Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

(Masa bayi baru lahir)

Penyusun :

Rizki Anugrah Pratama

Fatimah Kurnia Rizki

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)


FAKULTAS FKIP
UNIVERSITASNAHDLOTUL ULAMA AL-GHOZALI
CILACAP 2019
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan tugas makalah yang berjudul

“Masa Bayi Baru Lahir” pada mata kuliah Psikologi Perkembangan. Pendidikan

yang layak untuk membangun bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus di

kembagkandisetiap masyarakat kita, Pendidikan yang di kelola dengan tertib,

teratur, efektif, dan efisien, akan mampu mempercepat jalanya proses

pembudayaan, pencipaan kesejahteraan umum, dan pencerdasan bangsa kita.

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW  atas petunjuk dan risalah-Nya, yang telah membawa zaman

Jahiliyah ke zaman Islamiyah, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai

pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan

makalah ini. Terutama kepada perpustakaan Al-Ghozali dan yang ikut berperan

besar dalam pembuatan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan

kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami

sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua.

Daftar Isi

I
Kata Pengantar....................................................................................................................I
Daftar Isi............................................................................................................................II
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A.  LatarBelakang..........................................................................................................1
B.  RumusanMasalah.....................................................................................................1
C.  TujuanPenulisan.......................................................................................................1
BAB II .............................................................................................................................2

2.1. Definisi Neonatus .......................................................................................................2


2.2. Ciri Ciri bayi baru lahir ................................................................................................2

2.3. Tahapan bayi baru lahir ..............................................................................................6

2.4. Bounding Attachment ................................................................................................6

2.5. Perubahan perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir ...........................................7

2.6. Periode masa transisi pada bayi baru lahir .................................................................9

2.7. Penatalaksanaan awal bayi baru lahir ......................................................................11

2.8. Prinsip dasar penanganan bayi baru lahir ................................................................12

2.9. Adaptasi bayi baru lahir ............................................................................................15

2.10. Pemberian ASI ........................................................................................................16

2.11. Kebutuhan bayi baru lahir ......................................................................................16

2.12. Kelainan kelainan bayi baru lahir ............................................................................16

2.13. Trauma pada bayi baru lahir ...................................................................................17

2.14. Pemeriksaan pada bayi baru lahir ..........................................................................17

2.15. pengobatan pada bayi baru lahir ............................................................................17

2.16. Bahaya pada bayi Neonatal ....................................................................................17

BAB III ..............................................................................................................................19

II
PENUTUP .........................................................................................................................19
Kesimpulan ..................................................................................................................19
Saran ...........................................................................................................................19

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 37- 42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram.

Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi
diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system.

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran (Saifuddin,
2002).sedangkan beberapa pendapat mengatakan :

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).

Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya
dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2003).

Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature


anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa
perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir
meliputi semua system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system
pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan
persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).

1.2. Rumusan masalah

1. Apa saja ciri ciri Bayi

2. Apa saja bahaya pada bayi NEONATAL

1.3. Tujuan

1. Pembaca dapat mengetahui apa saja ciri ciri bayi baru lahir

2. Pembaca mengetahui apa saja bahaya bagi bayi Neonatal

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28
hari (0 – 28 hari). neonatal adalah periode yang paling rentan untuk bayi yang sedang
menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang dibutuhkan pada kehidupan ekstrauterin.
Tingkat morbiditas dan mortalitas neonatus yang tinggi membuktikan kerentanan hidup
selama periode ini.

2.2. Ciri –Ciri Bayi Baru Lahir

Perkembangan fisik

Bayi sangat berbeda dalam penampilan dan fungsi-fungsi fisiologisnya pada

saat dilahirkan dan dalam penyesuaian awal setelah lahir.

Ukuran

pada saat bayi dilahirkan berat rata-rata 7,5 pon dan panjang rata-rata 19,5 inci.

Pada umumnya bayi laki-laki lebih panjang dan lebih berat daripada bayi

perempuan.

Anggota tubuh bayi

otot-otot bayi yang baru lahir pada umumnya halus, kecil, dan tidak terkendali.

Pada saat dilahirkan hanya sedikit perkembangan otot leher dan tangan. Tulang,

seperti halnya otot,juga halus dan lentur. Karena begitu lunaknya tulangtulangnya
gampang retak dan patah. Kulitnya halus dan gampang kena bisul.

Dagingnya kuat dan elastis. Rambut-rambut juga terdapat dikepala dan punggung,

namun yang dipunggung akan segera hilang. Mata bayi berwarna-warni, bayi

berkulit putih matanya berwarna abu-abu kebiru-biruan, bayi kulit berwarna gelap

mempunyai mata berwarna hitam coklat.

2
Proporsi fisik

Bayi yang baru lahir bukanlah miniatur orang dewasa. Kepalanya kira-kira

seperempat dari panjang tubuh,kepala orang dewasa kira-kira sepertujuh dari

panjang tubuh. Daerah tengkorak. Dagu merupakan bagian yang sangat kecil.

Ukuran mata hampir sempurna, hidung sangat kecil dan hampir rata sedangkan

mulut yang kecil kelihatannya seperti celah kalau bibirnya sempit.

Lehernya sangat pendek sehingga hampir tidak terlihat, kulit leher biasanya

tebal atau berlipat-lipat. Bahu sempit sedangkan perut besar dan buncit. Lengan

dan tungkai bayi sangat pendek daripada kepala dan badan. Tangan dan kakinya

kecil.

Fungsi fisiologis

tangisan bayi pada waktu dilahirkan paru-paru dipompa dan pernapasan

dimulai. Pernapasan ketika baru lahir pada akhir minggu pertama yaitu setiap

menit berkisar 40-45 gerakan selama satu menit. Biasanya menurun sampe 35

menit setiap menit dan lebih setabil daripada minggu pertama.

Denyut jantung yang baru lahir lebih cepat daripada denyut jantung orang dewasa
karena

jantung bayi lebih kecil daripada pembuluh nadinya.

Gerakan refleks berupa menghisap terjadi bila bayi merasa lapar atau bibirnya disentuh.

Terjadi peningkatan dalam menghisap dan jumlah makanan yang dihabiskan disetiap
harinya, irama lapar belum berkembang sampai beberapa minggu setelah lahir, karena
itu tuntutan

lapar tidak teratur. Karena kontraksi lapar bayi jauh lebih hebat daripada orang dewasa,
bayi

mengalami rasa sakit pada saat lapar.

Pembuangan kotoran beberapa jam setelah bayi dilahirkan. Buang air terjadi saat
terjaga

3
dan bila dalam keadaan tenang, biasanya dalam satu jam setelah makan.

beberapa macam sikap tidur bayi, tetapi sikap yang khas adalah sikap yang sama dengan

janin didalam kehidupan dalam rakhim pada akhir bulan pertama. Sikap ini berkurang
karena

bertambah kuatnya otot-otot bayi.

Aktivitas bayi

gerakan bayi tampak segera setelah janin keluar ditubuh ibu. Gerakangerakannya tidak
berhubungan dengan kejadian-kejadian dilingkungan atau

dibawah kendali bayi. Meskipun gerakan bayi bersifat acak dan tidak berarti, namun

secara kasar dapat digolongkan kedalam kategori umum.

aktivitas menyeluruh , aktivitas menyeluruh semakin meningkat dan semakin

sering terjadi dari hari kehari. Kondisi tubuh bayi sangat mempengaruhi aktivitas

menyeluruh. lapar, sakit dan perasaan tidak enak menimbulkan banyak aktifitas.

gerak refleks, kebanyakan gerak refleksif tubuh yang penting, seperti gerak mata,

bibir dan lidah, menghisap, ketegangan otot, sentakan lutu, bersin dan lainnya pada

saat bayi dilahirkan.

Vokalisasi bayi

vokalisasi bayi neonatal dapat dibagi dalam dua kategori yaitu, suara tangis dan suara
yang eksplosif.

Menangis, dimulai pada saat lahir atau segera sesudah dilahirkan. Menangis pada lahir

merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika udara masuk kedalam tali suara yang

menyebabkan tali suara bergetar. Tujuannya untuk memompa paru-paru sehingga


memungkinkan

pernapasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk darah.

Suara eksplosif seperti napas yang berat. Tujuan dan terjadinya secara kebetulan kalau
otot otot suara mengerutu. Lambat laun berkembang menjadi ocehan yang selanjutnya
berkembang

menjadi bicara.

kepekaan bayi
4
Kemampuan sensorik adalah reaksi motorikterhadap rangsangan sensorik yang biasanya

terjadi bila alat-alat sensoris dirangsang. Kemampuan sensorik bayi yaitu

1. penglihatan

2. pendengaran

3. penciuman

4. pengecapan

5. kepekaan organik

6, kepekaan kulit

kesadaran

kesadaran bayi sangat dipengaruhi olrh obat-obat penenang yang digunakan saat
persalinan

dan efeknya lebih lama bertahan pada bayi dibandingkan oleh orang dewasa. Bayi
prematur

memerlukan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan kesaktian pada waktu
persalinan

daripada bayi cukup umur yang mengalami kesulitan dalam kelahiran. Akibatnya,
mereka

memerlukan waktu lebih lama untuk menyadari apa yang terjadi disekitar mereka.

kemampuan belajar

untuk belajar, individu harus menyadari apa yang diharapkan harus dilakukan. Bayi
neonatal

seringkali tidak mampu melakukan bentuk belajar yang sangat sederhaa-biasanya atau
belajar

melalui asosiasi. Kecuali situasi makan, reaksi yang berupa kebiasaan sulit diperoleh.

Emosi bayi neonatal

reaksi emosional hanya dapat diuraikan sebagai keadaan yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan. ciri yang menonjol dari keadaan emosi adalah tidak adanya tingkat
reaksi yang

menunjukkan tingkat intensitasnya yang berbeda.

5
pemulaan kepribadian

anak-anak dilahirkan dengan perbedaan sifat yang karakteristik yang tercermin dalam
tingkat

aktivitas dan kepekaan. Seperti halnya sifat fisik dan mental, keptibadian merupakan
hasil dari

pematangan sifat turunan.

2.3. Tahapan Bayi Baru Lahir

a. Tahap I terjadi segera setelah lahir ,selama menit –menit pertama kelahiran. Pada
tahap ini digunakan system scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi
bayi dan ibu.

b. Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas .Pada tahan II dilakukan pengkajian


selama 24 jam pertama terhadap adannya perubahan perilaku.

c. Tahap III disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang
meliputi pemeriksaan seluruh tubuh.

2.4. Bounding Attachment

1. Suatu kondisi / tindakan agar terjadinya hubungan positif antara bayi,ibu, ayah dan
sibling serta keluarga yang lain

2. Bayi merasa dicintai, diperhatikan,aman dan nyaman sehingga terbentuk sosial dan
dapat bereksplorasi yang merupakan awal pembentukan konsep diri

3. Jika gagal,gangguan perkembangan tingkah laku (stereotipi) misalnya menghisap jari,


menyakiti diri, tidur dilantai atau ketakutan , apatis, kemunduran kognitif/verbal

2.5. Perubahan-Perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir

1) Perubahan pernafasan/pada sistem pernafasan

Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui placenta.
Setelah bayi lahir harus melalui paru-paru bayi pernafasan pertama pada BBL terjadi
normal dalam waktu 30 detik. Setelah kelahiran tekanan rongga dada bayi pada saat
melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru (pada bayi normal
jumlahnya 80 – 100 ml). kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut sehingga cairan yang
hilang ini diganti dengan udara. Pernafasan pada neonatus terutama pernafasan
diafragmatik dan abdominal dan biasanya masih tidak teratur frekwensi dan dalamnya
pernafasan.

6
Bayi itu umumnya segera menangis sekeluarnya dari jalan lahir. Sebagai sebab-sebab
yang menimbulkan pernafasan yang pertama, dikemukakan :

a. Rangsangan pada kulit bayi.

b. Tekanan pada thorax sebelum bayi lahir.

c. Penimbunan CO2 Setelah anak lahir kadar CO2 dalam darah anak naik dan ini
merupakan rangsangan pernafasan.

d. Kekurangan O2

e. Pernafasan intrautrin Anak sudah mengadakan pergerakan pernafasan dalam


rahim, malahan sudah menangis dalam rahim. Pernafasan di luar hanya merupakan
lanjutan dari gerakan pernafasan di dalam rahim.

f. Pemeriksaan bayi Kebanyakan anak akan mulai bernafas dalam beberapa detik
setelah lahir dan menangis dalam setengah menit.

2) Perubahan metabolisme karbohidrat/glukosa

Fungsi otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan
tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar
glukosa darahnya sendiri.

Pada setiap bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).

Koreksi penurunan gula darah dapat terjadi dengan 3 cara:

a) Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk menyusu ASI
secepat mungkin setelah lahir).

b) Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis).

c) Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis).

3) Perubahan suhu tubuh

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami
stres dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan.

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui:

a) Evaporasi :cairan menguap pada kulit yang basah.

b) Konduksi :kehilangan panas oleh karena kulit bayi berhubungan langsung dengan
benda/alat yang suhunya lebih dingin.

c) Konveksi :terjadi bila bayi telanjang di ruang yang relatif dingin (25oC atau kurang)

7
d) Radiasi adalah kehilangan panas karena tubuh bayi yang lebih panas menyentuh
permukaan yang lebih dingin.

4. Perubahan pada sistem kardiovaskuler

Pada sistem kardiovaskuler harus terjadi 2 perubahan besar, yaitu:

a) Penutupan foramen ovale atrium jantung.

b) Penutupan duktus afteriosus antara arteri paru dan aorta.

Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh:

a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran
darah ke atrium kanan yang mengurangi volume dan selanjutnya tekanannya. Kedua
kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengatur ke paru-paru
untuk mengalami proses oksigenasi ulang.

b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh paru dan meningkatkan


tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan
terbakarnya sistem pembuluh baru. Dengan peningkatan tekanan pada atrium kiri
foramen ovale secara fungsi akan menutup.Perubahan sistem gastrointestinal, ginjal

5. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan
masih terbatas, juga hubungan antara osephagus bawah dan lambung masih belum
sempurna yang mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan bayi muda. Kapasitas
lambung sendiri sangat terbatas kurang dari 30 cc.

Faeces pertama bayi adalah hitam kehijauan, tidak berbau, substansi yang kental
disebut mekonium. Faeces ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi
saluran pencernaan, empedu, dan zat sisa dari jaringan tubuh. Pengeluaran ini akan
berlangsung sampai hari ke 2-3. pada hari ke 4-5 warna tinja menjadi coklat kehijauan.

Air kencing.

Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam
waktu 24 jam yang harus dicatat adalah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya,
serta warnanya bila tidak kencing/menetes/perubahan warna kencing yang berlebihan.

6. Perubahan berat badan

Dalam hari-hari pertama berat badan akan turun oleh karena pengeluaran (meconium,
urine, keringat) dan masuknya cairan belum mencukupi. Turunnya berat badan tidak

8
lebih dari 10%. Berat badan akan naik lagi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Cairan yang
diberikan pada hari 1 sebanyak 60 ml/kg BB setiap hari ditambah sehingga pada hari ke
14 dicapai 200 ml/kg BB sehari.

7. Sistem skeletal

Tulang-tulang neonatus lunak karena tulang tersebut sebagian besar terdiri dari
kartilago yang hanya mengandung sejumlah kecil kalsium.

8. Sistem neoromuskular

Pada saat lahir otot bayi lambat dan lentur, otot-otot tersebut memiliki tonus
kemampuan untuk berkontraksi ketika dirangsang, tetapi bayi kurang mempunyai
kemampuan untuk mengontrolnya. Sistem persarafan bayi cukup berkembang untuk
bertahan hidup tetapi belum terintegrasi secara sempurna.

2.6. Periode Masa Transisi pada Bayi Baru Lahir

Setiap bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstrauterin. Proses ini dapat berjalan lancar tetapi dapat juga terjadi berbagai
hambatan, yang bila tidak segera diatasi dapat berakibat fatal.

Terdapat tiga periode dalam masa transisi bayi baru lahir:

1. Periode reaktivitas I : (30 menit pertama setelah lahir)

Pada awal stadium ini aktivitas sistem saraf simpatif menonjol, yang ditandai oleh:

 Sistem kardiovaskuler

 Detak jantung cepat tetapi tidak teratur, suara jantung keras dan kuat.

 Tali pusat masih berdenyut.

Warna kulit masih kebiru-biruan, yang diselingi warna merah waktu menangis.

Traktur respiratorrus

Pernafasan cepat dan dangkal.

Terdapat ronchi dalam paru.

Terlihat nafas cuping hidung, merintih dan terlihat penarikan pada dinding thorax.

Suhu tubuh

Suhu tubuh cepat turun.

Aktivitas

9
Mulai membuka mata dan melakukan gerakan explorasi.

 Tonus otot meningkat dengan gerakan yang makin mantap.

Ektrimitas atas dalam keadaan fleksi erat dan extrimitas bawah dalam keadaan extensi.

 Fungsi usus

Peristaltik usus semula tidak ada.

 Meconium biasanya sudah keluar waktu lahir.

Menjelang akhir stadium ini aktivitas sistem para simpatik juga aktif, yang ditandai
dengan:

Detak jantung menjadi teratur dan frekuensi menurun.

Tali pusat berhenti berdenyut.

Ujung extremitas kebiru-biruan.

Menghasilkan lendir encer dan jernih, sehingga perlu dihisap lagi.

Selanjutnya terjadi penurunan aktivitas sistem saraf otonom baik yang simpatik maupun
para simpatik hingga kita harus hati-hati karena relatif bayi menjadi tidak peka terhadap
rangsangan dari luar maupun dari dalam.

Secara klinis akan terlihat:

 Detak jantung menurun.

 Frekuensi pernafasan menurun.

 Suhu tubuh rendah.

 Lendir mulut tidak ada.

 Ronchi paru tidak ada.

 Aktifitas otot dan tonus menurun.

 Bayi tertidur.

Pada saat ini kita perlu berhati-hati agar suhu tubuh tidak terus menurun.

2. Periode reaktifitas II (periode ini berlangsung 2 sampai 5 jam)

Pada periode ini bayi terbangun dari tidur yang nyenyak, sistem saraf otonom meningkat
lagi. Periode ini ditandai dengan:

 Kegiatan sistem saraf para simpatik dan simpatik bergantian secara teratur.

 Bayi menjadi peka terhadap rangsangan dari dalam maupun dari luar.

 Pernafasan terlihat tidak teratur kadang cepat dalam atau dangkal.


10
 Detak jantung tidak teratur.

 Reflek gag/gumoh aktif.

 Periode ini berakhir ketika lendir pernafasan berkurang.

3. Periode III stabilisasi (periode ini berlangsung 12 sampai 24 jam)

 Kedua pengkajian keadaan fisik tersebut untuk memastikan bayi dalam keadaan
normal/mengalami penyimpangan.

2.7. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir

1. mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup
hangat untuk mencegah hipotermi

2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.

3. Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.

4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya.

5. Menilai apgar menit pertama dan menit kelima

6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu, pemasangan
gelang nama sesuai ketentuan setempat

7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.

8. Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu


sampai enam jam setelah lahir)

9. Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.

10. Pemeriksaan fisik dan antropometri

11. Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.

12. Rooming in (rawat gabung): penuh atau partial

2.8. Prinsip Dasar Penanganan Bayi baru lahir

1. Tujuan: menjaga jalan napas, mempertahankan suhu tubuh, cegah infeksi &
identifikasi

2. Prinsip dasar: penanganan faktor-faktor risiko kematian perinatal( perdarahan,


hipertensi kelahiran peterm,asfiksia dan hipotermi).

11
3. > 50% kematian by pd masa neonatal mis krn hipotermi/ cold
stress→hipoglikemi→ hipoksia→kerusakan otak/perdarahan otak1) Membersihkan
jalan nafas

Bayi normal akan segera menangis spontan segera sesudah lahir, apabila bayi tidak
langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara:

a. .Meletakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

b. .Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lurus dan
kepala tidak menekuk, posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.

c. Bersihkan hidung, mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
dengan kassa steril.

d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar, dengan rangsangan ini biasanya bayi akan segera menangis.

 Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir akan menyebabkan kerusakan otak.

Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingga upaya bernafas tidak akan
menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).

-Alat penghisap lendir mulut atau penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan
selangnya haris selalu siap di tempat.

- Segera lakukan usaha penghisap mulut dan hidung.

- Petugas harus memantau dan mencatat usaha nafas yang pertama.

- Warna kulit, adanya cairan atau mekanium dalam hidung atau mulut harus
diperhatikan.

 Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan ventilasi


yang adekuat.

- Dokter atau tenaga medis lainnya hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1
menit bayi tidak benafas.

2) Penilaian bayi waktu lahir (assessmant at birth)

Keadaan umum bayi dimulai 1 menit setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR.
Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Setiap
penilaian diberi angka 0,1 dan 2 dari hasil penilaian tersebut apakah bayi normal
(vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai apgar 4-6) atau asfiksia
berat (nilai apgar 0-3). Bila nilai apgar dalam 2 menit belum mencpai nilai 7, maka harus
dilakukan tindakan resasitasi lebih lanjut. Oleh karena bila bayi menderita asfiksia lebih
dari 5 menit, kemungkinan terjadi gejala-gejala neurologik lanjutan kemudian hari lebih
besar. Berhubungan dengan itu, menurut apgar dilakukan selain pada umur 1 menit juga
pada umur 5 menit.
12
3) Memotong tali pusat

Pemotongan tali pusat menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, tali
pusat dipotong sebelum dan sesudah plasenta lahir tidak akan mempengaruhi bayi,
kecuali apabila bayi tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk
memudahkan melakukan reusitasi.

Tali pusat diklem dengan klem steril dengan jarak 3 cm dari tali pusat bayi lakukan
pengarutan pada tali pusat dari ke klem ke arah ibu, dan kemudian pasang klm kedua
pada sisi ibu 2 cm dari klem pertama, pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut
dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memotong tali pusat diantara kedua klem
dengan gunting tali pusat steril, kemudian ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat
bayi dengan menggunakan benang steril atau penjepit tali pusat, lalu pengikat kedua
dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi-sisi yang berlawanan atau pengikatan
dapat pula menggunakan klem tali pusat dari plastik luka tali pusat dibersihkan dan
dirawat dengan alkohol 70% serta dibaluk kassa steril. Pembalut tersebut diganti setiap
hari dan setiap tali pusat basah/kotor. Atau juga bisa menggunakan triplel T (larutan
berwarna biru) tanpa dibalut oleh kasa steril. Tali pusat harus dipantau dari
kemungkinan terjadinya perdarahan tali pusat.

4) Mempertahankan suhu tubuh bayi

Pada waktu bayi lahir, bayi mampu mengatur secara tetap suhu tubuhnya dan
membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat, bayi baru lahir
harus dibungkus dengan kain hangat karena suhu tubuuh bayi merupakan tolak ukur
kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai tubuhnya stabil.

Mekanisme kehilangan panas:

a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi.

b. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dan
permukaan yang dingin.

c. Konveksi adalah kehilangan panas pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar
yang lebih dingin.

d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat
benda-benda yang mempunyai temperatur lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.

Cara pencegahan kehilangan panas:

a. Keringkan bayi secara seksama.

b. Selimut bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.

c. Tutup bagian kepala bayi.

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.

13
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi.

f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

5) Memberikan vitamin K

Untuk mencegah perdarahan karena defesiensi vitamin K maka setiap bayi yang baru
lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi resiko tingi diberi vitamin K parenferal dosis 0,5 – 1 mg (1 M).

6) Memberi obat salep/tetes mata

Tetes mata/salep antibrotika yang diberi dalam waktu 2 jam pertama setelah kelahiran.
Obat yang diberikan berupa tetes mata (larutan perat nitrat 1%) atau salep (salep mata
eritromisin 0,5%) salep/tetes mata yang diberikan dalam 1 garis lurus, mulai dari bagian
mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju bagian luar mata.

7) Identifikasi bayi

Identifikasi byai segera lakukan segera setelah bayi lahir dan ibu masih berdekatan
dengan bayinya dikamar bersalin. Tanda pengenal bayi bisa menggunakan cap jari atau
telapak kaki. Tanda pengenal bayi umumnya menggunakan secarik kertas putih atau
berwarna merah/biru tergantung jenis kelamin dan ditulis nama (bayi nyonya), tanggal
lahir, nomor bayi, unit. Setelah itu kertas dimasukkan dalam kantong plastik dengan pita
diikatkan pada pergelangan tangan ibu, pengikatan pita hanya dapat dilepas atau
digunting. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomer identifikasi.

8) Pemantauan bayi baru lahir

Tujuannya yaitu untuk mengetahui bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
persalinan, serta tindak lanjut petugas kesehatan.

a. Dua jam pertama sesudah lahir, yang dipantau:

- Kemampuan menghisap.

- Bayi tampak aktif atau lunglai.

- Bayi kemerahan atau biru.

b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya, yang dipantau:

- Bayi kecil masa kehamilan atau kurang bulan.

- Gangguan pernafasan.

14
2.9. Adaptasi Bayi Baru Lahir

1. Sistem Kardiovaskular

2. Sistem Pernapasan

3. Sistem Hematopoiesis

4. Sitem Gastrointestinal

5. Sistem Imunitas

6. Sistem Integumen

7. Sistem Termogenik

8. Sistem Reproduksi

9. Sistem Neuromuskular

2.10. Pemberian Asi

1. Bayi normal dapat disusui segera setelah lahir dangan menghisap mencegah
perdarahan, perangsangan pembentukan ASI,terbina bonding

2. Ibu dijelaskan manfaat ASI termasuk kolostrum

3. Kontra indikasi ASI : mamae abses/ca, ibu sakit jantung berat/HIV/hevatitis dll

2.11. Kebutuhan Bayi Baru Lahir

1. Merawat tali pusat : sesudah /sebelum plac lepas tak masalah.

2. Menilai APGAR menit 1,5,10. normal7-10, asfiksia ringan 4-6 ,berat <3

3. Nutrisi: 12 jm I blm perlu ,ini untuk memungkinkan bayi istirahat dan mengeluarkan
lendir namun tergantung kebijakan masing-masing RS, saat ini bayi disusui segera
dengan ASI

4. Stimulasi,melaui sentuhan/ belaian/ pandangan menyusui. Saat ini stimulasi untuk


merangsang pernafasan tak dianjurkan,kalau terpaksa isap lendir

5. Identifikasi

6. Kebersihan

7. Profilaksis: tetes mata, vit K

8. Mempertahankan suhu
15
9. Antropometri

10. Menentukan gestasi

11. Pakaian dan selimut

12. Posisi dan lingkungan: miring dengan kepala sedikit rendah, lingkungan hangat
/tenang

2.12. Kelainan-Kelainan Pada Bayi Baru Lahir

Contoh kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang sering terjadi adalah sebagai
berikut :

a. labioskisis dan labiopalatoskisis

b. atresia esophagus

c. atresia rektil dan anus

d. hirschprung

e. obstruksi billiaris

f. omfalokel

g. meningokel,ensefalokel

h. hidrosefalus

i. hipospadia

2.13.Trauma Pada Bayi Baru Lahir

Trauma pada bayi baru lahir adalah cedera yang didapatkan saat persalinan .Trauma ini
bisa disebabkan oleh makrosomia,premature,chepalo pelvic
disproportion(CPD),distosia,persalinan lama,presentasi abnormal dan persalinan dengan
tindakan (vacuum atau forceps).Trauma atau cedera pada bayi baru lahir dapat
dibedakan menjadi:

1. Cedera kepala (caput suksedaneum,cepal hematoma,dan perdarahan intrakanial)

2. Cedera leher dan bahu (fraktur klavikula dan brakial palsi)

3. Cedera intraabdomen(perdarahan di hati ,limpa,atau kelenjar adrenal).

2.14. Pemeriksaan Pada Bayi Baru lahir

16
• LAB : Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,
namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu

2.15.Pengobatan Pada Bayi Baru Lahir

1. Vitamin K

2. Tetes / zalf mata

2.16. BAHAYA PADA BAYI NEONATAL

Bahaya fisik

Beberapa bahaya fisik dapat bersifat sementara, sedangkan beberapa

lainnya dapat mempengaruhi seluruh pola kehidupan individu. Antara lain

sebagai berikut :

1. lingkungan pranatal yang tidak baik

2. persalinan yang sulit dan ruwet

3. kelahiran kembar

4. postmatur

5. prematur

6. kematian bayi

Bahaya-bahaya psikologis

meski bahaya psikologis tidak terlalu banyak mempengaruhi penyesuaian

diri bayi pada kehiduoan pascanatal dibandingkan dengan bahaya fisik.

Antara lain sebagai berikut :

1. kepercayaan tradisional mengenai kelahiran

2. etidak berdayaan

3. individualitas bayi

4. kelambatan perkembangan

5. terhentinya perkembangan

6. kuranganya rangsangan

7. kemurungan orang tua baru


17
Sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti

Terdapat sejumlah alasan lain bagi berkembangnya siikap yang kurang

menyenangkan terhadap bayi.

- Kekecewaan terhadap jenis kelamin bayi dan penampilannya.

- seringkali bayi menangis dan kesulirtan menerima makanan.

- ketidak berdayaan yang seringkali menakutkan bagi orang tua baru. Sikap tersebut
seringkali meningkat dengan adanya komplikasi dalam persalinan.

Menentukan nama bayi

Nama bayi disahkan setelah lahir, karena nama itu nama anak dapat

digolongkan sebagai satu bahaya psikologis potensi yang penting. Nama

yang menjadi potensi bahaya psikologis yaitu :

- Nama yang sangat umum sehingga individu merasa kurang memiliki

identitas.

- Nama yang sangat aneh membuat individu perlu menarik perhatian.

- Nama

yang sullit disebut atau dieja.

- Nama yang kuno

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram.Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan
laboratorium, namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu
perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu.

18
3.2.Saran

Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangn dan kesalahan,kami mohon maaf.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami
dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

19

Anda mungkin juga menyukai