Anda di halaman 1dari 65

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III

Pokok Bahasan : Ketidaknyamanan Trimester III

Waktu : Pukul 09.50 WIB

Sasaran : Ny D

Hari/tanggal : Sabtu/ 8 Februari 2020

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mengetahui apa saja

ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapan dapat :

a. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam ketidaknyamanan pada

ibu hamil trimester III

b. Mengetahui penyebab ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III

c. Mengetahui penatalaksanaan ketidaknyamanan pada ibu hamil

trimester III

B. Materi

Terlampir
C. Metode

Konseling

D. Media

Leaflet

E. Kegiatan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 menit 1. Mengucap salam Menjawab

2. Memperkenalkan diri salam,

mendengarkan

Isi 10 menit o Mengetahui apa saja Mendengarkan

yang termasuk dan


2.
dalam memperhatikan.

ketidaknyamanan

pada ibu hamil

trimester III

o Mengetahui

penyebab

ketidaknyamanan

pada ibu hamil

trimester III

o Mengetahui

penatalaksanaan
ketidaknyamanan

pada ibu hamil

trimester III

3. Diskusi 3 menit Tanya jawab Peserta bertanya

4. Penutup 2 menit 1. Menyimpulkan hasil Menjawab salam.

penyuluhan.

2. Memberi saran-saran.

3. Memberi salam

F. Evaluasi

Melakukan evaluasi secara lisan

G. Sumber

Manuaba, 2010, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga

Berencana. Jakarta : Balai Pustaka.

Varney, H., Jan, M. Kriebs, Carolyn, L.G. 2006. Buku Ajar Konsep

Kebidanan. Edisi 4 volume 1. Jakarta : EGC.


MATERI PENYULUHAN

KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III

1. Sesak napas

Terasa pada saat usia kehamilan lanjut 33 - 36 minggu. Disebabkan oleh

pembesaran rahim yang menekan daerah dada. Dapat diatasi dengan senam

hamil (latihan pernapasan), pegang kedua tangan di atas kepala yang akan

memberi ruang bernapas yang lebih luas (Rukiyah, 2009).

2. Insomnia

Dirasakan ketika kehamilan dini dan lanjut. Karena tekanan pada kandung

kemih, kekhawatiran, gerakan janin yang sering menendang, kram. Yang

harus dilakukan adalah menurut Bobak (2005) yaitu dalam mengatasi

insomnia dengan cara melakukan relaksasi pijat punggung atau effleurage.

3. Mudah Lelah

Umum dirasakan setiap saat dan disebabkan karena perubahan emosional

maupun fisik meliputi berat badan yang meningkat. Yang harus dilakukan

adalah dengan mencari waktu untuk beristirahat, jika merasa lelah pada siang

hari maka segera tidurlah, hindari tugas rumah tangga yang terlalu berat,

cukup mengkonsumsi kalori, zat besi dan asam folat. Dan olahraga ringan

(Rukiyah, 2009).

4. Hemoroid

Karena progesteron dan hambatan arus balik vena.


5. Sering kencing

Frekuensi berkemih pada trimester III terjadi akibat bagian presentasi akan

masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan pada kandung kemih

yang menyebabkan ingin berkemih dan cara mengatasinya yaitu menjelaskan

fisiologi sering kencing dan batasi masuknya cairan sebelum tidur (Varney,

2006).

6. Edema

Edema pada ekstremitas bawah terjadi karena peningkatan tekanan vena

yang disebabkan oleh tekanan dari pembesaran (Walsh, 2007). Untuk

mengatasi edema dengan cara banyak minum air untuk memperoleh efek

deuretik alami istirahat secara periodik dengan tungkau dan pinggang

ditinggikan kemudian latihan ringan.

7. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks meningkat pada satu atau dua minggu sebelum

persalinan hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor

oksitosin dan gap junction diantara sel-sel miometrium yang akan

menyebabkan rasa tidak nyaman dan dianggap sebagai persalinan palsu

(Prawirohardjo, 2010) adapun terdapat perbedaan menurut Cunningham

(2005) yaitu pada bulan terakhir kehamilan kontraksi Baxton Hicks dapat

terjadi setiap 10-20 menit, untuk mengurangi kontraksi Braxton Hicks

dilakukan teknik pernafasan dan mengubah posisi tidur. Menurut Bobak

(2005) kontraksi Barxton Hicks disebabkan oleh intensifikasi kontraksi

uterus sebagai persiapan persalinan.


8. Nyeri punggung

Nyeri punggung bagian bawah merupakan yeri punggung yang terjadi

pada area lumbo sakral. Nyeri punggung bawah meningkat karena

pertambahan usia kehamilan karena yang ini merupakan akibat pergeseran

pusat keseimbangan wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-

perubahan ini disebabkan berat uterus yang membesar. Cara mengatasinya

dengan mandi atau rendam air hangat dan massage, gunakan sepatu bertumit

rendah, bantal penyangga diantara kaki dan bawah abdomen ketika

berbaring miring (Varney, 2007).

9. Konstipasi

Konstipasi terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan

relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah

progesteron. Pergeseran dan tekanan pada usus akibat pembesaran uterus

atau bagian presentasi juka dapat menurunkan motilitas pada saluran

gastrointestinal sehingga menyebabkan konstipasi. Cara mengatasi

konstipasi yaitu asupan cairan yang adekuat, makan-makanan yang berserat

seperi buah, sayur dan minum air hangat saat bangkit dari tempat tidur untk

menstimulasi peristaltik (Varney, 2007).

10. Keputihan (lheukorea)

Lheukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan

konsistensi kental atau cair. Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan

sebagian glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh

basiododerlin. Basio berfungsi melindungi ibu dan janin dari kemungkinan


infeksi tetapi dapat juga menjadi medium yang mempercepat pertumbuhan

organisme penyebab vaginistis. Cara mengatasinya adalah dengan

mengganti celana dalam berbahan katun sesering mungkin dan membasuh

area genetalia dengan air mengalir (Varney, 2007).

11. Varises

Selama masa hamil hormon progresteron merelaksasi dinding vena, dan

aliran balik vena dari ekstremitas bawah terganggu oleh uterus yang semakin

membesar sehingga sistem vena mendapat tekanan semakin besar dan

akibatnnya timbul varises. Kelebihan berat badan, pakaian ketat dan

mengangkat barang berat berperan dalam pembentukan varises.

Varises banyak terjadi di tungkai dan vulva saat kehamilan. Intervensi :

Tinggikan kaki sewaktu berbaring atau duduk berbaring dengan kaki

ditinggikan 900 beberapa kali sehari, jaga agar kaki jangan bersilang, hindari

berdiri atau duduk terlalu lama, senam untuk memperlancar peredaran darah,

hindari pakaian dan korset yang ketat (Kusmiyati, 2010; Sinclair, 2010;

Sulistyawati, 2012).
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN

Pokok Bahasan : Body mekanik pada kehamilan

Sasaran : Ny. D

Hari/tanggal : Sabtu/ 8 Februari 2020

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan Instruksional Umum

Ibu dapat mengetahui dan memahami tentang body mekanik selama

kehamilan

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan pengajaran diharapkan ibu mampu :

1. Menyebutkan manfaat menerapkan body mekanik dalam kehidupan

sehari-hari

2. Memperagakan sikap tubuh yang benar saat melakukan aktifitas selama

hamil

C. Media

Leaflet

D. Metode

Ceramah dan diskusi


E. Pelaksanaan

No Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi

1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab

dan terimakasih atas salam,

kesdiaan ibu. mendengarkan

2. Memperkenalkan diri dengan

dan apresiasi seksama

2 Inti 10 menit Menyampaikan Mendengarkan

macam-macam dan

gerakan body memperhatikan

mekanik

3 Dikusi 5 menit Meminta peserta Peserta

untuk mengajukan mngeajukan

pertanyaan jika pertanyaan

belum jelas

4 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan hasil Peserta

penyuluhan menjawab

2. Memberi saran-saran salam

3. Memberi salam dan

meminta maaf bila

ada kesalahan

4. Mengucapkan

terimakasih atas
perhatian dan

mengucapkan salam

F. Materi

MOBILISASI DAN BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN

1. Pengertian

Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian

sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk

mempertahankan fungsi fisiologis.

Mekanik tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri

muskolosketal dan system saraf untuk mempertahankan keseimbangan

yang tepat.Mekanika tubuh merupakan bagian dari aktifitas manusia.

2. Manfaat

a. Membentuk aktifitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama

kehamilan

b. Untuk mengatasi keluhan sakit pinggang

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh :

a. Status kesehatan

Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi system

musculosketal dan system saraf berupa penurunan koordinasi,

sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.


b. Pengetahuan

Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong

seorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan

mengurangi energy yang akan dikeluarkan.

c. Situasi dan kebiasaan

Misalnya mengangkat benda-benda berat.

d. Gaya hidup

Perubahan pola hidup sesorang akan menyebabkan stress, sehingga

akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktifitas, sehingga dapat

mengganggu koordinasi antara system musculosketal dan neurologi,

yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.

e. Emosi

Sesorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat,

dan harga diri yang rendah, akan mengalami perubahan dalam

mekanika tubuh.

f. Nutrisi

Kekurangan butrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot

dan memudahkan terjadinya penyakit.

MOBILISASI DAN BODY MEKANIK IBU HAMIL TRIMESTER

I, II, DAN III

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama

tidak terlalu melelahkan.Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti


menyapu, mengepel, memasak dan mengajar.Semua pekerjaan harus

sesuai dengan kemampuan wanita tesebut dan mempunyai cukup

waktu untuk istirahat.

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan

mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin.

Perubahan yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah

lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang

dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.Secara anatomi,

ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/pembesaran

rahim pada ruang abdomen.Nyeri pada ligament terjadi karena

pelebaran dan tekanan pada ligament karena adanya pembesaran

rahim.Nyeri pada ligament ini merupakan suatu ketidaknyamanan

pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil :

1. Duduk

Duduk serileks mungkin agar tak merasa pegal dan sakit saat

duduk, bagian belakang tubuh bersandar pada senadaran kursi

dengan posisi lurus.Kaki sebaiknya harus sampai ke lantai atau

ganjal dengan bangku kecil.

2. Berdiri

Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil di saat

berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu

yang lama.Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat

pantat.Tegak harus dari telinga sampai ke tumit kaki.


3. Berjalan

Ibu hamil penting tidak memakai sepatu ber-hak tinggi atau tanpa

hak.Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah

menghilangkan keseimbangan.Bila memiliki anak balita, usahakan

supaya tinggi pegangan keretanya sesuai untuk ibu.

4. Tidur

Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah

sebelah kaki dan pakailah guling, supaya ada ruangan bagi bayi

anda.Posisi miring juga menyenangkan, namun jangan lupa

memakai guling untuk menopang berat rahim anda. Sebaiknya

setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena

tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan

pingsan. Tidur dengan kedua kaki lebih tinggi dari badan

mengurangi rasa lelah.

5. Bangun dari berbaring

Untuk bangun dari tempat tidur, geser dahulu tubuh ibu ke tepi

tempat tidur, kemudia tekuk lutut.Angkat tubuh ibu perlahan

dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki

ibu.Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum

berdiri.Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.

6. Membungkuk dan mengangkat


Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak

kembali.Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung

tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.

7. Jongkok

Untuk menghindari ketegangan otot-otot belakang, sebaiknya

dalam mengambil benda yang terjatuh di lantai harus dengan

menurunkan badan dan berjongkok. Jika akan berdiri kembali,

sebaiknya sebelah tangan berpegangan atau bertumpu dan kaki

pun mendorong tubuh untuk ke posisi berdiri.

8. Hal yang tidak dianjurkan sehubungan dengan body mekanik pada

ibu hamil : mengangkat beban terlalu berat, naik turun tangga dan

melakukan posisi tertentu dalam waktu yang lama.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan TM III

Waktu : Pukul 15.30 WIB

Sasaran : Ny D

Hari/tanggal : Sabtu/ 15 Februari 2020

Tempat : Rumah Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mengetahui apa saja yang

meliputi tanda bahaya kehamilan trimester III.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapan dapat :

a. Menjelaskan definisi tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil

trimester III

b. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil trimester III

c. Menjelaskan penyebab tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil

trimester III
2. Materi

Terlampir

3. Metode

Konseling

4. Media

Leaflet

5. Kegiatan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 3. Mengucap salam Menjawab

menit 4. Memperkenalkan salam,

diri mendengarkan

Isi 8 2. Menjelaskan Mendengarkan

menit tentang pengertian dan


2.
tanda bahaya memperhatikan.

kehamilan trimester

III

3. Menjelaskan apa

saja tanda bahaya

kehamilan trimester

III

4. Menjelaskan

penyebab tanda
bahaya kehamilan

trimester III

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit

4. Penutup 2 4. Menyimpulkan Menjawab salam.

menit hasil penyuluhan.

5. Memberi saran-

saran.

6. Memberi salam

6. Evaluasi

Melakukan evaluasi secara lisan

7. Sumber

Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan, Perswalinan dan Gangguan Kehamilan.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Rukiyah, et al. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info

Media.
MATERI PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN TM III

A. Tanda bahaya Kehamilan Trimester III

Tanda bahaya yang pertama yaitu perdarahan antepartum atau

perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester

terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut,

perdarahan tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang – kadang tidak

selalu disertai dengan rasa nyeri.

1) Perdarahan dibagi menjadi dua yaitu plasenta previa dan solusio

placenta. (Kusmiyati, 2010; Marmi, 2011; Sulistyawati, 2012).

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga

menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Gejala

perdarahan awal plasenta previa, pada umumnya hanya berupa

perdarahan bercak atau ringan dan berhenti secara spontan. Salah satu

penyebabnya adalah vaskularisasi desidua yang tidak memadai,

mungkin sebagai akibat dari proses radang atau atrofi. Paritas tinggi,

usia lanjut, cacat rahim misalnya bekas bedah sesar (Marmi, 2011;

Prawiroharjo, 2014).

Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasinya

yang normal pada uterus sebelum waktunya, yaitu sebelum janin

dilahirkan. Pengertian ini berlaku pada kehamilan dengan masa gestasi

di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram. Sebab primer

solusio plasenta belum diketahui, namun ada beberapa keadaan


patologik yang menyertai yaitu usia ibu dan paritas yang tinggi beresiko

lebih tinggi, pernah solusio plasenta, ketuban pecah preterm, hipertensi

kronik, trauma abdomen kehamilan dan lainnya (Kusmiyati, 2010;

Sondakh, 2013; Marmi, 201; Prawiroharjo, 2014).

2) Sakit kepala yang hebat

Pada dasarnya sakit kepala selama kehamilan adalah hal yang

umum, seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius

adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu

mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia (Kusmiyati, 2010;

Marmi, 2011; Sulistyawati, 2012).

3) Penglihatan kabur

Hal ini karena pengaruh hormon, ketajaman penglihatan ibu

dapat berubah selama proses kehamilan, perubahan ringan adalah

normal. Misalnya visual yang mengindikasikan keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya

pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan

penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin

merupakan gejala dari pre eklampsi (Kusmiyati, 2010; Marmi, 2011;

Sulistyawati, 2012).
4) Bengkak di muka atau tangan

Bengkak bisa menunjukkan masalah serius jika muncul pada

wajah dan tangan, tidak hilang dengan beristirahat dan disertai dengan

keluhan fisik lain. Hal ini merupakan tanda-tanda anemia, gagal jantung,

dan pre-eklamsia. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan

tekanan darah, Hb, dan pemeriksaan protein urin (Kusmiyati, 2010;

Marmi, 2011; Sulistyawati, 2012).

5) Gerakan janin berkurang

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1

jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.

Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine

Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin di

dalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih

awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan

jika ibu makan dan minum dengan baik (Kusmiyati, 2010; Marmi, 2011;

Sulistyawati, 2012).

6) Pengeluaran cairan pervaginam (Ketuban Pecah Dini).

Ibu harus dapat membedakan antara urine dengan air ketuban.

Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan berwarna putih

keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Ketuban dikatakan pecah

dini jika terjadi sebelum persalinan. Jika kehamilan belum cukup bulan,

hati-hati akan adanya persalinan preterm (<37 minggu) dan komplikasi


infeksi intrapartum.

Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal

kala 2, karena saat pembukaan lengkap menyebabkan selaput bagian

depan menonjol dan merupakan bagian paling lemah dan dapat

menyebabkan selaput pecah dengan mengeluarkan air. Penyebabnya

trauma langsung pada perut ibu, kelainan letak janin dalam rahim

(gemeli), kelainan bawaan dari selaput ketuban (Bandiyah, 2009;

Kusmiyati, 2010; Marmi, 2011).


SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN

Pokok Bahasan : Persiapan Persalinan

Waktu : 10 Menit

Sasaran : Ny. D

Hari/tanggal : Sabtu / 15 Februari 2020

Tempat : Di rumah Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan

selama 10 menit ibu hamil mampu memahami macam-macam persiapan

persalinan.

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan ibu

dapat :

a. Menjelaskan pengertian persalinan

b. Mempersiapkan ibu apa saja yang harus dibawa ke Pelayanan

kesehatan.
B. Materi

Terlampir.

C. Metode

Ceramah, Tanya jawab

D. Media

Leaflet

E. Kegiatan proses penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran

1 2 menit Pembukaan Perkenalan

Perkenalan

Kontrak waktu

2 5 menit Menjelaskan tentang : Sasaran

1. Pengertian persalinan mendengarkan dan

2. Persiapan persalinan memperhatikan

materi

3 3 menit Evaluasi :

1. Menanyakan kembali hal- 1. Sasaran dapat

hal yang telah disampaikan menjawab

kepada ibu pertanyaan yang

2. Salam diberikan

2. Salam
F. Evaluasi

Melakukan evaluasi secara lisan

G. Sumber

Saifuddin. 2010. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta.

MATERI PENYULUHAN

PERSIAPAN PERSALINAN

A. Pengertian Persalinan

Persalinan dan kelahiran adalah proses peneluaran janin yang terjadi pada

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi

belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu

maupun janin.

B. Persiapan Persalinan

Berikut beberapa hal yang wajib untuk anda fikirkan dan persiapkan :

1. Membuat rencana persalinan, meliputi :

a. Tempat persalinan

b. Memilih tenaga kesehaan terlatih

c. Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut

d. Bagaimana transportasi yang bias digunakan untuk ke tempat

persalinan tersebut.

e. Siapa yang akan menemani persalinan


f. Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara

mengumpulkannya.

g. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan

2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawatdaruratan pada saat

pembuat keputusan utama tidak ada, meliputi :

a. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga

b. Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan

utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan.

3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawatdaruratan

a. Dimana ibu akan melahirkan

b. Bagaimana cara menjangkaunya

c. Kemana ibu mau dirujuk

d. Bagaimana cara mendapatkan dana

e. Bagaimana cara mencari donor darah

4. Membuat rencana atau pola menabung

a. Tabungan ibu bersalin

1. Mempersiapkan barag-barang yang diperlukan untuk persalinan

a. Kain panjang 4 buah

b. Pembalut wanita

c. Handuk, waslap, alat mandi, alat make up

d. Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH

e. Pakaian bayi, minyak telon, tas plastik


C. Yang Harus Disiapkan

1. Beberapa barang yang diperlukan untuk ibu di rumah sakit :

a. Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman, sebaiknya yang

mempunyai kancing di bagian depan sehingga mempermudah untuk

menyusui bayi anda.

b. 1 set baju anda pulang dari rumah sakit. Anda mungkin masih tetap

terlihat seperti hamil, karena butuh waktu tubuh kembali ke bentuk

semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak sempit.

c. Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga

menjaga kaki anda tetap hangat.

d. Pakaian dalam. Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam

secukupnya.

e. Pembalut wanita khusu untuk ibu bersalin

f. Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin

g. Perlenkapan anda. Bawalah juga bedak, sisir, lipstick, pengahrum

tubuh/deodorant anda untuk anda berdandan karena anda akan

bertemu dengan temman atau keluarga yang mengunjungi anda

setelah proses kelahiran.

h. Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi

tergantung bila anda ingin menggunakan milik anda sendiri maka

anda lebih baik mempersiapkannya.


2. Keperluan untuk bayi anda :

Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup

meyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.

a. Popok, bawalah beberapa buah

b. Baju bayi, bawalah 2 buah karena bayi kadang gumoh.

c. Selimut atau bedong

d. Kaos kaki dan tangan

e. Gendongan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA – TANDA PERSALINAN

Pokok bahasan : Tanda-tanda Persalinan

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020

Waktu pelaksanaan : Jam 15.30 WIB

Tempat : Rumah Ny. D

Sasaran : Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda

persalinan pada Ny D, diharapkan Ny. D mampu memahami dan mengenal

tanda-tanda persalinan.

2. Tujuan Khusus

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda

persalinan pada Ny.D diharapkan mampu memahami dan mengenal tanda-

tanda persalinan.

B. Materi

Terlampir

C. Metode

Konseling
D. Media

Leaflet

E. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 5. Mengucap salam Menjawab

menit 6. Memperkenalkan salam,

diri mendengarkan

Isi 5 Penjelasan tentang Mendengarkan

2. menit tanda-tanda dan

persalinan memperhatikan.

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit

4. Penutup 2 7. Menyimpulkan Menjawab salam.

menit hasil penyuluhan.

8. Memberi saran-

saran.

9. Memberi salam

F. Evaluasi

Memberikan beberapa pertanyaan pada ibu dan ibu dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan, serta ibu sudah memahami apa yang sudah

dijelaskan.
G. Sumber

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.

Yogyakarta: Pustaka Baru.

Hani, Umi.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:

Salemba Medika.

MATERI

TANDA-TANDA PERSALINAN

A. Terjadinya his persalinan

His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri

diperut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks. His yang menimbulkan

pembukaan serviks dengan kecepatan tertentu disebut his efektif. His efektif

mempunyai sifat adanya dominan kontraksi uterus pada fundus uteri, kondisi

berlangsung secara sinkron dan harmonis adanya intensitas kontraksi yang

maksimal diantara dua kontraksi, irama teratur dan frekuensi yang sering,

lama his berkisar 45-60 detik. His persalinan memiliki cirri-ciri sebagai

berikut :

1. Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan

2. Sifat his teratur, interval semakin pendek, dan kekuatan semakin besar

3. Terjadi perubahan pada serviks

4. Jika pasien menambah aktivitasnya, missal dengan berjalan, maka

kekuatan his bertambah


B. Keluarnya lendir bercampur darah

Lendir berasal dari pembukaan yang menyebabkan lepasnya lendir

berasal dari kanalis servikal. Sedangkan pengeluaran darah disebabkan

robeknya pembuluh darah waktu serviks membuka.

C. Ketuban pecah dini

Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan dapat

berlangsung dalam 24 jam. Namun apabila tidak tercapai, maka persalinan

harus diakhiri dengan tindakan tertentu misalnya ekstrasi vakum atau section

caesaria.

D. Dilatasi dan effacement

Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-angsur

akibat pengaruh his. Effacement adalah pendataran atau pemendekan kanalis

servikal yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang, sehingga ostium tipis.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Senam Ibu Hamil

Waktu : Pukul 15.35 WIB

Sasaran : Ny D

Hari/tanggal : Sabtu / 22 Februari 2020

Tempat : Rumah Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mengetahui gerakan senam

pada ibu hamil dan manfaat senam ibu hamil serta diharapkan dapat

memperlancar proses persalinan ibu.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapan dapat :

a. Mengetahui pengertian senam hamil

b. Mengetahui manfaat senam hamil

c. Mengetahui macam-macam gerakan senam ibu hamil

B. Materi

Terlampir
C. Metode

Konseling

D. Media

Leaflet

E. Kegiatan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 7. Mengucap salam Menjawab

menit 8. Memperkenalkan salam,

diri mendengarkan

Isi 8 1. Menjelaskan Mendengarkan

menit pengertian senam memperhatikan


2.
hamil dan

2. Menjelaskan mempraktikkan.

manfaat senam hamil

3. Menjelaskan

macam-macam

gerakan senam hamil

4. Mengajarkan

gerakan senam hamil

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit
4. Penutup 2 10. Menyimpulkan Menjawab salam.

menit hasil penyuluhan.

11. Memberi saran-

saran.

12. Memberi salam

F. Evaluasi

Melakukan evaluasi secara lisan

G. Sumber

Manuaba, 2010, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga

Berencana. Jakarta : Balai Pustaka.

Saifuddin, A. B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

https://www.indozone.id/health/gmsq6l/senam-ibu-hamil
MATERI PENYULUHAN

SENAM HAMIL

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,

secara fisik ataupun mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Waktu

yang tepat melakukan senam hamil adalah jika usia kandungan mencapai 6 bulan

ke atas, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan.

Tujuan dari senam hamil yaitu menyesuaikan tubuh dalam menyangga

beban kehamilan, memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan,

membangun daya tahan tubuh, memperbaiki sirkulasi dan respirasi dan

menyesuaikan pada perubahan keseimbangan.

Berikut adalah gerakan pada senam ibu hamil:

1. Posisi Jongkok

photo/helloparent.com
Gerakan senam jongkok dipercaya dapat membantu posisi bayi agar semakin turun

menuju jalan lahir. Caranya, posisikan badan secara perlahan dari berdiri hingga

jongkok dengan punggung tegak lurus.

Kemudian, bernapaslah normal dan tahan posisi ini selama 10 detik. Lalu, perlahan

cobalah kembali ke posisi berdiri awal.

2. Gerakan Kegel

photo/pregnantmamababylife.com

Senam kegel ini akan memperkuat otot panggul dan perut ibu hamil. Bisa dimulai

dengan posisi berdiri maupun duduk. Lakukan latihan ini sebanyak 4 kali sehari,

selama 3-10 detik .

3. Membungkuk
photo/spinecorrectioncenter.com

Manfaat gerakan membungkuk untuk ibu hamil yaitu menguatkan otot punggung

tengah dan bahu bagian belakang. Cara melakukannya, ibu duduk di pinggir kursi dan

menekuk kedua lutut. Lalu, pegang matras atau alas secaraperlahan.

Setelah itu, coba bungkukkan tubuh ke depan sampai dada mendekati lutut.

Usahakan, kepala dan leher sejajar dengan tulang punggung.

Lalu, angkat kedua lengan ke atas sampai setinggi bahu. Kemudian, turunkan ke

posisi awal.

4. Duduk Bersila

Ilustrasi/parenting.firstcry.com
Latihan duduk bersila bisa dilakukan di atas matras atau kasur gulung empuk. Posisi

punggung tetap tegak lurus. Letakkan kedua tangan di samping kanan dan kiri dengan

menekan lantai. Lalu, ambillah napas dalam dan buang secara perlahan.

5. Gerakan Mengayuh

photo/Ilustrasi/healthline.com

Gerakan senam ibu hamil berikutnya adalah mengayuh dengan posisi tubuh berbaring

dan terlentang. Kemudian, luruskan kedua belah kaki dan tekuk ke atas. Lalu, putar

pergelangan kaki ke kiri dan kanan bergantian seperti mengayuh sepeda.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN TALI PUSAT

Pokok bahasan : Perawatan Tali Pusat

Hari/tanggal : Selasa, 10 Maret 2020

Waktu pelaksanaan : Jam 14.30 WIB

Sasaran : Ny. D

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat

pada bayi baru lahir. Ny. D diharapkan mampu memahami tentang

perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

2. Tujuan Khusus

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat

pada bayi baru lahir, Ny. D diharapkan mampu mengetahui tentang manfaat

dan hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat.

B. Materi

Terlampir.

C. Metode

Konseling

D. Media

Leaflet
E. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 1 9. Mengucap salam Menjawab

menit salam,

mendengarkan

Isi 8 Penjelasan tentang Mendengarkan

2. menit perawatan tali pusat dan

memperhatikan.

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit

4. Penutup 2 13. Menyimpulkan Menjawab salam.

menit hasil penyuluhan.

14. Memberi saran-

saran.

15. Memberi salam

F. Evaluasi

Memberikan beberapa pertanyaan pada ibu dan ibu dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan, serta ibu sudah memahami apa yang sudah

dijelaskan.

G. Sumber

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru

Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru.


MATERI

PERAWATAN TALI PUSAT

A. Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi

baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering

dengan tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat

penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat.

B. Tujuan perawatan tali pusat

1. Mencegah terjadinya infeksi

2. Mempercepat proses pengeringan tali pusat

3. Mempercepat terlepasnya tali pusat

4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat

1. Gunakan kassa kering untuk membungkus tali pusat.

2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan

bersih

3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan

menyebabkan tali pusat menjadi lembab.

4. Jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan bahan apapun ke

puntung tali pusat.

5. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.


6. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau

mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas

kesehatan.

D. Waktu perawatan tali pusat

1. Sehabis mandi pagi atau sore

2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran

bayi

3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering


SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

Pokok Bahasan : Tanda bahaya bayi baru lahir

Waktu : 10 Menit

Sasaran : Ny. D

Hari/tanggal : Sabtu/ 14 Maret 2020

Tempat : Rumah Ny.D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan umum

Setelah diadakan penyuluhan diharapkan Ny. D dapat menegrti tentang tanda

bahaya bayi baru lahir.

B. Tujuan khusus

Setelah diadakan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :

1. Menjelaskan tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya pada bayi baru

lahir.

2. Menjelaskan tentang penyebab banyaknya bayi baru lahir meninggal.

3. Menjelaskan tentang apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir

4. Menjelaskan tentang tindakan jika terdapat tanda bahaya pada bayi baru

lahir.
C. Strategi metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. Media penyuluhan

Leaflet

E. Materi

Terlampir

F. Kegiatan

No Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi

1 Pembukaan 1 x 2 menit 1. Mengucapkan salam -

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan

4. Menyebutkan materi

penyuluhan

2 Inti 1 x 6 menit 1. Menejlaskan tentang Memebri

pentingnya pertanyaan

mengetahui tanda tentang

bahaya pada bayi baru materi yang

lahir. disampaikan

2. Menejlaskan tentang

penyebab banyaknya

bayi baru lahir


meninggal.

3. Menjelaskan tentang

apa saja tanda bahaya

pada bayi baru lahir

4. Menejlaskan tentang

tindakan jika terdapat

tanda bahaya pada

bayi baru lahir

3 Penutup 1 x 2 menit 1. Menyebutkan -

kesimpulan materi

penyuluhan

2. Mengucapkan

terimakasih

3. Mengucapkan salam

penutup

G. Sumber

Benson, Ralph C Pernoll & Martin L Pernoll.2009. Buku Saku Obstetri dan

Ginekologi.Jakarta : EGC.
MATERI PENYULUHAN

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

A. Mengapa penting mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir ?

Bayi baru lahir mudah sakit. Jika sudah sakit maka mudah juga menjadi

penyakit yang berat dan serius, bahkan bias menimbulkan kematian. Gejala

sakit pada bayi baru lahir kadang sulit dikenali atau orang tua seringkali tidak

mewaspadainya. Padahal dengan mengetahui tanda-tanda bahaya, maka bayi

akan cepat mendapat pertolongan sehingga mencegah terjadinya kematian.

B. Bayi baru lahir banyak yang meninggal karena :

1. Terlambat mengetahui tanda bahaya

2. Terlambat memutuskan untuk membawa bayi berobat ke

dokter/bidan/perawat.

3. Terlambat sampai ke tempat pengobatan

C. Apa saja tanda bahay pada bayi baru lahir ?

1. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Ini

tandanya bayi terkena infeksi berat.

2. Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan

gerakan normal. Jika gerakan yang tidak biasa dan terjadi secara berulang

( menguap, mengunyah, menghisap, berkedip-kedip, mendelik, bola mata

berputar, kaki seperti menganyuh sepeda ) yang tidak berhenti jika bayi

disentuh atau dielus-elus, maka kemungkinan itu adalah kejang.

3. Bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang. Ini tandanya bayi sakit berat.

4. Sesak napas (frekuensi napas lebih sama dengan 60 kali/menit)


5. Bayi merintih. Ini tandanya bayi sakit berat.

6. Pusar kemerahan sampai dinding perut. Jika kemerahan sudah sampai ke

dinding perut, tandanya sudah infeksi berat.

7. Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5ºC) atau tubuh teraba dingin

(suhu tubuh bayi kurang dari 36,5ºC).

8. Mata bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.

9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan kembali

dengan lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat, bias

menyebabkan kematian.

10. Kulit bayi terlihat kuning, pada hari pertama (kurang dari 24 jam) setelah

lahir atau umur lebih dari 14 hari; kuning sampai telapak tangan atau kaki.

11. Buang air besar/tinja bayi berwarna pucat.

D. Apa yang harus dilakukan jika terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir ?

1. segera periksakan bayi ke dokter / bidan / perawat jika menemukan satu

atau lebih tanda bahaya pada bayi.

2. Usahakan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan dengan cara :

a. Membungkus atau menyelimuti bayi dengan selimut atau kain yang

kering, hangat dan tebal.

b. Jangan meletakkan bayi ditepi jendela atau pintu kendaraan.

c. Kalau memungkinkan dapat pula dilakukan perawatan bayi melekat

(Kangaroo Mother Care).

d. Bayi terus disusui selama dalam perjalanan.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI IBU NIFAS/MENYUSUI

Pokok bahasan : Zat gizi ibu nifas/menyusui

Hari/tanggal : Sabtu/ 14 Maret 2020

Waktu pelaksanaan : 15.25 WIB

Tempat : Rumah Ny.D

Sasaran : Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi ibu nifas, diharapkan

kebutuhan nutrisi Ny. D terpenuhi.

2. Tujuan Khusus

Setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi ibu menyusui

diharapkan kebutuhan gizi ibu tercukupi, ASI keluar banyak dan lancar,

tidak anemis.

B. Materi

Terlampir

C. Metode

Konseling

D. Media

Leaflet

E. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 10. Mengucap salam Menjawab

menit 11. Memperkenalkan salam,

diri mendengarkan

Isi 10 Penjelasan tentang gizi Mendengarkan

2. menit ibu nifas/menyusui dan

memperhatikan.

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit

4. Penutup 2 16. Menyimpulkan hasil Menjawab salam.

menit penyuluhan.

17. Memberi saran-

saran.

18. Memberi salam

F. Evaluasi

Memberikan beberapa pertanyaan pada ibu tentang gizi ibu nifas/menyusui.

Ibu mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.

G. Sumber

Nugroho, Taufan, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan III Nifas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Purwanti, E. 2012. Asuhan Kebidanan untuk Ibu Nifas. Yogyakarta: Cakrawala

Ilmu.
MATERI

GIZI IBU NIFAS/MENYUSUI

A. Pengertian

Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan

metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui

meningkat menjadi 25%. Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, gizi

seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat.

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,

yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI

berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik,

tonus otot, serta kebiasaan makanan yang memuaskan. Ibu menyusui tidak

terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang penting adalah makanan yang

menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

B. Manfaat gizi pada ibu nifas

1. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama kesembuhan alat

reproduksi

2. Untuk memenuhi nutrisi ibu, agar dapat mencukupi kebutuhan ASI

bayinya

C. Dampak jika gizi ibu nifas tidak terpenuhi :

1. Menghambat pemulihan tubuh pasca persalinan

2. Kelelahan dan gangguan kesehatan


3. Berkurangnya produksin ASI

Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi kesehatan

setelah melahirkan, cadangan tenaga serta memenuhi produksi air susu. Ibu nifas

dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizi sebagai berikut :

1. Mengonsumsi makanan tambahan kurang lebih 500 kalori.

2. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral.

3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.

4. Mengonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum.

5. Mengonsumsi vitamin A 200.000 intra unit.

Berikut zat-zat dan bahan makanan yang dibutuhkan ibu nifas :

1. Kalori

Kebutuhan kalori ibu menyusui antara 400-500 kalori. Wanita dewasa

memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas tidak mengurangi

kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan

menyebabkan ASI kurang.

2. Protein

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang

rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani seperti

ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju, dan

protein nabati seperti kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu

dan tempe. Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga

makanan tersebut juga mengandung zat besi dan vitamin B. Kebutuhan protein
yang dibutuhkan adalah 4 porsi per hari. Satu protein setara dengan 1 gelas

susu, 2 butir telur, 5 putih telur, 120 gram ikan/daging atau 5-6 sendok selai

kacang.

3. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.

Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau

berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat

menjadi 5 porsi per hari.

4. Karbohidrat

Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghemat

protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan

untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri

dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat

diperoleh dari hewani(lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak

sayur, minyak kepala dan margarine).

5. Mineral, vitamin, air

Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan

penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui

minum air sedikinya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali

habis menyusui). Sumber zat pengatur diperoleh dari semua jenis sayuran dan

buah-buahan segar.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana

Waktu : Pukul 16.00 WIB

Sasaran : Ny D

Hari/tanggal : Sabtu/ 14 Maret 2020

Tempat : Rumah Ny. D

Penyuluh : Clara Listiana

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mengetahui macam-macam

metode kontrasepsi yang dapat digunakan pasangan usia subur.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapan dapat :

a. Mengetahui pengertian keluarga berencana (KB)

b. Mengetahui manfaat keluarga berencana (KB)

c. Mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi

B. Materi

Terlampir

C. Metode
Konseling

D. Media

Leaflet

E. Kegiatan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 2 12. Mengucap salam Menjawab

menit 13. Memperkenalkan salam,

diri mendengarkan

Isi 8 5. Menjelaskan tentang Mendengarkan

menit pengertian keluarga dan


2.
berencana(KB) memperhatikan.

6. Menjelaskan

manfaat keluarga

berencana(KB)

7. Menjelaskan tentang

macam-macam

metode keluarga

berencana(KB)

3. Diskusi 3 Tanya jawab Peserta bertanya

menit

4. Penutup 2 19. Menyimpulkan hasil Menjawab salam.

penyuluhan.
menit 20. Memberi saran-

saran.

21. Memberi salam

F. Evaluasi

Melakukan evaluasi secara lisan

G. Sumber

Manuaba, 2010, Buku Acuan Pelayanan Maternal Neonatal dan Keluarga

Berencana. Jakarta : Balai Pustaka.

Saifuddin, A. B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


MATERI PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

A. Pengertian

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai

kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan

kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk

membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga

dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.

B. Manfaat Keluarga Berencana

1. Perbaikan kesehatan badan ibu.

2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat,

dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.

3. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.

4. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

C. Macam-Macam Metode Kontrasepsi

1. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai kontrasepsi

bila:

a. Menyusui secara penuh

b. Belum haid

c. Umur bayi kurang dari 6 bulan

Cara kerja: Penundaan/penekanan ovulasi.


Keuntungan kontrasepsi:

a. Tidak mengganggu senggama

b. Tidak ada efek samping secara sistemik

c. Tidak perlu obat atau alat

d. Tanpa biaya

Keterbatasan:

a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui

dalam 30 menit pasca persalinan.

b. Tidak melindungi terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual)

Cara pemakaian:

a. Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).

b. Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.

c. Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu

malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.

d. Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.

e. Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus

segera mulai metode KB lainnya.

2. Pil

Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat

digunakan sebagai kontrasepsi darurat.Efek samping gangguan

perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur).


1. Cara kerja:

1) Menekan ovulasi

2) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan

3) Mengentalkan lendir servik

4) Mengganggu transportasi sperma.

2. Keuntungan:

1) Tidak mengganggu hubungan seksual

2) Tidak mempengaruhi ASI

3) Kesuburan cepat kembali

4) Dapat dihentukan setiap saat.

3. Keterbatasan:

1) Mengganggu siklus haid.

2) Peningkatan atau penurunan berat badan.

3) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.

4) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.

5) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.

4. Cara pemakaian:

1) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.

2) Diminum setiap hari pada saat yang sama.

3) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan

metode pelindung sampai akhir bulan.

4) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.
3. Suntik Progestin

Sangat efektif dan aman.Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

reprroduksi.Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.Cocok

untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

1. Cara kerja :

1) Mencegah ovulasi

2) Mengentalkan lendir servik

3) Menghambat transportasi sperma.

2. Keuntungan :

1) Sangat efektif

2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

3) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai

pre menopause.

4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.

3. Keterbatasan :

1) Gangguan siklus haid.

2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya.

3) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan

pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit

kepala, jerawat.
4. Cara pemakaian :

1) Setiap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil.

2) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.

3) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan

hubungan seksual.

4) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan

cara disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap

90 hari.

4. Kontrasepsi IMPLAN

Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant,

dan Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

reproduksi.Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.Kesuburan segera

kembali setelah implant di cabut. Aman dipakai saat laktasi.

1. Cara Kerja:

1) Lendir serviks menjadi kental

2) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit

terjadi implantasi.

3) Mengurangi transportasi sperma

4) Menekan ovulasi

2. Keuntungan:

1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).

2) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

3) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.


4) Bebas pengaruh estrogen.

5) Tidak mengganggu senggama.

6) Tidak mengganggu produksi ASI.

7) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan.

3. Keterbatasan:

1) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid

berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau

meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea.

2) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada,

perasaan mual, pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan

berat badan.

3) Membutuhkan tindak pembedahan minor.

4. Cara Pemakaian:

1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6

minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran.

2) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan

ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan

setiap saat.

3) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian

dalam (sub kutan).

4) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam

pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi).


5) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan

plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).

6) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci

dengan tekanan wajar.

7) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam

peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa

hari, segera kembali ke klinik.

8) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.

5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang.Haid menjadi lebih lama

dan lebih banyak. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.

Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi. Tidak boleh

dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada beberapa

jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.

1. Cara Kerja :

1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.

2) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

3) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma

sulitmasuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang

kemampuan sperma untuk fertilisasi.

4) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

2. Keuntungan :
1) Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun

pertama, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ).

2) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan

tidak perlu diganti).

3) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan

kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

4) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

5) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus (

apabila tidak terjadi infeksi ).

6) Dapat digunakan sampai menoupouse ( 1 tahun atau lebih setelah

haid terakhir ).

7) Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

3. Kerugian :

1) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid

(umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3

bulan ), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antar

menstruasi, saat haid lebih sakit.

2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari

setelah pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat

pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia.

3) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

4) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

perempuan yang sering berganti-ganti pasangan.


4. Cara Pemakaian :

Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

1) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

2) Segera setelah melahirkan (4 minggu pasca persalinan) dan

setelah 6 bulan dengan metode MAL.

3) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi ).

4) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.

5) AKDR dipasang di dalam rahim.

6) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah

pemasangan.

7) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara

rutin terutama setelah haid.

8) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang

AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR

terlepas, siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran

cairan vagina yang mencurugakan, adanya infeksi.

9) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

5. Evaluasi :

1) Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB.

2) Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi

untuk ibu menyusui.

3) Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat

kontrasepsi.
4) Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang

biasa cocok bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai