Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK KERJA NYATA (PKN)

RT 15 DAN RT 25 KELURAHAN PEMATANG SULUR KECAMATAN


TELANAIPURA
KABUPATEN KOTA JAMBI

DISUSUN OLEH :
GIFA SYAHIRATUL ‘AISY
NIM : PO.71.20.1.17.173
SEMESTER 8

SERJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb
Segala Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan individu Praktek
Kerja Nyata (PKN) RT 05 dan 25 di Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura
Kabupaten Kota Jambi” tepat pada waktunya. Walaupun selama kegiatan berlangsung
terdapat kendala-kendala mulai awal hingga berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan.
Laporan ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata karena usaha dari penulis
sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak ketua RT 25 dan 15 Kelurahan Pematang sulur yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan PKN kepada 5 KK keluarga RT 25 dan 15 Kelurahan
Pematang Sulur.
2. Ibu Hj. Taty Nurti, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing dalam pengumpulan data.
3. Ibu dr. Mira Sri Gumilar, M.Epid selaku dosen pembimbing dalam pengumpulan
data.
4. Ibu Salma, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing dalam melakukan Intervensi
(Edukasi).
5. Ibu Enny Susilawati, M.Keb selaku dosen pembimbing dalam penyusunan dan
penilaian laporan.
Dengan segala keterbatasan waktu dan sumber daya, penulis menyadari bahwa
penyusunan laporan akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan dimasa yang akan datang. Akhirnya, hanya kepada Allah jugalah penulis berserah
diri dengan mengharapkan ridha-Nya, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat
terutama bagi penulis sendiri dan selanjutnya bagi pembaca.
Jambi, 26 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................................
B. Perumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................
D. Metode Penulisan......................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................
A. Konsep Keluarga.......................................................................................................
B. Tugas Keluarga.........................................................................................................
C. Konsep sesuai Permasalahan (Hipertensi dan pencegahan covid – 19)..................
BAB III PROSES PEMBINAAN.....................................................................................
A. Tinjauan Tentang Keluarga.......................................................................................
1. Biodata Keluarga...............................................................................................
2. Faktor Sosial Ekonomi.......................................................................................
3. Faktor Lingkungan.............................................................................................
4. Penggunaan Sarana Kesehatan..........................................................................
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.............................................................................
B. Identifikasi, Analisa, Prioritas Masalah...................................................................
1. Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga.........................................................
2. Analisa Masalah Kesehatan Keluarga...............................................................
3. Prioritas Masalah...............................................................................................
4. Masalah Kesehatan Keluarga.............................................................................
5. Rencana, Pelaksanaan dan Evaluasi Kesehatan Keluarga................................
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran
REFERENSI....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi merupakan institusi pendidikan tenaga
kesehatan di Provinsi Jambi, berdiri berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 59123/MPN/2000 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
298/Menkes/SK/IV/2001, Tanggal 16 April 2001. Tujuan Pendidikan Tinggi di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi mengarah pada pendidikan vokasional, yaitu
menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan akademik dan keterampilan
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang mencakup Keperawatan,
Kebidanan, Sanitasi, Keperawatan Gigi, Teknologi Laboratorium Medik dan Farmasi.
Pandemi covid-19 yang terjadi menyebabkan adanya pembatasan sosial, yang
memungkinkan adanya larangan untuk menginap di lokasi PKN. Hal ini mendasari
perubahan sistem pelaksanaan PKN yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini. Berbeda
dengan sebelum terjadinya pandemik, pelaksanaan PKN pada saat pandemik menetapkan
pola “pulang kampung” yaitu, mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian di daerah asal
dan di lakukan secara individu, namun tetap dengan pendekatan IPEC. Dimana kegiatan
penyelenggaraannya dilaksanakan secara mandiri.
Salah Satu upaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan profesional adalah dengan
melakukan Praktik belajar lapangan yaitu Praktik Kerja Nyata (PKN) dengan pusat yang
dilaksanakan di masing- masing tempat tinggal domisili mahasiswa dengan pendekatan
Interprofesional Education Collaboration (IPEC). IPEC dapat terjadi apabila 2 atau lebih
profesi saling bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah kesehatan.
Kegiatan PKN Terpadu merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh
mahasiswa dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan dan peningkatan status kesehatan. Dalam prosesnya mahasiswa
diharapkan mampu mengenal masalah, menentukan kualitas masalah, merumuskan
alternative terbaik dalam pemecahan masalah. Kemudian menyusun rencana kegiatan
sesuai dengan keahlian yang dimiliki, dengan memperhatikan segala sumber daya yang
ada di masyarakat.
Saya membuat laporan ini dengan sebenar-benarnya sesuai dengan tindakan yang
telah dilakukan dilapangan, dan laporan ini saya buat untuk memenuhi salah satu bukti
bahwa saya telah melakukan Praktik Kerja Nyata (PKN) sesuai dengan panduan dan
arahan yang telah diberikan pembimbing lapangan dan Poltekkes Kemenkes Jambi.
Dalam kesempatakn kali ini saya melakukan kegiatan PKN Poltekkes Kemnkes Jambi di
RT 15 Pematang Sulur Kecamatan Telanaipura, Kabupaten Kota Jambi, dengan
melakukan Intervensi berdasarkan masalah yang sedang dihadapi keluarga binaan yaitu
penyakit hipertensi dan akan memberi penyuluhan tentang covid yang sedang terjadi
psndemi saat ini.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global dan telah diakui sebagai kontributor
utama terhadap beban penyakit kardiovaskular. Hipertensi merupakan keadaan
meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90
mmHg (Efendi & Larasati, 2017). Prevalensi hipertensi yang terus meningkat sejalan
dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, dan stress psikososial. Hampir di
setiap negara, hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling
sering dijumpai di seluruh dunia (Hanifa,2016). Pada praktik kerja nyata keluarga binaan
sedang dilakukan mahasiswa didapat keluarga kelolaan dengan usia lanjut. Keluarga
terdiri dari dua orang yaitu kepala keluarga (Bapak J) dan istri (Ibu M) dan 1orang
anaknya dan 1 orang cucunya. Di keluarga Bapak M menderita hipertensi dengan hasil
pengecekan 160/90 mmhg yang di cek hari senin taggal 11 Februari 2021.
Kejadian munculnya pandemi virus corona atau covid-19 mampu melumpuhkan
aktivitas semua kalangan masyarakat yang dilakukan di luar rumah. Coronavirus
merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti
common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Penularannya
dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas.
Masa pandemi covid-19 tidak bisa dikendalikan secara cepat sehingga membutuhkan
penatalaksanaan yang begitu tepat baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu
pencegahan untuk memutus penularan covid19 yang dihimbau oleh pemerintah adalah
tetap tinggal dirumah.
Oleh karena itu mahasiswa mengambil rencana kegiatan untuk meyampaikan
informasi mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta perjalanan penyakit
hipertensi, Akibat atau Komplikasi hipertensi , cara marawat dengan Diit Hipertensi yaitu
makanan yang di anjurkan untu hipertensi , makanan Makanan Pantangannya, dan Cara
mengatasi dan mencegah hipertensi serta Cara Pengobatan Tradisional pada hipertensi
dan pencegahan covid-19.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) ini yaitu :
1. Bagaimana tingkat pengetahuan keluarga tentang pengertian,, penyebab , tanda dan
gejala, komplikasi, makanan yang dianjurkan , makanan dipantang, diit , pengobatan
pada penyakit hipertensi dan tentang pencegahan Covid-19
2. Apakah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pengertian,,
penyebab , tanda dan gejala, komplikasi, makanan yang dianjurkan , makanan
dipantang, diit , pengobatan pada penyakit hipertensi dan tentang Covid-19
3. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga binaan
4. Bagaimana cara menganalisa masalah kesehatan keluarga binaan
5. Apa prioritas masalah yang sedang dihadapi keluarga binaan
6. Apa saja masalah kesehatan keluarga
7. Apa saja rencana, pelaksanaan dan Evaluasi pada kesehatan keluarga binaan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya Praktik Kerja Nyata (PKN) diharapkan mahasiswa mendapat
pengalaman diantaranya mampu hidup ditengah masyarakat dan dapat
mengidentifikasi serta menangani masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat
khususnya masalah individu, keluarga dan masyarakat dan memberi penyluhan unuk
memberi informasi kesehatan dan mengedukasi terkait penyakit yang diderita
keluarga maupun tidak menderita penyakit tersebut.
2. Tujuan Khusus
Dalam proses kegiatan PKN ini diharapkan mampu :
1. Untuk mengetahui tingat pengetahuan keluarga tentang pengertian,, penyebab ,
tanda dan gejala, komplikasi, makanan yang dianjurkan , makanan dipantang, diit
, pengobatan pada penyakit hipertensi dan tentang pencegahan Covid-19
2. Untuk mengetahui pengetahuan keluarga bagaimana tindakatan dan perilaku kita
dalam mengontrol tekanan darah bagi penderita hipertensi dan bagaimana cara
pencegahan hipertensi bagi yang tidak menderita.
3. Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga binaan.
4. Menganalisa masalah kesehatan keluarga binaan.
5. Menentukan prioritas masalah yang sedang di hadapi keluarga binaan.
6. Menentukan masalah kesehatan keluarga.
7. mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga binaan.

D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Mahasisswa
Manfaat dari kegiatan PKN terhadap mahasiswa adalah menambah wawasan,
keterampilan, serta pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan lintas profesi
yang berbeda dalam melakukan pemecahan kesehatan pada keluarga binaan.
2. Bagi Pemerintah
Adanya PKN diharapkan hasil temuan di lokasi PKN dapat menjadi masukan bagi
pemerintah untuk merencanakan program kesehatan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat
a. Dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan dan
termotivasi untuk bertindak sesuai dengan perilaku hidup sehat.
b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta
melaksanakan pembangunan bidang kesehatan.
c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan di bidang kesehatan
d. Terbentuknya kader-kader pembangunan bidang kesehatan di dalam masyarakat
4. Bagi Poltekkes Kemkes Jambi
a. Kegiatan PKN diharapkan keberadaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
tampak nyata dalam masyarakat khususnya dalam penerapan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
b. Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi akan lebih mantap dalam melaksanakan
proses pembelajaran kepada mahasiswa.
c. Tenaga pengajar (pembimbing) memperoleh berbagai kasus yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
d. Mempercepat dan meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi sebagai
pusat ilmu dan teknologi dengan instansi pemerintah.
e. Ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi akan lebih berfaedah dalam
pengarahan berbagai masalah pembangunan.

E. RUANG LINGKUP PENULISAN


Ruang lingkup penulisan laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata oleh mahasiswa politeknik
kesehatan kemenkes jambi adalah seluruh kegiatan yang telah diprogramkan dan disetujui
oleh RT maupun keluarga dibidang keperawatan maupun dibidang-bidang lain.
F. METODE PENULISAN
Dalam melakukan penulisan ini ada beberapa metode yang dilakukan yaitu :
a. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan ataupun prosedur kerja
yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
b. Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan anggota keluarga
binaan
c. Studi Pustaka
Yaitu penulis medatangi pustakadaerah yang dibina untuk mengumpulkan data
dan informasi dari buku-buku yang penulis pelajari sesuai dengan masalah
objek penelitian.
b. Data-data yang dibutuhkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penulisan karya tulis ini adalah:
a. Data Primer
Berupa data yang diperoleh langsung dari keluarga yang akan dibina
b. Data Sekunder
Berupa data-data pendukung yang diperoleh dari keluarga.
c. Metode Analisa Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode analisis
dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang didapat dari hasil penelitian berupa
fakta-fakta verbal atau keterangan saja dengan:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga binaan.
b. Menganalisa masalah kesehatan keluarga binaan.
c. Menentukan prioritas masalah yang sedang di hadapi keluarga binaan.
d. Menentukan masalah kesehatan keluarga.
e. mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada keluarga binaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi keluarga
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari
individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga sebagai perkumpulan dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatandan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
“Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Dari pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga
adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu sama lain serta memiliki
perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan tugas utama keluarga adalah
memelihara kebutuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya
secara umum
2. Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan maka perlu mengetahui berbagai tipe keluarga. Menurut Friedman
(1998) Tipe keluarga ada 2 yaitu :
a. Tipe keluarga tradisiona
1. Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan
anak (kandung atau angkat)
2. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain
yangmempunyai hubungan darah, misalnya :kakek, nenek, keponakan,
paman, bibi.
3. Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
4. “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
5. “Single Adult”, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah).
b. Tipe keluarga non tradisional
1. The unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
3. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok atau membesarkan anaak bersama.
4. The non marital heterosexual cohibitang family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami-istri(marital partners).
6. Cohibitng couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
7. Group-marrige family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah tangga bersama
yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
8. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
9. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
10. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi bersifat terbuka dan jujur, selalu
menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, dan tidak mengulang-
ulang isu dan pendapat sendiri.
Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
1. Karakteristik pengirim :
a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.
b) Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
c) Selalu meminta dan menerima umpan balik.
2. Karakteristik penerima :
a) Siap mendengarkan.
b) Memberi umpan balik.
c) Melakukan validasi.
b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah
posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan
sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapatdijalankan oleh masing-
masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan
orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain kearah positif.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari
pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan
untuk menyelesaikan masalah.
d. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubugngan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi
afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga. Keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh
anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
Menurut ( Murwani, 2007 ) komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1. Saling mengasuh; cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan
dukungan dari anggota yang lain. Maka, kemampuannya untuk
memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya
tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan
intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi
hubungan dengan orang lain diluar keluarga/masyarakat.
2. Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.
3. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan
melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek
kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses
identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkah laku
yang positif dari kedua orang tuanya.
Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan
kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau
masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif didalam keluarga tidak
dapat terpenuhi.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yangdilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial. Sosialisasi dimulai sejak
manusia lahir.Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.Keberhasilan perembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi.Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma,
budaya, dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhanseluruh anggoat keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita
lihat dengan penghasilan tidak seimbang antara suami dan istri hal ini
menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
e. Fungsi Perawatan atau Pemeliharan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit.Kemampuan keluarga dalam
memberikanasuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan
keluarga.Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.Keluarga
yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan
masalah kesehatan
B. TUGAS KELUARGA
1. Tugas kesehatan keluarga Menurut Friedman, 1998 adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan ( menggunakan )fasilitas kesehatan
masyarakat
2. Tugas Perkembangan Keluarga :
Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti individu-
individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut,
keluarga juga mengalami tahap perkembangan yang berturut-turut. Adapun tahap-
tahap perkembangan menurut Duvall dan Miller dalam (Friedman, 1998) adalah :
a. Tahap I : keluarga pemula perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya
sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke
hubungan baru yang intim.
b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan .
c. Tahap III : keluarga dengan anak usian pra sekolah dimulai ketika anak pertama
berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anakberusia lima tahun.d.Tahap
IV :keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak pertama telah berusia
enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun,
awal dari masa remaja.
d. Tahap V : keluarga dengan anak remaja dimulai ketika anak pertama melewati
umur13 tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat
lebih singkat jika anak meninggalkankeluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.
e. Tahap VI : keluarga yang melepas anak usiadewasa muda, ditandai oleh anak
pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong”
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak
panjang,tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yangmasih
tinggal dirumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan
oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.

C. KONSEP SESUAI PERMASALAHAN (HIPERTESI DAN PENCEGAHAN


COVID-19)
1. Hipertensi
a. Pengertian
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih
dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah
tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 120/80 mmHg atau
lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa
darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal
bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik
usia. Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila
tekanan darahnya lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg
diastolik.
b. Klasifikasi
Klasisfikasi
1. Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat
mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang
kurang olahraga pun mengalami tekanan darah tinggi.
2. Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita
penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem
hormon tubuh. Sedangkan pada ibu hamil tekanan darah secara umum
meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang
berat badannya diatas normal atau gemuk (obesitas). Hipertensi sistolik
terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan
diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran
normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan
bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;
tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik
terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan menurun drastis.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII


Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

c. Penyebab hipertensi
Penyebab Hipertensi antara lain :
 Stres,
 Usia,
 Diet
 Merokok,
 Obesitas (kegemukan),
 Alkohol,
 Faktor keturunan,
 Faktor lingkungan (gaduh/bising)

d. Tanda dan gejala


 Gelisah,
 kepala pusing
 Jantung berdebar – debar
 Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
 Gangguan penglihatan
 Nafsu makan menurun
 Sulit konsentrasi
 Mual muntah
 Mudah tersinggung
 Pusing/migren
 Sulit tidur
 Rasa berat di tengkuk
 Telinga berdenging
 Gejala - gejala lain: lemas, sesak napas, berkeringat, pingsan

e. Komplikasi
 Stroke
 Gagal jantung
 Kerusakan gagal ginjal
 Kerusakan jaringan otot
 Kebutaan

f. Diit hipertensi
Diit tmerupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan
diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah
menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar
lemak kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran Sayuran
yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis, kacang
panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gram perhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
i. Lakukan olahraga secara teratur dan terkontrol, seperti jalan kaki,
berlari, naik sepeda, dan berenang.
2. Makanan yang perlu dihindari
a. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant,
minuman kaleng
b. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
c. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
d. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi. Makanan tersebut dilarang
karena dapat memicu penyakit darah tinggi dan jantung.
e. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium seperti
biskuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin. Selain pemicu
hipertensi semakin parah makanan tersebut juga menjadi penyebab
penyakit kanker.
f. Makanan dan minuman dalam kaleng misalnya sarden, sosis, kornet,
sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink. Makanan olahan
dalam kaleng tak hanya meningkatkan risiko hipertensi, tetapi juga
memicu obesitas dan penyakit kardiovaskular.(Jantung)
g. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayuran atau buah-buahan,
abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Makanan yang diawetkan seperti yang disebutkan dapat meningkatkan
tekanan darah.
h. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi atau
kambing, kuning telur, kulit ayam). Makanan yang sudah disebutkan
tersebut mengandung lemak jenuh yang bisa memperparah penyakit
hipertensi.
i. Bumbu-bumbu seperti kecap, msg, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium. Makanan yang mengandung garam dapat merusak
pembuluh darah dan arteri dalam jantung sehingga bisa meningkatkan
risiko stroke dan penyakit jantung.
j. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Alkohol juga berpotensi merusak dinding arteri sehingga bisa
meningkatkan risiko penyakit jantung. Kebiasaan mengonsumsi alkohol
bagi pengidap tekanan darah tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah
kesehatan yang lebih serius.

g. Cara mengatasi dan pencegahannya dan pengendalian


Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
a. Makan – makanan yang bergizi
b. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
c. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
d. Menjaga berat badan agar tetap stabil
e. Menghindari minum – minuman keras
f. Menghindari merokok
g. Istirahat yang cukup
h. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta
perbanyak surga
i. Peran keluarga dan individu sangat ditekankan dalam rangka mengatasi
hidup orang dengan hipertensi dan mencegah hipertensi.
j. Diet/makan makanan rendah/ sedikit garam
k. Turunkan berat badan jika diperlukan
l. Latihan jasmani / olah raga untuk lansia secara teratur
m. Hindari stres dan kecemasan dengan cara teknik relaksasi nafas dalam
yaitu menghirup udara dari hidung, kemudian tahan 2 detik, dan
keluarkan dari mulut
n. Periksa tekanan darah secara teratur

Kendalikan hipertensi dengan PATUH


P: Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T: Tetapkan diet dengan gizi seimbang
U: Upayakan aktifitas fisik dengan aman
H: Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

Cegah jipertensi dengan CERDIK


C: Cek kesehatan secara berkala
E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin aktifitas fisik
D: Diet seimbang
I : Istirahat yang cukup
K: Kelola stres

h. Cara pengobatan tradisional pada hipertensi


1. Bawang putih
Bawang putih memiliki kemampuan untuk melemaskan dan melebarkan
pembuluh darah berkat kandungan senyawa aktif allicin. Efek ini
memungkinkan aliran darah jadi lebih lancar, sehingga pada akhirnya
menurunkan tekanan darah. Meski demikian pengurangan tekanan darahnya
termasuk kecil, yaitu hanya kurang dari 10 persen.Anda dapat
menambahkan bawang putih segar ke sejumlah resep makanan favorit Anda.
Jika rasa bawang putih terlalu kuat untuk Anda, Anda bisa memanggangnya
terlebih dulu. Dan jika Anda sama sekali anti makan bawang putih, Anda
bisa mendapatkan bawang putih dalam bentuk suplemen obat.
2. Jahe
Jahe dikenal sebagai obat darah tinggi herbal karena dapat membantu
mengontrol tekanan darah dengan meningkatkan sirkulasi darah dan
mengendurkan otot-otot sekitar pembuluh darah. Anda dapat menambahkan
irisan jahe segar ke sejumlah resep sup atau mie favorit Anda. Atau, Anda bisa
menambahkan potongan jahe ke dalam teh hangat untuk selingan waktu
ngemil sore.
3. Kayu manis
Kayu manis adalah rempah dapur lain yang dapat menurunkan tensi tekanan
darah Anda. Mengonsumsi kayu manis setiap hari telah terbukti
menurunkan tekanan darah pada penderita diabetes. Sertakan kayu manis
dalam menu makan Anda dengan menaburkan bubuk kayu manis pada
sereal sarapan, oatmeal, dan bahkan dalam kopi Anda
4. Seledri
Tanaman yang biasa dipakai sebagai pelengkap kuliner ini ternyata cukup
baik dipakai sebagai obat alami penurun tekanan darah tinggi. Seledri
mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat obat mulai dari akar, batang
dan daunnya. Selain mengatasi hipertensi, seledri juga mampu mengobati
asam urat, diare dan batuk. Untuk mengobati tekanan darah tinggi, rebus
seluruh tanaman seledri, termasuk akar dan batangnya  yang masih segar
dengan segelas air. Dinginkan dan minum pada pagi dan sore hari.
5. Mentimun
Sayuran ini sangat mudah ditemui di banyak wilayah di Indonesia. Tanaman
merambat ini buahnya mengandung 93 % air. Selain mengandung vitamin
A, B dan C, mentimun juga mengandung protein, asam malonat serta
mineral seperti magnesium dan kalium dan mangan. Mentimun mampu
mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi dan juga sakit tenggorokan
dan sebagai penyegar mulut.
2. Pencegahan COVID-19
Cara mengatasi penularan COVID-19 yaitu dengan cara menerapkan 3M.
Penerapan 3M yang Baik dan Benar
a. Panduan Memakai masker yang benar
 Semua orang harus memakai masker, terutama jika di luar rumah.
 Sebelum memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
(minimal 20 detik).
 Bila tidak tersedia air, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol
60%).
 Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung.
 Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
 Hindari menyentuh masker saat digunakan.
 Bila menyentuh masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal
20 detik, atau bila tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan (minimal
alkohol 60%).
 Jangan sentuh atau buka-tutup masker saat digunakan.
 Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru.
 Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja.
 Buang segera masker 1x pakai di tempat sampah tertutup atau kantong
plastik usai dipakai.
 Masker kain 3 lapis dapat dipakai berulang, tapi harus dicuci dengan
deterjen usai dipakai.
 Saat membuka masker: lepaskan dari tali belakang dan jangan sentuh bagian
depan masker.
 tangan setelah menyentuh atau membuang masker.
 Perlu diingat, penggunaan masker yang keliru justru meningkatkan risiko
penularan.
b. Panduan Mencuci Tangan
 Basahi tangan dengan air mengalir.
 Sabuni tangan.
 Gosok semua permukaan tangan, termasuk telapak dan punggung tangan,
sela-sela jari dan kuku, selama minimal 20 detik.
 Bilas tangan sampai bersih dengan air mengalir.
 Keringkan tangan dengan kain bersih atau tisu pengering tangan yang harus
dibuang ke tempat sampah segera setelah digunakan.
 Sering cuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan, usai batuk atau
bersin, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah ke kamar mandi.
 Biasakan mencuci tangan pakai sabun setelah dari luar rumah atau sebelum
masuk sekolah dan tempat lain.
 Bila sabun dan air mengalir tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan
berbahan alkohol (minimal 60%).
c. Panduan Menjaga Jarak
 Selalu menjaga jarak fisik lebih dari 1 meter dengan orang lain.
 Tetap berada di rumah sesuai panduan pemerintah, kecuali ada keperluan
mendesak.
 Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
 Keluar hanya untuk belanja hal penting atau pengobatan, itu pun seminimal
mungkin.
 Gunakan masker saat di luar rumah.
 Sebisa mungkin hindari penggunaan kendaraan umum.
 Tunda atau batalkan acara berkumpul bareng keluarga besar atau teman
 Komunikasi tatap muka bisa dilakukan via telepon, internet, media sosial,
dan aplikasi
 Tunda atau batalkan acara pertemuan, konser musik, pertandingan olahraga,
kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang mengundang orang banyak.
 Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter dan
fasilitas lain.
 Kalau mengalami demam, merasa lelah dan batuk kering, lakukan isolasi
diri.
 Semua orang harus melakukan physical distancing untuk mencegah
penularan COVID-19
 Jaga jarak harus lebih ketat jika untuk melindungi orang yang berisiko
 Orang yang berisiko, yaitu: berusia 60 tahun lebih; atau memiliki penyakit
penyerta seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, asma
dan paru; ibu hamil.
BAB III
PROSES PEMBINAAN
A. TINJAUAN TENTANG KELUARGA
2. Biodata Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Jumakir Martomo
Alamat : KOMPLEK BTN KARYA INDAH NO.10 A RT 15
No Nama Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Suku Agama
anggota kelamin terakhir bangsa
kk
1. Jumakir Laki-laki 71 Tamat sd Wiraswasta Jawa Islam
martono tahun
2. Martini Perempuan 72 Tamat sd Ibu rumah tangga Jawa Islam
tahun
3. Indayati Perempuan 48 Tamat sltp Wiraswasta Jawa Islam
tahun
4. Rima Perempuan 21 Tamat slta Pelajar/mahasiswa Jambi Islam
daniati tahun

3. FAKTOR SOSIAL EKONOMI


a. Faktor Sosial
Hubungan keluarga Tn. J dan masyarakat sangat baik. Sering mengikuti
perkumpulan dan kegiatan warga, Istrinya Ny M dan anaknya Ny. I sering
dipercaya warga untuk ikut memasak dalam berbagai acara hajatan.
b. Faktor Ekonomi
 Mata Pencarian Keluarga Binaan dengan nama KK Bp. J yang berkerja 2
orang yaitu berkerja sebagai wiraswasta dia dan anaknya dan tidak bekerja
sebanyak 1 orang adalah istrinya, dan 1 orang anggota keluarga lainnya
merupakan pelajar. Bapak J menderita penyakit hipertensi, semenjak kondisi
ini bapak J tidak berkerja lagi karena harus beristirahat yang cukup dan
kegiatan yang ringan, pekerjaan digantikan oleh anaknya sebagai mata
pencariaan keluarga dan penghasilan tidak menentu.
 Anggota keluarga yang mencari nafkah: yang mencari nafkah Tn. J yang
sebagai kepala keluarga dan anaknya Ny. I juga membantu mencari nafkah
 Harta benda yang dimiliki: motor dan memiliki perabotan rumah yang
lengkap
 Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Ny. S mengatakan kebutuhan yang
dikeluarkan tiap bulan yaitu membayar cicilan motor, berbelanja untuk
kebutuhan sehari-hari.
 keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan, karena penghasilannya
selalu habis untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
4. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Tipe rumah : Tembok permanen, lantai rumah kedap air
Ukuran :6 mx 9 m
Jumlah ruangan : 8 ruangan, terdiri atas 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 teras rumah.
2. Ventilasi dan Penerangan
Penerangan rumah dengan lampu , siang hari cahaya sinar matahari dapat masuk
ke setiap ruangan dan kamar tidur, ventilasi rumah diberi kawat kasa nyamuk/
tidur kelambu, memiliki jendela denganluas > 20 % dari luas lantai
3. Persediaan air bersih
Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup. Sarana air bersih yang
dimiliki keluarga adalah mata air menggunakan PDAM . air memenuhi syarat
fisik yaitu bau, warna, rasa, suhu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air
minum dan memasak, air diambi dimasak terlebih dahulu hingga masak
4. Pembuangan sampah
Sampah dibuang pada tempat sampah terbuka di samping rumah dan apabila
sudah menumpuk sampah akan dibakar.
5. Pembuangan air limbah
Pembuangan limbah melalui selokan, SPAL tertutup
6. Jamban / WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Memiliki jamban keluarga sendiri , tinggi pintu kamar mandi/WC >1,5
meter,tipe jamban leher angsa (jamban jongkok), air lantai Wc tidak tergenang
dan mudah dibersihkan.
7. Vector
Keluarga sering melakukan 3 M yaitu menguras, menutup, mengubur, seing
menguras tempat penampungan air setiap 2 minggu sekali, penampungan air
untuk masak selalu tertutup
5. PENGGUNAAN SARANA KESEHATAN
Bila anggota keluarga yang sakit di bawa ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas ,
RS, praktik Dokter dll, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yaitu periksa rutin,
dan jaminan kesehatan yang dimiliki yaitu BPJS dan Askes.

6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Bapak. J pernah dirawat di rumah sakit karena mempunyai tekanan darah yang tinggi
dengan tekanan darah 160/110 mmHg dan mengalami nyeri kepala , sering pusing ,
kaku/pegal di tengkuk, telinga berdenging, dan penglihatan kabur ketika tekanan
darahnya tinggi, selalin itu Bapak J mengatakan belum mengerti secara mendalam
tentang hipertensi. Dan istrinya juga mengidap penyakit hipertensi tetapi sudah
sembuh beberapa bulan ang lalu karena mengatur pola makannya dan istirahat yang
cukup. Dan cucunya pernah mengalami keputihan

B. IDENTIFIKASI, ANALISA, PRIORITAS MASALAH


1. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN KELUARGA
NO KELUARGA BINAAN MASALAH JUMLAH
MASALAH
1. KELUARGA 1 a. MASALAH 2
KESEHATAN LANSIA
(HIPERTENSI)
b. MASALAH
KESEHATAN
REMAJA
(KEPUTIHAN)
2. KELUARGA 2 TIDAK ADA 0
3 KELUARGA 3 MASALAH KESEHATAN 1
LANSIA (REMATIK)
4 KELUARGA 4 TIDAK ADA 0
5 KELUARGA 5 TIDAK ADA 0
Masalah ditemukkan pada kelurga 1 karena memliki jumlah masalah yang lebih banyak dan
harus diatasi Berdasarkan pada hasil observasi lapangan dan wawancara dengan keluarga
binaan yang dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan Praktik Kerja Nyata (PKN)
ditemukan beberapa masalah pada keluarga terdapat masalah kesehatan lansia yaitu
Hipertensi. Dan Kesehatan Remaja yaitu keputihan
2. ANALISA MASALAH KESEHATAN KELUARGA
KELUARGA BINAAN : KELUARGA 1 (Bp, J)
ALAMAT : Jl Yulus Usman KOMPLEK BTN KARYA
MASALAH KESEHATAN: Lansia menderita penyakit hipertensi
Perhitunga
Kriteria Skor Bobot Pembenaran
n
1. Sifat masalah : Bapak J mengatakan
Skala :
penyakit Hipertensi
Tidak sehat
3 1 3 terkadang sering
x 1=1
Ancaman kesehan 3
2 kambuh. Keluarga
Krisiis
1 memerlukan tindakan
segera untuk
memperoleh perawatan
dan pengobatan
2. Kemungkinan masalah Sumber sumber dan
sapat diubah
tindakan untuk
Skala:
2 2 1 memecahkan masalah
Mudah untuk diubah x 2=1
2
1 dapat di jangkau oleh
Sebagian mudah untuk diubah
0 keluarga
Tidak dapat diubah

3. Potensial masalah untuk 2 2 Keluarga mempunyai


x 1=
dicegah 3 3
kemauan dalam
Skala:
3 1 tindakan perawatan dan
Tinggi
= 0.7
2 penatalaksnaan
Cukup
1
Rendah

4. Menonjolnya masalah 2 Keluarga menyadari


x 1=1
Skala: 2
adanya masalah yang
Masalah berat harus ditangani
2 1 harus ditangani , karena
segera
1 tekanan darah yang
Masalah tidak perlu segera
tinggi 160/90
ditangani
0
Masalah tidak dirasakan

Total skor 3, 7
PRIORITAS MASALAH
KELUARGA BINAAN : KELUARGA 1 (Bp, J)
ALAMAT : Jl Yulus Usman KOMPLEK BTN KARYA
MASALAH KESEHATAN : Remaja mengalami keputihan

Perhitunga
Kriteria Skor Bobot Pembenaran
n
5. Sifat masalah :   Ancaman Kesehatan
Skala :
 Remaja tidak
Tidak sehat mengetahui cara
3 1 2 2
x 1= membersihkan area
Ancaman kesehan 3 3
2
keawanitaan ,
Krisiis = 0,7
1  Resiko akan terjadi
bila tidak dilakukan
tindakan
 Remaja sering
memakai celana ketat
dan menyerapp
keringat

6. Kemungkinan masalah   Masalah dapat diubah


sapat diubah
Remaja dpat
Skala:
2 2 2 mengubah perilaku
Mudah untuk diubah x 2=1
2
1 untuk merawat dan
Sebagian mudah untuk diubah
0 mejaga kebersihan
Tidak dapat diubah
area kewanitaan
7. Potensial masalah untuk 3 Keputihan tidak
x 1=1
dirubah 3
berlangsung lama ,
Skala:
3 1 Keputihan dalam
Tinggi
2 tahap normal tidak
Cukup
1 berbau busuk dan
Rendah
tidak ada
perubahan warna
Rumut masalah (-)
8. Menonjolnya masalah 2 Remaja menyadari
x 1=1
Skala: 2
adanya masalah
Masalah berat harus ditangani
segera 2 1 yang harus
Masalah tidak perlu segera ditangani ,
ditangani 1
Masalah tidak dirasakan
0

Total skor 3, 7

3. Prioritas Masalah
PRIORITAS MASALAH
KELUARGA 1 : KELUARGA BAPAK J
Masalah kesehatan :
a. Kakek umur 71 tahun memiliki penyakit Asam hipertensi → Score 3,7
b. Remaja umur 21 tahun mengalami keputihan .→ Score 3,7

4. Masalah Kesehatan Keluarga


NO KELUARGA MASALAH DATA
BINAAN KESEHATAN PEMBENARAN
1. KELUARGA 1(Bp. Kesehatan Lansia :
J) Lansia meenderita  Lansia sering
penyakit Hipertensi merasa pusing
saat melakukan
aktivitas sehari
hari
 Lansia kurang
memahami
penyakitnya
 Lansia kurang
menjsgs pola
makan sering
 Lansia belum
mengetahui
tentang
berbagai
perawatan dan
pencegahan
agar tidak
semakin parah
 Lansia
mengatakan
tidak tau
makanan apa
aja yang harus
di hindari
 Lansia banyak
makan
mengandung
garam
 Lansia jarang
berolah raga
Kesehatan  Remaja tidak
Reproduksi Remaja pernah
putri: melakukan
Remaja mengalami pemeriksaan
keputihan ksehatan
reproduksi
 Remaja kurang
mengetahui
tentang
perawatan
untuk menjaga
kebersihan
vulva
 Remaja sering
memakai celana
yang ketat dan
tidak menyerap
keringat
5. RENCANA, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN KELUARGA
a. RENCANA

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN METODE WAKTU BIAYA SARANA TARGET HASIL YANG
DAN DIHARAPKAN
TEMPAT
1. Persiapan/perencanaan 1. Lansia dapat Lansia Ceramah 15.00WIB di Swadya Laptop dan 1 hari 1. Lansia mampu
Memberi penyuluhan mengenali dan Tanya rumah bapak J lembar mengenali masalah
1. Mengenal masalah masalah jawab Rt. 15 balik kesehatan yang
kesehatan dalam kesehatan Pematang terjadi serta
mengatasi Hipertensi yang terjadi Sulur memahami tentang
a. Menyebutkan serta hipertensi yang
pengertian, memahami dialami.
penyebab,tanda tentang 2. Keluarga mampu
dan gejala hipetensi mengambil
Menyebutkan yang dialami. keputusan
komplikasi atau 2. Lansia dapat 3. Keluarga mampu
akibat lanjut dari mengambil merawat anggota
Hiperternsi keputusan keluarga yang
b. Identifikasi 3. Dapat menderita
pengertian, anggota hipertens
penyebab dan keluarga 4. Keluarga mampu
tanda gejala , dapat Memodifikasi
komplikasi merawat lingkungan yang
hipertensi anggota yang dapat
2. Mengambil keputusan n sakit menstabilkan
untuk merawat anggota 4. Keluarga tekanan darah
yang sakit hipertensi dapat lansia
a. Menyebutkan Memodifikasi 5. Keluarga mampu
akibat hipertensi lingkungan menggunakan
b. Memutuskan untuk yang dapat fasilitas kesehatan
mengatasi masalah menstabilkan yang ada untuk
hipertensi tekanan darah mengatasi
3. Merawat anggota 5. Keluarga Hipertensi
keluarga yang sakit menggunakan
anggota keluarga yang fasilitas
menderita hipertensi kesehatan
a. Menyebutkan cara yang ada
mengatasi masalah untuk
hipertensi mengatasi
b. Melakukan obat Hipertensi
tradisional maupun
obat yang
diberikan dokter
c. Menyebutkan cara
memilih makanan
yang diperboleh
4. Memodifikasi
lingkungan yang dapat
menstabilkan tekanan
darah
a. Menciptakan
lingkungan yang
aman untuk
penyakit hipertensi
seperti
menghindari
keributan dan
lainnya
b. Menyebutkan salah
satu cara
memodifikasi
lingkungan dengan
cara :
Memanfaatkan
lingkungan rumah
seperti di halaman
rumah di tanami
obatobat
tradisional / herbal
5. Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
untuk mengatasi
Hipertensi
a. Menyebutkan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
mengatasi masalah
hipertensi
b. Menyebutkan
manfaat kunjungan
ke fasilitas
kesehatan
c. Mengunjungi
fasilitas kesehatan
seperti RS atau
puskesmas
b. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Pelaksanaan
NO Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan :  Memberi salam pembuka  Menjawab salam
10 Menit  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Mengucapkan terimakasih  Menjawab sama-
atas diizinkannya untuk sama
melakukan penyuluhan  Memperhatikan
 Menjelaskan pokok  Memperhatikan
bahasan dan tujuan
penyuluhan.
 Membagi Power Point
yang telah di cetak (print)
atau lembar balik
2. Pelaksanaan : 1. Melakukan penyuluhan cara
40 Menit mengatasi penularan COVID-  Memperhati
19 kan
2. Hipertensi :  Memperhati
menjelaskan tentang : kan bertanya dan
 pengertian menjawab pertanyan
hipertensi yang diajukan
 Penyebab  Memperhati
hipertensi kan bertanya dan
 Klasifikasi menjawab pertanyan
hipertensi yang diajukan
 Tanda dan gejala
hipertensi
 Komplikasi
hipertensi
 Contoh makanan
yang di anjurkan untu
hipertensi
 Contoh makanan
Makanan yang
dipantang dan
Makanan yang
diperbolehkan bagi
penderita Hipertensi
 Cara Diit
Hipertensi
 Cara mengatasi
dan mencegah
hipertensi
 Cara Pengobatan
Tradisional pada
hipertensi

3. Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab Pertanyaan


10 Menit tentang materi yang disampaikan,
dan memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
Pertanyaan meliputi :
 Apakah saudari
mengetahui tentang :
 Pencegahan
mengatasi penularan
COVID-19
 pengertian
hipertensi
 Penyebab
hipertensi
 Klasifikasi
hipertensi
 Tanda dan gejala
hipertensi
 Komplikasi
hipertensi
 Contoh makanan
yang di anjurkan untu
hipertensi
 Contoh makanan
Makanan yang
dipantang dan
Makanan yang
diperbolehkan bagi
penderita Hipertensi
 Cara Diit
Hipertensi
 Cara mengatasi
dan mencegah
hipertensi
 Cara Pengobatan
Tradisional pada
hipertensi

4. Terminasi :  Menyampaikan  Mendengarkan


10 Menit kesimpulan  Menjawab salam
 Mengucapkan terimakasih
atas peran dan serta
peserta
 Mengucapkan salam
Penutup
c. EVALUASI
1. Struktur
a. Koordinasi yang baik antara pemateri, Keluarga, selama acara penyuluhan
berlangsung
b. Persiapan peralatan untuk acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik,
misalnya Lembar balik
c. Kontrak waktu yang telah di tetapkan oleh keluarga
1. Proses
a. Keluarga aktif dalam mengikuti acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir.
b. Keluarga aktif menyimak materi yang disampaikan
c. Keluarga sangat antusias dalam proses tanya jawab.
d. Keluarga mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri
2. Hasil
a. 75% Keluarga dapat menjelaskan materi yang disampaikan dengan baik,
meliputi :
 Keluarga dapat menyebutkan kembali pengertian dari hipertensi.
 Keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab dari hipertensi.
 Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala dari hipertensi.
 Keluarga dapat Komplikasi hipertensi
 Keluarga dapat menyebutkan Contoh makanan yang di anjurkan untu
hipertensi
 Keluarga dapat Contoh makanan Makanan yang dipantang dan Makanan
yang diperbolehkan bagi penderita Hipertensi
 Keluarga dapat menyebutkan cara diet hipertensi.
 Keluarga dapat menyebutkan cara mengatasi dan mencegah hipertensi
 Keluarga menyebutkan cara Pengobatan Tradisional pada hipertensi

BAB IV
PEMBAHASAN

Kegiatan PKN yang diadakan Politeknik kesehatan kemenkesjambi pada tanggal 1 -21
Februari 202, pelaksanaan PKN pada saat pandemik menetapkan pola “pulang kampung”
yaitu, mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian di daerah asal dan di lakukan secara
individu, namun tetap dengan pendekatan IPEC. Dimana kegiatan penyelenggaraannya
dilaksanakan secara mandiri. Salah Satu upaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan
profesional adalah dengan melakukan Praktik belajar lapangan yaitu Praktik Kerja Nyata
(PKN) dengan pusat yang dilaksanakan di masing- masing tempat tinggal domisili
mahasiswa dengan pendekatan Interprofesional Education Collaboration (IPEC). IPEC dapat
terjadi apabila 2 atau lebih profesi saling bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah
kesehatan.Kegiatan PKN Terpadu merupakan suatu penerapan ilmu dan teknologi oleh
mahasiswa dalam bidang kesehatan khususnyadi bidang keperawatan dengan upaay promotif,
dan preventif
Pelaksanaan PKN berupa penyuluhan dilakukan sesuai dengan jadwal dan alur kegiatan
yang sudah dibuat, kegiatan penyuluhan di mulai tanggal 14 februari 2021 pukul 15.00 WIB,
yang dimulai dari perkenalan, menjelaskan tujuan kegiatan dan mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga yaitu penyuluhan hipertensi dan pencegahan covid-19 dengan waktu 10 meni.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan materi hipertensi dan covid-19 dan memberikan
kesempatan anggota keluarga untuk bertanya. Keluarga pun bertanya dan setiap pertanyaan
bias di jawab dengan baik dan keluarga yang bertanya mengerti setelah dijelaskan kembali.
Kegiatan selanjutnya dilskukan evaluasi dari materi penyuluhan kepada keluarga dan salam
perpisahan yang berlangsung 15 menit.
Media yang digunakan yaitu power point dan lembar balik karena dapat menampilkan
gambar, dan audiovisual, power point sering digubakan sebagai media pengajaran termasuk
dalam pemberian pendidikan kesehatan. Menurut Brook dan Joglekar penggunaan Power
point sangat dianjurkan dalam presentasi dan pengajaran, power point dapat mencantumkan
gambar, foto, bagan, grafik, suara, dan animasi dibandingkan dengan penggunaan medi
lain.dimana para responden lebih focus dikarenakan media yang digunakan menarik serta
mudah dipahami, sehingga responden pun dapat mengikuti kegiatan hingga akhir dan
mendapatkan informasi secara menyeluruh dimana tujuan dari penyuluhan dapat
tersampaikan dan dapat merubah perilaku kesehatan rsponden.(Haris, 2019)
Selama kegiatan berlangsung anggota keluarga mengikuti jalannya penyuluhan dengan
sangat baik, ada beberapaanggota keluarga yang membaca lembar balik yang dibagikan.
Semua anggota keluarga berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.sebagian
keluarga dapat menjelaskan pertanyaan yang diberikan dengan baik dan benar.kegiatan
berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah di buat dan selesai dengan tepat waktu, seluruh
kegiatan berlangsung selama 35 menit, selluruh anggota keluarga mengikuti jalannya
penyuluhan dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktik Kerja Nyata (PKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat diluar
kampus dan secara langsung dapat meningkatkn relevansi pendidikan tinggi dengan
perkembangan da kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni
untuk melaksanakan pembangunan di masyarakat.
Persoalan yang ada di masyarakat dan banyak dijumpai di Indonesia maupun di
beberapa Negara yang ada di dunia yaitu penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi).
Hipertensi atau yang dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih dari 140 mmHg dan diastole
lebih dari 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan
darah berada pada nilai 120/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya,
karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal
jantung.
Kejadian munculnya pandemi virus corona atau covid-19 mampu melumpuhkan
aktivitas semua kalangan masyarakat yang dilakukan di luar rumah. Coronavirus
merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti
common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Penularannya
dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas.
Masa pandemi covid-19 tidak bisa dikendalikan secara cepat sehingga membutuhkan
penatalaksanaan yang begitu tepat baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu
pencegahan untuk memutus penularan covid19 yang dihimbau oleh pemerintah adalah
tetap tinggal dirumah.
Maka dari itu diberikan penyuluhan tentang hipertensi dan covid-19, Saat diberikan
penyuluhan diharapkan keluarga mendapatkan informasi terkait penyakit yang diderita
dan bagaimana cara untuk mengontrol penyakit tersebut, mencegah timbunya komplikasi
untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dan tau cara mencegah dan mengatasi covid-
19. Hasil yang didapatkan merupakan tolak ukur dalam menilai bagaiman peran serta,
kerja sama dan dukungan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

B. SARAN
Sebagai Tenaga kesehatanmemberi contoh masyarakat untuk menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat, dan juga tidak mengkonsumsi makanan sembarangan yang belum
teruji kesehatannya. Sebagai mahasiswa menerapkan kepada masyarakat bagaimana cara
menangani penderita hipertensi dan memberikan penjelasan untuk menjaga pola
makannya dan tau cara mencegah penularan covid-19.
Bagi mahasiswa yang melakukan PKN, sebagai mahasiswa kita harus memiliki
mental pemberani dan sikap percaya diri sehingga kita untuk menjalakan program akan
berjalan lancar. Berbaur dengan masyarakat sangatlah perlu karena kegiatan KKN bukan
hanya pengabdian program yang kita rencanakan tetapi juga mengenal bagaimana rasa
kekeluargaan dengan masyarakat.
Kiranya dalam pelaksanaan kegitan selanjutnya para peserta dapat lebih terlibat
aktif dalam hal kehadiran dan juga keterlibatan dalam menjalankan program yang
dilaksanakan selama proses PKN kali ini.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular edisi 2. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi, Jakarta :  Rineka Cipta
Effendi, Nasrul, 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II . Jakarta : EGC.
Tedjasukmana P. 2012. Tata Laksana Hipertensi. Departemen Kardiologi, RS Premier
Jatinegara dan RS Grha Kedoya, Jakarta, Indonesia.
Kurniadi dan Nurrahmani. 2014. Stop Diabetes, Hipertesi, Kolestrol Tinggi, Jantung
Koroner. Yogyakarta: Istana Media.
Kemenkes RI. 2015. “Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019”. Diakses
melalui https://doi.org/351.077 Ind r.
Sudarsono,Erica Kusuma Rahayu, dkk. 2017. “Jurnal Pengabdian Masyarakat” Peningkatan
Pengetahuan tentang hipertensi Guna perbaikan Tekanan Darah Pada Dusun Japanan,
Margodadi, Sayengan, Sleman Yogyakarta Volume 3 (hal 26-39). Yogyakarta: diakses
http://jurnal .ugm.ac.id/jpkm.
Kemenkes RI. Kendalikan Hipertensi Dengan PATUH dan CERDIK. Diakses
hhtp://p2ptm.kemenkes.go.id
Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah
,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Jakarta : EGC.
Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim
kardiovasculer. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai