Disusun Oleh :
Kelompok 1
Waridati Rahmi 1810209005
Anggi Prahmono 1810209001
Ais Kurnianda 1830209023
Ayu Andini 1830209025
Rasyid Permana 1820209017
Disi Nurparila 1830209027
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Persamaan
Euler dan Persamaan Lagrange” ini tepat pada waktunya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari ibu Evelina Astra Patriot, M.Pd pada mata kuliah “Mekanika”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Persamaan Euler dan
Persamaan Lagrange” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Evelina Astra Patriot, M.Pd,
selaku dosen pada mata kuliah “Mekanika” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
1.3. Tujuan .................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Mekanika Lagrange .............................................................................................3
2.1.1. Koordinat Umum..................................................................................4
2.1.2. Gaya Umum .........................................................................................5
2.1.3. Gaya Umum Sistem Konservatif ..........................................................6
2.1.4. Persamaan Lagrange.............................................................................7
2.2. Contoh Soal Persamaan Lagrange ......................................................................9
2.3. Aplikasi Persamaan Lagrange .............................................................................12
2.3.1. Osilator Harmonik ................................................................................12
2.3.2. Partikel Tunggal di dalam Medan Sentral ............................................13
2.4. Persamaan Euler ..................................................................................................13
2.4.1. Tinjau Integral ......................................................................................16
2.4.2. Persamaan Euler-Lagrange...................................................................18
2.5. Contoh Soal Persamaan Euler .............................................................................18
2.6. Aplikasi Persamaan Euler ...................................................................................20
2.6.1. Persamaan Euler pada Fluida ...............................................................20
2.6.2. Persamaan Euler dalam Koordinat Bola ..............................................21
2.6.3. Koordinat Silinder ................................................................................24
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Lagrange memecahkan masalah tersebut pada tahun 1755 dan
mengirimkan solusinya ke Euler. Keduanya mengembangkan lebih lanjut
metode Lagrange dan menerapkannya pada mekanika , yang mengarah pada
perumusan mekanika Lagrange . Korespondensi mereka akhirnya mengarah
pada kalkulus variasi , istilah yang diciptakan oleh Euler sendiri pada tahun
1766. Kalkulus variasi adalah bidang analisis matematika yang menggunakan
variasi, yang merupakan perubahan kecil dalam fungsi dan fungsional, untuk
menemukan maksimum dan minimum fungsional: pemetaan dari satu set
fungsi ke bilangan real. Metode Lagrange dan Metode Euler juga dapat
menguraikan hubungan kedudukan berbagai partikel fluida dengan waktu,
dimana fluida dianggap sebagai kontinu. Hal ini berlaku selama ukuran dari
partikel fluida yang diamati jauh lebih besar dari jarak lintasan bebas rata-rata
dari molekul.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana cara penurunan persamaan lagrange?
2. Bagaimana cara untuk menyelesaikan contoh soal dari persamaan
lagrange?
3. Bagaimana aplikasi dari persamaan lagrange?
4. Bagaimana cara penurunan persamaan euler?
5. Bagaimana cara untuk menyelesaikan contoh soal dari persamaan euler?
6. Bagaimana aplikasi dari persamaan euler?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mampu menyelesaikan penurunan persamaan lagrange.
2. Mampu menyelesaikan contoh soal dari persamaan lagrange.
3. Mampu memahami aplikasi dari persamaan lagrange.
4. Mampu menyelesaikan penurunan persamaan euler.
5. Mampu menyelesaikan contoh soal dari persamaan euler.
6. Mampu memahami aplikasi dari persamaan euler.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.1.1. Koordinat Umum
x =x(q) → 1 derajatkebebasan
x=x(q1,q 2 ) → 2 derajatkebebasan
y=y(q1,q 2 )
x=x(q1,q2,q 3)
y=y(q1,q2,q3) → 3 derajatkebebasan
z=z(q1,q2,q 3 )
4
Contoh
5
Ungkapan tersebut tidak hanya untuk 1 partikel saja, tetapi
juga untuk banyak partikel. Untuk 1 partikeli:1→3,untuk N partikel
i:1→3N.Jika δ xi kemudian dinyatakan dalam koordinat umum, maka
Dimana
→Gaya umum
6
2.1.4 Persamaan Lagrange
7
dengan mengalikan kedua ruas dengan m
Maka
8
dimana T dan V dinyatakan dalam koordinat umum
∂V
V ≡V(qk) → = 0 ,maka
∂q˙k
9
Jawab:
2.
10
3.
Jawab:
percepatan
11
2.3. Aplikasi Persamaan Lagrange
12
2.3.2. Partikel tunggal di dalam medan sentral
Kemudian
13
Solver of Roe,The HLLE Riemann Solver. Untuk memperoleh model tersebut,
maka penulis menggunakan penurunan yang berasal dari :
=e
Dalam penurunan ini kita mensubstitusi norm dan argumen dari ex+iy
pada bilangan kompleks dalam koordinat polar, hingga diperoleh penurunan
Rumus Euler.
Dalam hal ini untuk mendapatkan penurunan Rumus Euler penulis
menguraikan norm dan argumen dari
Terlebih dahulu kita mencari norm dari
Analog
Sehingga ,
Atau = .
= ….(1)
14
=
= (x+0)
Jadi, …………………..(2)
kita menentukan argumen dari ex+iy, di mana dari persamaan (1) telah
diperoleh
ex+iy =
Maka,
arg ( )=
arg ( )=
15
arg ( )=
arg ( )= .
karena = = = =1
z = r(cos θ + i sin θ)
Substitusi (2) dan (3) pada (5), sehingga persamaan (5) menjadi :
ex+ iy = ex(cos y + i sin y) ,
exeiy= ex(cos y + i sin y) ,
sehingga
eiy= cos y + i sin ……(6)
𝐼= 𝑑x, dengan 𝑦′ =
16
Persoalannya adalah bagaimana menentukan y(x) agar I stasioner
(ekstrem, minimum atau maksimum). Kita definisikan Y(x) :
(𝜖) = 𝑑x
nol.
Atau :
17
2.4.2. Persamaan Euler-Lagrange
Untuk menyederhanakan
dimana 𝑥̇ =
kita pecahkan :
- =0
dx
Jawab :
= dan =0
=0
18
Integrasi terhadap x, diperoleh :
konstan,
atau𝑦′ = konstan. Jadi slope (𝑥) adalah konstan, sehingga (𝑥) adalah berupa
sebuah garis lurus sebagaimana yang diinginkan.
Jawab:
19
2.6. Aplikasi Persamaan Euler
(2)
20
(3)
ϕ)= ϕ(6)
Maka
- 4πGρ (7)
21
n = sin θcos ϕi + sin θsin ϕj + cos θk
ℓ= cos θcos ϕi + cos θsin ϕj -sin θk (8)
m = -sin ϕi + cos ϕj
Sedangkan vektor posisi r dan kecepatan v diberikan oleh persamaan
r˙= rn (θ, ϕ) (9)
v = r˙ = r˙n + rn˙
Dari persamaan (8) akan didapatkan hubungan
(10)
sehingga
(11)
dan
(12)
kecepatan v
(13)
dengan
(14)
dan kita juga mempunyai
(15)
masih dari persamaan (8), kita mempunyai
(16)
22
Sehingga
(17)
Dari persamaan (8) kita juga bisa menuliskan
(18)
Sehingga
(19)
Menggunakan persamaan, kita dapatkan
(20)
Menggunakan persamaan (14) dan (15)
(21)
Berdasarkan persamaan (13) suku pertama dari persamaan (3) dapat
ditulis dalam bentuk
(22)
dan tekanan dari persamaan (3) dapat ditulis dalam bentuk
(23)
Gaya per satuan volumenya dapat ditulis dalam bentuk
(24)
Dari berbagai persamaan di atas, maka kita dapat menyusun kembali
persamaan eulernya berdasarkankomponen n, ℓ,m:
23
a. Komponen radial, satuan vektor n
24
Gambar: Koordinat dan vektor satuan silinder dalam sistem kartesius
25
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
26
DAFTAR PUSTAKA
Krey, Uwe, Anthony Owen. 2007. Basic Theoretical Physics. Verlag Berlin
Heidelberg: Springer.
Siregar, Rahmat Nawi. 2019. Mekanika 13.3 Mekanika Lagrange (Koordinat Umum).
https://youtu.be/Ob6RylUZ6J0 (diakses tanggal 11 Januari 2021 jam 21.00).