1.
a.
Genotip Fenotip
TTTT Batang Tinggi
TTtt Batang Pendek
ttTT Aksial Tinggi
tttt Aksial Pendek
b. Batang tinggi bunga arcis lebih dominan dibandingkan dengan batang pendek bunga arcis dan
yang lain.
2.a.
3.a. Penyakit yang menyerang otot ini merupakan kelainan resesif terkait seks.
b. Penyakit distrofi otot ini disebabkan oleh perluasan pengulangan trinukleotida pada daerah
gen 3 aksen yang tidak diterjemahkan pada kromosom 19.
4.
a. Persamaan Antara Kromosom Homolog (B) dan Non-homolog (A)
Baik kromosom homolog dan non-homolog terdiri dari DNA.
Struktur kromosom seperti centromere, lengan panjang dan pendek adalah umum pada
kromosom homolog dan non-homolog.
Baik kromosom homolog dan non-homolog terdiri dari alel.
Perbedaan Antara Kromosom Homolog dan Non-homolog
Definisi
Kromosom Homolog: Kromosom homolog merujuk pada sepasang kromosom yang
memiliki urutan gen yang sama, masing-masing berasal dari satu induk.
Kromosom Non-Homolog: Kromosom non-homolog adalah kromosom yang bukan milik
pasangan yang sama.
Makna
Kromosom Homolog: Kromosom homolog berasal dari pasangan kromosom yang sama
yang terdiri dari kromosom ibu dan ayah.
Kromosom Non-Homolog: Kromosom non-homolog adalah kromosom yang termasuk
dalam pasangan homolog yang berbeda.
Jenis Alel
Kromosom Homolog: Kromosom homolog terdiri dari alel gen yang sama yang terletak
di lokus yang sama.
Kromosom Non-Homolog: Kromosom non-homolog terdiri dari alel gen yang berbeda.
Pola Pemasangan
Kromosom Homolog: Pasangan kromosom homolog selama meiosis 1.
Kromosom Non-Homolog: Kromosom non-homolog tidak berpasangan selama meiosis
1.
Struktur
Kromosom Homolog: Lengan kromosom dan posisi sentromer sama dalam kromosom
homolog.
Kromosom Non-Homolog: Kromosom non-homolog memiliki panjang lengan kromosom
dan posisi sentromer yang berbeda.
Konsekuensi
Kromosom Homolog: Bagian-bagian dari kromosom homolog dapat ditukar selama
rekombinasi.
Kromosom Non-Homolog: Bagian-bagian kromosom non-homolog dapat ditukar selama
translokasi.
4
b. Perbedaan tersebut memengaruhi macam gamet yang dihasilkan, karena hubungan alel
keduanya berbeda.
c. Gamet yang dihasilkannya bermacam-macam berdasarkan parentalnya
5.
a. Karena Hemofilia merupakan kelainan resesif terkait-seks yang hanya diwariskan dari ibu dan
hanya menyerang anak laki laki maka ad kemungkinan bahwa orang tua dari pihak ibu ad gen
resesif pembawa penyakit ini dan karna ibunya perempuan maka ibu tidak terkena penyakit ini
namun menurunkan gen ini ke anak laki lakinya
b. Tidak ada, karena hemofilia hanya menyerang anak laki
hal 255
4. Buta warna disebabkan oleh faktor genetis dimana terpaut pada kromosom X. Maka pada pria
dan wanita memiliki kemungkinan yang berbeda. Genotip buta warna pada pria dan wanita
sebagai berikut:
Pada wanita:
XX = normal
Pada pria:
XY = normal
Pada albino merupakan kelainan gen pada pigmen kulit yang terpaut pada kromosom autosom
sehingga dapat diturunkan ke laki-laki ataupun perempuan. Dalam pewarisan sifat pada albino
disimbolkan:
Pada individu normal carier sebenarnya memiliki fenotip (sifat yang tampak) normal pada kulit
manusia umumnya, tetapi secara genotip individu tersebut membawa gen albino (a) yang mana
akan diwariskan kepada kerurunannya. Dan jika pada keturunan tersebut mendapat gen albino
dari kedua orangtuanya maka dapat memunculkan sifat albino (aa).
Wanita yang memiliki sifat mata normal dan kulit albino menikah dengan laki-laki buta warna
dan kulit normal heterozigot. Rasio fenotipe anak anaknya dapat dilihat pada bagan persilangan
berikut:
Parental: wanita mata normal, albono x laki-laki buta warna, kulit normal heterozygot
Filial:
Wanita mata normal (carrier), kulit normal (carrier) : wanita mata normal (carrier),
albino = 1 : 1
Laki-laki mata normal, kulit normal (carrier) : laki-laki mata normal, albino = 1 : 1
5. Rasio golongan darahnya A 50% dan B 50% atau 1:1
Rasio matanya adalah 100% normal
10. Eugentika: