Pemerintah.
3. Orang-orang swasta.
Isi Octorooi 20 Maret 1602 3

1. Mengadakan Perjanjian dengan raja-raja.


2. Membentuk tentara.
3. Mencetak uang.
4. Mengangkat Gubernur.
4 Dengan Octrooi, maka VOC

1. Bukan lagi usaha dagang privat.


2. Tetapi usaha dagang yang
mempunyai kekuasaan sama dengan
VOC Bergeser dari ide dasarnya 5 negara.
3. Menguasasi perdagangan.
4. Bergerak dalam bidang politik.
Dari berdagang menuju pada
menguasasi dan menjaga dengan jalan:
1. Mengikat para raja-raja (dinusantara)
dengan perjanjian-perjanjian. 6 Contingenten
2. Melakukan devide at impera: politik
memecah belah. Merupakan peraturan yang dubuat untuk
menguntungkan pihak VOC, diantaranya:
1. Pajak sebesar 1/5 dari hasil bumi.
2. Tidak menghapuskan kewajiban petani
Verpliecte Leverente 7 kepada raja.

Merupakan perjanjian dengan pihak raja


termasuknya rakyatnya dengan VOC
untuk hanya menjual hasil tanah kepada
VOC dengan harga yang sudah
ditentukan VOC.
8 Bunyi Pasal 51 I.S.

1. Gubernur jendral tidak boleh menjual


tanah.

2. Tidak termasuk penjualan tanah kecil


Lanjutan 9 untuk perluasan kota dan desa.

3. Gubernur jendral dpt menyewakan


6. Gubrnur jendral tdk blh mengambil tnh tanah.
kepunyaan rakyat, berdasarkan Ps.133.
4. Diberikan tanah dgn Hak Erfpacht
7. Tanah yg dipunyai org pribumi dengan
hak pakai turun-menurun. selama tdk lebih dari 75 tahun.

8. Persewaan/serah pakai tnh oleh orang 5. Gubernur jendral menjaga jng sampai
pribumi kpd non pribumi. terjadi pemberian tanah yg melanggar.

Pendiri VOC Ratu Wihelmina

Alasan VOC jatuh pailit anatara lain: Korupsi, Kolusi, Nepotismee


dan Peperangan
Cultuur Stelsel
Untuk mengatasi kesulitan
Untuk itu pihak swasta yang memiliki keuangan,pemerintah HB melakukan
modal didorong dan diberi peluang eksploitasi scr besar-besarn, melalui:
sebesar-besarnya agar mau menanam Sistem perkebunan negara
modalnya pada sektor perkebunan di (cultuurstelsel)/yg populer sbg sistem
HB. tanam paksa

Pemilik modal tdk mau menanamka Mengharuskan petani menanam jenis


modalnya karena,pada waktu itu tdk ada tanaman ekpor milik pemerintah
Perangkat hak yg menjamin Atau bekerja Cuma-Cuma pada
keberhasilan usaha perkebunan besar, perkebunan negara selama 66 hari dlm
khususnya hukum agraria dan setahun
perkebunan. Kegitatan yg dilakukan sejak 1830 oleh
Jendral Van den Bosch membawa
Karena itu, pemerintah HB menerapkan: keuntungan besar bagi Belanda
1. Asas Domein Verklaring melalui Bagi petani di Jawa sistem ini
Agrarische Wet 1870 dan menghasilkan kemeralatan,
2. Lebih dipertegas dlm Agrarische dikarenakan: waktu dan energi habis
Besluit 1870 terkuras untuk mengurus tanaman
pemerintah secara cuma-cuma. Selain
itu menimbulkan kritik dari kaum liberal,
sehingga memaksa pemerintah HB utk
. mengurangi peran negara dan
memperbesar peran swasta disektor
pertanian.
Agrarische Wet
2. Sehingga tanah adat menjadi
tanah negara dan kemudian oleh
pemerintah HB scr leluasa
Memperhatikan perusahaan Semua tanah yang pihak lain
diberikan kpd pengusaha
partikeler yg bermodal dengan tidak terdapat membuktikan
perkebunan yg membutuhkannya
jalan: sebagai Hak Eigendomnya, maka
menjadi Domein (milik) negara.
1. Pengeluaran tanah negara dgn
Lanjutan
hak erfpacht, sampai 75 tahun Pasal 1 Agrarische Besluit,
Domein Verklaring
Maksud Agrarische Wet

Maksud Dikeluarkannya
Domein Verklaring

Lanjutan 1. Agar pemerintah HB dpt


memiliki tanah rakyat Indonesia
Tujuan Agrarische Wet 2. Persewaan tanah oleh rakyat
yang waktu itu hampir seluruhnya
asli kepada yang bukan rakyat
Untuk membuka kemungkinan masih menerapkan sistem hukum
asli.
dan memberikan jaminanan hak adat.
kpd para pengusaha swasta
Negara Sebagai Pemilik Tanah

Dicabut dan diganti UUPA No.5 tahun


1960

Pada tahun 1960 Agrarische Wet 1870

03
beserta segala peraturannya dicabut dan
diganti dengan UUPA No.5 tahun 1960

Tujuan Asas Domein

1. Belanda membutuhkan pemberian HM

02
kpd orang asing.

Asas Domein Sangat Merugikan 2. Mencegah adanya pembukaan tanah.


Rakyat

Sebab asas ini berkedudukan diatas hak

01
rakyat atas tanah & Memungkinkan tnh
yg dihaki dpt dioper orang asing.
Dualisme Hukum Pertahanan

4 . H u k u m Ta n a h A d a t M e n g a t u r 1. Dualisme Hukum Pertahanan


Hak-hak penguasaan atas sisa tanah diluar Berlakunya hukum tanah adat bagi orang-
tanah Barat (yang disebut tanah Indonesia). orang bumiputera dan berlakunya hukum
tanah Barat bagi orang-orang Eropa, Timur
Asing.
H u k u m Ta n a h B a r a t
&
H u k u m Ta n a h A d a t 2 . A d a 2 P e r a n g k a t H u k u m Ta n a h
yang Berlaku Bersamaan di
3 . H u k u m Ta n a h B a r a t M e n g a t u r N e g a r a Ya i t u ;
Hubungan hukum (hak-hak penguasaan) atas 1. Berlakunya hukum adat bagi orang-orang
sebagian tanah-tanah di Indonesia (yang bumiputera, dan
disebut tanah-tanah Barat). 2. Berlakunya hukum Barat bagi orang-orang
Eropa Timur Asing.
S e j a r a h
P e m b e n t u k a n
U U P A
Latar Belakang;
Peraturan per UU an dibidang agraria yg dibuat oleh
pemerintah jajahan (Belanda&Inggris) sangat tdk berpihak Proses UU No.5 Th 1960
kpd rakyat Indonesia. Dengan adanya masalah ini pada
1. Panitia Yogya Tahun 1948
tahun 1948 dibentuknya Panitia Agraria.
2. Panitia Jakarta 1951
3. Panitia Soewahjo 1956
4. Rancangan Soenarjo 1958
5. Rancangan sadjarwo 1960

P a n i t i a Yo g y a ( 1 9 4 8 )
Mengeluarkan Penetapan Presiden No.16
Th 1948. Kemudian dari tugas Panitia
Yogya adalah mengembangkan pemikiran
untuk sampai pada usulan dalam rangka
menyusun hukum agraria baru, pengganti
Panitia Jakarta 1951
hukum kolonial yg berlaku di Indonesia
sejak 1870. Telah berhasi merumuskan beberapa usulan yg tlh
disampaikan kpd DPR. Adapun gagasan yg diusulkan
adalah:
1. Dianggap perlu untuk adanya penetapan batas luas
maksimum & batas minimum.
2. Yg dpt memiliki tnh utk usaha tanah kecil hanya Wni.
3. Pengakuan hak rakyat atas kuasa UU.
3. Panitia Soewahjo 1956

Pada tahun 1957, panitia Soewahjo berhasil


menyusun RUU. Adapun hal penting dlm
RUU adalah:
1. Asas Domein dihapuskan diganti
dengan asas Hak menguasai oleh
negara, sesuai dgn ketentuan Pasal 38 4.Rancangan Soenarjo 1958
ayat 3 UUDS.
2. Asas tanah pertanian dikerjakan dan Keberadaan Panitia Soenarjo:
diusahakan sendiri oleh pemiliknya. 1. Hanya merumuskan hasil kerja panitia sebelumnya.
2. Pada tanggal 24 april 1958 Pemerintah
menyampaikan naskah RUUPA yang dikenal
dengan rancangan Soenarjo ke DPR.
Untuk menindaklanjuti
permintaan Presiden, maka 3. Dalam amanat presiden dalam pengantarnya
meminta agar kalangan ilmiah anata lain UGM
Dibuatlah kerjasama antara lain:
diminta pendapatnya.
1. Departemen Agraria
2. Panitia ad hoc , DPR, dan
3. UGM
Rancangan Sadjarwo 1960

1. Meneruskan kembali kerjasama anatar


Departemen Agraria, Panitia ad hoc DPR
dan UGM.
2. Berhasil mencapai kesepakatan dan
menyusun naskah baru pada tahun 1959.
Lanjutan

3. Yang dijadikan dasar oleh Departemen


Agraria untuk menyusun RUU baru.
4. Pada tanggal 1 Agustus 19660, secara
resmi disampaikan kepda DPR-GR

Lanjutan
5. RUU diterima dan disahkan oleh DPR-
GR6.
6. Diundangkan tepat pada tanggal 24
September 1960, sebagai UU No.5 tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (UUPA).

Anda mungkin juga menyukai