Cerpen Bindo
Cerpen Bindo
BANYAK TUGAS
Muhammad Arya Ramadhan
Minggu lalu seorang guru memberiku tugas untuk menuliskan sebuah cerita. Cerita tentang
kehidupan dan pengalamanku selama di sekolah. Namun siapakah aku? Aku hanya murid
yang belum banyak mengerti sampai tugas membuat cerita tentang diriku sendiripun aku
merasa tak mampu.
Dan inilah yang kulakukan sekarang duduk termenung sambil memandangi kertas tugasku
yang besok harus dikumpulkan. Aku mencoba menulis segala yang terlintas di pikiranku ,
namun pikiran tentang banyaknya tugas disekolah membuatku semakin tak tahu harus
menulis apa. Kepalaku seperti dibanjiri tugas tugas yang diberikan guru kepadaku.
Matematika, Fisika , PKN , Biologi begitu banyak tugas yang diberikan. Merangkum,
mencatat , menghitung sudah menjadi kegiatan sehari hari.
“Cletak” , perlahan kuletakan penaku diatas meja. Menarik napas panjang dan kemudian
menghembuskannya perlahan. Melihat sekeliling untuk mencari sebuah gagasan, bertanya
kepada setiap orang yang berlalu lalang soal apa yang bisa kutulis.
Aku mengambil handphoneku dan mencari inspirasi dari Mbah Google , tetapi tetap saja aku
tidak mendapatkan inspirasi darinya. Lalu aku bertanya kepada teman dekatku lewat aplikasi
WhatsApp .
“Ryan kamu udah belum tugas buat cerita?” tanyaku.
“Belum Arya aku masih bingung mau nulis apa...” jawabnya
“Sama dong yan aku juga bingung mau buat cerita apa” balasku
“Tugasnya banyak banget ya matematika aku belum lagi “ balasnya dengan emoticon sedih
diakhir kalimat
“Aduh matematika dikumpulkannya besok ya”balasku
“Iya ya , semangat ya aku mau kerjain dulu “ balasnya
Aku masih bingung dengan apa yang ingin kutulis , suara azan Maghrib berkumandang di
seluruh penjuru aku segera pergi meninggalkan kamarku dan mengambil air wudhu untuk
melaksanakan shalat Maghrib. Air wudhu yang dingin mengembalikan kesegaran tubuhku.
Selesai shalat Maghrib aku berdoa “Ya Allah tugas banyak banget , tolong bantu aku ya
Allah, agar dipermudah dalam mengerjakan tugas sekolah”.
Lalu setelah shalat Maghrib aku mengambil piring dan sendok untuk makan bersama
kakakku. Aku makan dengan Ayam goreng yang nikmat. Di temani dengan
es jeruk membuat ku ingin menyelesaikan dengan cepat. Tetapi ketika sedang makan aku
kembali terpikir tentang tugas membuat cerita. Aku termenung sejenak, lalu kakakku
memanggilku
“Arya kamu kenapa kok bengong itu habisin makanannya, apa udah kenyang?” tanyanya
“ Gak Mba gak papa , belum Mba belum kenyang aku”Jawabku
“Kenapa kamu kaya lagi mikirin sesuatu , ngomong aja sama mba” balasnya dengan
penasaran
“Sebenernya aku ada tugas banyak banget, salah satunya disuruh membuat cerita, mba bisa
gak buat cerita?”Balasku
“Owh banyak tugas toh kirain kenapa tugas mah gak usah di pikirin tapi dikerjain , lagi hidup
dijalanin aja seperti air yang mengalir pasti ada jalan kok,maaf ya kakak gak bisa buat cerita”
jawabnya
“ohh iya kak”balasku sambil mengangguk
Setelah itu aku kembali menuju kamar dan mencoba mengerjakan tugas yang belum aku
kerjakan selama 6 hari itu. Aku menuangkan seluruh pikiranku untuk membuat cerita
tersebut. Akhirnya aku selesai mengerjakan tugas cerita tersebut “ Alhamdulillah akhirnya
selesai juga”dalam hatiku, lalu karena mata yang sudah mengantuk akhirnya aku tidur untuk
pergi ke sekolah esok hari.
Esokan harinya terdengar suara ayam yang berkokok dengan langit yang cerah, aku
terbangun dari tidurku dan pergi mandi walaupun air begitu dingin seperti es. Lalu bersiap
pergi ke sekolah , sesampainya disekolah bel masuk berbunyi “ untung saja tepat waktu”
dalam hatiku sambil melihat jam tangan. Ketika aku masuk kelas aku melihat teman temanku
sedang sibuk mengerjakan banyaknya tugas . Mereka sibuk sendiri sendiri ada yang
mengerjakan matematika , fisika , biologi dan banyak lagi. Lalu aku menghampiri Ryan yang
sedang sibuk dengan handphonenya
“Ryan kamu udah tugas buat cerita? “ tanyaku.
“Udah ya, tapi sedikit banget aku” jawabnya.
“Coba liat yan ...” balasku penasaran ingin melihat ceritanya
“Ini ya “ balasnya sambil memberi kertas tugas ceritanya
“ Wah bagus banget yan , gak kok kaya gini gak dikit” kataku
“Makasih ya , ihh dikit tau ya..” jawabnya
Lalu aku melihat tugas cerita teman temanku yang lain, cerita mereka bagus bagus dan
banyak aku menjadi tidak terlalu percaya diri dengan cerita yang sudah aku buatlt etapi hidup
harus terus dijalani seperti air yang mengalir dan dijalani apa adanya penting kita sudah
berusaha semaksimal mungkin dan berdoa kepada Allah SWT.