Anda di halaman 1dari 17

TUGAS E-LEARNING (PJJ)

Dosen Pengajar:
Netismar, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh:

Irmania Yunita

Tingkat/NIM:

3A/18024

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA


JL.YOS SUDARSO KOMPLEK MARINIR CILANDAK
JAKARTA SELATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Keperawatan Komunitas (SMD)

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan sutau proses untuk mengenal


komunitas.Orang-orang yang berada di komunitas merupakan mitra dan berperan
didalam proses keperawatan komunitas.Tujuan keperawatan dalam mengkaji
komunitas adalah mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan
masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas
denga tujuan mengancam strategi untuk promosi kesehatan.Pengkajian suatu
komunitas dimulai dengan mengidentifikasi sistem yang ada di dalammnya.Perlu
diingat,bahwa sistem adalah keseluruhan unit yang berfungsi karena saling
tergantungnya bagian tersebut.Komunitas juga merupakan keseluruhan kesatuan
fungsi karena saling ketergantungan antara bagian atau subsistem.

Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program kesehatan
komunitas serta program apa saja yang dikerjakan bersama-sama dalam komunitas
tersebut.Sasaran dari sosialisasi ini meliputi tokoh masyarakat baik formal maupun
nonformal,kader masyarakat serta perwakilan dari tiap elemen di masyarakat(PKK,
Karang Taruna dan lainnya ).Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya
Survei Mawas Diri (SMD) yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa
(MMD).

1. Survei Mawas Diri


Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan, dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di
bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007).
Tujuan Survei Mawas diri adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, dan mengkaji masalah
kesehatan yang ada di desa
b. Timbulnya minat dan kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan
dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.

1
Survey Mawas Diri dilaksanakan di desa terpilih dengan memilih
lokasi tertentu yang dapat menggambarkan keadaan desa pada umumnya.
SMD dilaksanakan oleh kader masyarakat yang telah ditunjuk dalam
pertemuan tingkat desa. Informasi tentang masalah-masalah kesehatan di desa
dapat diperoleh sebanyak mungkin dari kepala keluarga yang bermukim di
lokasi terpilih tersebut. Waktu pelaksanaan SMD dilaksanakan sesuai dengan
hasil kesepakatan pertemuan desa. Cara pelaksanaan Survei Mawas Diri
adalah sebagai berikut.
a. Perawat komunitas dan kader yang ditugaskan untuk melakukan survey
mawas diri meliputi :
1) Penentuan sasaran, baik jumlah KK maupun lokasinya
2) Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan
3) Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya
apakah akan mempergunakan cara pengamatan atau wawancara.
Cara memperoleh informasi dapat dilakukan dengan kunjungan
dari rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok sasaran
4) Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi
kesehatan. Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan
(kuesioner) yang akan dipergunakan dalam wawancara atau
membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pengamatan.
b. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang
direncanaakan
c. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengolah informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan
sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan dan prioritas
masalah kesehatan di wilayahnya.
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan
pelayanan kesehatan (di rumah, di Puskesmas), perawat melakukan praktik

2
keperawatan dengan cara menggunakan proses keperawatan dengan cara
menggunakan proses keperawatan komunitas.
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat
sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan,
yang terdiri dari :

2. Pengkajian

Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang


bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah
a. Core atau inti :

Komponen Sumber Informasi


Sejarah Perpustakaan, sejarah masyarakat
Wawancara dengan sesepuh
masyarakat, pimpinan desa

Demografik Sensus penduduk dan perumahan


- Karakteristik umur dan jenis Badan perencanaan (lokal, kota,
kelamin kecamatan, kabupaten, provinsi)
- Distribusi hasil Kamar dagang
- Distribusi etnik Balai kota, skretaris daerah, arsip
Observasi

Jenis tumah tangga Sensus


- Keluarga
- Non keluarga
- Kelompok

Status pernikahan Sensus


- Belum menikah
- Terpisah

3
- Janda/duda
- Cerai

Stasistik vital Dians kesehatan provinsi


- Kelahiran (disebarluaskan melalui Dinas
- Kematian menurut umur Kesehatan kabupaten dan
- Penyebab kecamatan)

Nilai dan keyakinan


Kontak pribadi
Observasi (‘learning abaout the
community on foot)
(untuk menghindari dan
mencegah pengkajian dari
sumber pandangan yang bersifat
Agama klise)

Observasi
Buku telepon

b. 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :


1) Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan,
sirkulasi dan kepadatan
2) Pendidikan

Komponen Sumber informasi


Status pendidikan Data sensus-karakteristik
- Usia lulus sekolah social
- Jumlah pendaftar untuk
setiap jenis sekolah
- Bahasa yang digunakan

Sumber pendidikan
Intra – atau ekstrakomunitas

4
(kumpulkan data untuk setiap Dewan pendidikan setempat
fasilitas) Pengelola sekolah (direktur
- Pelayanan (pendidikan, atau kepala) dan perawat
rekreasi, komunikasi, dan sekolah
kesehatan)
- Sumber (staf, luas lahan,
keuangan, sistem
pencatatan) Pengelola sekolah
- Karakteristik penggunan
(distribusi geografik dan Guru dan staf
profil demografik)
Keadekuatan, keterjangkauan,
dan penerimaan pendididkan Peserta didik dan staf
oleh peserta didik dan staf

3) Keamanan dan transportasi

Indikator Sumber informasi


Keamanan
- Pelayanan perlindungan Kantor perencanaan ( kota,
daerah, dan Negara bagian)
- Pemadam kebakaran Dinas pemadam kebakaran
- Polisi (lokal)
- Sanitasi Dinas kepolisian (kota dan
- Sumber limbah dan daerah)
penangannannya Pabrik pengolahan air dan
- Limbah padat limbah
Air Control Board ( badan
Transportasi pengawasan udara) (kantor
Pribadi Negara bagian, regional,
- Sumber transportasi dan lokal
- Jumlah orang yang tidak

5
mampu transportasi
Umum
- Pelayanan bis (rute, Data sensus: karakteristik
jadwal, dan ongkos) penduduk dan perumahan
- Jalan (jumlah dan kondisi;
primer, sekunder, dan jalan Otoritas transportasi lokal
dari area pertanian ke dan kota
pasar) Dinas jalan raya ngara
- Jalan tol antarnegara bagian
bagian sistem lintas jalan-
raya
- Pelayanan udara
- Pelayanan kereta api

Lapangan udara lokal

4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan dengan


kesehatan : Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan
komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan. Dikaji situasi politik dan pemerintahan di komunitas,
peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan
komunitas, dan adaya program kesehatan yang ditunjukan pada
penigkatan kesehatan komunitas

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini


gangguan atau merawat atau memantau apabila sudah terjadi
gangguan

Komponen Sumber informasi


Pelayanan kesehatan Kmar dagang
- Fasilitas ekstra-atau Badan Perencanaan
intrakomunitas (Daerah, Kota)
- Setelah teridentifikasi, Petunjuk Telepon

6
kelompokkan ke dalam Berbicara dengan warga
beberapa kategori Wawancara dengan
(misalnya, rumah sakit dan pimpinan atau staf
klinik, perawatan kesehatan Fasilitas laporan tahunan
di rumah, fasilitas
perawatan lanjut, pelayanan
kesehatan masyarakat,
pelayanan emergensi)
- Untuk setiap fasilitas,
kumpulkan data berikut :
1. Berbagai pelayanan
(tarif, waktu, rencana
pelayanan baru,
pelayanan dihentikan)
2. Sumber (tenaga, tempat,
biaya, dan sistem
pencacatan)
3. Karakteristik pengguna
(distribusi geografik,
profil demografik, dan
transportasi)
4. Statistik (jumlah
pengguna yang dilayani
setiap hari, setiap
minggu, dan setiap
bulan)
5. Kesesuaian,
keterjangkauan, dan
penerimaan fasilitas
menurut pengguna
maupun pemberi
pelayanan

7
6) Sistem Komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang data
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan
pengentahuan

Komponen Sumber Informasi


Formal
- Koran (jumlah, sirkulasi, Kamar dagang
frekuansi, dan lingkup Kantor penerbit koran
berita Perusahaan telepon
- Radio dan televise - Buku kuning
(jumlah stasiun, - Buku telepon
komersial versus - Data sensus pengguna
pendidikan, dan audiens) telepon
- Pelayanan pos
- Status telepon
Learning about the
Informal community on foot
- Sumber : papan Mewawancarai warga
pengumuman, poster, Survey
brosur, dan surat kabar di
tempat ibadah, kota, dan
sekolah
- Desiminasi ( bagaimana
warga menerima
informasi?)
Dari mulut ke mulut
Pos
Radio, televisi

7) Ekonomi

Indikator Sumber Informasi


Karakteristik financial Catatan sensus
Rumah tangga

8
- Median penghasilan runah
tangga
% rumah tangga
prasejahtera
% rumah tangga penerima
bantuin publik
% rumah tangga yang
dikepalai perempuan
- Biaya bulanan untuk
rumah tangga pemilik dan
rumah tangga penyewa
Individu
- Pendapatan per kapita Catatan sensus
- % orang yang hidup
berkecukupan
Karakteristik tenaga kerja
Status kepegawaian Kamar dagang
Populasi umum (usia 18 tahun/>) Departemen tenaga kerja
- % bekerja Catatan sensus
- % tidak bekerja
- % tidak ikut serta bekerja
(pension)
Kelompok khusus
- % karyawan perempuan
dengan anak di bawah 6
tahun
Kategori pekerjaan dan jumlah
(%) orang yang bekerja
- Manajerial Catatan sensus
- Teknisi
- Pelayanan
- Petani

9
- Produksi Kantor serikat buruh
- Operator/buruh setempat
Aktivitas dan keanggotaan
serikat buruh

8) Rekreasi
Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan
komunitas berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam
mengisi waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat dimanfaatkan
oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat komunitas. Apakah
tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

c. Status kesehatan komunitas


Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital
stastik, anatara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, seta
cakupan imunisasi.

B. Kisi – kisi Instrumen Pengkajian Komunitas

Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield


survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).

1. Windshield Survey
Digunakan perawat komunitas untuk mengidentifikasi berbagai
dimensi dari komunitas ,lingkungan,serta gaya hidup masyarakat .Beberapa
aspek yang dikaji dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut .
I.Inti Komunitas Observasi Data
1. Sejarah-Apa yang Anda dapat dari
pengamatan sementara di wilayah
tersebut ?Tanyakan mengenai sejarah
wilayah tersebut kepada tetua atau
tokoh masyarakat
2. Demografi-Tipe orang apa yang Anda
jumpai ?Termasuk data mengenai

10
usia ,jenis kelamin, dan piramida
penduduk.
3. Kelompok etnis-Identifikasi berbagai
suku atau etnis yang Anda jumpai.
4. Nilai dan keyakinan-Apakah disana
terdapat rumah ibadah ?Apakah tempat
tersebut terlihat homogen?Identifikasi
nilai dan keyakinan dalam masyarakat.
II.Subsistem
1. Lingkungan fisik-Keadaan
lingkungan atau geografis ,batas
wilayah,peta wilayah,iklim dan
kondisi perumahan
2. Pelayanan kesehatan dan sosial-Unit
pelayanan kesehatan yang tersedia
baik modern maupun tradisional
,tenaga kesehatan,home care,tempat
pelayanan sosial,serta kesehatan jiwa
komunitas.
3. Ekonomi-Status ekonomi
masyarakat ,industri yang
ada,kegiatan yang menunjang roda
perekonomian,serta jumlah
pengangguaran
4. Keamanan dan transportasi-
Bagaimana msyarakat bepergian?Apa
jenis transportasi umum dan pribadi
yang digunakan?Apa jenis pelayanan
perlindungan yang tersedia(contoh
:pemadam kebakaran,polisi,sanitasi)?
Apakah kualitas udara termonitor?
Apa jenis kegiatan pada umumnya?
Apakah masyarakat merasa aman?
5. Pemerintahan dan politik-Apakah ada
tanda dari aktivitas politik
(contoh:poster,pertemuan)?Apa partai
yang mendominasi?Apa hak
komunitas dalam
pemerintahan(contoh:pemilihan
bupati,anggota DPRD)?Apakah
masyarakat terlibat dalam membuat
keputusan di pemerintahan setempat?
6. Komunikasi-Identifikasi berbagai
jenis komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat termasuk komunikasi
melalui media cetak dan elektronik.
7. Pendidikan-Identifikasi berbagai jenis
institusi pendidikan yang ada serta

11
ketersediaan program UKS.
8. Rekreasi-Di mana anak-anak
bermain?Apa bentuk umum dari
rekreasi?Siapa yang berpera n serta?
Apa fasilitas dari rekreasi yang anda
temukan?
III.Persepsi
1. Penduduk-Bagaimana pendapat
masyarakat tentang komunitasnya ?
Apa yang mereka identifikasi sebagai
kekuatan?Masalah?Mintalah beberapa
orang dari kelompok
berbeda(tua,muda,petani,pekerja
pabrik,profesional,tokoh agama,ibu
rumah tangga) dan analisis jawaban
dari masing – masing pemberi
jawaban.
2. Persepsi Anda-Pernyataan umum
mengenai kesehatan komunitas.Apa
kekuatannya?Apa masalah aktual atau
potensial yang bisa Anda identifikasi?

2. Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu
dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain
kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan
perawat diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus
menyertakan lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang
dibubuhi tanda tangan atau cap jempol akan melakukan tindakan yang
membutuhkan persetujuan komonitas. Informed consent juga mencantumkan
jaminan kerahasian terhadap isi persetujuan dan dapat yang telah
disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
menguasai program.

3. Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan
berapa lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat
komunitas yang akan di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan

12
menggunakan format observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu,
kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera
atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas dan arti
sikap atau tampilan yang ditemukan di komunitas. Observasi dilakukan
terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses
pemecahan masalah di komunitas.

4. Focus Group Discussion (FGD)


FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran
mengenai satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan
pengalaman subjektif kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk
tertentu FGD bertujuan mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap
sesuatu, misalnya, pelayanan yang dan tidak mencari consensus serta tidak
mengambil keputusan menganai tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD
terdiri dari 6-12 orang dan harus homogen, dikelompokkan berdasarkan
kesamaan jenis kelamin, usia, latar belakang social ekonomi
(pendidikan,suku, status perkawinan, dsb). Lama diskusi maksimal 2 jam.
Lokasi FGD harus memberikan situasi yang aman dan nyaman sehingga
menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar. FGD menggunakan
diskusi yang terfokus sehingga membutuhkan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato, notulen, dan observer.
Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar diskusi terfokus. Peran
fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok, mendorong peserta
untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan baik, fleksibel,
dan terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya partisipasi.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap
pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,
waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi
peserta, gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat
peserta menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan
diskusi , dan sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung
harus mendapat izin dari responden terlebih dahulu. Sebelum membuat

13
instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisioner, pedoman
wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-kisi instrument
pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan ditanyakan
dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisian

Table kisi-kisi instrument pengkajian komunitas


No variabel Sub-variabel Item Sumber strategi
pertanyaan data
1 Core Demografi Nama Data primer kuisioner
Usia
Jenis kelamin
2 Lingkungan fisik
3 Pendidikan
4 Komunikasi
5 Layanan kesehatan dan
social
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
pemerintahan
9 Rekreasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengkajian suatu komunitas dimulai dengan mengidentifikasi sistem yang ada di


dalammnya.Perlu diingat,bahwa sistem adalah keseluruhan unit yang berfungsi karena
saling tergantungnya bagian tersebut. Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan,

14
pengumpulan, dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader
setempat di bawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa. Metode
pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain Windshield survery,
informant interview, observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).

Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi terancam.


Ancaman terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan diagnosis potensial;
terhadap garis normal memunculkan diagnosis resiko; dan terhadap garis pertahanan
resisten memunculkan diagnosis actual/gangguan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane.2006.Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan


Pratik:alih bahasa ,Sutarna,dkk.Jakarta :EGC

Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik


dalam Keperawatan . Jakarta    .  Salemba Medika

15
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori
dan praktek . Jakarta : EGC

16

Anda mungkin juga menyukai