Anda di halaman 1dari 10

Pemeriksaan Bau

Urine

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui bau urine.

2. Prinsip : Urine dibau dengan panca indra hidung.

3. Alat dan Bahan : - Becker glass 250 cc


- Urine

4. Cara Kerja : - Masukkan Urine pada becker glass 250 cc.


- Kemudian dekatkan kehidung lalu kibaskan tangan ke arah hidung.

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : Bau tidak menusuk

7. Hasil : -
8. Kesimpulan : -
Pemeriksaan
Volume Urine

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020

Sampel :

1. Tujuan : Untuk mengetahui volume urin.

2. Prinsip : Volume urin di ukur dengan gelas ukur dan hasil dibaca setinggi miniskus

Bawah.
3. Alat dan Bahan :-

4. Cara Kerja : - Tuangkan urin dari becker gelas ke dalam gelas ukur sebanyak 50 cc secara
pelan – pelan, supaya tidak terjadi busa bila terjadi busa, hilangkan busa

dengan kertas saring

- Lihat volume urine pada scala gelas ukur setinggi miniskus bawah.

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : - Urine orang dewasa 24 jam : 800—1300 ml.


- Urine anak-anak 6 - 12 th : ± ½ dari volume orang dewasa.
- Urine anak-anak 1 - 6 th : ± ¼ dari volume orang dewasa.
- Urine sewaktu : Tidak ada harga normalnya.

7. Hasil :-

8. Kesimpulan : -
Pemeriksaan
Warna Urine

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui warna urin.

2. Prinsip : Warna urin di uji pada penebalan 7 – 10 cm, dengan cahaya terang dan latar

Belakang putih pada sikap serong.


3. Alat dan Bahan : - Tabung reaksi
- Kertas putih
- urin

4. Cara Kerja : - Masukkan urine ke dalam tabung reaksi panjang % penuh.


- Miringkan tabung reaksi hingga membentuk sudut 60°.
- Warna urin diuji pada penebalan 7 – 10 cm, dengan cahaya terang dan latar
Belakang putih.

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : Kuning muda – kuning tua

7. Hasil : -

8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan
Kejernihan Urine

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui kejernihan urin.

2. Prinsip : Kejernihan urin diuji pada keseluruhan permukaan tabung dengan cahaya pantul
dan tanpa latar belakang putih pada sikap sorong.
3. Alat dan Bahan : - tabung reaksi
- urin

4. Cara Kerja : - Masukkan urin ke dalam tabung reaksi panjang ¾ tabung penuh.
- Miringkan tabung hingga membentuk sudut 60°

- Kejernihan urin di uji pada keseluruhan permukaan tabung, dengan cahaya

pantul dan tanpa latar belakang putih.

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : Jernih – agak keruh.

7. Hasil :-

8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan PH
Urine

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui derajat keasaman urine.

2. Prinsip : Berdasarkan perubahan warna pH strip, maka warna yang terjadi dibandingkan

secara visual pada standart warna pH strip.


3. Alat dan Bahan : - PH strip
- pinset

- Becker glass 250 cc

- Urine

4. Cara Kerja : - Masukkan urine ke dalam becker glass 250 cc.


- Ambil kertas pH strip dengan pinset, kemudian celupkan ke dalam urine ± ½

menit.

- Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada standart warna pH strip.

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : Urine sewaktu : 4,6 - 8


Urine 24 jam : 6,2
7. Hasil :-

8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan
Busa Urine

Tanggal Pemeriksaan :

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui kemungkinan protein dan bilirubin dalam urin secara kasar.
2. Prinsip : Berdasarkan perubahan warna pada busa, maka bila urin dikocok :

- Busa putih tidak hilang dalam waktu semenit adalah protein


- Busa kuning tidak hilang dalam waktu 5 menit adalah bilirubin.
3. Alat dan Bahan : - Tabung reaksi
- gelas ukur 10 ml
- Penyumbat tabung
- urine

4. Cara Kerja : - ukurlah urine dengan gelas ukur sebanyak 5 ml.


- masukkan urine tersebut dalam tabung reaksi, kemudian tabung disumbat
dengan
penyumbat tabung dan kocok kuat – kuat, tunggu 5 menit.
- Baca hasil setelah 5 menit.

5. Interprestasi Hasil : - Jika terjadi busa warna putih atau kuning yang hilang kurang dari 5 menit maka
Adanya protein atau bilirubin negatif.
- Jika terjadi busa putih yang tidak hilang dalam waktu 5 menit, maka adaya
protein positif.
- Jika terjadi busa kuning yang tidak hilang dalam waktu 5 menit, makam adanya
bilirubin positif

6. Harga Normal : Busa putih atau kuning hilang kurang dari 5 menit

7. Hasil :-

8. Kesimpulan :-
Pemeriksaan Berat
Jenis Urine

Tanggal Pemeriksaan :

Sampel : …

1. Tujuan : Untuk mengetahui berat jenis urin.


2. Prinsip : Berat jenis urine dilihat pada tangkai urinometer dan dibaca setinggi miniskus

Bawah

3. Alat dan Bahan : - gelas ukur 50 cc


- urin
- urinometer

4. Cara Kerja : - Tuangkan urin yang bersuhu kamar ke dalam gelas ukur 50 cc, busa yang
terjadi dihilangkan dengan sepotong kertas saring atau setetes eter.
- Masukkan urinometer ke gelas ukur tersebut kemudian dilepas dan sambil
diputar supaya urinometer bebas terapung dan tidak menempel pada dinding
gelas ukur.
- Bacalah berat jenis urin pada skala urinometer setinggi miniskus bawah, tanpa
paralax

5. Interprestasi Hasil : -

6. Harga Normal : - Urine 24 jam : 1016 – 1022


- Urine sewaktu : 1003 – 1030
- Urine pagi : 1015 – 1025
7. Hasil :-

8. Kesimpulan :-
Pembahasan

Urinalisis merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan laboratorium. Urinalisis adalah pemeriksaan
sampel urin secara makroskopis, kimia, dan mikroskopik. Tes makroskopis meliputi warna, kejernihan, pH,
berat jenis, bau, dan pengukuran volume.
Urinalisis adalah pemeriksaan sampel urin untuk tujuan skrining, diagnosis evaluasi berbagai jenis
penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan memantau perkembangan penyakit seperti diabetes
melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. Warna pada Urin
normal yang baru dikeluarkan tampak jernih tampak jernih sampai sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh
pigmen urokrom dan urobilin. Intensitas warna sesuai Dengan konsentrasi urin; urin encer hampir tidak
berwarna, urin pekat berwarna kuning tua atau sawo matang. Urine Baru, pada umumnya tidak berbau keras.
Baunya disebut pesing, disebabkan karena adanya asam-asam yang mudah Menguap. Bau urine dapat
dipengaruhi oleh makanan/ minuman yanga dikonsumsi. Apabila urine dibiarkan lama, maka akan timbul bau
amonia, sebagai hasil pemecahan ureum.

DAFTAR PUSTAKA
Naid, T.dkk. 2015. Pengaruh Volume Urin Terhadap Pemeriksaan Sedimen Urin Pada Pasien Infeksi
Saluran Kemih (ISK). Makassar; Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.Vol.07(01), Hal 1-9.
Santhi, D.dkk. 2016.Penuntun Praktikuk Kimia Klinik Urinalisi dan Cairan Tubuh.Universitas Udayana
Fakultas Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai