Anda di halaman 1dari 2

Terapi komplementer merupakan terapi nonbiomedis yang memiliki beberapa jenis tindakan

yang dapat dilakukan secara mandiri yaitu, terapi sentuhan (touch therapy), terapi sentuhan disini
meliputi massase, pijat refleksi, akupresur. Terapi pikiran tubuh, dalam praktik keperawatan
meliputi relaksasi progresif, guided imaginary therapy, meditasi, terapibmusik,Bterapibhumor,
hypnosis atau hipnoterapi, aromaterapi.

Salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk intervensi secara mandiri adalah
menggunakan terapi humor (Purwanto, 2013, hlm.31-51).

Terapi humor merupakan metode terapi dengan menggunakan humor tawa untuk membantu
individu menyelesaikan masalah, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan
psikologis. Humor dikenal dalam keperawatan sebagai membantu klien menerima, menghargai,
dan mengungkapkan sesuatu yang lucu, dapat ditertawakan, atau menggelikan dalam upaya
membina hubungan.

Humor akan menghasilkan tawa yang secara fisiologis dan psikologis akan berdampak positif.
Secara fisiologis dapat membantu memberikan stimulasi dan relaksasi terbentuk setelah tertawa,
yang mengakibatkan otot sosial interpersonal untuk membangun yang baik hubungan dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang.

Tindakan keperawatan melalui asuhan keperawatan pada lanjut usia dengan depresi diantaranya
dengan menggunakan terapi komplementer. lucu, atau meragakan sesuatu yang menggelikan
(Ariana, 2006, dalam Fahruliana, 2011, ¶2).

Manfaat :

manfaat dari terapi humor seperti meredakan ketegangan otot, menurunkan tekanan darah dan
dapat menurunkan tingkat depresi. meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit,
mengurangi ketegangan otot syaraf, memperlancar sistem peredaran tubuh, meningkatkan
kualitas hidup, mendorong relaksasi dan menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi tingkat
depresi dan meningkatkan mood (Purwanto, 2013, hlm.44).

Jenis:

Berbagai macam humor juga dapat dipilih sebagai media untuk melakukan terapi salah satunya
humor lawak.
Tahap pelaksanaan terapi tertawa, adalah sebagai berikut: (Kataria, 2014)

1. Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan cara menghirup napas melalui hidung, tahan nafas
selama 15 detik dengan pernapasan perut. Lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut.
Lakukan tiga kali berturut-turut.

2. Kemudian pemandu terapi mengemukakan pada kelompok bahwa terapi akan dimulai.

3. Pemandu kemudian tertawa lebar (haa-haa-haa-hii-hii-huu-huu) dan diikuti oleh anggota


kelompok dengan saling berhadapan, bertatap muka dan menertawakan satu sama lain.

4. Tertawa ini bisa berlangsung selama 15 detik. Setelah 5 menit, kembali tertawa (menyuarakan
hii-hii-hii). Bila kurang kompak, lakukan kembali dengan menyuarakan (huu-huu-huu). Sampai
semua kompak saat melakukan latihan

5. Setelah dilakukan pemanasan, kemudian pemandu memberikan media untuk terapi tertawa
dengan menggunakan video lucu.

6. Kemudian lakukan 4 kali seminggu selama 15 menit pada jam 09.00 pagi.

HASIL PENELITIAN menunjukan bahwa terapi humor dan tertawa dapat menurunkan depresi
atau tingkat kecemasan pada lansia.

Terdapat perbedaan depresi sebelum dan sesudah dilakukan terapi tertawa

Anda mungkin juga menyukai