Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBANGUNAN

STEEL ROLLING
Dosen: Ratna Dewi Anjani, S.T., M.T

Disusun oleh:
Dewi Sari Ayu NPM.
Risa Haryati 1810630120012
Ignatius Ronaldo Manurung NPM.
1810630120031
NPM.
1810630120015

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
1
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya Tugas
Makalah Steel Rolling ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi
syarat dalam mata kuliah Mesin Perkakas Bentuk. Penulis menyadari tanpa bantuan dan
bimbingan dari pihak yang terkait, dan doa Orangtua sangat sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. makalah yang berjudul Steel Rolling yang disajikan melalui Tugas
Teknik pengecoran dan pembangunan. Bentuk ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa teknik
serta masyarakat khususnya Mahasiswa jurusan Teknik Mesin, dan dapat menjadi referensi bagi
mahasiswa dan peneliti yang relevan.

Cikarang,10 oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………3
BAB I……………………………………………………………………4
PENDAHULUAN…………………………………………………4
1.1 latar belakang…………………………………………………………….4
1.2 rumusan masalah……………………………………4
1.3 tujuan penulisan…………………………………………………………….4
1.4 manfaat penulisan………………………………………………………………..4
BAB II………………………………………………………………………5
DASAR TEORI………………………………………………5
2.1 pengertian pengerolan………………………………………………5
2.2 klasifikasi proses pengerolan……………………………………………6

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menggunakan ataupun melihat hal-hal
seperti mobil, jembatan, pipa, tabung gas, rel kereta api. Semua itu merupakan benda-benda yang
biasa kita temui di dalam kehidupan kita. Semua  benda tersebut dibentuk sesuai dengan
kegunaannya masing-masing. untuk  membentuk material menjadi produk sesuai dengan
kebutuhannya seperti contoh diatas, bisa dilakukan dengan beberapa proses. Diantaranya bisa
dilakukan dengan  proses rolling. Proses rolling banyak digunakan untuk membuat berbagai
macam  profil.
Rolling atau pencanaian (Bahasa indonesia Teknik) merupakan salah satu teknik
pengolahan logam dengan cara melewatkan logam ke dalam dua buah batang besi perkakas
berbentuk silinder saling berhadapan yang berputar berlawanan arah, disertai penekanan oleh
silinder besi tersebut sehingga logam tersebut menjadi lebih pipih. Pengerolan mengakibatkan
logam mengalami deformasi plastis dimana terjadi pengurangan ketebalan.
Lingkup dalam pengerolan dibagi menjadi dua yaitu pengerjaan panas (hot rolling
process) dan pengerjaan dingin (cold rolling process). jenis pengerolan lanjutan terdapat
beberapa bagian diantaranya pengerolan datar, pengerolan bentuk pengerolan ulir, pengerolan
cincin, dan penembus (piercing).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusan masalah dalam
proses pengerolan ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengerolan ?
2. Apa saja klasifikasi dari proses pengerolan ?
3. Apa saja jenis-jenis pengerolan logam ?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan dari penyusunan makalah tentang proses pengerolan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian pengerolan.
2. Mengetahui klasifikasi dari proses pengerolan.
3. Mengetahui jenis-jenis pengerolan logam.

4
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan akan logam
bagi masyarakat serta menambah soft skill dan hard skill mahasiswa dalam proses pengerolan.
serta menambah pengalaman teknik pengerolan logam di jurusan Teknik Mesin khususnya, dan
juga bagi jurusan-jurusan lain pada umumnya.

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pengerolan


Pengerolan adalah proses deformasi plastis dimana ketebalan bahan dikurangi dengan
menekan bahan tersebut menggunakan dua besi berbentuk silinder yang saling berhadapan dan
berputar berlawanan arah. Proses pengerolan merupakan proses yang sangat luas digunakan
dalam proses pembentukan baja karena dapat memproduksi dalam jumlah banyak dan mudah
dikontrol produk jadi dari proses ini.
Celah atau gap diantara dua roll yang berputar lebih kecil dari ketebalan logam yang akan
masuk. benda kerja terjepit diantara dua roll, sehingga muncul gaya gesek yang diperlukan untuk
menggigit dan menarik benda kerja agar dapat melewati roll. Benda kerja yang melewati roll
berputar akan mengalami tegangan tekan dan tegangan geser permukaan. Deformasi dari proses
ini akan menyebabkan benda kerja bertambah panjang, sedangkan luas penampang atau
ketebalannya akan berkurang. proses rolling ini banyak digunakan pada proses pengerjaan
logam, karena memberikan kemungkinan untuk memproduksi produk akhir yang berkualitas
tinggi dan mudah dikontrol.
Proses pengerolan ini biasanya merupakan proses pertama yang digunakan untuk
mengubah material menjadi produk kasar. Material yang tebal di roll menjadi blooms, billets
atau slab, atau bentuk-bentuk ini dapat dibuat langsung dari continous casting. Produk seperti
bloom, billet, dan slab ini merupakan  produk setengah jadi dan harus dibentuk lagi pada proses
selanjutnya.
Bentuk bahan dasar dan produk proses pengerolan ini dapat dibedakan sebagai  berikut :
1. Bloom : mempunyai penampang melintang segiempat atau bujur sangkar  dengan
ketebalan lebih besar dari 6 inchi dan lebarnya ≤ 2x tebal.
2. Bilet : biasanya lebih kecil dari bloom, penampang lintangnya berupa bujur  sangkar atau
lingkaran. Dibuat dengan beberapa kali forming seperti rolling atau ekstrusi.
3. Slab : segiempat utuh dengan lebar penampang ≥ 2x tebal. Slab dapat diproses lebih
lanjut menjadi plate, sheet, atau strip.

5
Berikut ini beberapa contoh produk dari proses pengerolan.

Gambar 1. Skema aliran produk proses rolling.

2.2 Klasifikasi Proses Pengerolan

A. Berdasarkan geometri benda kerja


1. Proses Pengerolan Datar (Flat Rolling)
Proses pengerolan ini dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja yang berbentuk
kotak
2. Proses Pengerolan Bentuk (Shape Rolling)
Pada proses pengerolan ini benda kerja dengan penampang berbentuk kotak diubah
menjadi produk dengan bentuk/ profil tertentu

6
B. Berdasarkan temperatur pengerjaan
1. Proses Pengerolan Panas (Hot Rolling)
Hot rolling merupakan operasi pengerolan yang dilakukan pada temperature lebih tinggi
dari temperature rekristalisasi. Biasanya bahan kerja yang digunakan dalam proses pengerolan
panas berupa potongan besar logam dalam  bentuk slab atau bloom untuk tahap berikutnya,
sehingga pada akhirnya diperoleh  bentuk batang, plat, atau lembaran.
Pada proses pengerolan panas ini, deformasi tidak menyebabkan terjadinya penguatan
logam. Tegangan alir bahan akan semakin kecil dengan semakin tingginya temperature operasi.
Energi deformasi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil pada temperature yang lebih tinggi.
Dengan demikian, maka deformasi dapat dilakukan pada benda kerja yang berukuran relative
besar dengan total deformasi besar.
Keuntungan dari Pengerolan panas adalah :
 Dapat merusak ingot casting,
 Butiran baja olahan dan mikrostruktur penghapusan cacat,
 Membuat organisasi baja kompak,
 Meningkatkan sifat mekanik. Peningkatan ini terutama tercermin dalam arah
penggulungan,
 Membuat baja sampai batas tertentu tidak lagi isotropik; membentuk gelembung,
retak dan longgar saat dituang, atau dapat dilas di bawah suhu dan tekanan tinggi.
Kerugian dari pengerolan panas adalah:
 Setelah melewati baja canai panas non-logam inklusi dalam (terutama sulfida dan
oksida, silikat) adalah laminasi, berlapis (sandwich). Lapisan kinerja tarik ketebalan
baja memburuk secara signifikan, dan mungkin kontraksi las tampak
sobek. Kontraksi las regangan lokal sering mencapai titik leleh regangan yang
disebabkan oleh beberapa kali, jauh lebih besar dari beban yang disebabkan oleh
regangan;
 tegangan sisa yang disebabkan oleh pendinginan yang tidak merata. Tegangan sisa
dengan tidak adanya kekuatan eksternal dari stres keseimbangan diri di dalam,
berbagai bagian baja canai panas memiliki tegangan sisa seperti itu, ukuran bagian
umum meningkat, tegangan sisa lebih besar. Tegangan sisa adalah keseimbangan,
tetapi juga kinerja anggota baja di bawah kekuatan eksternal dipengaruhi. Seperti
deformasi, stabilitas, ketahanan terhadap kelelahan, mungkin memiliki efek buruk.
Produk hasil dari proses hot rolling
.

7
Produk dari hot rolling sebagian merupakan produk akhir yang secara langsung digunakan,
biasanya untuk keperluan konstruksi jalan, bangunan, jembatan seperti H-Beam, canal-C, U-
Beam, baja tulangan, baja beton dan sebagainya. Rel kereta merupakan contoh dari produk
akhir hot rolling yang langsung digunakan. Produk hot rolling pada industri baja misalnya,
baja batangan atau wire rod, baja canai panas atau hot rolled coil steel atau HRC.
Aplikasi dari produk hot rolling diantaranya, pipa saluran untuk berbagai keperluan seperti
pipa gas, pipa air atau minyak. Pada industri automotif baja lembaran digunakan untuk
kerangka kendaraan seperti truk, bus atau untuk perkapalan dan kendaraan perang seperti tank,
panser dan sebagainya.

2.Proses Pengerolan Dingin(cold rolling)


Cold rolling merupakan proses pengerolan yang dilakukan pada temperature dibawah
temperature rekristalisasi benda kerjanya. Pengerolan dingin ini biasanya dilakukan setelah
proses pengerolan panas . Proses pengerolan dingin ini menghasilkan kualitas permukaan yang
lebih baik, dan kesalahan dimensional yang lebih kecil daripada hasil proses pengerolan panas.
bahan baku untuk proses  pengerolan dingin ini biasanya adalah hasil dari proses pengerolan
panas.
Proses pengerolan dingin ini akan menyebabkan terjadinya mekanisme penguatan pada
benda kerja yang diikuti dengan turunnya keuletan. benda kerja menjadi lebih kuat, lebih keras,
dan lebih rapuh. Pada proses pengerolan dingin ini, tegangan alir benda kerja menjadi semakin
meningkat.
Pada saat benda kerja mengalami pengerolan dingin, terjadi perubahan yang mencolok
pada struktur butir dan pergeseran atom-atom. Untuk pengerolan dingin diperlukan tekanan yang
lebih besar daripada pengerolan panas, karena material akan mengalami deformasi elastis bila
tegangan melebihi batas elastis. Karena tidak mungkin terjadi rekristalisasi selama pengerolan
dingin, tidak terjadi  pemulihan dari butir yang mengalami perpecahan.

8
Keuntungan dari proses pengerolan dingin antara lain :
 Produknya lebih tipis daripada produk pengerolan panas
 Benda kerjanya menjadi lebih kuat dan lebih keras
Sedangkan beberapa kekurangan dari pengerolan dingin antara lain :
 Membutuhkan proses pengerjaan panas setelah pengerolan,
 Untuk  menyeimbangkan lagi sifat mekanik produk 

Produk hasil dari proses cold rolling


Produk dari cold rolling, biasanya merupakan produk antara yang tidak secara langsung dapat
digunakan. Perlu tahapan pembentukan lanjutan untuk menjadi produk akhir. Produk cold
rolling biasanya dalam bentuk gulungan atau coil dengan tebal lembaran antara 0,2 mm
sampai 2,0 mm dan biasa disebut baja canai dingin atau cold rolled coil steel atau CRC.
Aplikasi dari baja ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan spesifikasinya
dari aplikasinya, seperti otomotif, peralatan listrik, peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Contoh produk hasil cold rolling

,
Untuk menjadi produk akhir, produk cold rolling dibentuk dengan menggunakan proses
forming seperti deep drawing, cold roll forming, bending, stretching, welding dan sebagainya.

9
Body mobil merupakan contoh yang menggunakan kombinasi dari berbagai teknologi
pembentukan mulai dari pressing, deep drawing, stretching, bending, coating, welding

2.3 Jenis-jenis Pengerolan Logam


Secara kinematika, pengerolan dibagi menjadi tiga jenis. Pertama disebut pengerolan
longitudinal, kedua pengerolan transversal, dan pengerolan oblique.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengerolan merupakan salah satu teknik pengolahan logam dengan cara melewatkan
logam ke dalam dua buah batang besi perkakas berbentuk silinder saling berhadapan yang
berputar berlawanan arah, disertai penekanan oleh silinder besi tersebut sehingga logam tersebut
menjadi lebih pipih. Pengerolan mengakibatkan logam mengalami deformasi plastis dimana
terjadi pengurangan ketebalan. atau dalam kata lain pengerolan adalah proses deformasi plastis
dimana ketebalan bahan dikurangi (memipihkan) dengan menekan bahan tersebut menggunakan
dua besi berbentuk silinder yang saling berhadapan dan berputar berlawanan arah. Proses
pengerolan merupakan proses yang sangat luas digunakan dalam proses pembentukan baja
karena dapat memproduksi dalam jumlah banyak dan mudah dikontrol produk jadi dari proses
ini.
Lingkup penggunaan pengerolan logam dalam konstruksi sangat luas meliputi
perkapalan, otomotif, rangka baja, rangka struktur, bejana tekan, pembangkit listrik, pipa pesat,
pipa saluran, komponen mesin, rel kereta api, gerbong kereta api dan lain sebagainya. disamping
untuk pengolahan logam dan juga dalam konstruksi, proses pengerolan juga digunakan untuk
menghasilkan barang-barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alumunium
foil, tangga lipat, batang penyokong dan masih banyak contoh lainnya.

10
Berdasarkan lingkup, pengerolan dibagi menjadi dua yaitu pengerolan pengerjaan
panas (hot rolling process), dan pengerolan pengerjaan dingin (cold rolling process). Terdapat
juga beberapa jenis pengerolan lanjutan diantaranya, pengerolan datar, pengerolan bentuk
pengerolan ulir, pengerolan cincin, dan penembus (piercing). selain pengerolan merupakan
pengolahan lanjutan logam setelah proses pengecoran, pekerjaan dalam bidang pengerolan juga
menjunjung tinggi dan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. sehingga selain
kualitas hasil logam pengerolan yang dapat dikontrol, kualitas sumber daya dalam pekerjaan
pengerolan dapat tertata dan teratur dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://baixardoc.com/documents/makalah-rolling-5c4f66515955f
http://xindustri.blogspot.com/2017/02/prosesmanufaktur-proses-pengerolan-a_28.html
http://www.conticasting.com/news/advantages-and-disadvantages-of-cold-rolled-an-
3964631.html
https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/pembentukan-logam-metal-forming/produk-hasil-hot-
rolling-cold-rolling-cold-rolled-forming/
https://vdocuments.net/download/makalah-rolling-mpb-pak-qomarul-revisi

12

Anda mungkin juga menyukai