Morbus Hansen
Efflo: Tampak nodul eritema, multiple, berbatas tegas, berbentuk bulat, berukuran
bervariasi dengan diameter 1cm – 3cm, terdistribusi generalisata
Dx: Morbus Hansen, DD: Erupsi Obat, SLE
Etio: Mycobacteroium Leprae
Penunjang: Pemeriksaan BTA, Pemerikan DL (ANA IF), Patch Test
Tx:
o Tipe PB: Rifampicin 600mg, Ofloxacin 400mg, Monosiklin 100mg
o Tipe MB: Rifampisin 600mg, DDS 100mg, Clofazimin 50mg
Skrofuloderma
Efflo: Tampak ulkus eritema, soliter, berbatas tegas, berbentuk bulat, berukuran
diameter 4cm, terdistribusi lokalisata. Diatasnya terdapat pus dan debris
Dx: Skrofuloderma, DD: Hidradenitis Supuratif, Limfadenitis
Etio: M. Tuberculosis
Penunjang: Pemeriksaan Tuberkulin, Pemeriksaan Darah Tepi
Tx:
o Topikal: Kompres Povidon Iodine 1%
o Sistemik: OAT
Isoniazid 5mg/kgbb
Rifampisin 10mg/kgbb
Ethambutol 15mg/kgbb
Pyrazinamide 20mg/kgbb
Impetigo Krustoa
Efflo: Tampak erosi multiple, berbatas tegas, berbentuk geografika, berukuran 1x2cm
– 2x3cm, Diatasnya ditutupi krusta berwarna kekuningan
Dx: Impetigo Krustosa, DD: Dermatitis Kontak, Ektima
Etio: Streptococus Beta Hemolyticus Grup A
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Kultur
Tx:
o Topikal: Kompres Permanganas Kalikus 1/5000, Mupirocin 2% 2xsehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Impetigo Bulosa
Efflo: Tampak bula multiple, berbatas tegas, berbentuk bulat, berdinding kendor,
berukuran 0,8cm – 2cm, terdistribusi lokalisata, berisi cairan seropurulent
Dx: Impetigo Bulosa, DD: Dermatitis Kontak, Pemfigus Bulosa
Etio: S. Aureus
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Kultur
Tx:
o Topikal: Mupirocin 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Ektima
Efflo: Tampak ulkus, multiple, berbatas tegas, berbentuk geografika, berukuran
1x2cm- 2x3cm, terdistribusi lokalisata. Diatasnya terdapat krusta berwarna
kekuningan
Dx: Ektima, DD: Impetigo Krustosa,
Etio: Streptococus B Hemolyticus, S. Aureus
Penunjang: Peemriksaan Gram, Kultur
Tx:
o Topikal: Mupirocin 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Folikulitis
Efflo: Tampak papul/pustula, multiple, berbatas tegas, berbentuk bulat, berukuran
0,3cm – 0,5cm, terdistribusi lokalisata. Ditengahnya terdapat rambut.
Dx: Folikulitis, DD: Tinea Barbae, Acne Vulgaris
Etio: S. Aureus
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Pemeriksaan KOH
Tx:
o Topikal: Kompres Larutan Salin Hangat, Mupirocin 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Furunkel
Efflo: Tampak nodul eritema, soliter, berbatas tegas, berbentuk bulat, berukuran 2cm,
terdistribusi lokalisata.
Dx: Furunkel, DD: Furunkolosis, Karbunkel
Etio: S. Aureus
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Kultur
Tx:
o Topikal: Mupirocin 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Karbunkel
Efflo: Tampak nodul eritema, soliter, berbatas tegas, berbentuk bulat, berukuran 6cm,
terdistribusi lokalisata. Diatasnya terdapat pustula multiple, distribusi berkelompok
Dx: Karbunkel, DD: Furunkel, Kista Epidermal
Etio: S. Aureus
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Kultur
Tx
o Topikal: Mupirocin 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg
Erisipelas
Efflo: Tampak Patch eritema, soliter, berbatas tegas, berbentuk geografika, berukuran
7cm x 10cm, distribusi lokalisata, teraba hangat dan nyeri tekan.
Dx: Erisipelas, DD: Selulitis, Dermatitis Kontak, Eritrasma
Etio: Streptococus Beta Hemolyticus
Penunjang: Darah Lengkap, Pemeriksaan Gram
Tx:
o Elevasi Kaki
o Topikal: Natrium Fusidat 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg, Paracetamol 500mg
Selulitis
Efflo: Tampak Patch eritema, soliter, berbatas tidak tegas, berbentuk geografika,
berukuran 7cm x 10cm, distribusi lokalisata, teraba hangat dan nyeri tekan.
Dx: Selulitis, DD: Erisipelas, Dermatitis Kontak
Etio: Streptococus Beta Hemolyticus, S. Aureus
Penunjang: Pemeriksaan Gram, Darah Lengkap
Tx:
o Elevasi Kaki
o Topikal: Natrium Fusidat 2% 2x sehari
o Sistemik: Amoxicilin + Asam Klavulanat 3x500mg, Paracetamol 500mg
Eritrasma
Efflo: Tampak Makula eritema, multiple, berbatas tegas, berbentuk geografika,
berukuran 0,3x0,4cm – 0,4x0,5cm, konfigurasi konfluens, distribusi lokalisata.
Dx: Eritrasma, DD: Tinea Kruris, Kandidiasis Intertriginosa
Etio: Corynebacterium minutissium
Penunjang: Wood Lamp, KOH
Tx:
o Topikal: Klindamisin 2%
o Sistemik: Eritromisin 4x250mg
Creeping Eruption
Eflo: : papul eritematous menjalar seperti benang berkelok-kelok, yang sedikit
meninggi membentuk terowongan mencapai panjang 10 cm, linier, sepriginosa (snake
like), dan distribusi terlokalisir.
DD: Insect bite, dermatofitosis
Etio: cutaneous larva migrans (ancylostoma braziliense, ancylostoma caninum)
Tx: Albendazole 400 mg diberikan selama 3 hari berturut-turut, cryo terapi
KIE: tidak mengancam kehidupan sembuh sendiri, jaga higienitas, pakai alas kaki
untuk berkegiatan di luar ruangan
Pedikulosis
Kapitis: rambut , korporis : badan
Eflo : Makula eritema, papul, krusta, eksoriasi
-Lichenifikasi, hyperpigmentasi tergeneralisasi
DD: Skabies, insect bites
Etio : Pediculus humanus var capitis, Pediculus humanus var corporis
Penunjang : di temukan kutu atau telur di daerah badan atau kepala
Tx: Krim Permethrin 5%, didiamkan selama 10 menit kemudian dibilas, Krim
gameksan 1% tipis seluruh badan, Emulsi bensil benzoat 25% , malathion 1% untuk
kapitis, malathion 2% untuk korporis , Infeksi sekunderàantibiotik sistemik & topikal
KIE : korporis : cuci air panas dan setrika pakaian
Kapitis : cuci rambut dan jaga higinietas
Pedikulosis Pubis
Alat kelamin
Eflo : Papul eritema /berwarna abu-abu/kebiruan multiple berbentuk bulat dengan
ukuran 0,3-0,4cm berbatas tegas konfigurasi… distribusi…
bercak hitam pada celana dalam putih (black dot)
Etio : Phtirus pubis
Penunjang : di temukan kutu atau telur di daerah badan atau kepala
Tx : Cukur bulu pada alat kelamin , Krim gameksan 1% atau emulsi benzil benzoat
25% , malathion 2%, pakaian dicuci dan disetrika, Obati dan periksa mitra seksual
KIE : Jaga kebersihan dan periksa dari mitra seksual
REAKSI OBAT
Urtikaria dan angioedema
Eflo : Lesi utama : teergantung foto disertai dengan Urtika(eritema dan edema
setemopat)berbentuk geografika dengan ukuran axb -cxd berbatas tegas konfigurasi
… distribusi…
Angioedema : mengenai jaringan yang lebih dalam dermis dan subkutan ( edema pada
kulit dengan batasnya tidak tegas/ difus
ETIO: Obat ( sulfonamide, penicillin , analgesic, aspirin, codein, opium)
Pemeriksaan penunjang : skin prick test, DL, IgE total, uji serum autolog= urtikaria
imun, uji dermografis dan uji dengan esbatu (ice cube test) untuk mencari penyebab
fisis, pemeriksaan histopatologi
DD: vasculitis, mastositosis, pemfigoid bulosa, anakfilaktoid purpura
TX: Identifikasi dan eliminasi factor penyebab/ pencetus
sistemik : cetirizine 1x10mg
topical : bedak kocok yang mengndung kalamin dan menthol 0,5-1%
Urtikaria luas disertai angioedema : rawat inap kasi antihistamin & kortikosteroid
sistemik
Kalo ada syok anafilaksis : epinefrin 1:1000 sebanyak 0,3 ml intra muscular setiap 10-
20 menit sesuai kebutuhan
INFEKSI VIRUS
HERPES ZOSTER
Lokasi: Regio thorakalis
Terdapat vesikel multiple, berbentuk bulat, batas tegas, berdinding tegang
berisi cairan seropurulen, berukuran diameter 0,3-0,5cm, konfigurasi
berkelompok, distribusi lokalisata, beberapa diantaranya sudah pecah
membentuk krusta kehitaman. Lesi berada diatas makula eritema, multiple,
berbentuk geografika, batas tegas, berukuran 0,1x0,3cm-0,3x0,5cm, distribusi
lokalisata pada dermatome T4-T6
Diagnosis kerja: Herpes Zoster thorakalis setinggi T4-T6 (harus isi ini yaa!!!)
DD: herpes simplex, dermatitis venenata
Etio: HSV tipe 1 atau 2
Penunjang: Tzanck test (multinucleated giant cell)
Tx: topical: stadium vesikuler: bedak salisil 2% untuk mencegah vesikel pecah
atau bedak kocok kalamin untuk mengurangi nyeri dan gatal
Bila vesicel pecah: kompres NaCl 0,9% 2x sehari selama 15 menit
Jika timbul infeksi sekunder: mupirocin 2% krim 2x sehari dioleskan pada lesi
Sistemik: acyclovir 5x800mg/hari selama 7-10 hari
Paracetamol 6x500mg/hari
VARICELLA ZOSTER
Lokasi: Regio
Terdapat vesikel eritema multiple, berbentuk bulat, berdinding tegang, berisi
cairan serus, berukuran 0,3-0,5cm, berbatas tegas, konfigurasi…. distribusi
generalisata, beberapa diantarnya sudah pecah membentuk erosi, multiple,
berbentuk geografika, batas tegas, ukuran 0,1x0,3cm-0,3x0,5cm.
Diagnosis kerja: varicela zoster
DD: Variola, hand, reaksi vesicular terhadap gigitan serangga, Impetigo
Bulosa
Etio: Virus Varicela Zoster (VVZ)
PP: tzanck test (sel datia berinti banyak), kultur virus
Tx: Topikal: stadium vesikel: bedak kocok yang mengandung menthol 0,5%-
1%
Lesi pecah: kompres nacl 0,9% 2 x sehari selama 15 menit
Lesi erosi: mupirocin 2% 2x sehari dioleskan pada lesi
Sistemik: cetirizine 1x10mg per oral (antihistanin)
Paracetamol 6x500mg/hari (antipiretik)
Antivirus hanya diberikan pada pasien imunocompremised
Morbilli
Lokasi: regio
o Terdapat papule eritema, multiple, berbentuk bulat, berbatas tegas, berukuran
diameter 0,1-0,3cm, konfigurasi monomorf, distribusi generalisata
o Koplik Spot: Makula eritema, berbentuk bulat, berbatas tegas, berukuran
2mm, konfigurasi monomorf, distribusi lokalisata.
Diagnosis: Morbilli
DD: reaksi hipersensitivitas akibat obat, rubella, roseola
Etio: measeles virus
PP: Biopsi, Kultur, deteksi antibody serum
Tx: istirahat yang cukup
Terapi simptomatis: paracetamol 6x500 mg/hari (antipiretik), nutrisi adekuat
Atasi infeksi sekunder
Vaksin campak
Veruka plana
Lokasi:
Terdapat papul, multiple, berbentuk bulat/polygonal, berbatas tegas, berukuran 0,1-
0,5cm, konfigurasi konfluens, distribusi lokalisata.
Diagnosis: veruka plana
DD: liken planus, akrokeratosis verusiformis
Etiologi: Human Papiloma Virus (HPV tipe 3 dan 10)
PP: histopatologi
Tx: nonmedikamentosa: menjaga hygiene perorangan, hindari kontak langsung
Bedah: bedah listrik, bedah beku, bedah laser
Medikamentosa: destruksi dengan bahan keratolitik: asam salisilat 15-25%
Moluskum Kontagiosum
Lokasi:
Terdapat papul, multiple, berbentuk bulat seperti kubah, berukuran diameter 0,1-
0,3cm, berbatas tegas, distribusi lokalisata/tersebar
Diagnosis: Moluskum kontagiosum
DD: Folikulitis, veruka vulgaris, granuloma piogenikum
Etiologi: pox virus (virus moluskum kontagiosum)
PP: histopatologi: ditemukan badan moluskum yang mengandung partikel virus
Tx: mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum dengan komedo
ekstraktor, jarum suntik/kuret
Elektrokauterisasi, bedah beku CO2 dan N2
Topical: kantaridin 0,7-0,9%, podofilin 10-25%, KOH 10%, asam salisilat 12%,
adapalene 1%, benzoil peroksida 10%
INFEKSI JAMUR
Tinea Kapitis
Efflo: Patch eritema soliter, bentuk bulat, ukuran diameter 2 cm, ditutupi oleh skuama
putih halus, disertai rambut berwarna keabuan kusam yang terputus 0,5-1 cm diatas
kulit kepala.
Dx: Tinea Kapitis, DD: Dermatitis seboroik, Alopesia areata
Etio: Trichophyton dan Microsporum
Penunjang: Lampu wood, dermoskopi, KOH 20%, Kultur
Tx: Griseofulvin microsize tablet 300 mg setiap 24 jam peroral selama 2 minggu.
Ketokonazol sampo 2% 3 kali seminggu selama 2 minggu. KIE : minum obat teratur,
menjaga higenitas diri dan lingkungan, tidak menggunakan handuk, topi, sisir
bersama, tidak kontak dengan binatang peliharaan, kontrol 2 minggu.
Tinea Barbae
Efflo: Papul eritematosa, multiple, bentuk bulat, batas tegas berukuran 1.5 – 2 cm
dengan dasar kulit eritema, Pustule eritematosa multiple bentuk bulat batas tegas
diameter 0.5 cm
Dx: Tinea Barbae, DD: Folikulitis, acne vulgaris, bermatitis kontak alergi/iritan
Etio: T. mentagrophytes var mentagrophytes & T. verrucosum
Penunjang: KOH 20%, lampu wood, kultur jamur
Tx: Griseofulvin 500 mg/hari selama 6-12 minggu, cetirizine 1x10mg, Ketokonazol
2% cream setiap 12 jam selama 4-6 minggu aplikasikan pada kulit kering . KIE :
minum obat teratur, menjaga higenitas diri dan lingkungan, tidak menggunakan
handuk bersama, tidak kontak dengan binatang peliharaan, kontrol 2 minggu.
Tinea Korporis
Efflo: Terdapat makula eritema, multiple, berbentuk bulat, batas tegas, ukuran
bervariasi dengan diameter 2-5 cm, di bagian tengah lesitampak lebih bersih
dibandingkan bagian tepi lesi (Central Healing +). Tepi lesi aktif berupa papul
eritema, multiple, berbentuk bulat, batas tegas, ukuran bervariasi dengan diameter
0,1cm s/d 0,5cm,konfigurasi berkelompok.
Dx: Tinea Korporis, DD: Dermatitis Numularis, Psoriasis Vulgaris
Etio: T. rubrum, M. canis. T. tonsurans
Penunjang: Wood Lamp, KOH 10%, Kultur
Tx:OralDewasa: Griseofulvin 1x500mg/hari 2-4 minggu, Anak: Griseofulvin 10-20
mg/kgbb/hari 2-4 minggu. TopikalKetokonazol 2% krim pemberian 2x sehari selama
2 minggu
KIE : Penyakit dapat menular, Menjaga kulit tetap kering, Higienitas diri
danlingkungan harus tetap dijaga
Tinea Kruris
Efflo: Patch eritematosa, multipel, batas tegas, bentuk geografika, ukuran bervariasi
dari 1 cm x 2 cm hingga 4 cm x 5 cm, tepi lesi aktif terdapat central healing,
berkonfluens, distribusi lokalisata, di atasnya terdapat skuama putih halus pada
beberapa bagian
Dx: Tinea Kruris, DD: Kandidiasis intertriginosa, Eritrasma, Psoriasis
Etio: T. rubrum dan E. floccosum
Penunjang: Pemeriksaan KOH 10%, Lampu Wood, Kultur jamur
Tx: Sistemik--> Mebhydrolin tablet 2 x 50 mg jika gatal. Topikal--> Mikonazol krim
2% dioleskan sebanyak 2 kali sehari selama 2 minggu
KIE : menghindari pakaian yang panas (karet, nilon), disarankan untuk memakai
pakaian yang menyerap keringat, menghindari berkeringat yang berlebihan,
meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan, memperbaiki status gizi dalam
makanan, memperbaiki ventilasi rumah
Tinea Manus
Efflo: Makula eritematosa multiple batas tegas, bentuk geografika, ukuran 0,3 x 0,5 –
0,4cm x 0,5 cm tersebar diskret Sebagian konfluens distribusi regional, diatasnya
terdapat skuama putih halus.
Dx: Tinea Manus, DD: dermatitis kontak laergi, dyshidrotic dermatitis
Etio: T. rubrum, T. interdigitale, E. floccosum
Penunjang: KOH 10%, Lampu wood, kultur jamur
Tx:Topikal : Ketokonazol 2% cream setiap 12 jam selama 4-6 minggu. Sistemik :
Griseofulvin 500 mg/hari selama 6-12 minggu, Loratadine 10 mg tiap 24 jam P.O.
KIE : jaga higenitas diri sendiri dan lingkungan, tidak memakai handuk bersama,
tidak kontak dengan binatang peliharaan, hindari tempat lembab.
Tinea Unguium
Efflo: Diskolorasi, onikodistrofi, onikolisis disertai sub-ungual hyperkeratosis
Dx: Tinea Unguium, DD: Onikomikosis non-dermatofita, kandidiasis kuku
Etio: dermatofit
Penunjang: KOH 20%, Wood’s Light, Kultur Sabouraud’s dextrose agar
Tx: Non-medikamentosa : Memperbaiki faktor predisposisi yaitu menjaga keadaan
kaki tetap kering dan mencegah adanya trauma. Medikamentosa : Topikal Siklopiroks
8% dalam bentuk cat kuku (nail lacquer) selama 48 minggu. Krim ketokonazol 2%, 2
kali sehari, selama 3-6 bulan.
KIE : menjaga higenitas diri sendiri dan lingkungan.
Pitiriasis Versikolor
Efflo: makula hiperpigmentasi, multiple, batas tegas ,bentuk bulat lonjong hingga
geografika, ukuran bervariasi diameter 1-2 cm 5x10cm.
Dx: pitriasis vesikolor, DD: pitiriasis alba, pitiriasis rossea
Etio: Malassezia furfur
Penunjang: Wood lamp, KOH 1%
Tx: Rawat jalan, shampoo ketokonazol 2% dioleskan selama 5 menit lalu dibilas
diulang stiap 3hari. Sistemik : ketokonazol 1x200 mg PO slma 7 hari atau 400mg PO
single dose, fluconazole 400mg PO single dose.
KIE : jelaskan penyakit, segera bershkan keringat, memakai pakaian yg menyerap
keringat, hindari sumber infeksi.
Folikulitis
Efflo: pustul multipel diatas kulit eritema, batas tegas, bentuk bulat, ukuran bervariasi
dgn diameter 0,3-0,5cm, distribusi diskret, dinding sangat tipis berisi cairan
mukupurulen, terdapat rambut di tengah lesi, beberapa pecah membentuk erosi bentuk
bulat dengan diameterr 0,3-0,5 cm, ditutupi krusta kehitaman
Dx: folikulitis, DD: furunkolisis, karbunkel, tinea barbe
Etio: Malassezia furfur
Penunjang: Pemeriksaan gram, Kultur, KOH 10%, Wood lamp, Uji Sensitivitas
Tx: Kompres NaCl 0,9% 2x/hari selama 15 menit, Topikal : Natrium Fusidat 2% +
Mupirosin krim 2x/hari selama 7 hari, Sistemik : Amoxicav 3x625 mg po selama 7
hari atau Cefadroxyl 2x500mg selama 7 hari
KIE : penularan, jaga higienitas diri dan lingkungan, pengobatan yang teratur.
Psoriasis Vulgaris
Efflo: plak eritematosa multiple, berbatas tegas, berbentuk geografika, berukuran
diameter tengah 5 cm, diatasnya terdapat skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih
keperakan, terdistribusi simetris pada kedua siku, tangan kanan dan kiri
Dx: Psoriasis Vulgaris, DD: dermatofitosis, pityriasis rosea. Dermatitis seboroik
Etio: Faktor Genetik, Autoimun
Penunjang: pemeriksaan kaarsvlek sign, auspitz sign, koebner fenomena, KOH 10%,
pemeriksaan ASTO, biopsy histopatologi
Tx: stadium ringan: steroid topikal, asam salisilat 2-10% 1x/hari selama 2 minggu.
Stadium sedang-berat: terapi sinar UVA, UVB, metotrexat 2,5-5mg/minggu sampai
dosis maksimal 1,5 gram, Asam folat 1x1 4-6 minggu, cetirizine 1x10 mg selama 7
hari bila gatal.
KIE: Hindari faktor pencetus misal stress, jelaskan jika penyakit ini adalah penyakit
kronik dan residif (mudah kambuh), jangan melakukan swa terapi dengan steroid
sistemik, patuh pada rekomendasi pengobatan dokter
Pitiriasis Rosea
Efflo: Plak eritema, multiple, berbatas tegas, bentuk bulat dengan diameter bervariasi
dari 0,5 cm sampai 3 cm, tersebar diskret, bilateral, sebagian ditutupi skuama bewarna
putih halus. Tersusun mengikuti lengkung costae (Christmas tree pattern).
Dx: Pitiriasis rosea, DD: Dermatofitosis, MH tipe BT, sifilis stadium 2
Etio: Tidak diketahui pasti, diduga berkaitan dengan reaktivasi virus HHV-7 & HHV-
6
Tx: Cetirizine 1x10mg, Bedak As.salisilat 1% + Menthol 0,5 %, UV A
Prognosis: Baik, self-limiting, sembuh dalam 4-10 minggu
Dermatitis Seboroik
Efflo: Patch eritematosa, multiple, bentuk geografika, batas tegas, berukuran 2x3 cm
sampai 4x5 cm, terdapat skuama halus bewarna putih pada permukaanya, konfluens
dan terdistribusi pada region infraorbitalis.
Dx: Dermatitis Seboroik, DD: Psoriasis, dermatitis kontak iritan
Etio: Malassezia furfur, gangguan imunologis, dan aktivitas glandula sebasea
Penunjang: KOH 10% dan histopatologi
Tx: Cetrizine tab 1x10 mg/hari, Metil prednisolon 2 x 4 mg/hari, Hidrokortison 1% +
ketokonazole 2% krim 2x1, Cream urea 10% 40 gram 2 kali sehari sesudah mandi
KIE : Menghindari faktor-faktor yang memperberat seperti stress, emosi, Cegah
garukan pada lesi, Menjaga kebersihan diri.
Eritroderma
Efflo: Terdapat makula eritema, multiple, berbatas tidak tegas, ditutupi skuama putih
dan erosi, tersebar generalisata.
Dx: Eritroderma, DD: Psoriasis, Dermatitis Kontak, Fixed Drug Eruption
Etio: alergi obat sistemik, perluasan penyakit kulit, penyakit sistemik --> keganasan
Penunjang: DL, LED, Blood Smear, Kimia Klinik, UL, Pemeriksaan Gram, Biopsi
Kulit
Tx: MRS, monitoring eliminasi penyebab. Oral Metilprednisolone 3x8 mg,
Loratadin 1x10 mg. TopikalOleum olivarum, Desoxymethasone 0.25 % +
chloramphenicol 2% (bila erosi)
Acne Vulgaris
Efloresensi : Tampak Papul/Pustul/Nodul/Kista/Komedo , Multiple, berbatas
tegas, berbentuk bulat, berukuran bervariasi dengan diameter 0,1-0,4cm
terdistribusi lokalisata.
Diagnosis : Akne Vulgaris, DD: Rosasea, Dermatitis perioral,Folikulitis
Etiologi : Kolonisasi Propionilbacterum acnes, Produksi sebum meningkat,
hiperploliferasi folike pilosebasea, Proses inflamasi
Penunjang :Pemeriksaan ekskohleasi sebum, pemeriksaan histopatologis,
pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan laboratorium
Tx:
o Cuci muka 2x1
o Derajat ringan : asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil peroksida
o Derajat sedang :
Topikal: asam retinoat 0.05 %+ benzoil peroksida 2,5% 1x1
Sistemik: doksisiklin 50-100 mg 2x1
- Derajat berat :
- Sistemik: Isotretinoin Oral dosis awal 0.5mg/kgbb/hari pada bulan
pertama lalu dinaikkan menjadi 1.0mg/kgbb/hari sesuaitoleransi
pasien sampai dosis kumulatif 120-150mg/kg tercapai.
Rosasea
Efloresensi : Tampak Papul eritema multiple, berbatas tegas, berbentuk bulat,
berukuran bervariasi, dengan diameter 01.-0,4cm terdistribusi simetris. di kulit
sekitarnya terdapat telengiektasis eritema multiple berbatas tegas berbentuk garis,
berukuran bervariasi 2cm-4cm, terfistribusi simetris.
Diagnosis : Rosasea, DD: Akne Vulgaris, Dermatitis seboroik, Dermatitis
perioral, SLE
Etiologi : Tidak diketahui, hipotesis: makanan, psikis, obat-obatan, infeksi,
musim, imunologi
Penunjang :Histopatologi
Tx:
Topikal : Tetracycline 0.5-2% 2X1 selama 7 hari
Sistemik : Tetracycline 250-500mg 1x1 3 bulan
Sunblok SPF15
Diet rokok, alcohol, kopi,pedas
Rinofima
Efloresensi : Pada hidung, tambak Nodus eritema multiple, berbatas tegas,
berbentuk bulat/tidak teratur, berukuran bervariasi berdiameter 1cm-3cm,
terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Rinofima, DD: Karsinoma sel basal, adenoma sebasea
Etiologi : Tidak diketahui, dihubungkan dengan konsumsi alcohol berlebihan
Penunjang :Histopatologi
Tx:
o Menjaga higine kulit
o Menghindari alcohol
o Bedah scalpel / Bedah listrik / Bedah beku/ Bedah Laser
o Metronidazole oral 500mg 1x1 selama 20-60 hari
o Isotretinoid oral 0.2-0.5mg/kgBB 1x1 selama 6 bulan
Miliaria
Efloresensi : Terdapat Vesikel jernih /Papul eritematosa multiple, berbatas tegas
berbentuk bulat berukuran bervariasi diameter 0.1-0.4cm Terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Miliaria
DD:
a. Miliaria Kristalina : impetigo vesikobulosa
b. Miliaria rubra : folikulitis, akne infantile, eritema toksikum neonatorum
c. Miliaria Profunda : Papular musinosis
Etiologi : blok mekanik oleh keratotik-plug dari maserasi stratum komeum akibat
keringat yang bertebihan
Penunjang :-
Tx:
a. Kristalina : tak perlu pengobatan
b. Rubra : Klorheksidin + Asidum salisilkum 1% 3x1
- Kalau berat : + Citrizin 10mg 1x1, Betamethasone 0.1% 2x1 selama 3 hari
c. Profunda: Anhidrous lanolin
Hidradenitis Supurative
Efloresensi : Terdapat Nodus eritematosa multiple, berbatas tegas berbentuk bulat
berukuran bervariasi 1-3cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Hidradenitis Supurative DD: Furunkel, karbunkel, Kista epidermoid atau
kista dermoid
Etiologi : Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus, Coryne formobacteria
Penunjang :-
Tx:
o Rifampicin 300mg 2x1 + Clindamycin 300mg 2x1 selama 4-12 minggu
o Prednison 5mg 1x1
o Jika telah terbentuk abses dilakukan insisi.
IMS
Kondiloma Akuminata
Efloresensi : Terdapat Papul eritematosa multiple berbatas tegas berbentuk
papilomatosis, berukuran bervariasi 03-04cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Kondiloma Akuminata DD: benign penile pearly papules, veruka vulgaris,
kondiloma lata, karsinoma verukosa
Etiologi : HPV Tipe 6, 11
Penunjang : Test Asam Asetat (TCA)
Tx:
o Kemoterapi : Tentura podofilin 25%, Asam trikloroasetat (TCA) 80-90%, 5-
FLuorourasil
o Elektrokauterisasi
o Bedah beku
o Bedah scalpel
o Laser CO2
o Interferon
Herpes simpleks
Efloresensi : Terdapat Vesikel eritematosa multiple berbatas tegas berbentuk bulat,
berukuran bervariasi berdiameter 0.1-0.4cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Herpes simpleks
o DD:
Pada wajah : Impetigo vesikobulosa
Pada genital : Ulkus durum, ulkus molle
Etiologi : Herpes Simpleks Virus
Penunjang : Tes Tzank
Tx:
- Episode pertama : Acyclovir 200mg p.o 5x1 selama 7 hari
- Infeksi Rekuren : Acyclovir 200mg p.o 5x1 selama 5 hari
Ulkus Molle
Efloresensi : Terdapat Ulkus eritematosa soliter berbatas tegas berbentuk bulat
berukuran ~1cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Ulkus Molle DD: Herpes genitalis, sifilis, granuloma inguinale
Etiologi : Haemophylus ducreyi
Penunjang : Pewarnaan Gram, Kultur bakteri, Tes PCR
Tx:
o Ciprofloxacin 500mg 2x1 selama 3 hari
o Kompres larutan salin
Granuloma Inguinale
Efloresensi : Terdapat Ulkus granulomatosa soliter berbatas tegas berbentuk bulat
berukuran ~2cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Granuloma Inguinale DD: Ulkus sifilis primer, ulkus mole,
limfogranuloma venereum
Etiologi : Calimobacterium granulomatis
Penunjang : Tissue smear dengan pewarnaan Giemsa
Tx:
o Doxycycline 100mg 2x1 p.o
Sifilis
Efloresensi : Terdapat Makula/Papul, Eritema/kecoklatan multiple, berbatas tegas
berbentuk bulat berukuran 0.1-0.5cm terdistribusi lokalisata/generalisata diatasnya
terdapat skuama berwarna putih
Diagnosis : Sifilis sekunder / Primer / Sifilis laten lanjut / Sifilis tersier / sifilis
kardiovaskular / Neurosifilis / Sifilis Kongenital Dini/ SIfilis Kongenital Lanjut
Etiologi : Treponema pallidum
Penunjang : VDRL/RPR,TPHA, Histopatologi , Darkfield Mikroscopy,
Tx:
- Benzil benzatin penisilin G (BBPG), dengan dosis:
- Stadium primer dan sekunder:2,4 juta Unit, injeksi intramuskular,
dosistunggal
- Stadium laten: 2,4 juta Unit injeksi intramuskular, setiap minggu, pada hari
ke- 1, 8 dan 15
- Obat alternatif: bila alergi terhadap penisilin atau pasien menolak injeksi atau
tidak tersedia BBPG:
- Doksisiklin 2x100 mg oral selama 14 hari untuk stadium primer dan
sekunder atau selama 28 hari untuk sifilis laten.
- Eritromisin 4x500mg oral selama 14 hari untuk ibuhamil dengan sifilis
stadium primer dan sekunder, atau 30 hari untuk sifilis laten
Limfogranuloma Vereneum
Efloresensi : Terdapat Papul/vesikel/pustule berwarna pink/warna kulit
multiple/soliter berbatas tidak tegas berbentuk bulat berukuran bervariasi diameter
0.1-0.5cm terdistribusi lokalisata
Diagnosis : Limfogranuloma Vereneum DD: SKlofuroderma, Limfadenitis piogenik,
limfoma maligna, hernia inguinalis
Etiologi : Calimobacterium granulomatis
Penunjang : Tes NAAT, Tes ikatan Komplemen, Tes Frei
Tx:
o Doxycycline 100mg 2x1 P.O 14 hari
o Insisi dan aspirasi pada bubo yang fluktuasi jelas
o Komopres terbuka dengan Kalikus 1/5000 jika abses pecah
o Obati pasangan seksual