Urine
Sampel : …
5. Interprestasi Hasil : -
7. Hasil : -
8. Kesimpulan : -
Pemeriksaan
Volume Urine
Sampel :
2. Prinsip : Volume urin di ukur dengan gelas ukur dan hasil dibaca setinggi miniskus
Bawah.
3. Alat dan Bahan :-
4. Cara Kerja : - Tuangkan urin dari becker gelas ke dalam gelas ukur sebanyak 50 cc secara
pelan – pelan, supaya tidak terjadi busa bila terjadi busa, hilangkan busa
- Lihat volume urine pada scala gelas ukur setinggi miniskus bawah.
5. Interprestasi Hasil : -
7. Hasil :-
8. Kesimpulan : -
Pemeriksaan
Warna Urine
Sampel : …
2. Prinsip : Warna urin di uji pada penebalan 7 – 10 cm, dengan cahaya terang dan latar
5. Interprestasi Hasil : -
7. Hasil : -
8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan
Kejernihan Urine
Sampel : …
2. Prinsip : Kejernihan urin diuji pada keseluruhan permukaan tabung dengan cahaya pantul
dan tanpa latar belakang putih pada sikap sorong.
3. Alat dan Bahan : - tabung reaksi
- urin
4. Cara Kerja : - Masukkan urin ke dalam tabung reaksi panjang ¾ tabung penuh.
- Miringkan tabung hingga membentuk sudut 60°
5. Interprestasi Hasil : -
7. Hasil :-
8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan PH
Urine
Sampel : …
2. Prinsip : Berdasarkan perubahan warna pH strip, maka warna yang terjadi dibandingkan
- Urine
menit.
5. Interprestasi Hasil : -
8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan
Busa Urine
Tanggal Pemeriksaan :
Sampel : …
1. Tujuan : Untuk mengetahui kemungkinan protein dan bilirubin dalam urin secara kasar.
2. Prinsip : Berdasarkan perubahan warna pada busa, maka bila urin dikocok :
5. Interprestasi Hasil : - Jika terjadi busa warna putih atau kuning yang hilang kurang dari 5 menit maka
Adanya protein atau bilirubin negatif.
- Jika terjadi busa putih yang tidak hilang dalam waktu 5 menit, maka adaya
protein positif.
- Jika terjadi busa kuning yang tidak hilang dalam waktu 5 menit, makam adanya
bilirubin positif
6. Harga Normal : Busa putih atau kuning hilang kurang dari 5 menit
7. Hasil :-
8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan Berat
Jenis Urine
Tanggal Pemeriksaan :
Sampel : …
Bawah
4. Cara Kerja : - Tuangkan urin yang bersuhu kamar ke dalam gelas ukur 50 cc, busa yang
terjadi dihilangkan dengan sepotong kertas saring atau setetes eter.
- Masukkan urinometer ke gelas ukur tersebut kemudian dilepas dan sambil
diputar supaya urinometer bebas terapung dan tidak menempel pada dinding
gelas ukur.
- Bacalah berat jenis urin pada skala urinometer setinggi miniskus bawah, tanpa
paralax
5. Interprestasi Hasil : -
8. Kesimpulan :-
Pembahasan
Urinalisis merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan laboratorium. Urinalisis adalah pemeriksaan
sampel urin secara makroskopis, kimia, dan mikroskopik. Tes makroskopis meliputi warna, kejernihan, pH,
berat jenis, bau, dan pengukuran volume.
Urinalisis adalah pemeriksaan sampel urin untuk tujuan skrining, diagnosis evaluasi berbagai jenis
penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan memantau perkembangan penyakit seperti diabetes
melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. Warna pada Urin
normal yang baru dikeluarkan tampak jernih tampak jernih sampai sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh
pigmen urokrom dan urobilin. Intensitas warna sesuai Dengan konsentrasi urin; urin encer hampir tidak
berwarna, urin pekat berwarna kuning tua atau sawo matang. Urine Baru, pada umumnya tidak berbau keras.
Baunya disebut pesing, disebabkan karena adanya asam-asam yang mudah Menguap. Bau urine dapat
dipengaruhi oleh makanan/ minuman yanga dikonsumsi. Apabila urine dibiarkan lama, maka akan timbul bau
amonia, sebagai hasil pemecahan ureum.
DAFTAR PUSTAKA
Naid, T.dkk. 2015. Pengaruh Volume Urin Terhadap Pemeriksaan Sedimen Urin Pada Pasien Infeksi
Saluran Kemih (ISK). Makassar; Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.Vol.07(01), Hal 1-9.
Santhi, D.dkk. 2016.Penuntun Praktikuk Kimia Klinik Urinalisi dan Cairan Tubuh.Universitas Udayana
Fakultas Kedokteran.