Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TERAPI O2 VIA NASAL KANUL

Nama : Irfan Kurniadi

Nim : 113063C116018

Ruang : ICU

Tanggal : 16 Mei 2020

1. Diagnosa medis : Gagal jantung


2. Diagnosa keperawatan : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane
alveolar kapiler
3. Tindakan keperawatan dan rasional
a. Terapi O2 Via Nasal Kanul
Rasional : Dengan pemberian terapi o2 via nasal kanul kebutuhan oksigen dapat
terpenuhi.
4. Prosedur tindakan keperawatan
a. Persiapan alat
- Tabung oksigen beserta isinya
- Regulator dan flow meter
- Masker atau nasal kanul
- Selang penghubung
b. Persiapan pasien
- Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang diberikan
- Pasien ditempatkan pada posisi yang sesuai
c. Cara kerja
- Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Tabung oksigen dibuka dan periksa isinya
- Hubungkan nasal kanul atau masker dengan selang oksigen kebotol pelembab
- Pasang ke pasien
- Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan
- Pasien dirapikan kembali
- Peralatan dibersihkan
- Evaluasi keadaan pasien dan berpamitan
- Dokumentsi tindakan yang telah diberikan.
5. Tujuan tindakan
- Memenuhi kebutuhan oksigen
- Memenuhi kebutuhan metabolism
- Sebagai tindakan pengobatan atau terapi
- Mencegah hipoksia
- .Mengurangi beban kerja jantung.
6. Analisa sintesa tindakan keperawatan berdasarkan diagnose keperawartan
Gagal jantung

Fungsi pernafasan terganggu

Perub, volume sekuncup, pre load dan after load serta kontraktilitas

Terganggunya difusi pertukarang O2 dan CO2 di alveulos

Gangguan pertukran gas

7. Efek yang timbul dari tindakan keperawatan dan pencegahannya


Bahaya yang dapat terjadi adalah pemberian oksigen yang berlebihan dan terus menerus pada
klien dapat menyebabkan keracunan O2 dan menyebabkan sesak nafas, pencegahan yang
dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi yaitu dengan selalu monitor pemberian O2 setiap 2
jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi yang muncul secara periodic setelah pemajanan
terhadap alergen spesifik dan obat-obatan terterntu.
8. Patokan normal dan makna interpretasi
Hasil yang diperoleh yakni :
- Pasien tampak tenang dan tidak sesak
- Frekuensi nafas dalam batas normal.
Daftar Pustaka

Brunner, & Suddarth. (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.

Doenges, E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gallo, & Hudak. (1997). Keperawatan Kritis Edisi VI. Jakarta: EGC.

T Heather , H. (2015). Nanda Internasional Diagmosis keperawatan definisi dan klasifikasi.

Jakarta : EGC.

Zaidin, H., & Ali. (2001). Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai