Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS”

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Loriza Sativa Yani, M.NS

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Ayomi Gifa Syahiratul ‘Sisy

Isra Noval Girianda Muhammad Yoza

Nur Ayu Deswita Rofiah

Yesica Indriani Yunita Husna

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES JAMBI

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kelompok dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan komunitas dalam bentuk makalah. Adapun judul makalah ini yaitu Asuhan Keperawatan
Komunitas”

Dalam penyelesaian makalah ini, kelompok banyak menemui kesulitan. Oleh karena itu,
kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini,

Kelompok sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini dan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa/i

Jambi, 17 Desember 2020

Penyusun
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS TABULASI DATA

A. Pengkajian
1. Data Status Kesehatan

a. Berlaku untuk usia 0-11 bulan

Jumlah per-
No. Imunisasi  
KK
1. HB0 3  
2. BCG 3
3. POLI 1,2,3,4, 3
4. DPT-HB1 3
5. PT-HB2 3
6. DPT-HB3 3
7. CAMPAK 3

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa status imunisasinya adalah dari data sampling27 kepala
keluarga di dapatkan hasil bahwa yang mengikuti imunisasi HB0 sebanyak 3 orang, BCG sebanyak 3
orang, POLI 1,2,3,4 sebanyak 3 orang,, DPT-HB1 sebanayak 3 orang, PT-HB2 sebanyak 3 orang, DPT-
HB3 sebanyak 3 orang dan CAMPAK sebanyak 3 orang.

b. Asi eksklusif sampai usia 6 bulan

Jumlah Per-
No Kriteria
KK
1. Iya 3
2. Tidak 0
Berdasarkan table diatas dari data sampling 27 kepala keluarga di dapatkan hasil sebanyak 3 dari 3
orang dengan 27 kepala keluarga anak yang mendapatkan Asi eksklusif usia 6 bulan

c. Dilahirkan di fasilitas kesehatan

No Kriteria Jumlah per-KK


1 Iya 3
2 Tidak 0

Berdasarkan table diatas dari data sampling 27 kepala keluarga di dapatkan hasil sebanyak 3 dari 3
orang dengan 27kepala keluarga anak yang dilahirkan di fasilitas kesehatan.

d. Dalam 1 bulan terakhir dilakukan penimbangan BB ( belaku pada usia 12-59 bulan )

Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 1
2. Tidak 0
Berdasarkan table diatas dari data sampling 27 kepala keluarga di dapatkan hasil sebanyak 3 dari 3
orang dengan 27 kepala keluarga anak yang dalam 1 bulan terakhir dilakukan penimbangan BB ( belaku
pada usia 12-59 bulan ).

e. Menggunakan Kontrasepsi

Jumlah per-
No Kriteria
KK
1. Iya 13
2. Tidak 20
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 13 dari 27 kepala keluarga yang
menggunakan kontrasepsi, sedangkan 20 tidak menggunakna kontrasepsi.

f. Apakah memiliki jaminan kesehatan (BPJS)

Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 62
2. Tidak 10
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 62 dari 27 kepala keluarga yang
menggunakan kontrasepsi, sedangkan 10 tidak menggunakan kontrasepsi.

g. Keluhan saat ini


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Batuk berdahak ≥ 2 mg 0
2. Batuk berdarah 0
3. Berat badan menurun 0
Bekeringat di malam hari
4. 2
tanpa aktifitas fisik
5. Demam > 1 bulan 0
6. Lain-lainnya 24
Dari data sampling 27 kepala keluarga di dapatkan hasil sebanyak 0 dari 72 orang mempunyai keluhan
Batuk berdahak ≥ 2 mg, Batuk berdarah, Berat badan menurun, Demam > 1 bulan, 2 orang dari 72
orang mempunyai keluhan berkeringat di malam hari tanpa aktifitas fisik, 24 dari 72 orang mengalami
yang mengalami keluhan lainya.

h. Penyakit yang di derita


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Hipetensi 20
2. Stoke 1
3. Diabetes mellitus 5
4. Asma 4
5. asam urat 2
Berdasarkan bahwa berdasarkan data penyakit yang sering di derita dalam 6 bulan terakhir yang ada di
sebanyak 20 menderita hipertensi.

i. Apakah mengkonsumsi obat secara teratur?


Jumlah Per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 24
2. Tidak 1
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 24 dari 27 kepala keluarga yang
mengkonsumsi obat secara teratur sedangkan 1 tidak mengkonsumsi obat secara teratur

j. Khusus untuk gangguan jiwa : Apakah ada keluarga yang di pasung?


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 0
2. Tidak 72
Berdasarkan Tabel bahwa berdasarkan data jumlah khusus untuk gangguan jiwa keluarga yang di
pasung tidak ada kelarga yang di pasung.

Jika ada anggota keluarga yang sakit, kemana di bawa berobat?


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Rumah sakit 48
2. Puskesmas 72
3. Praktik dokter 48
4. Praktik perawat 2
5. Praktik bidan 56
6. Posyandu 3
7. Posbindu 3
8. Pengobatan alternatif 4
9. lain-lain 0
Berdasarkan bahwa berdasarkan data anggota keluarga yang sakit, tempat berobatnya ang paling banyak
adalah puskesmas sebanyak 72 per KK

B. PHBS KELUAGA
a. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun
No. Kriteria Jumlah per KK
1. Setelah masuk rumah 28
2. sebelum makan 32
3. sebelum makan 32
4. setelah BAK 50
5. Setelah memegang hewan 21
6. Setelah bekerja dan beaktivitas 6

Berdasarkan Tabel diketahui bahwa penggolongan kebiasaan mencuci tangan


pakai sabun dari72 orang per KK( jiwa) dengan kategori setelah masuk rumah 28
jiwa , sebelum makan 32jiwa , setelah makan 32 , setelah BAK 50, setelah
memegang hewan 21 orang, setelah bekerja dan beaktivitas 6 orang.

b. Kebiasaan menggunakan air bersih


No. Kriteria Jumlah per-KK
1. Iya 40
2. Tidak 0
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 40 jiwa dari 73 per orang dari 27 kepala
keluarga yang Kebiasaan menggunakan air bersih,

c. Kebiasaan menyikat gigi


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Setelah makan 63
2. Sebelum tidur 69
Berdasarkan Tabel diketahui bahwa penggolongan kebiasaan menyikat gigi 27 KK (77 jiwa) dengan
kategori setelah makan 63 orang, sebelum makan 69 rang.

d. Kebiasaan makan dari sumber hewan minimal 3 kali dalam minggu


Jumlah pe-
No. Kriteria
KK
1. Iya 46
2. Tidak 26
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 46 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
makan dari sumber hewan minimal 3 kali dalam minggu sedang kan yang tidak 26 orang diantaranya
anak anak.

e. Kebiasaan makan sayur setiap hari


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 26
2. Tidak 51
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 68 dari 51 kepala keluarga yang Kebiasaan
makan sayur setiap hari, sedang kan yang tidak 26 orang.

f. Kebiasaan makan buah setiap hari


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 26
2. Tidak 51
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 55 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
makan buah setiap hari sedang kan yang tidak 17 orang.

g. Kebiasaan sarapan pagi


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 65
2. Tidak 7
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 65 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
sarapan pagi sedang kan yang tidak 7 orang.

h. Kebiasaan merokok / terpapar asap rokok


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 45
2. Tidak 27
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 45 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
merokok/ terpapar asap rokok sedang kan yang tidak 27 orang.

i. Kebiasaan minum minuman keras/berakohol


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 0
2. tidak 72
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 0 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
minum minuman keras/berakohol sedang kan yang tidak 72 orang.

j. Kebiasaan mengkonsumsi narkoba


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Iya 0
2. Tidak 72
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 0 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
mengkonsumsi narkoba sedang kan yang tidak 72 orang.

k. Kebiasaan memeriksakan kesehatan secara berkala di fasilitas pelayanan kesehatan


Jumlah per-
No. Kriteria
KK
1. Menimbang BB 71
2. Mengukur tekanan darah 38
3. memeriksa gula darah 5
4. memeriksa koresterl 13
5. Memeriksa Asam urat 2
6. Memeriksa gigi dan mulut 68
7. Memeriksa Hb 3
8. Periksaan SADARI 3
9. Pep=smear 0
Berdasarkan Tabel diketahui bahwa penggolongan Kebiasaan memeriksakan kesehatan secara berkala di
fasilitas pelayanan kesehatan 27 KK (77 jiwa) dengan kategori Menimbang BB 71 orang,. Mengukur
tekanan darah 38 orang, memeriksa gula darah 5 orang, memeriksa koresterl 13,Memeriksa Asam urat 2
orang , Memeriksa gigi dan mulut 68 orang, Memeriksa Hb 3 orang, Periksaan SADARI 3 orang,,
Pep=smear tidak ada

l. Memakai masker saat keluar rumah


No. Kriteria Jmlah pe-KK
1. Iya 32
2. Tidak 40
Berdasarkan table diatas dari data sampling didapatkan hasil 32 dari 27 kepala keluarga yang Kebiasaan
Memakai masker saat keluar rumah sedang kan yang tidak 40 orang.

ANALISIS DATA

Tabel 1. Analisis Data Keperawatan Komunitas di Jl. Yulius Usman, Kecamatan TelanaiPura tanggal
22-24 September 2020

Data Diagnosa Keperawatan Komunitas

DS : Perilaku kesehatan cenderung berisiko

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan


pakai sabun dengan kategori setelah

masuk rumah 28 jiwa

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan

pakai sabun dengan kategori belum

makan 32 jiwa ,

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan

pakai sabun dengan kategori setelah

makan 32 ,

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan

pakai sabun dengan kategori setelah

BAK 50,

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan

pakai sabun dengan kategori setelah

memegang hewan 21 orang

 Berdasarkan hasil wawanacara dari

angket. Dari 72 KK, mencuci tangan

pakai sabun dengan kategori setelah

bekerja dan beaktivitas 6 orang.

 Berdasarkan hasil wawancara angket


dari 72 jiwa sebanyak 42 yaitu 30%

merokok

 Berdasarkan hasil wawancara angket

dari 10 remaja laki-laki di Banjar

Kutri remaja yang mengkonsumsi

alkohol sebanyak 3 jiwa (3%)

DO

 berdasarkan hasil observasi angket

sebanyak 4 KK (4%) memiliki

kondisi rumah tidak bersih


DS Defisiensi kesehatan komunitas

 dari hasil wawancara angket dari 39

lansia terdapat 20 lansia mengalami

Hipertensi

 berdasarkan hasil wawancara dari 32

lansia ada 4 lansia yang memiliki

alat tekanan darah

 dari 32 lansia sebanyak 4 lansia

(3%) memilih berobat non medis

DO

 Berdasarkan kuisioner : Tidak

terbiasa melakukan olahraga, Lansia

yang mengalami penyakit hipertensi

20 Orang
A. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Sasaran Rumusan diagnosis keperawatan


Perilaku kesehatan cenderung berisiko

Komunitas Defisiensi kesehatan komunitas: Perilaku hidup

bersih dan sehat

B. PRIORITAS MASALAH

Setelah teridentifikasi beberapa masalah keperawatan komunitas, selanjutnya dilakukan

pembobotan untuk menentukan prioritas masalah. Pembobotan masalah dilakukan oleh

Mahasiswa, Tokoh-tokoh Masyarakat, dan warga di jl Yulius usman

Pembobotan tersebut sebagai berikut :

1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko

No. Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah 3/2×1=1,5 Masyarakat diJl. Ylius Usman
 Tidak / kurang sehat 3 masih kebiasaan tidak mencuci
 Ancaman kesehatan 2 tangan pakai sabun sesudah
 Keadaan sejahtera 1 1 BAK,BAB, sebelum makan, dan
sesudah makan, sesudah
memegang hewan
2 Kemungkinan masalah 2/2×2=2 Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah 2 diubah cukup mudah, karena
 Mudah 1 cukup dengan mengumpulkan
 Sebagian 0 2 masyarakat untuk bersama-sama
 Tidak dapat diberikan penyuluhan tentang
pentingnya Mencuci tangan
menggunakan sabun
3 Potensi masalah untuk 3/3×1=1 Potensi masalah untuk dicegah
dicegah cukup tinggi, karena tidak
 Tinggi 3 membutuhkan banyak waktu dan
 Cukup 2 1 tidak memakan biaya lebih
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 2/2×1=1 Masalah cukup berat jika tidak
 Masalah berat harus diatasi karena cepat atau lambat
segera ditangani 2 tangan yang kotor akan
 Ada masalah tetapi menimbulkan masalah kesehatan
tidak perlu segera 1 yang cukup serius
ditangani 1
 Masalah tidak
dirasakan 0
Total skoring : 5,5

2. Defisiensi kesehatan komunitas

No. Kriteria Nilai Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3×1=0,6 Masalah merupakan ancaman
 Tidak / kurang sehat 3 kesehatan yang di peruntukan
 Ancaman kesehatan 2 1 mayoritas lansia, dikarenakan
 Keadaan sejahtera 1 secara umum masyarakat di Jl.
Yulius Usman Jambi yang
mengalami gangguan kesehatan
adalah lansia
2 Kemungkinan masalah 1/2×2=1 Kemungkinan masalah dapat
dapat diubah diubah sebagian saja, karena
 Mudah 2 2 memerlukan waktu yang cukup
 Sebagian 1 lama dan biaya yang cukup besar
 Tidak dapat 0 karena akan dilakukan kegiatan
pelatihan kader posyandu dan
memerlukan kerjasama lintas
sektor
3 Potensi masalah untuk 2/3×1=0,6 Potensi masalah dicegah cukup,
dicegah yaitu dengan cara menerapkan
 Tinggi 3 1 gaya hidup sehat untuk lansia
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1/2×1=1 Masalah ada tetapi tidak perlu
 Masalah berta harus 2 segera diatasi karena penyakit
segera ditangani yang umum dirasakan lansia yang
 Ada masalah tetapi 1 mengalami Hipertensi yang
tidak perlu segera 1 merupakan penyakit degeneratif
ditangani
 Masalah tidak
dirasakan 0
Total Skoring : 3,2
Perencanaan

Diagnosa NOC NIC


Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
kesehatan
1. Perilaku patuh : aktivitas yang disarankan 1. Manajemen perilaku
cenderung
berisiko : 2. Perilaku promkes 2. Memodifikasi perilaku
Perilaku
3. Partisipasi dalam keputusan perawatan 3. Pendidikan pasien pendidikan kesehatan
hidup
sehat dan kesehatan 4. Peningkatan kesadaran kesehatan
bersih
4. Perilaku krinning kesehatan pribadi
5. Pengetahuan perilaku kesehatan
6. Pengetahuan promosi kesehatan
7. Pengetahuan gaya hidup sehat
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
1. Kontrol gejala 1. Terapi perilaku
2. Perilaku berhenti merokok 2. Bantuan modifikasi diri
3. Control resiko 3. Bantuan penghentian merokok
4. Control resiko proses infeksi
5. Control resiko penggunaan tembakau
6. Deteksi resiko
7. Keamanan lingkungan rumah
Prevensi Tersier Prevensi tersier
1. Dukungan Sosial 1. Peningkatan sistem dukungan
2. Penggunaan sumber yang ada di 2. Pengembanagn kesehatan masyarakat
komunitas
Defisiensi Prevensi Primer Prevensi Primer
kesehatan
Community Health Status Community Health Development
komun
itas 1. Status kesehatan bayi dan anak 1. Identifikasi masalah kekuatan dan prioritas kesehatan dengan
2. Status kesehatan remaja bekerjasama antar anggota komunitas
3. Status kesehatan dewasa 2. Dampingi anggota komunitas dalam meningkatkan kewaspadaan
4. Status kesehatan lansia terhadap masalah kesehatan
5. Tingkat merokok 3. Gunakan dialog untuk menetapkan masalah kesehatan dan rencana
pengembangan aktivitas
4. Meningkatkan jaringan support dalam komunitas mengenai
kesehatan
5. Jaga komunikasi terbuka dengan anggota kemonitas
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
Community Health Screening Effectiveness Health Screening
1. Identifikasi prevalensi resiko tinggi di 1. Tentukan target populasi untuk health screening
populasi 2. Promosikan health screening service untuk meningkatkan
2. Memilih screening yang tepat untuk kewaspadaan masyarakat
deteksi awal 3. Sediakan akses yang mudah untuk screening service (waktu dan
3. Edukasi komunitas tentang pentingnya tempat)
screening 4. Beritahu rasional dan tujuan dari health screening dan self-
4. Koordinasi dengan nakes untuk monitoring
menyediakan screening 5. Lakukan pengkajian fisik
5. Identifikasi dampak budaya terhadap 6. Konsultasikan apabla ditemukan hasil abnormal pada screening
screening untuk pemeriksaan selanjutnya

Tersier
Prevensi Tersier Communicable Disease Management
Community Risk control : Communicable 1. Monitor populasi dengan kelompok resiko untuk pemenuhan
disease pencegahan dan pengobatan
1. Mendukung kebijakan pengontrolan 2. Monitor insiden persebaran terjangkitnya penyakit menular
penyakit menular 3. Monitor sanitasi
2. Monitor tingkat morbiditas penyakit 4. Monitor faktor lingkungan yang mempengaruhi transmisi dari
menular penyakit menular
3. Monitor tingkat mortalitas penyakit 5. Promosi akses yang adekuat untuk pendidikan kesehatan
menular berhubungan dengan pencegahan dan pengobatan dari penyakit
4. Monitor komplikasi dari penyakit menular menular serta mencegah kekambuhan
6. Meningkatkan sistem pertahanan terhadap penyakit menular

Kontrol Resiko Komunitas : Penyakit


Kronik
Kriteria Hasil
 Penyediaan program pendidikan
publik tentang penyakit kronik
 Ketersediaan layanan kesehatan untuk
mengobati penyakit kronik
 Pengadaan dan alokasi pendanaan
untuk pencegahan program penyakit
kronis
 Adanya bukti upaya advokasi untuk
pencegahan penyakit kronis
 Adanya bukti upaya untuk pengelolaan
penyakit kronis
F. Implemntasi

NO. DK TGL/ JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF


1 Prevensi Primer
1. Manajemen perilaku
2. Memodifikasi perilaku
3. Pendidikan pasien pendidikan kesehatan
4. Peningkatan kesadaran kesehatan

Prevensi Sekunder
1. Terapi perilaku
2. Bantuan modifikasi diri
3. Bantuan penghentian merokok

Prevensi tersier
1. Peningkatan sistem dukungan
2. Pengembangan kesehatan masyarakat
2 Prevensi Primer
Community Health Development
1. Identifikasi masalah kekuatan dan prioritas
kesehatan dengan bekerjasama antar anggota
komunitas
2. Dampingi anggota komunitas dalam
meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah
kesehatan
3. Gunakan dialog untuk menetapkan masalah
kesehatan dan rencana pengembangan aktivitas
4. Meningkatkan jaringan support dalam komunitas
mengenai kesehatan
5. Jaga komunikasi terbuka dengan anggota
kemonitas
Prevensi Sekunder
Health Screening
1. Tentukan target populasi untuk health screening
2. Promosikan health screening service untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat
3. Sediakan akses yang mudah untuk screening
service (waktu dan tempat)
4. Beritahu rasional dan tujuan dari health screening
dan self-monitoring
5. Lakukan pengkajian fisik
6. Konsultasikan apabla ditemukan hasil abnormal
pada screening untuk pemeriksaan selanjutnya
Prevensi Tersier
Communicable Disease Management
1. Monitor populasi dengan kelompok resiko untuk
pemenuhan pencegahan dan pengobatan
2. Monitor insiden persebaran terjangkitnya
penyakit menular
3. Monitor sanitasi
4. Monitor faktor lingkungan yang mempengaruhi
transmisi dari penyakit menular
5. Promosi akses yang adekuat untuk pendidikan
kesehatan berhubungan dengan pencegahan dan
pengobatan dari penyakit menular serta
mencegah kekambuhan
6. Meningkatkan sistem pertahanan terhadap
penyakit menular

Evaluasi
MASALAH TGL/
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN JAM
Perilaku S:
kesehatan Masyarakat mengatakan telah memahami
cenderung akan pentingnya kebiasaan mencuci tangan
berisiko pakai sabun sesudah BAK,BAB, sebelum
makan, dan sesudah makan, sesudah
memegang hewan
O:
Masyarakat dapat menjelaskan secara lisan
kemana mereka harus mencuci tangan pakai
sabun dengan baik sesudah BAK,BAB,
sebelum makan, dan sesudah makan, sesudah
memegang hewan
A:
Perilaku kesehatan cenderung berisiko :
Perilaku hidup sehat dan bersih dengan diatasi
sebagian
Kurangnya pengetahuan tentang penanganan
mencuci tangan menggunakan sabun teratasi
sebagian
Tingginya angka kejadian tidak mencuci
tangan mengunakan sabun yang
mengakibatkan timbulnya penyakit teratasi
sebagian
P:
Lakukan Manajemen perilaku, Memodifikasi
perilaku, Pendidikan pasien pendidikan
kesehatan, Peningkatan kesadaran kesehatan
mengenai cuci tangan dengan menggunakan
sabun.
Lakukan Terapi perilaku, Bantuan modifikasi
diri,Bantuan penghentian merokok
Defisiensi S:
kesehatan komun Masyarakat mengatakan sudah paham
itas bagaimana penanganan pengetahuan lansia
yang mengalami Hipertensi yang merupakan
penyakit degenerative untuk menerapkan gaya
hidup sehat untuk lansia
O:
Masyarakat dapat mengetahui bagaimana
pengetahuan lansia yang mengalami
Hipertensi yang merupakan penyakit
degenerative untuk menerapkan gaya hidup
sehat untuk lansia
A:
Kurangnya pengetahuan tentang penanganan
menerapkan gaya hidup sehat teratasi
sebagian
P:
Lakukan pemantauan masyarakat yang
menerapkan gaya hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai