Anda di halaman 1dari 1

Penemuan Klorin

Klorin pertama kali diproduksi pada tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele di Swedia. Scheele
mengumpulkan gas yang dilepaskan oleh reaksi pyrolusite (mangan dioksida) dengan spiritus salis, istilah
alkimia yang berarti semangat / nafas garam. Klorin juga dikenal sebagai asam muriatic dan sekarang
kita menyebutnya sebagai asam klorida. Gas baru waktu itu, menurut Scheele, “bau yang sangat mudah
tersedak, yang paling menekanke paru-paru, dan memberi sedikit rasa asam pada air, udara di dalamnya
menjadi berwarna kuning. Scheele juga mencatat reaktivitas yang tinggi dan kualitas pemutih gas baru
yang dia buat: “Semua logam diserang, alkali tetap diubah menjadi garam biasa, semua bunga sayuran –
merah, biru, dan kuning – menjadi putih dalam waktu singkat, hal yang sama juga terjadi dengan
tanaman hijau dan seranggapun segera mati. Terlepas dari keakuratan pengamatannya, Scheele secara
keliru berpikir bahwa gas baru itu adalah bentuk asam muriatic yang dephlostiganated. Ahli kimia
Prancis yang terkenal Antoine Lavoisier percaya bahwa gas baru tersebut harus disebut asam oksimuriat
(oksida asam hidroklorida) berdasarkan unsur yang belum ditemukan. Kebingungan tentang identitas
sejati klorin disebabkan oleh teori phlogiston, phlogiston telah diterima oleh ahli kimia untuk sebagian
besar tahun 1700 -, sampai Lavoisier sendiri menolaknya. Phlogiston adalah ‘zat’ yang digunakan untuk
menjelaskan hal yang tak bisa dijelaskan, misalnya reaksi seperti berkarat dan terbakar. Lavoisier adalah
arsitek kejatuhan phlogiston, menunjukkan bahwa kimia oksigen adalah penjelasan yang lebih baik
dalam reaksi kimia daripada phlogiston. Lavoisier adalah arsitek kejatuhan phlogiston, menunjukkan
bahwa kimia oksigen adalah penjelasan yang lebih baik dalam reaksi kimia daripada phlogiston.

Pada tahun 1810 konsensus ilmiah adalah bahwa unsur yang sekarang kita sebut klorin sebenarnya
adalah senyawa yang mengandung oksigen. Ahli kimia Inggris Sir Humphry Davy menemukan bahwa
konsensus itu salah, dia tidak bisa mendapatkan gas kuning-hijau baru untuk bereaksi dengan elektroda
arang, yang membuatnya percaya bahwa itu mungkin tidak mengandung oksigen. Dalam reaksi dengan
fosfor dan amonia, ia mendemonstrasikan gas baru tersebut tidak mengandung oksigen. Dia
menggunakan timbunan volta berukuran besar 2000 untuk mengetahui apakah dia bisa mengekstrak
oksigen dari senyawa fosfor dan sulfur gas, tapi sekali lagi dia tidak menemukan oksigen. Pada tahun
1811, Davy menyimpulkan gas baru itu sebenarnya adalah elemen baru. Dia menamakannya klorin, dari
kata Yunani ‘chloros,’ yang berarti hijau pucat atau hijau kuning.

https://sainskimia.com/unsur-kimia-klorin/

Anda mungkin juga menyukai