Naskah Disertasi Terbuka HJS
Naskah Disertasi Terbuka HJS
UJIAN TERBUKA
DISERTASI
Oleh :
JOSERIZAL SERUDJI
BP : 1630312003
Oleh :
JOSERIZAL SERUDJI
BP : 1630312003
ii
EKSPRESI miR-210, KADAR HIF-1α, KADAR ROS DAN
KADAR MMP-12 PADA KEHAMILAN DENGAN ABORTUS
DINI DAN KEHAMILAN TANPA ABORTUS DINI
DISERTASI
Oleh :
JOSERIZAL SERUDJI
NIM : 1630312003
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KOMISI PEMBIMBING
Ketua
Anggota Anggota
Prof. Dr. dr. Johanes C. Mose, SpOG(K) dr. Hirowati Ali, PhD.
NIP. 195301301978051001 NIP. 197904032006042002
iv
UJIAN TERBUKA DISERTASI
v
LEMBAR PERNYATAAN
Joserizal Serudji
vi
RINGKASAN
viii
SUMMARY
x
ABSTRACT
xi
ABSTRAK
xii
KATA PENGANTAR
Pemilihan topik ini cukup beralasan, berhubung sampai saat ini upaya
penataan klinis abortus dini tidak berhasil menekan angka kejadiannya.
Sementara di sisi lain sebahagian besar penyebab abortus dini berhubungan
dengan kelainan genetik, yang berarti bahwa paradigma penanganan abortus dini
telah harus berobah ke arah paradigma biomedik. miR-210, HIF-1α, ROS, dan
MMP-12 adalah faktor-faktor biomolekuler yang diproduksi tropoblas, dan
terkait dengan lancar atau tidak lancarnya invasi tropoblas, di mana kegagalan
invasi tropoblas berhubungan dengan terjadinya abortus dini. Diharapkan dengan
hasil penelitian ini dapat membuka wacana baru dalam mengeksplorasi
etiopatogenesis abortus dini berparadigma biomedik dan relevansinya dengan
kondisi klinis, sehingga pada akhirnya penelitian-penelitian dan penataan kausal
abortus dini dapat terealisasi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, baik isi
maupun cara penyajiannya. Saran dan kritik yang membangun, terutama dari
Promotor dan Penguji, serta dari pihak manapun selalu dinantikan. Semoga hasil
penelitian ini memberi manfaat kepada pasien, kepada provider, dan kepada para
pemangku ilmu obstetri dan ginekologi pada khususnya dan tenaga kesehatan
pada umumnya. Terima kasih.
Joserizal Serudji
xiii
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Yang amat mulia kedua orang tua penulis. Almh. Ibunda Rafi'ah, yang telah
mengasuh, mendidik, menasehati, dan memberi contoh perilaku dan akhlak
mulia kepada kami anak-anaknya; ibunda yang selalu mengajari kami untuk
selalu bersikap jujur, meskipun itu pahit, -suatu perilaku yang wajib dimiliki
oleh siapa saja yang berkecimpung dalam dunia penelitian. Alm Ayahanda
Serudji Malano Kali, yang telah mendidik dan mengobarkan semangat kami
anak-anaknya untuk selalu menuntut ilmu, di manapun dan kapanpun;
ayahanda yang mengingatkan kami bahwa sebagai manusia kamipun
dianugerahi "potensi" oleh Allaah untuk memiliki pengetahuan dan untuk
mengeksplorasi fenomena alam seperti manusia lainnya, -semangat yang
membuat penulis percaya diri untuk mengikuti pendidikan pada Program
xiv
Studi Ilmu Biomedis Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas Padang ini, meski usia penulis sudah sangat jauh melampaui usia
muda. Mencermati kaidah dasar kegiatan penelitian yang sedang penulis
jalani ini, akhirnya penulis menyadari bahwa jabaran dari kedua mutiara
yang penulis peroleh dari kedua orang tua penulis, yakni semangat
mengeksplorasi fenomena alam dalam koridor kejujuran adalah suatu sikap
yang harus dimiliki dalam rangka pelaksanaan penelitian. Semoga Allaah
SWT melapangkan kubur, mengampuni dosa, menerima amal, dan
memasukkan ayah dan bunda, beserta kita semua kelak ke dalam syurgaNya.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. dr. Rika Susanti,
SpF(K), dan Dekan sebelumnya, Prof. Dr. dr. Masrul, SpGK, dan Dr. dr.
Wirsma Arif Harahap, SpB(K), yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Ilmu Biomedis
Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Semoga
Allah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah kepada beliau.
3. Ketua Program Studi Ilmu Biomedis Program Doktor Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Padang, Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MSc, PhD,
SpGK, dan Ketua Program Studi sebelumnya, Prof. Dr. dr. Yanwirasti,
PA(K) dan Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK, yang telah menerima
penulis untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Ilmu Biomedis
Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Semoga
Allaah SWT selalu memberi petunjuk dan hidayah kepada beliau.
4. Promotor 1 penulis terdahulu, Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF
(Almh), yang telah banyak memberikan dukungan moril dan memotivasi
penulis, bahkan ikut mencarikan artikel/jurnal dalam rangka penulisan
disertasi maupun selama mendalami ilmu biomedik. Semoga Allaah SWT
melapangkan kuburnya, menerima amal dan mengampuni dosa beliau.
5. Promotor 1 penulis Prof. Dr. Nuzulia Irawati, MS, yang dalam segala
kesibukan beliau telah banyak memberikan waktu dan konsultasi, memberi
bimbingan, arahan, saran, serta motivasi dan dukungan moril dalam rangka
xv
penyelesaian disertasi ini maupun selama mendalami Ilmu Biomedik. Semoga
Allaah SWT membalasinya dengan keberkahan dunia dan akhirat.
6. Co-Promotor penulis Prof. Dr. dr. Johanes C. Mose, SpOG(K)-KFM, guru
dan senior saya pada Himpunan Kedokteran Fetomaternal/Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia, yang dalam kesibukan beliau sebagai
Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung telah banyak meluangkan
waktu untuk konsultasi, memberi bimbingan, arahan, saran, serta motivasi
dan dukungan moril dalam rangka penyelesaian disertasi ini maupun selama
mendalami Ilmu Biomedik dan Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Semoga
Allaah SWT selalu memberikan petunjuk dan hidayahnya kepada beliau.
7. Co-Promotor penulis dr. Hirowati Ali,PhD, yang dalam kesibukan beliau
telah banyak meluangkan waktu untuk berkonsultasi dalam rangka
bimbingan, arahan dan saran, serta dukungan moril mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai terselesaikannya penelitian disertasi ini. Semoga Allaah
SWT membalasi kebaikan beliau dengan kebaikan yang banyak.
8. Penguji disertasi penulis Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Jamsari, MP, yang merupakan
Guru Besar di Universitas Andalas atas koreksi yang teliti, masukan, saran
dan konsultasi keilmuan biomedik dalam rangka pengembangan penelitian
yang diberikan kepada penulis. Semoga Allaah SWT meninggikan derajat
beliau di dunia dan akhirat.
9. Penguji disertasi penulis Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MSc, PhD, SpGK,
yang merupakan Guru Besar di Universitas Andalas atas koreksi yang teliti,
masukan, dan saran dalam rangka pelaksanaan dan penyelesaian penelitian
ini. Semoga Allaah meninggikan derajat beliau di dunia dan akhirat.
10. Penguji disertasi penulis Prof. Dr. dr. Yusrawati, SpOG(K)-KFM, yang
merupakan Guru Besar di Universitas Andalas, Ketua Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas periode 2015-2019, dan
kolega penulis di Himpunan Kedokteran Fetomaternal Padang, atas
kesungguhan dan keikhlasan beliau memotivasi dan mendukung penulis
mengikuti pendidikan pada Program Studi Ilmu Biomedis Program Doktor
xvi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini, dan atas koreksi yang
teliti, masukan, saran, dan bantuan dan kemudahan lain diberikan dalam
rangka pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini. Semoga Allaah SWT
meninggikan derajat beliau di dunia dan akhirat..
11. Penguji disertasi penulis Dr. dr. Edison, MPH, atas koreksi yang teliti,
masukan, dan saran dalam rangka pelaksanaan dan penyelesaian penelitian,
terutama di bidang metodologi penelitian. Semoga Allaah SWT meninggikan
derajat beliau di dunia dan akhirat.
12. Penguji disertasi penulis Prof. Dr. dr. Jusuf Sulaiman Efefndi, SpOG(K)-
KFM, Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung, dan sebagai senior
penulis pada Himpunan Kedokteran Fetomaternal/Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia, atas koreksi yang teliti, masukan, dan saran dalam
rangka penyelesaian penelitian ini. Semoga Allaah SWT meninggikan derajat
beliau di dunia dan akhirat.
13. Staf pengajar pada Program Studi Ilmu Biomedis Program Doktor Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang yang telah membimbing dan berbagi
pengetahuan kepada penulis. Beliau-beliau itu adalah: Prof. Dr. dr.
Yanwirasti, PA(K), Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA(K), Prof. Dr. Sumaryati
Syukur, MSc, Prof. Dr. Ir. Helmi, MSc, Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Jamsari, MP,
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, MKes, Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH, Prof.
Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK, Dr. dr. Adnil Edwin Nurdin, SpJK, Dr. Djong
Hon Tjong, MSi, Dr. Ir. Syaifullah Zulkiar, MSc, Prof. Dr. Nuzulia Irawati,
MS, dan Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MSc, PhD, SpGK. Semoga Allaah
SWT selalu memberikan petunjuk dan hidayahnya kepada beliau.
14. Tenaga kependidkan pada Sekretariat Program Studi Ilmu Biomedis Program
Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Marsyafrizar,
A.Md dan Dian Susila Nelmi, yang sangat kooperatif membantu kelancaran
perkuliahan dan kelancaran administrasi yang terkait dalam kegiatan
penelitian disertasi ini. Semoga Allaah SWT membalasi kebaikan beliau
dengan kebaikan yang banyak.
xvii
15. Tenaga Laboran Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas, yang sangat kooperatif membantu pemeriksaan laboratorium sampel
dalam penelitian ini. Semoga Allaah SWT membalasi kebaikan beliau dengan
kebaikan yang banyak.
16. Semua staf Bagian/KSM Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang, residen PPDS Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, paramedis, dan tenaga
kependidikan, yang telah membantu dalam penelitian ini.
17. Teman Sejawat residen PPDS Obgin Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas; dr. Rengga Pradipta, dr. Ismul Sadli Putra, dr. Nanda Tri Marta, dr.
Deo Cerlova Milano, dr. Tara Fadhilah, dr. Eka Putri, dan dr. M. Zaldy
Rasyid, yang telah membantu dalam pengambilan, pengolahan awal, dan
transportasi sampel sampai ke Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Teman Sejawat dr. Sintabela yang telah membantu
megoreksi pengetikan dan mengedit penyajian materi dalam naskah disertasi
ini. Terima kasih atas keikhlasan bantuannya; semoga Allaah SWT
membalasi kebaikan TS semua dengan kebaikan yang berlipat ganda.
18. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Ilmu Biomedis
Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, yang telah
sama-sama berjuang, berdiskusi dan bertukar fikiran, bahu membahu
mencapai cita-cita. Semoga Allaah SWT selalu memudahkan mereka dalam
kebaikan dan semoga ukhuwah kita tetap terjaga.
19. Isteri tercinta, Dr. Dra. Hj. Syahida Hayati, MPd, Kons., anak-anak tersayang,
Dr. dr. Hudila Rifa Karmia, SpOG, dr. Juan Habli Soufal, dr. Rofila Dita
Karmia, dan kedua menantu, Pagara Anas, SSTP, MM dan dr. Dinda Wijaya,
serta kedua cucu permata hati, Shakila Alqisthi Pagara dan Humam Alfarouq
Pagara, yang merupakan kebanggan bagi penulis; yang senantiasa membantu
dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi
Ilmu Biomedis Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang ini. Demikian juga kepada kakanda Alm. Nasibu Serudji beserta
xviii
keluarga, kakanda M. Tasrif Serudji beserta keluarga, kedua mertua, Alm.
Let.Kol. Pol (Purn) Drs. H. Rusjdi Nurdin dan Hj. Busjra Darasah, yang telah
banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis, baik dalam
berkarya maupun dalam mengikuti pendidikan. Semoga Allaah SWT akan
menetapkan kebaikan semuanya sebagai amal shaleh.
Penulis menyadari bahwa apa yang penulis persembahkan dari
penelitian ini belumlah berarti apa-apa dibanding luasnya ilmu Obstetri dan
Ginekologi. Penulis menyadari pula bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
baik dari segi isi, bahasa, maupun penulisan; namun di balik itu semua terbersit
secercah harapan, semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan bagi
perkembangan keilmuan dan bagi pelayanan kedokteran, khususnya yang terkait
dengan aspek biomedik Obstetri dan Ginekologi. Semoga Allaah SWT senantiasa
memberikan berkah dan hidayahNya dalam kehidupan kita.
Joserizal Serudji
xix
DAFTAR ISI
Hal.
DISERTASI ............................................................................................................ i
DISERTASI ........................................................................................................... ii
DISERTASI .......................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv
UJIAN TERBUKA DISERTASI ............................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. vi
RINGKASAN ...................................................................................................... vii
SUMMARY .......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xiii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................... xiv
DAFTAR ISI .........................................................................................................xx
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xxiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxiv
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................xxv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxvii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Masalah Penelitian .............................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................11
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................12
1.4.1 Manfaat Bagi Keilmuan ..........................................................12
1.4.2 Manfaat Bagi Penelitian .........................................................12
1.4.3 Manfaat Bagi Pelayanan .........................................................12
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN ................................................................13
2.1 Abortus Dini .......................................................................................13
2.1.1 Pengertian ...............................................................................13
2.1.2 Insidens ...................................................................................14
2.1.3 Gambaran Klinis .....................................................................15
2.2 Invasi Tropoblas .................................................................................17
2.2.1 Diferensiasi Tropoblas ............................................................17
2.2.2 Regulasi Plasentasi .................................................................21
2.2.3 Regulasi Intrinsik-Seluler Invasi Tropoblas ...........................22
2.3 miR-210 .............................................................................................24
2.4 HIF-1α................................................................................................27
2.5 Reactive Oxygen Species ....................................................................29
2.5.1 Mitokhondria ..........................................................................29
2.5.2 Posporilasi-Oksidasi ...............................................................31
2.6 Matrix-Metalloproteinase-12 .............................................................34
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .............................................37
3.1. Kerangka Konsep ...............................................................................37
xx
3.2. Hipotesis.............................................................................................39
BAB 4 METODE PENELITIAN ........................................................................40
4.1. Jenis dan Disain Penelitian ................................................................40
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................40
4.2.1 Tempat Penelitian ...................................................................40
4.2.2 Waktu Penelitian.....................................................................41
4.3. Populasi dan Sampel ..........................................................................41
4.3.1 Populasi Penelitian..................................................................41
4.3.2 Sampel Penelitian ...................................................................41
4.4. Variabel Penelitian .............................................................................45
4.4.1 Variabel Independen ...............................................................45
4.4.2 Variabel Dependen .................................................................45
4.5. Definisi Operasional Variabel ............................................................45
4.5.1 Variabel Independen ...............................................................45
4.5.2 Variabel Dependen .................................................................46
4.6. Bahan dan Alat ...................................................................................47
4.6.1 Bahan Penelitian .....................................................................47
4.6.2 Alat Penelitian ........................................................................47
4.7. Pemantapan Mutu ..............................................................................48
4.7.1 Persiapan Pasien .....................................................................48
4.7.2 Pengambilan Sampel ..............................................................49
4.7.3 Pengiriman Sampel .................................................................49
4.7.4 Penyimpanan Sampel..............................................................50
4.7.5 Pemeriksaan Sampel ...............................................................50
4.7.6 Pencatatan Hasil......................................................................50
4.8. Prosedur dan Pengambilan Data ........................................................50
4.8.1 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik .........................................50
4.8.2 Pengambilan Spesimen Darah ................................................51
4.9. Prosedur Pemeriksaan Bahan Penelitian ............................................52
4.9.1 Pemeriksaan miR-210 .............................................................52
4.9.2 Pemeriksaan HIF-1α ...............................................................55
4.9.3 Pemeriksaan ROS....................................................................56
4.9.4 Pemeriksaan MMP-12 ............................................................57
4.10 Alur Penelitian ...................................................................................57
4.11 Pengolahan Data ................................................................................59
4.11.1 Editing.....................................................................................59
4.11.2 Coding.....................................................................................59
4.11.3 Processing...............................................................................60
4.11.4 Cleaning..................................................................................60
4.12 Analisis Data ......................................................................................60
4.13 Etika Penelitian ..................................................................................60
BAB 5 HASIL PENELITIAN ..............................................................................62
5.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian ....................................................62
5.2. Karakteristik Subjek Penelitian ..........................................................62
5.3. Analisis RNA ......................................................................................63
xxi
5.3.1 Ekstraksi miR-210...................................................................63
5.3.2 Sintesis cDNA .........................................................................63
5.3.3 qPCR miR-210........................................................................63
5.4. Normalitas Distribusi Data Variabel Penelitian .................................65
5.5. Ekspresi miR-210 ...............................................................................66
5.6. Kadar HIF-1α .....................................................................................67
5.7 Kadar ROS..........................................................................................67
5.8 Kadar MMP-12 ..................................................................................68
BAB 6 PEMBAHASAN .......................................................................................69
6.1 Karakteristik Subjek Penelitian ..........................................................69
6.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian menurut Umur ......................69
6.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian menurut Usia Kehamilan .....69
6.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian menurut Graviditas ..............70
6.2 Perbedaan Ekspresi miR-210 .............................................................70
6.3 Perbedaan Kadar HIF-1α ...................................................................72
6.4 Perbedaan Kadar ROS ........................................................................75
6.5 Perbedaan Kadar MMP-12 .................................................................78
6.6 Usulan Patogenesis ............................................................................82
6.7 Invasi Tropoblas menurut Tekanan Oksigen Ligkungan ...................83
6.8 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian .............................................85
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................87
7.1 Kesimpulan ........................................................................................87
7.2 Saran...................................................................................................88
DAFTAR KEPUSTAKAAN ................................................................................89
LAMPIRAN ..........................................................................................................97
xxii
DAFTAR TABEL
xxiii
DAFTAR GAMBAR
xxiv
DAFTAR SINGKATAN
xxvi
DAFTAR LAMPIRAN
xxvii
BAB 1
PENDAHULUAN
(Arias, 1993; Regan and Rai, 2000). Hanya 57% dari hasil fertilisasi yang
kegagalan kehamilan tersebut terjadi sebelum implantasi, dan 25% terjadi pada
kehamilan yang sudah dikenal (Arias, 1993), yakni setelah kehamilan terdeteksi
secara biokemis. Tujuh puluh delapan persen dari ovum yang dibuahi gagal
mencapai usia kehamilan dengan kemampuan janin hidup (Regan and Rai, 2000).
Sepertiga sampai separuh dari zigot tidak berkembang sampai stadium blastokis,
dan 40 % dari blastokis tidak mengalami implantasi (Hardy dan Hardy, 2015).
Hal yang dapat dicatat dari tiga laporan ini adalah tidak ada keberhasilan dalam
menurunkan angka kegagalan kehamilan dalam waktu lebih dari dua dekade,
spontan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 12 minggu (abortus dini)
abortus menurun drastis setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu (Kiefer,
2016).
angka kejadian yang lebih terkini terutama yang dikeluarkan oleh rumah sakit-
rumah sakit pendidikan (rumah sakit tipe A dan tipe B) sulit didapatkan
rumah sakit tipe D atau C dan bukan di rumah sakit tipe A dan B.
(Cunningham et al., 2015). Terjadinya abortus dini terkait erat dengan kegagalan
plasentasi dan kegagalan fungsi invasi tropoblas pada awal kehamilan (Velicky et
al., (2016). Invasi tropoblas dan plasentasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
crosstalk (interaksi) antara sel tropoblas dengan endometrium (Gupta et al., 2015;
Mendes et al., 2019). Faktor endometrium (receptivity) dan faktor crosstalk antara
diselidiki, sedangkan faktor sel tropoblas terutama dari segi kinetiknya perlu
invasi dan sinsitialisasi. Proses plasentasi didahului proses implantasi, yang terjadi
pada saat hasil konsepsi berada pada stadium blastokis (blastocyst). Pada stadium
berkembang menjadi tropoblas dan bahagian dalam (inner mass) yang akan
2
3
berkembang menjadi embrio (Gupta et al., 2016; Mendes et al., 2019). Sel
interstitial eCTB (ieCTB). Pada tahap awal kehamilan eeCTB menginvasi dan
hipoksia (Gupta et al., 2016) dan tekanan oksigen yang rendah di ruang intervili
(Schoots et al., 2018). Kondisi hipoksia ini penting untuk pertumbuhan dan
al., 2016) serta untuk proses angiogenesis (Zimna and Kurpisz, 2015). Di sisi lain
ieCTB menginvasi desidua, berinteraksi dengan berbagai jenis sel uterus, dan
fetal, dan sebaliknya. Selain itu melalui fusi ini materi intraseluler CTB dapat
berpindah ke STB, dan akan tercurah ke sirkulasi darah maternal ketika sel STB
mengalami apoptosis (Gupta et al., 2016). Peran lain vCTB adalah menghasilkan
3
4
dini, sebelum fungsinya diambil alih oleh plasenta (Cunningham et al., 2015).
Poses diferensiasi dan invasi tropoblas diatur oleh internal sel tropoblast
dan oleh sejumlah faktor parakrin dan autokrin (Gupta et al., 2016). Sel tropoblas
mampu menghasilkan sendiri kalori yang cukup untuk aktivitas dan kehidupan
yang berada dalam kondisi hipoksia relatif (Horii et al., 2016). Kondisi hipoksia
ini berlangsung terus selama trimester-1 (Wu et al., 2015). Kondisi hipoksia
menjadi faktor kunci untuk terjadinya proses proliferasi, diferensiasi dan invasi
miR-210 juga diinduksi oleh gen STOX1, gen yang diaktivasi oleh kondisi
hipoksia (Doridot et al., 2014). Ekspresi mR-210 juga dipicu oleh peningkatan
kadar HIF-1α (Qin et al., 2014; Guan et al., 2019). Selain mempengaruhi aktivitas
4
5
untuk aktivitasnya. Sumber utama kalori itu adalah kalori yang dihasilkan oleh
reactive oxygen species (ROS), yang pada mulanya dianggap hanya sebagai hasil
yang mendukung kelancaran invasi tropoblas yaitu gen MMP. MMP yang peran
2016). Hal ini dimungkinkan karena enzim ini mampu menghancurkan matrik
5
6
Elaborasi peran miR-210, HIF-1α, ROS dan MMP-12 pada proses normal
invasi tropoblas seperti di tulis atas semakin memperjelas betapa kondisi hipoksia
merupakan “conditio sine qua non” untuk berlangsungnya proses invasi tropoblas
hipoksia”, sehingga invasi tropoblas ini berlangsung dengan baik. Fakta penelitian
menunjukkan bahwa invasi eeCTB ke arteriole ini tidak terlihat lagi pada akhir
tromester-1 kehamilan, sehingga oklusi arteriole tidak ada lagi, aliran darah
meningkat (Mendes et al., 2019). Invasi eeCTB yang mulai terjadi pada awal
pertumbuhan janin, dan partus prematurus (Mendes et al., 2019). Para ahli
6
7
kondisi hipoksia antara lain dengan melihat hubungan preeklamsi dengan ekpresi
preeklamsia telah banyak dilakukan. Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk
kondisi hipoksia (pada preeklamsia) (Luo et al., 2016; Munaut et al., 2016). Pada
210 tinggi pada preeklamsi onset dini dan berkorelasi dengan kegagalan terapi
ekspektatif (Han et al., 2018). Ekpresi miR-210 tinggi pada preeklamsi dan
dilakukan oleh Rath et al., (2016) yang mendapatkan bahwa ekspresi HIF-1α
7
8
ini lebih terlihat pada nukleus dan sitoplasma STC, yang berarti bahwa villi
khorialis berada pada keadaan hipoksia. Ekspresi HIF-1α yang berlangsung lama
berefek pada penurunan berat badan janin yang signifikans (Albers et al., 2019),
yang berarti bahwa hipoksia villi khorialis (pembentukan sinsitia yang tidak
janin (Matsubara, 2017). HIF-1α merupakan bagian dari network yang berawal
pada kondisi hipoksia dan berujung pada gangguan pertumbuhan janin (Vrijens et
remodelling arteri spiralis) (Albers et al., 2019). Hal penting yang dacatat dari
untuk menilai adanya kondisi stres oksidatif. Disimpulkan ada stres oksidatif bila
acid]/ABTS, vitamin C and vitamin E) lebih rendah, atau produk aktivitas ROS
akibat peningkatan ROS) lebih tinggi. Aktivitas SOD, GPx dan ABTS lebih rendah
secara signifikans pada preeklamsi (Chamy et al., 2006). Pada preeklamsi terjadi
al., 2018). Kadar superoksid lebih tinggi pada preeklamsi dibanding kehamilan
8
9
normal (Mannaerts, 2018). Kadar MDA sangat meningkat dan kadar GPx dan
SOD sangat menurun pada preeklamsi (Shaikh, 2020). Temuan dari penelitian-
preeklamsi, dan tingginya produksi ROS oleh mitiokhondria adalah salah satu
penyebab stres oksidatif yang terjadi. Produksi ROS juga dapat meningkat akibat
kerusakan lipid, protein dan DNA mitokhondria. ROS bisa mengganggu respirasi
pada sel tropoblas dan tidak tercukupinya kalori yang diperlukan untuk aktivitas
sel tropoblas sehingga peran utama tropoblas dalam proses plasentasi (invasi dan
antara lain menyatakan bahwa MMP-12 dihasilkan oleh eCTB (Horii et al., 2016).
Gen yang mengatur produksi MMP-12 diup-regulasi oleh kondisi hipoksia. MMP-
trimester-2. Peneliti menyimpulkan bahwa ada peran MMP-12 pada awal proses
trimester pertama kehamilan, dan tidak ditemukan lagi dalam darah setelah
9
10
kehamilan berusia 12 minggu (Hiden et al., 2018). Berdasarkan hal ini peneliti
pertama). Produksi MMP-12 diinduksi oleh HIF-1α dengan mediasi oleh KDM3A
arteri spiralis dan sinsitialisasi). Dengan kata lain pada preeklamsi terjadi
normoksia. Sementara di sisi lain, meski jenis tropblasnya sama, kondisi hipoksia
(Chacraborty et al., 2016; Horii et al., 2016). Kegagalan invasi tropoblas pada
perode awal ini berakibat terjadinya abortus dini (Velicky et al., 2016). Berangkat
dari dua hal yang paradoks ini (yakni “membutuhkan kondisi hipoksia” pada
normoksia” pada invasi tahap kedua), timbul pertanyaan, apakah abortus dini juga
hipoksia relatif, hipoksia, hipoksia berat) pada fase awal proses plasentasi?.
Pemeriksaan ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS, dan kadar MMP-12
Bahasan tentang temuan dan peran faktor-faktor ini terhadap gangguan invasi
0
11
tropoblas gelombang pertama yang berujung pada terjadinya abortus dini dapat
dilakukan.
1
12
tentang aspek biomedik abortus dini, khususnya mengenai peran miR-210, HIF-
berorientasi biomedik.
2
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.1 Pengertian
loss/EPL). Batasan usia kehamilan yang disebut kehamilan dini itu bervariasi,
tapi pada prinsipnya mengacu kepada pada usia kehamilan berapa si janin
dianggap bisa hidup di dunia luar. The National Center for Health Statistics, and
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. WHO mendefinisikan abortus
berusia 22 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. The European
sebagai abortus, namun semua penulis sepakat bahwa abortus yang terjadi
dini. Abortus spontan adalah pengeluaran embrio atau fetus yang mati atau hasil
dini terjadi secara spontan, sehingga ada penulis yang menulisnya sebagai abortus
spontan saja.
14
terjadinya abortus menurun drastis setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu
(Kiefer, 2016). Sekurangnya separuh dari abortus dini berkaitan dengan kelainan
2.1.2 Insidens
abortus dini. Jadi insiden abortus dini ada sekitar 10-15 %. Insiden pada seluruh
kehamilan bahkan mungkin lebih tinggi lagi karena abortus dini sering dianggap
4
15
mengalami abortus dini (Baziad dkk., 2011). Informasi tentang angka kejadian
yang lebih terkini terutama yang dikeluarkan oleh rumah sakit-rumah sakit
dilayani di rumah sakit tipe D atau C, dan bukan di rumah sakit tipe A dan B.
Dengan berlakunya BPJS sejak 1 Januari 2014, persis tidak ada lagi pelayanann
kasus abortus di rumah sakit pendidikan. Di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang
Andalas tercatat 21 kasus abortus dini secara consecutive selama periode 5 bulan
5
16
sempurna terdiri dari dua tahapan yang berkesinambungan, yaitu implantasi dan
hipoksia relatif (Horii et al., 2016). Untuk melakukan dan mengontrol proses
al., 2016), sehingga proses invasi berjalan lancar. Invasi tropoblas terjadi ke 3
villi khorialis; maka untuk itu tropoblas perlu berdiferensiasi menyesuaikan diri
6
17
mengontrol perubahan pada fetal dan maternal sehingga fetal dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, dan di sisi lain perubahan-perubahan yang terjadi pada
didahului proses implantasi, yang terjadi saat hasil konsepsi berada pada stadium
blastokis. Proses implantasi ini hanya bisa terjadi pada periode tertentu yang
disebut dengan “window of receptivity”, yakni antara hari 20-24 siklus haid
(Lunghi et al., 2007). Pada saat peralihan dari stadium morula ke stadium
blastokis menjadi dua bahagian yaitu bahagian luar yang berkembang menjadi
7
18
(Soares et al., 2014; Gupta et al., 2016; Velicky et al., 2016; Mendes et al.,
(survival) embrio dan fetus selama di dalam uterus (Pfeffer dan Pearton, 2012).
ekspresi ektopik ketiga faktor transkripsi (TEAD4, CDX2, dan EOMES) mampu
mengkonversi ICM menjadi TC (Soares et al., 2014). Itu berarti bahwa untuk
diferensiasi.
beberapa lytic enzymes, yang akan menghancurkan matrik ekstra seluler dan
2016) (Gambar 2.2). STB terus menginvasi sampai berkontak langsung dengan
darah ibu di intervillous space dan melapisi permukaan luar vili. Di sini STB
8
19
dengan fungsi spesifiknya (Silva and Serakides, 2016), yaitu sesuai dengan jenis
(eeCTB) dan interstitial eCTB (ieCTB). Pada tahap awal kehamilan eeCTB
menginvasi dan mengoklusi bagian apeks (arteriole) arteri spiralis (Gambar 2.3),
oksigen yang rendah di ruang intervili (Schoots et al., 2018). Kondisi hipoksia ini
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan awal tropoblas (Horii et al., 2016;
Chakraborty et al., 2016; Velicky et al., 2016) serta untuk proses angiogenesis
dengan berbagai jenis sel uterus, dan mengontrol timing dan kedalaman invasi
9
20
plasenta tidak akan terlepas sebelum waktunya (Anin et al., 2004). ieCTB juga
menginvasi arteri spiralis dan ikut dalam proses remodelling arteri spiralis yang
telah diinisiasi oleh uNK cells (Velicky et al., 2016) (Gambar 2.3).
Gambar 2.3 Invasi eeCTB ke Arteriole (apeks arteri spiralis) dan ke arteri spiralis
(Pollheimer et al., 2013)
fetal dan sebaliknya. Selain itu melalui fusi ini materi intraseluler CTB dapat
berpindah ke STB, dan akan tercurah ke sirkulasi darah maternal ketika sel STB
mengalami apoptosis (Gupta et al., 2016). Peran lain vCTB adalah menghasilkan
0
21
dini sebelum fungsinya diambil alih oleh plasenta (Cunningham et al., 2015). β-
sel tropoblas dengan endometrium (Gupta et al., 2015; Mendes et al., 2019).
Peran utama sel tropoblas adalah proliferasi, invasi dan sinsitialisasi. Poses invasi
dan diferensiasi tropoblas diatur oleh internal sel tropoblast (regulasi intrinsik
seluler) dan oleh sejumlah faktor parakrin dan autokrin (Gupta et al., 2016).
semenjak fase sekresi (predesidualisasi), di mana pada fase ini telah terjadi
dihasilkannya uterine natural killer (uNK) cell. uNK cell ini tidak merusak
berikatan dengan killer inhibitory receptor sehingga mencegah efek sitotoksik sel
1
22
hipoksia relatif, yakni sekitar 2% (Doridot et al., 2014). Kondisi hipoksia ini
diperberat oleh terjadinya oklusi bagian apeks arteri spiralis akibat invasi eCTB
2
23
oksigen 0,0-1 %), physioxia atau physoxia (bila tekanan oksigen 1-13 %), dan
normoksia (bila tekanan oksigen sampai 20 %) (Kumar and Choi, 2015). Secara
cellular adaptive reponse. Batasan hipoksia ini bersifat relatif dan tergantung
kepada tipe sel dan apakah situasinya bersifat fisiologis atau patologis. Hipoksia
khronik adalah kondisi patologis yang disertai kegagalan adaptasi (Soares et al.,
berlebihan) dapat mengganggu adaptasi dan keselamatan sel (Kumar and Choi,
2015).
meng-upregulasi gen yang mengatur proliferasi dan invasi tropoblas, yakni gen
STOX1. Gen STOX1 secara langsung mempengaruhi regulasi siklus sel (Abel et
dan sel tropoblas dapat berfungsi dengan baik. Respirasi mitokhondria (yang
yang dihasilkan ini berperan dalam proses fisiologis seluler. Hipoksia memicu
produksi HIF terutama HIF-1α, faktor yang sangat penting untuk adaptasi seluler
interaksi yang harmonis antar berbagai faktor ini (miR-210, HIF-1α, ROS dan
3
24
2.3 miR-210
gene. miRNAs mengatur berbagai proses seluler, dan meliputi hampir 60% gen
pada proses biologis, termasuk angiogenesis, diferensiasi sel, regulasi siklus sel,
mitokhondria (Anton et al., 2013; Thomas and Ashcroft, 2019). Dari 700 lebih
spesies miRNA yang mengatur 20-30% dari semua porotein-coding dalam tubuh
perobahan-perobahan dalam sebahagian besar cell lines (Guan et al., 2019). miR-
210 berlokasi pada intronic sequence : AKI123483 mRNA (Guan et al., 2019).
et al., 2009; Guan et al., 2019) (Gambar 2.3). HIF-1α mengontrol fungsi
mengaktifkan glikolisis (Chan et al., 2009; Huang and Zuo, 2014) selama terjadi
yaitu pada posisi 3' UTR of the transcripts of ISCU1 (berloksi di sitosol) dan
pada kondisi hipoksia juga diregulasi oleh NF-κB transcriptional factor p50
4
25
Gambar 2.4 miR-210 pada Kondisi Normoksia dan Hipoksia (Kelly et al., 2020)
mitokhondria, baik pada kondisi fisiologis (yakni pada proses electron transfer
pada tropoblas terjadi melalui aktivitasnya pada mitokhondria (Sirey and Ponting,
2016). Ada 49 kelainan gen miR-210 tropoblas (27 direpresi dan 22 diperkuat).
Tiga gen yang sangat direpresi adalah NDUFA4, SDHD dan ISCU. Ketiganya
clusters terikat dengan enzim yang bertanggung jawab pada respirasi mitokondria
(antara lain aconitase) dan pada produksi kalori (antara lain kompleks I, II, dan
III), yang memfasilitasi transpor elektron (Chan et al., 2009). Gangguan terhadap
proses ini meyebabkan produksi ROS yang berlebihan dan keselamatan sel
5
26
disfungsi mitokhondria (Chan et al., 2009; Chen et al., 2010; Thomas and
2013).
fungsi tropoblas dan miR-210 serum merupakan biomarker yang baik (novel)
identifikasi ibu hamil yang berisiko, baik dalam monitoring maupun dalam
penataaan (Anton et al., 2013). Suatu studi meta analisis juga berkesimpulan
6
27
2.4 HIF-1α
dihasilkan dari katabolisme bahan kaya karbon seperti glukosa, lipid dan
tidak saja berhubungan dengan situasi patologis, tapi juga bisa ditemukan sebagai
bagian dari kondisi normal (Lee et al., 2019), seperti halnya yang ditemukan di
jaringan endometrium pada fase sekresi, pada fase di mana terjadi implantasi
yang dihasilkan tropoblas tersebut (Velicky et al., 2016). HIF adalah suatu
kompleks faktor transkripsi yang stabil pada kondisi bertekanan oksigen rendah
and Kovacs, 2015; Thomas and Ashcroft, 2019). Hipoksia mengaktivasi hypoxia
signaling pathway melalui stabilisasi HIF, terutama HIF-1α (Lee et al., 2019).
(sejenis gen hipoksik, yakni gen yang berperan pada adaptasi sel terhadap
7
28
oksigen yang rendah tidak mendukung proses produksi kalori melalui reaksi
ubiquitin ligase (Guan et al., 2019; Lee et al., 2019); ikatan ini berperan sebagai
HIF-α dihidroksilasi oleh factors inhibiting HIFs (FIHs), sehingga subunit HIF-α
tidak bisa bertranslokasi ke dalam nukleus dan pengikatan HIF dengan co-
aktivitas PHD dan penekanan FIH (Guan et al., 2019), dan subunit HIF-α
sehingga terjadi upregulasi transkripsi (Lee et al., 2019; Thoms and Ashcroft,
2019). HIF-1α yang terakumulasi juga berikatan dengan promoter miR-210 pada
8
29
2.5.1 Mitokhondria
Dutordoir and Averill-Bates, 2016) dan menjadi powerhouse (pusat kekuatan) sel
nutrien menjadi kalori (dalam bentuk ATP), yang kemudian digunakan di luar
atau di dalam sel itu sendiri. Mitokhondria (Gambar 2.6) berukuran 0,75-3,0 μm
dan tidak terlihat di bawah mikroskop, kecuali bila diberi warna (Newman,
2018).
ini permiabel dan dapat dilewati secara bebas oleh substrat berukuran
9
30
membran dalam.
0
31
banyak (Newman, 2018). Sel tropoblas adalah salah satu sel yang membutuhkan
banyak kalori untuk proses invasi (Anin, 2004); berarti bahwa jumlah dan fungsi
2.5.2 Posporilasi-Oksidasi
kalori (ATP) yang bisa dipergunakan oleh sel (Angelova and Abramov, 2016),
yang terjadi melalui reaksi posporilasi oksidasi (Azuma et al., 2020). Posporilasi-
oksidasi terjadi oleh lima kompleks molekuler yang terdapat pada membran
dalam, yaitu:
genase),
complex),
elektron dari NADH atau FADH2 ke molekuler oksigen. Pada proses ini, proton
1
32
reactive oxygen species (ROS), yaitu sejumlah molekul reaktif dan radikal bebas
yang dihasilkan dari oksigen molekuler (Held, 2015; Rabinovitch et al., 2017).
Atom oksigen memiliki dua elektron tidak berpasangan pada dua orbit yang
peroksida, radikal hidroksil, ion hidroksil, dan oksida nitrit (Held, 2015).
(Rabinovitch et al., 2017; Thomas and Ashcroft, 2019). Umumnya ROS berupa
molekul kecil, short-lived dan sangat reaktif. ROS bisa berupa oxygen-derived
free radicals seperti anion superoksida (O•−) dan radikal hidroksil (OH•), atau
berupa molekul non radikal seperti hidrogen peroksida (H2O2) (Held, 2015).
Pelepasan elektron dapat diinduksi atau diinhibisi oleh kompleks I dan III dengan
produksi ROS dari ECT (Angelova and Abramov, 2016). Selain itu kondisi kaya
2
33
Angelova and Abramov, 2016; Lu et al., 2018). Anti oksidan yang bukan enzim
antara lain adalah vitamin C dan E, glutathione, lipoic acid, carotenoids dan iron
chelators (Held, 2015). Dalam hal ini peran anti oksidan adalah bagian dari
ATP dan sejumlah reaksi enzimatik (Rabinovitch et al., 2017), tetapi kemudian
ternyata ROS memainkan peran penting pada pensinyalan sel dan regulasi jalur
nekroptosis. Peran fisiologik ROS dalam pensinyalan ini sangat penting untuk
lainnya (Angelova and Abramov, 2016). Deregulasi jalur-jalur cell survival dan
Dutordoir and Averill-Bates, 2016). Selain itu ROS yang tinggi dapat
pada disfungsi mitokhondria dan gangguan fungsi sel (Krumova and Cosa, 2016;
3
34
utama ROS karena sumber utama ROS dalam sel adalah mitokhondria (Krumova
dan sistim antioksidatif sel dan jaringan. Kondisi ini timbul akibat produksi
berlebihan oxidative-free radicals dan associated ROS. Salah satu outcome dari
ROS yang berlebihan adalah modifikasi struktur dan fungsi protein dan lipid
cukup, gangguan cell signalling dan kontrol cell cycle, mekanisme transpor sel
yang tidak berjalan dengan baik dan disfungsi semua aktivitas biologik, aktivasi
imun dan inflamasi (Newsholme et al., 2016; Thomas and Ashcroft, 2019).
2.6 Matrix-Metalloproteinase-12
invasi tropoblas (terutama invasi ke vaskuler). Gen yang di-upregulasi adalah gen
MMP-12 tidak terlepas dari peran HIF, terutama HIF-1α. Aktifasi HIF-1α
4
35
ieCTB (Velicky et al., 2016). Efek HIF-1α terhadap MMP-12 tidak terjadi secara
2018).
subpopulasi eCTB pada trimester pertama, yang merupakan asal dari tropoblas
yang menginvasi. MMP12 transcripts juga berlokasi pada eCTB. Jadi jelas bahwa
ada hubungan antara KDM3A dan MMP12 proses plasentasi (Chakraborty et al.,
2016).
pada morpogenesis plasenta (Horii et al., 2016). Hal ini dimungkinkan karena
elastin (Hiden et al., 2018), sehingga invasi sel tropoblas berjalan dengan lancar.
Invasi tropoblas ke bahagian apeks arteri spiralis (arteri spiralis yang berada di
oklusi apeks arteri spiralis, dan invasi tropoblas ke arteri spiralis (sampai arteri
5
36
kehamilan, dan tidak ditemukan lagi dalam darah setelah kehamilan berusia 12
antara lain menyatakan bahwa MMP-12 dihasilkan oleh eCTB (Horii et al.,
trimester-2. Peneliti menyimpulkan bahwa ada peran MMP-12 pada awal proses
trimester pertama kehamilan, dan tidak ditemukan lagi dalam darah setelah
kehamilan berusia 12 minggu (Hiden et al., 2018). Berdasarkan hal ini peneliti
pertama).
6
BAB 3
Tropoblas
ISCU2 ↓ Posporiasi-oksidasi↓
ROS ↑
MMP ↓
TIMP ↑
Invasi ↓
VEGF ↓
Angiogenesis
Khorion
Progesteron
Desidualisasi
↓
Kln genetik Fetus Kelainan anatomi
Hormonal Plasentasi ↓
Metabolik
Infeksi
Inflamasi Trauma Abortus Dini
Immunologi
ROS=Reactive Oxigen Species; HIF = hypoxia inducible factor; ISCU=iron-sulfur cluster scaffold homolog;
PBMC = HCG-Activated Human Peripheral Blood Mononuclear Cell; MMP = matrix-metalloproteinase;
VEGF = vasculoendothelial growth factor. KDM3A = Lysine demethilase 3A.
β hCG= β human chorionic gonadotrophin; TIMP=tissue inhibitor of metalloproteinase
HIF-1α, miR-210 dan ROS. Peningkatan produksi miR-210 juga dirangsang oleh
produksi kalori berkurang dan produksi ROS berlebihan. Produksi ROS yang
sel tropoblas terganggu, antara lain terganggunya proses proliferasi dan invasi.
tidak bisa dipertahankan. Kadar β-hCG yang rendah tidak efektif memicu PBMC
untuk menghasilkan VEGF dan MMP serta menekan prodeksi TIMP, sehingga
invasi tropoblas menjadi terganggu. VEGF yang rendah juga berperan dalam
8
39
kegagalan proses angiogenesis. Semua gangguan pada jalur ini pada akhirnya
kurangnya produksi β-hCG atau melalui reaksi inflamasi dan imunologi yang
luar faktor konsepsi yang dapat menimbulkan abortus adalah kelainan anatomi,
3.2. Hipotesis
1. Ada perbedaan ekspresi miR-210 antara kehamilan dengan abortus dini dan
2. Ada perbedaan kadar HIF-1α antara kehamilan dengan abortus dini dan
3. Ada perbedaan kadar ROS antara kehamilan dengan abortus dini dan
4. Ada perbedaan kadar MMP-12 antara kehamilan dengan abortus dini dan
9
BAB 4
METODE PENELITIAN
210, kadar HIF-1α, kadar ROS dan kadar MMP-12 serum antara "kehamilan
dengan abortus dini" dan "kehamilan tanpa abortus dini" dengan usia kehamilan
< 12 minggu.
Padang Pasir, Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Anak Aia, beberapa tempat
praktek privat dokter SpOG dan praktek mandiri bidan di Kota Padang.
Pemeriksaan ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS dan kadar MMP-12
November 2019 sampai buan Februari 2020. Pemeriksaan kadar kadar HIF-1α,
kadar ROS dan kadar MMP-12 selesai tanggal 9 April 2020 dan pemeriksaan
ekspresi miR-210 selesai tanggal 27 Juli 2020. Analisis dan Penulisan Hasil
yang terjadi pada kehamilan dengan usia kehamilan <12 minggu (complete
planotest positif pada wanita dengan riwayat siklus haid teratur sebelumnya dan
haid terakhir berpola normal. Umur subjek dihitung berdasarkan ulang tahun
terakhir. Usia kehamilan dihitung dari HPHT dalam satuan hari, kemudian
1
42
tiroid.
3. Tidak menderita sakit infeksi, yaitu bila tidak ada demam (suhu <
2. Tercatat sebagi sampel kehamilan tanpa abortus dini, dan terjadi abortus
Besar sampel minimal ditetapkan dengan pemakaian rumus uji beda dua
rerata :
n1 = n2 = 2 { (Zα + Zβ) S }2
(X1 - X2)
Keterangan :
2
43
Zα = 1,96
Zβ = 1,28
Keterangan :
S = simpang baku gabungan
S1 = simpang baku kelompok 1 = 185 d-ROM (Kinoshita and Wakatsuki,
2017).
n1 = besar sampel kelompok 1 = 37 (Kinoshita and Wakatsuki, 2017).
S2 = simpang baku kelompok 2 = 141 d-ROM (Kinoshita and Wakatsuki,
2017)
n2 = besar sampel kelompok 2 = 33 (Kinoshita and Wakatsuki, 2017).
Didapat :
(S)2 = { 1868292 }
68
(S)2 = 2747,88
S = √ 2747,88 = 166
3
44
n1 = n2 = 2 { (Zα + Zβ) S }2
(X1 - X2)
n1 = n2 = 2 ( 3,26 )2
sampel minimal tiap kelompok = 22. Untuk mengantisipasi drop out, jumlah
cosecutive sampling, di mana subjek yang datang secara berurutan dan memenuhi
terpenuhi.
penelitian yang terdiri dari ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS dan
4
45
2. Kadar HIF-1α.
3. Kadar ROS.
4. Kadar MMP-12.
5
46
(Turrentine, 2008) :
6
47
tertutup), atau
dini.
3. Hand schoen
4. Spekulum Sim
5. Lampu sorot
7. Termos
8. Centrifuge
7
48
mutu meliputi tahap praanalitik, analitik dan pascaanalitik. Pada penelitian ini
sampel darah dilakukan oleh peneliti atau pembantu peneliti yang telah dilatih.
Upaya ini dilakukan di RS. Dr. M. Djamil Padang, Rumah Sakit Universitas
Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Anak Aia, beberapa tempat praktek privat
dokter SpOG dan praktek mandiri bidan di Kota Padang. Pertimbangan pemilihan
8
49
harus benar, volume sampel cukup, informasi pada label spesimen harus jelas.
disusun sesuai urutan daftar nama dan dimasukkan kedalam termos (wadah yang
sudah disiapkan). Pengiriman dilakukan dalam suhu yang sesuai (dengan dry
sehingga alat periksa sampel telah dalam keadaan siap pakai dan sampel telah
9
50
penelitian. Suhu freezer dipantau setiap hari dan freezer dipastikan selalu
Pemeriksaan sampel dilakukan oleh tenaga laboran yang ahli dan terlatih.
terdokumentasi.
meliputi nama, alamat, umur, hari pertama haid terakhir, graviditas, keluhan
perdarahan atau keluar jaringan dari jalan lahir, riwayat abortus, dan riwayat
dilakukan oleh peneliti (dokter spesialis obgin) atau oleh pembantu peneliti
(Residen PPDS Obgin) di RS. Dr. M. Djamil Padang, Rumah Sakit Universitas
Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Anak Aia, beberapa tempat praktek privat
0
51
dokter SpOG dan praktek mandiri bidan di Kota Padang ketika pasien masuk
2. Ditentukan lokasi tempat injeksi yaitu pada vena mediana cubiti di lipat
siku. Lokasi injeksi harus bebas dari luka, bekas luka, atau sikatrik.
sudut 45o. Setelah jarum terlihat terisi darah, pasien diminta membuka
menekan pada lokasi injeksi dengan kapas alkohol 70% sementara jarum
6. Darah dalam spuit segera dimasukkan ke dalam dua tabung (masing 2,5
1
52
RNA.
dilakukan Anton et al., (Anton et al., 2013). Total RNA, termasuk miRNA dan
Kloroform (160 μL) kemudian ditambahkan ke setiap sampel dan diaduk dengan
2302830), dan diputar pada kecepatan 12.000 × g selama 15 menit pada suhu 4°
RNA total. RNA dielusi dalam 30 μL cairan bebas RNase. cDNA dihasilkan dari
2
53
dan qPCR dikerjakan pada 7900HT Real-Time PCR System menggunakan kit
cDNA disintesis memakai Bioline Sensifast cDNA synthesis kit. Disiapkan RNA
5x HisPec Buffer 5x 1x 2
10x miScript Nucleic mix 10x 1x 1
miSript Reverse 1x 1x 1
Transcriptase mix
Nuclease-free water 1 1 Mencukupkan vol 10
Volume Total 10
inkubasi pada suhu 370C selama 60 menit, kemudian dilanjutkan selama 5 menit
3
54
perangkat lunak manajer RQ versi 2.4. Sampel dan kit miScript SYBR Green PCR
disiapkan (dengan komponen seperti pada Tabel 4.2) pada suhu kamar.
water, dan 1 μL cDNA. Kemudian running qPCR pada suhu 950C selama 15
menit, dilanjutkan hingga 50 siklus (denaturasi pada suhu 940C selama 15 detik,
annealing pada suhu 550C selama 30 detik, ekstensi pada suhu 700C selama 30
4
55
Setelah itu dilakukan pembacaan melt curve pada suhu 650C sampai
suhu 950C dengan cara menaikkan suhu 0,50C setiap 5 detik. cDNA disimpan
pada freezer dengan suhu -200C. Dilakukan kuantifikasi relatif dengan RNU6B.
proses selesai, diperoleh nilai cq dan nilai melt peak. Melt curve digunakan untuk
digunakan untuk mengolah data absolute qPCR, sehingga diperoleh nilai “copy
number/ng RNA”
sebelum digunakan.
Tentukan jumlah well yang akan digunakan. Simpan sisa well yang tidak
Mix well, dan tutup dengan sealer. Inkubasi 60 menit pada suhu 37 0C. Plate
masing well. Inkubasi plate selama 10 menit pada suhu 370C dalam ruang gelap.
5
56
cairan akan berubah dari biru menjadi kuning. Nilai absorbance (OD value) dari
sebelum digunakan.
Tentukan jumlah well yang akan digunakan. Simpan sisa well yang tidak
standard wells, dan tutup dengan sealer. Inkubasi selama 60 menit pada suhu
370C. Bilas plate 5 kali dengan wash buffer. Tambahkan 50 μl Substrate solution
well. Inkubasi plate selama 10 menit pada suhu 370C dalam ruang
akan berubah dari biru menjadi kuning. Nilai absorbance (OD value) ditentukan
6
57
sebelum digunakan.
Tentukan jumlah well yang akan digunakan. Simpan sisa well yang tidak
Mix well, dan tutup dengan sealer. Inkubasi 60 menit pada suhu 370C. Setelah itu,
Inkubasi plate selama 10 menit pada suhu 370C dalam ruang gelap. Kemudian
berubah dari biru menjadi kuning. Nilai absorbance (OD value) dimasukkan dari
7
58
Pasien masuk RS
Status Kehamilan
Ekspresisi miR-210
A Ekspresi miR-210
N
A
Kadar HIF-1α Kadar HIF-1α
L
I
Kadar ROS
Kadar ROS S
I
Kadar MMP-12 S Kadar MMP-
12
8
59
Data yang terkumpul diperiksa, diedit dan diberi kode penelitian secara
4.11.1 Editing
penunjang serta laboratorium. Jika ditemukan ada kesalahan identitas dan hasil
penelitian. Hasil editing menunjukkan bahwa data semua sampel penelitian valid.
4.11.2 Coding
"0" dan kelompok kehamilan tanpa abortus dini diberi kode "1".
3. Sampel primigravida diberi kode "0" dan multigravida diberi kode "1".
9
60
4.11.3 Processing
komputerisasi.
4.11.4 Cleaning
pengecekan kembali data yang di input apakah ada kesalahan atau tidak untuk
memastikan data telah bersih dari kesalahan dan siap dianalisis. Setelah proses
cleaning ini, semua data dalam penelitian valid untuk selanjutnya dianalisis.
ROS dan kadar MMP-12 antara kedua kelompok penelitian dipakai uji
nonparametrik Mann Whitney dengan batas kemaknaan 0,05. Pemilihan uji Mann
Whitney didasarkan pada kenyataan bahwa data ekpresi miR-210, kadar HIF-1α,
kadar ROS maupun kadar MMP-12 pada kedua kelompok penelitian tidak
berdistribusi normal meski telah dilakukan transformasi data sebanyak dua kali.
1. Penelitian ini telah lulus kajian etik oleh Komite Etik Penelitian
pasien sendiri.
0
61
sampel penelitian.
Andalas Padang.
1
BAB 5
HASIL PENELITIAN
ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS dan kadar MMP-12 antara
kehamilan dengan abortus dini dan kehamilan tanpa abortus dini. Penelitian
SpOG dan Bidan di Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dari bulan
dini dan (28,60+4,23) tahun pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini. Kedua
abortus dini dan (7,8+2,16) minggu pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini
miR-210.
3
64
sampel memiliki puncak yang tunggal. Hal itu menunjukkan bahwa hasil
4
65
Tabel 5.2 Normalitas Distribusi Data Ekpresi miR-210, Kadar HIF-1α, Kadar
ROS dan Kadar MMP-12
5
66
syarat untuk dilakukan uji beda rerata dengan t-test. Untuk itu dilakukan
transformasi data ke dalam bentuk log. Hasil transformasi data ke dalam bentuk
log ternyata juga tidak terdistribusi normal, sehingga tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan uji beda rerata dengan t-test. Selanjutnya dilakukan transformasi
data kedalam bentuk log-N. Hasil transformasi data ke dalam bentuk log-N
ternyata juga tidak terdistribusi normal, sehingga tidak memenuhi syarat untuk
dilakukan uji beda rerata dengan t-test. Oleh sebab itu, untuk menilai beda
ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS, dan kadar MMP-12 antara kedua
kemaknaan p<0,05.
Tabel 5.3.
kehamilan dengan abortus dini dan 17,85 (0,86-52,68) copies/ng dengan mean
6
67
rank 29,94 copies/ng kelompok kehamilan tanpa abortus dini. Kedua kadar ini
Kadar HIF-1α pada kedua kelompok penelitian dapat dilihat pada Tabel
5.4.
(2,83-10,90) ng/mL pada kelompok kehamilan dengan abortus dini dan 3,42 (0,77-
6,52) ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini. Kedua kadar ini
Kadar ROS pada kedua kelompok penelitian dapat dilihat pada Tabel
5.5.
7
68
Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa median kadar ROS adalah 1,36 (1,02-
26,30) ng/mL pada kelompok kehamilan dengan abortus dini 1,20 (0,43-2,75)
ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini. Kedua kadar ini berbeda
Tabel 5.6.
(0,98-55,15) ng/mL pada kelompok kehamilan dengan abortus dini dan 1,30
(0,07-4,14) ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini. Kedua kadar ini
8
BAB 6
PEMBAHASAN
tahun pada kelompok kehamilan dengan abortus dan (28,60+4,23) tahun pada
kelompok kehamilan tanpa abortus, dan kedua rerata ini tidak berbeda bermakna.
Hasil ini menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian setara dari segi umur.
perbedaan ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS, dan kadar MMP-12
antara kehamilan dengan abortus dini dan kehamilan tanpa abortus dini pada
minggu pada kelompok kehamilan tanpa abortus, dan kedua rerata ini tidak
setara dari segi usia kehamilan. Dengan demikian pengaruh usia kehamilan
HIF-1α, kadar ROS, dan kadar MMP-12 antara kehamilan dengan abortus dini
dan kehamilan tanpa abortus dini pada penelitian ini dapat diabaikan.
70
kelompok penelitian adalah 32% primigravida dan 68% multigravida. Hasil ini
menunjukkan bahwa kedua kelompok penelitian setara dari segi sebaran menurut
terdapatnya perbedaan ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS, dan kadar
MMP-12 antara kehamilan dengan abortus dini dan kehamilan tanpa abortus dini
kedua rerata ini berbeda bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa tingginya
biologik (Anton et al., 2013; Thomas and Ashcroft, 2019); yang berarti bahwa
pada kondisi hipoksia juga diinduksi oleh HIF-1α (Chan et al., 2009; Guan et al.,
2019). Pada penelitian yang penulis lakukan ini kadar HIF-1α juga lebih tinggi
pada kehamilan dengan abortus dini (Tabel 5.4), sementara upregulasi HIF-1α
and Kovacs, 2015; Thomas and Ashcroft, 2019). Dengan demikian lebih
0
71
pada proses biologis, termasuk angiogenesis, diferensiasi sel, regulasi siklus sel,
mitokhondria (Anton et al., 2013; Thomas and Ashcroft, 2019). Di sisi lain, miR-
210 juga bisa menekan proses biologis ini, karena miR-210 memiliki efek ganda,
Tiga gen yang sangat direpresi adalah NDUFA4, SDHD dan ISCU (gen ISCU
mengganggu proses invasi tropoblas melalui gangguan jalur MAPK (Anton et al.,
2013), salah satu jalur pengontrolan proses migrasi dan invasi tropobals (Mendes
et al., 2019).
1
72
fungsi tropoblas dan miR-210 serum merupakan biomarker yang baik (novel)
identifikasi ibu hamil yang berisiko, baik dalam monitoring maupun dalam
3,42(0,77-6,52) ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini, dan hasil
kedua kelompok ini berbeda bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa tingginya
sebagai penghasil utama kalori (Golias et al., 2016) karena pada keadaan
2
73
berperan sebagai regulator utama untuk adaptasi sel terhadap kondisi hipoksia
(Schonenberger and Kovacs, 2015; Thomas and Ashcroft, 2019). HIF-1α juga
berperan melindungi mitokhondria dari efek stres oksidatif (Li and Li, 2019).
(Dobierzewska et al., 2016). Ini berarti bahwa HIF-1α belum meningkat jika
2019), sehingga pada kondisi hipoksia kadar HIF-1α lebih tinggi. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa kadar HIF-1α yang lebih tinggi pada kehamilan
dengan abortus dini lebih berat dibanding tingkatan hipoksia pada kehamilan
tanpa abortus dini, atau dengan kata lain ada peran hipoksia pada kejadian
abortus dini.
menyebabkan sel tropoblas tidak memperoleh cukup kalori. Di sisi lain, peran
utama tropoblas pada proses plasentasi (yakni invasi) membutuhkan kalori yang
tinggi (Anin et al., 2004). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
kondisi di mana terdapat hipoksia yang lebih berat pada masa kehamilan awal
ini menyebabkan terjadinya abortus dini. Kesimpulan seperti ini didukung oleh
3
74
lancar), sedangkan pada hipoksia berat (stres oksidatif) menimbulkan cedera sel
bahkan kematian sel (Mendes et al., 2019), sehingga terjadi kegagalan proses
invasi tropoblas.
kehamilan normal, dan ekspresi HIF-1α ini lebih terlihat pada sinsitium
lama berefek pada penurunan berat badan janin yang signifikans (Albers et al.,
(kegagalan remodelling arteri spiralis) (Albers et al., 2019). Hal penting yang
dacatat dari temuan-temuan ini adalah bahwa para peneliti ingin menjelaskan
4
75
tentang peran kondisi hipoksia plasenta (yang ditandai dengan tingginya ekspresi
bagian dari network yang berawal pada kondisi hipoksia dan berujung pada
26,30) ng/mL pada kelompok kehamilan dengan abortus dini dan 1,20(0,43-2,75)
ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini, dan hasil kedua kelompok
ini berbeda bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa tingginya kadar ROS
tropoblas. Kadar ROS yang berlebihan bisa menyebabkan modifikasi struktur dan
fungsi protein dan lipid seluler, menyebabkan disfungsi seluler seperti: tidak
dihasilkannya kalori yang cukup, gangguan cell signalling dan kontrol cell
cycle, mekanisme transpor sel yang tidak berjalan dengan baik dan disfungsi
semua aktivitas biologik, aktivasi imun dan inflamasi (Newsholme et al., 2016;
Thomas and Ashcroft, 2019). ROS, terutama radikal hidroksil dan peroksil, anion
yang merusak asam lemak, DNA, protein dan komponen seluler (Krumova and
Cosa, 2016; Saad and Zakaria, 2016; Rabinovitch et al., 2017). DNA
mitokhondria menjadi sasaran utama ROS karena sumber utama ROS dalam sel
5
76
secara tidak langsung dari hasil ukur produk reaksi yang dipicu oleh ROS, seperti
MDA. MDA adalah hasil dari proses peroksidasi yang dipicu oleh kadar ROS
yang tinggi. Kadar MDA lebih tinggi pada kehamilan dengan abortus spontan
Peneliti menyatakan bahwa MDA yang tinggi menunjukkan tingginya kadar ROS;
kadar ROS yang tinggi menimbulkan stress oksidatif. Kadar SOD dan GPx
(antioksidan) lebih rendah pada abortus spontan berulang (Bogavac et al., 2019),
yang berarti terjadi kondisi unoposed ROS (kondisi stres oksidatif). Peneliti
berkesimpulan bahwa stres oksidatif berperan pada patofisiologi abortus dini. Hal
ini terjadi karena stres oksidatif menimbulkan kerusakan sel tropoblas (Bilici,
pemikiran bahwa stres oksidatif (baik yang disebabkan oleh ROS yang berlebihan
maupun akibat unoposed ROS karena kadar dan/atau aktivitas antioksidan yang
al., 2018; Mannaerts, 2018; Shaikh, 2020) dan aktivitas atau kadar antioksidan
6
77
berkurang (Chamy et al., 2006; Al-Kuraishy et al., 2018; Shaikh, 2020). Temuan
yaitu elektron yang dilepaskan dari ETC (Angelova and Abramov, 2016).
mana pada kondisi hipoksia reaksi redoks bergeser ke arah hiper-reduksi akibat
(Thomas and Ashcroft, 2019). Tergantung kepada arah terlepasnya elektron dari
ETC, ROS (terutama anion superokside; O2.-) dihasilkan dalam matriks atau di
antara membran luar dan membran dalam mitokhondria (Angelova and Abramov,
2016). Peningkatan produksi ROS juga bisa terjadi bila miR-210 meningkat.
Peningkatan ekspresi miR-210 yang dipicu kondisi hipoksia dapat terjadi secara
langsung atau melalui aktivasi oleh HIF-1α (Chan et al., 2009; Guan et al.,
gangguan respirasi dan disfungsi respirasi mitokhondria (Chan et al., 2009) dan
ROS dihasilkan.
pada kelompok kehamilan dengan abortus dini berkemungkinan besar dipicu oleh
7
78
ekspresi miR-210. Makin berat derajad hipoksia, makin banyak ROS dihasilkan,
dan semakin berat derajad stres oksidatif yang terjadi. Kadar ROS yang
memerlukan kalori besar (Anin et al., 2004), sehingga terjadilah abortus. Namun
demikian, di sisi lain kesimpulan tersebut bertentangan dengan teori bahwa justru
kondisi hipoksia merupakan “condisio sine qua non” untuk terjadinya invasi
tropoblas gelombang pertama dengan baik. Kondisi yang terlihat paradoks ini
bisa diterangkan dengan penemuan Horii et al. (2016) bahwa pada percobaan
kondisi normoksia (Horii et al., 2016). Teori lain yang dapat menerangkan adalah
1,30(0,77-6,52) ng/mL pada kelompok kehamilan tanpa abortus dini, dan hasil
kedua kelompok ini berbeda bermakna. Hasil ini menunjukkan bahwa tingginya
8
79
MMP-12 oleh tropoblast secara tidak langsung, yakni dimediasi oleh KDM3A
(Hiden et al., 2018). Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa lebih tingginya kadar
MMP-12 pada kehamilan dengan abortus dini dibanding kehamilan tanpa abortus
MMP-12 dari signifikansi perbedaan kadar HIF-1α disebabkan karena efek HIF-
KDM3A.
terutama elastin (soluble dan insoluble) (Hiden et al., 2018), sehingga invasi sel
terjadinya abortus dini lebih kecil pada keadaan di mana kadar MMP-12 tinggi;
atau dengan kata lain, seharusnya kadar MMP-12 lebih tinggi pada kehamilan
tanpa abortus dibanding pada kehamilan dengan abortus dini. Namun pada
dengan abortus dini. Kondisi paradoks ini mungkin terjadi karena memang
kemampuan internal sel tropoblas itu sendiri untuk menginvasi yang rendah,
akibat disfungsi seluler dan kurangnya kalori. Dugaan ini didasari kenyataan
bahwa kadar ROS pada kehamilan dengan abortus dini lebih tinggi sangat
9
80
signifikans (p=0,003) dari pada kadar ROS pada kehamilan tanpa abortus dini.
Temuan ini mengisyaratkan bahwa pada kehamilan dengan abortus ini telah
proses invasi, tapi bila kemampuan internal sel tropoblas untuk menginvasi
rendah, maka hasil akhirnya tetap saja berupa kegagalan invasi, sehingga
bahwa terdapat korelasi positif kuat yang sangat signifikans (r=0,71; p=0,000)
antara kadar ROS dan kadar MMP-12. ROS berperan penting pada ekspresi
MMP-12 (Yun et al., 2014), sesuatu yang sebelumnya hanya terbukti pada
2. HIF-1α berperan sebagai regulator utama untuk adaptasi sel terhadap kondisi
0
81
kondisi hipoksia.
hipoksia.
kondisi desidua yang mengalami hipoksia yang lebih berat (bukan “hipoksia
kadar ROS, dan kadar MMP-12 secara bersamaan pada kehamilan dengan abortus
dini.
banyak (Chan et al, 2009; Guan et al., 2019). miR-210 menekan respirasi
ROS banyak dihasilkan. Kadar ROS yang tinggi meningkatkann kadar MMP-12.
Aktifasi HIF-1α pada kondisi hipoksia juga meningkatkan ekspresi MMP-12 oleh
tropoblas (Hiden et al., 2018). Rangkaian proses-proses ini bermula dari adanya
kondisi hipoksia, yang juga berarti bahwa yang menjadi penyebab utama
1
82
tingginya ekspresi miR-210, kadar HIF-1α, kadar ROS, dan kadar MMP-12
kehamilan dengan abortus dini menyimpulkan bahwa etiologi abortus dini pada
penelitian ini adalah hipoksia berat desidua. Dengan hipoksia sebagai etiologi,
ROS. Kadar ROS yang tinggi memicu produksi MMP-12 yang tinggi, sebagai
usaha prefentif terhadap "adverse effect" akibat kenaikan kadar ROS. Kadar HIF-
kalori menjadi berkurang. Kadar ROS yang tinggi menimbulkan stres oksidatif,
2
83
internal sel tropoblas untuk menginvasi rendah, maka hasil akhirnya tetap saja
Hipoksia
miR-210↑ HIF-1α ↑
Posporilasi-
oksidasi↓ ROS↑ MMP-12↑
Stres oksidatif ↑
Disfungsi
Disfungsi seluler mitokhondria
Kalori↓
Invasi↓
Plasentasi↓ Abortus
↓↓↓↓
Gambar 6.1 Patogenesis Abortus Dini
temuan penelitian yang terkait dengan hal itu telah banyak dikemukakan para ahli
dan telah dibahas pada Bab Tinjauan Kepustakaan. Temuan penelitian ini ikut
3
84
Kesimpulan yang dapat diambil dari Tabel 6.1 adalah bahwa invasi
dan hipoksia berat, sedangkan invasi tropoblas gelombang kedua terganggu pada
4
85
5
86
6
BAB 7
7.1 Kesimpulan
2. Kadar HIF-1α pada kehamilan dengan abortus dini lebih tinggi dari
3. Kadar ROS pada kehamilan dengan abortus dini lebih tinggi dari
bahwa:
7.2 Saran
abortus dini.
8
DAFTAR KEPUSTAKAAN
0
91
Gupta SK, Malhotra SS, Malik A, Verma S and Chaudhary P, 2016. Cell
signaling pathways involved during invasion and syncytialization of
trophoblast cells. Am J Reprod Imunol. 2016; 75: 361-371.
Han L, Zhao Y, Jin Z, Li y and Zou L, 2018. Correlation of miRNA and VEGF
Expression with the outcome of Early-onset Severe Preecampsia in
Patients Receiving Expectanf Treatment. Int J Clin Exp Pathol 2018;
11(4):2137-2141.
Held P, 2015. An Introduction to Reactive Oxygen Species. Measurement of
ROS in Cells. Vermont: BioTek Instruments, Inc.
Hiden U, Eyth CP, Majali-Martinez A, Desoye G, Tam-Amersdorfer C,
Huppertz B and Tabrizi-Wizsy NG, 2018. Expression of matrix
metalloproteinase 12 is highly specific for non-proliferating invasive
trophoblasts in the first trimester and temporally regulated by oxygen-
dependent mechanisms including HIF-1A. Histochem Cell Biol. 2018;
149(1): 31–42.
Hoffmann HS, Hansen G, Tage C,Simm A, Silber RE and Burdach S, 2005.
Matrix-metalloproteinase-12Expression Correlates with Local
Reccurence and Metastatic Disease in Non-SmallnCell Lung Cancer
Patients. Clinical Cancer Research Vol 11, 2005; 1086-1092.
Horii M, Li Y, Wakeland AK, Pizzo DP, Nelson KK, Sabatini K, Laurent LC, et
al., 2016. Human Pluripotent Stem Cells as a Model of Trophoblast
Dufferentiation in both Normal Development and Disease. PNAS, June
20, 2016.
Kaufmann P, Black S and Huppertz B, 2003. Endovascular trophoblast invasion:
implications for the pathogenesis of intrauterine growth retardation and
preeclampsia. Biology of Reproduction, 2003; 69 (1), 1–7).
Kelly TJ, Souza AL, Clish CB and, Puigserver P, 2020. A Hypoxia-Induced
Positive Feedback Loop Promotes Hypoxia-Inducible Factor 1α Stability
through miR-210 Suppression of Glycerol-3-Phosphate Dehydrogenase
1-Like. Molecular and Cellular Biology. Vol 40.
Kiefer A, 2016. Lies, Damned and Miscarriage Statistics.
https://expectingscience. com/2015/08/26/lies-damned-lies-and-
miscarriage-statistics/
Kinoshita H and Wakatsuki A, 2017. Human Serum Albumin and Oxidative
Stress in Preeclamptic Women and the Mechanism of Albumin for
Stress Reduction. Heliyon, Vol 3, Issue 8, August 2017.
Koushki M, Atan NAD, Omidi-Andali H and Tavirani MR, 2018. Assessment of
Correation Between miR-210 Expression and Pre-Eclampsia Risk: A
Meta-Analysis. Reports of Biochemistry & Molecular Biology, Vol 7.
No. 1, Oct 2018.
1
92
2
93
3
94
4
95
5
96
insights into molecular mechanisms for the disease. J Cell Mol Med.
2012 Feb; 16(2): 249–259.
Zhu JY, Pang ZJ and Yu Y, 2015. Regulation of Trophoblast Invasion: The Role
of Matrix Metalloproteinases. Rev iiObstet Gynecol. 2012; 5(3-4):
e137–e143.
Zimna A and Kurpisz, 2015. Hypoxia-Inducible Factor-1 in Physiological and
Pathophysiological Angiogenesis: Aplications and Therapies. BioMed
Research International. Juni 2015.
6
97
TABEL INDUK
Iden a/Co Umr UKhm FrHm miR HIF MMP ROS TDS TDD Hb Grav LogHIF LogMMP LogROS LNHIF LNMMP LNROS LogmiR LNmiR
D01 0 29 9 1 43.86 3.98 1.37 1.31 110 70 12.4 0 .60 .14 .12 1.38 .31 .27 1.64 3.78
D02 0 24 9 2 40.65 10.30 33.35 20.01 110 70 11.0 1 1.01 1.52 1.30 2.33 3.51 3.00 1.61 3.70
D03 0 42 9 3 41.82 7.49 15.89 9.85 120 80 11.0 1 .87 1.20 .99 2.01 2.77 2.29 1.62 3.73
D04 0 23 9 1 1.98 3.85 1.39 1.19 110 70 11.0 0 .59 .14 .08 1.35 .33 .17 .30 .68
D05 0 43 10 3 38.67 3.60 1.59 1.55 110 70 12.0 1 .56 .20 .19 1.28 .46 .44 1.59 3.66
D06 0 40 7 2 43.55 10.90 55.15 25.90 110 70 11.7 1 1.04 1.74 1.41 2.39 4.01 3.25 1.64 3.77
D07 0 27 9 1 61.63 3.31 1.61 1.37 150 100 11.0 0 .52 .21 .14 1.20 .48 .31 1.79 4.12
D08 0 38 9 4 49.75 3.24 1.75 1.37 110 70 12.0 1 .51 .24 .14 1.18 .56 .31 1.70 3.91
D09 0 36 11 3 31.66 4.07 2.38 2.90 110 70 12.8 1 .61 .38 .46 1.40 .87 1.06 1.50 3.46
D10 0 26 11 1 51.19 3.75 1.23 1.31 110 70 12.5 0 .57 .09 .12 1.32 .21 .27 1.71 3.94
D11 0 29 8 2 49.87 3.73 .98 1.33 120 80 11.2 1 .57 .00 .12 1.32 .01 .29 1.70 3.91
D12 0 27 6 1 1.09 3.64 1.50 1.35 110 80 12.1 0 .56 .18 .13 1.29 .41 .30 .04 .09
D13 0 31 7 3 45.35 3.95 1.73 1.58 110 70 11.5 1 .60 .24 .20 1.37 .55 .46 1.66 3.81
D14 0 25 7 1 42.16 10.75 51.23 26.30 110 80 10.8 0 1.03 1.71 1.42 2.37 3.94 3.27 1.62 3.74
D15 0 31 8 2 38.39 3.23 1.27 1.36 110 80 11.3 1 .51 .10 .13 1.17 .24 .31 1.58 3.65
D16 0 36 9 4 59.33 3.61 1.51 1.52 110 80 11.8 1 .56 .18 .18 1.28 .41 .42 1.77 4.08
D17 0 33 9 2 1.56 3.28 1.44 1.42 100 70 10.6 1 .52 .16 .15 1.19 .36 .35 .19 .44
D18 0 29 10 2 45.56 3.21 .94 1.15 120 80 11.8 1 .51 -.03 .06 1.17 -.06 .14 1.66 3.82
D19 0 27 9 2 53.80 4.05 1.40 1.18 110 80 11.0 1 .61 .08 .07 1.40 .18 .17 1.73 3.99
D20 0 44 7 4 43.55 3.72 1.13 1.34 110 70 12.5 1 .57 .05 .13 1.31 .12 .29 1.64 3.77
D21 0 26 7 1 53.94 3.59 1.26 1.41 110 70 10.1 0 .56 .10 .15 1.28 .23 .34 1.73 3.99
D22 0 27 7 2 26.20 3.77 1.44 1.29 110 70 11.5 1 .58 .16 .11 1.33 .36 .25 1.42 3.27
D23 0 42 6 3 37.94 3.26 1.35 1.18 110 80 11.8 1 .51 .13 .07 1.18 .30 .17 1.58 3.64
D24 0 30 6 1 52.05 3.91 1.63 1.23 120 80 11.0 0 .59 .21 .09 1.36 .49 .21 1.72 3.95
D25 0 28 6 3 4.15 2.83 1.56 1.02 110 70 11.2 1 .45 .19 .01 1.04 .44 .02 .62 1.42
T01 1 27 6 2 44.49 3.88 1.90 1.26 110 70 11.0 1 .59 .28 .10 1.36 .64 .23 1.65 3.80
T02 1 29 8 1 28.18 3.47 1.06 1.21 130 85 12.1 0 .54 .03 .08 1.24 .06 .19 1.45 3.34
T03 1 27 10 1 52.68 3.24 1.20 1.25 120 80 10.0 0 .51 .08 .10 1.18 .18 .22 1.72 3.96
T04 1 22 11 1 17.85 3.80 1.15 1.20 105 75 11.0 0 .58 .06 .08 1.34 .14 .18 1.25 2.88
T05 1 24 9 2 50.95 3.56 1.50 1.25 110 70 12.8 1 .55 .18 .10 1.27 .41 .22 1.71 3.93
T06 1 35 7 1 42.42 3.05 1.30 1.78 110 70 12.0 0 .48 .11 .25 1.12 .26 .58 1.63 3.75
T07 1 27 6 3 1.21 1.55 .14 .43 110 70 10.5 1 .19 -.85 -.37 .44 -1.97 -.84 .08 .19
T08 1 29 7 1 3.81 3.32 1.30 1.37 120 80 10.2 0 .52 .11 .14 1.20 .26 .31 .58 1.34
T09 1 28 8 2 36.18 6.52 4.14 2.75 110 70 11.1 1 .81 .85 .44 1.87 1.97 1.01 1.56 3.59
T10 1 38 7 5 1.51 2.84 1.20 1.05 120 80 10.2 1 .45 .08 .02 1.04 .18 .05 .18 .41
T11 1 25 9 1 .86 3.58 1.88 1.39 100 70 11.0 0 .55 .27 .14 1.28 .63 .33 -.07 -.15
98
T12 1 24 10 1 3.35 4.17 1.39 1.08 120 80 10.2 0 .62 .14 .03 1.43 .33 .08 .53 1.21
T13 1 29 7 4 49.99 3.66 1.23 1.07 100 70 10.8 1 .56 .09 .03 1.30 .21 .07 1.70 3.91
T14 1 30 7 2 4.65 3.79 1.30 .89 110 70 11.0 1 .58 .11 -.05 1.33 .26 -.12 .67 1.54
T15 1 23 10 2 30.99 3.16 1.20 1.09 130 80 10.2 1 .50 .08 .04 1.15 .18 .09 1.49 3.43
T16 1 35 11 5 50.39 3.39 1.39 1.16 110 70 11.2 1 .53 .14 .06 1.22 .33 .15 1.70 3.92
T17 1 33 9 2 5.06 2.56 .82 .77 100 70 10.6 1 .41 -.09 -.11 .94 -.20 -.26 .70 1.62
T18 1 29 10 2 1.98 3.34 1.85 1.29 110 70 10.2 1 .52 .27 .11 1.21 .62 .25 .30 .68
T19 1 36 7 3 10.33 3.42 1.10 1.08 120 80 12.0 1 .53 .32 .03 1.23 .74 .08 1.01 2.34
T20 1 32 6 1 3.75 3.60 1.88 2.05 100 70 10.6 0 .56 .46 .31 1.28 1.06 .72 .57 1.32
T21 1 29 8 2 3.19 3.43 1.78 1.37 120 80 10.2 1 .54 .25 .14 1.23 .58 .31 .50 1.16
T22 1 27 1 3 1.81 3.50 .96 1.08 100 70 10.3 1 .54 -.02 .03 1.25 -.04 .08 .26 .59
T23 1 27 5 2 47.67 3.26 .87 1.08 110 70 11.0 1 .51 -.06 .03 1.18 -.14 .08 1.68 3.86
T24 1 26 8 2 40.45 .77 .07 .46 110 70 12.0 1 -.11 -1.15 -.34 -.26 -2.66 -.78 1.61 3.70
T25 1 24 8 2 46.33 3.35 1.90 1.35 110 70 10.3 1 .53 .28 .13 1.21 .64 .30 1.67 3.84
Keterangan:
Iden = Identitas Hb = Hemoglobin
Ca/Co = Kasus/kontrol Grav = Graviditas
0 = Kehamilan dengan abortus dini 0 = Primigravida
1 = Kehamilan tanpa abortus dini 1 = Multigravida
Umr = Umur LogHIF = Log kadar HIF-1α
UKhm = Usia kehamilan LogMMP = Log kadar MMP-12
FrHm = Frekuensi kehamilan LogROS = Laog kadar ROS
miR = Ekspresi miR-210 LNHIF = LN kadar HIF-1α
HIF = Kadar HIF-1α LNMMP = LN kadar MMP-12
MMP = Kadar MMP-12 LNROS =LN kadar ROS
ROS = Kadar ROS LogmiR = Log ekspresi miR-210
TDS = Tekanan darah sistolik LNmiR = LN ekspresi miR-210
TDD = Tekanan darah diastolik
99
A. Umur.
100
B. Usia Kehamilan.
101
A. Data Awal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Status Kehamilan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar miR-210 Case .250 25 .000 .829 25 .001
Control .248 25 .000 .813 25 .000
Kadar HIF-1@ Case .426 25 .000 .579 25 .000
Control .219 25 .003 .789 25 .000
Kadar ROS Case .446 25 .000 .479 25 .000
Control .245 25 .000 .846 25 .001
Kadar MMP-12 Case .469 25 .000 .463 25 .000
Control .204 25 .009 .803 25 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Status Kehamilan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
LogMir Case .372 25 .000 .606 25 .000
Control .219 25 .003 .853 25 .002
Log_HIF Case .374 25 .000 .673 25 .000
Control .291 25 .000 .679 25 .000
Log_ROS Case .407 25 .000 .591 25 .000
Control .245 25 .000 .877 25 .006
Log_MMP Case .396 25 .000 .605 25 .000
Control .250 25 .000 .762 25 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Sample
# Nucleic Acid Conc. Unit 260/280 Sample Type
ID
1 A 01 218 ng/µl 1,64 RNA
2 A 01 220,6 ng/µl 1,64 RNA
3 A 02 366,1 ng/µl 1,82 RNA
4 A 02 369,1 ng/µl 1,83 RNA
5 A 03 286,7 ng/µl 1,49 RNA
6 A 03 266,9 ng/µl 1,73 RNA
7 A 04 327,3 ng/µl 1,74 RNA
8 A 04 328,3 ng/µl 1,74 RNA
9 A 05 247,1 ng/µl 1,7 RNA
10 A 05 248,1 ng/µl 1,7 RNA
11 A 06 257,5 ng/µl 1,65 RNA
12 A 06 259,6 ng/µl 1,65 RNA
13 A 07 264,2 ng/µl 1,63 RNA
14 A 07 264,5 ng/µl 1,63 RNA
15 A 08 281,1 ng/µl 1,7 RNA
16 A 08 283 ng/µl 1,69 RNA
17 A 09 167,9 ng/µl 1,57 RNA
18 A 09 169,3 ng/µl 1,56 RNA
19 A 10 359,5 ng/µl 1,91 RNA
20 A 10 362,4 ng/µl 1,92 RNA
21 A 11 296,8 ng/µl 1,8 RNA
22 A 11 298,5 ng/µl 1,81 RNA
23 A 13 12,6 ng/µl 1,47 RNA
24 A 13 12,5 ng/µl 1,46 RNA
25 A 14 328,3 ng/µl 1,82 RNA
26 A 14 329,9 ng/µl 1,83 RNA
27 A 15 12,1 ng/µl 1,6 RNA
28 A 15 12,4 ng/µl 1,41 RNA
29 A 16 247,5 ng/µl 1,76 RNA
30 A 16 247,1 ng/µl 1,76 RNA
31 A 17 592 ng/µl 1,63 RNA
32 A 17 601,6 ng/µl 1,62 RNA
33 A 18 95,8 ng/µl 1,28 RNA
34 A 18 129,1 ng/µl 1,34 RNA
35 A 19 12,9 ng/µl 1,89 RNA
36 A 19 12,6 ng/µl 1,9 RNA
37 A 20 66,2 ng/µl 1,41 RNA
38 A 20 67 ng/µl 1,42 RNA
39 A 21 427,2 ng/µl 1,99 RNA
40 A 21 436,9 ng/µl 1,98 RNA
41 A 22 14,9 ng/µl 1,41 RNA
42 A 22 14,5 ng/µl 1,45 RNA
43 A 23 125,1 ng/µl 1,56 RNA
103
A. Ekspresi miR-210
Ranks
Status Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar miR-210 Case 25 30.06 751.50
Control 25 20.94 523.50
Total 50
Test Statisticsa
Kadar miR-210
Mann-Whitney U 198.500
Wilcoxon W 523.500
Z -2.212
Asymp. Sig. (2-tailed) .027
a. Grouping Variable: Status Kehamilan
B. Kadar HIF-1ɑ
Ranks
Status Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar HIF-1@ Case 25 30.46 761.50
Control 25 20.54 513.50
Total 50
Test Statisticsa
Kadar HIF-1@
Mann-Whitney U 188.500
Wilcoxon W 513.500
Z -2.406
Asymp. Sig. (2-tailed) .016
a. Grouping Variable: Status Kehamilan
C. Kadar ROS
Ranks
Status Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar ROS Case 25 31.68 792.00
Control 25 19.32 483.00
Total 50
106
Test Statisticsa
Kadar ROS
Mann-Whitney U 158.000
Wilcoxon W 483.000
Z -3.000
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
a. Grouping Variable: Status Kehamilan
D. Kadar MMP-12
Ranks
Status Kehamilan N Mean Rank Sum of Ranks
Kadar MMP-12 Case 25 29.64 741.00
Control 25 21.36 534.00
Total 50
Test Statisticsa
Kadar MMP-12
Mann-Whitney U 209.000
Wilcoxon W 534.000
Z -2.009
Asymp. Sig. (2-tailed) .045
a. Grouping Variable: Status Kehamilan
107
DALAM PENELITIAN
Abortus adalah kematian fetus atau keluarnya hasil konsepsi (fetus dan
plasenta) sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Abortus yang terjadi pada usia
kehamilan sebelum 12 minggu disebut abortus dini; kejadiannya sekitar 80% dari
semua abortus. Sebagian besar abortus dini disebabkan oleh kelainan genetik.
Dengan begitu menata abortus dini tidak cukup hanya berdasarkan paradigma
medik-klinik saja, tapi telah harus bergeser kepada paradigma biomedik, terutama
pertumbuhan dan perkembangan kehamilan. Penelitian ini adalah salah satu cara
(dalam hal ini miR-210) dan biomarker HIF-1ɑ, ROS dan MMP-12 berperan
dalam terjadinya abortus dini. Dengan hasil ini nantinya diharapkan akan
berkembang usaha terapi abortus dini yang lebih berorientasi pada terapi
kausal/terapi gen.
ikut andil dalam pengembangan ilmu melalui penelitian, Anda akan memperoleh
ROS, dan kadar MMP-12 plasma yang menyertai kehamilan Anda saat ini secara
Penelitian ini bersifat sukarela tanpa paksaan dan Anda mempunyai hak
untuk tidak bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Segala tindakan yang akan
108
rencana penataaan, efek samping dan komplikasi akibat tindakan yang akan
untuk menilai ekspresi miR-210, HIF-1ɑ, kadar ROS, dan kadar MMP-12 plasma,
yang mungkin akan memberi rasa kurang nyaman. Namun reaksi ini bersifat
ringan dan sementara. Semua tindakan ini akan dikerjakan oleh peneliti beserta
tim anggota penelitian yang sudah terlatih sehingga diharapkan tidak akan
Data-data terkait dengan identitas pribadi anda bersifat rahasia dan akan
tindak lanjutnya.
Joserizal Serudji
109
Nama :
Umur :
Alamat :
Nomor ID. :
(…………………………….) (……………………………)
110