Anda di halaman 1dari 4

CHEESE BALL

 Judul

Proses pembuatan Cheese Ball

 Tujuan

 Untuk mengetahui proses pembuatan cheese ball


 Untuk mengetahui proses terjadinya perubahan kimia
 Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan cheese ball

 Dasar Teori

Campuran antara air dan tepung terigu adalah contoh suspensi. Suspensi adalah campuran
heterogen dengan ukuran partikel lebih besar dari ukuran partikel koloid. Oleh karena itu
partikel-partikel tepung mengalami gaya gravitasi sehingga tepung dapat mengendap
apabila campuran air tepung didiamkan.PembahasanCampuran adalah kombinasi dari
beberapa zat tunggal dimana unsur-unsur zat tunggal tersebut saling bernteraksi satu
sama lain. Campuran dibedakan menjadi 2 macam yaitu:Campuran Homogen yaitu
campuran antara beberapa zat tunggal yang tercampur merata satu sama lain sehingga
zat-zat penyusunnya suda tidak dapat dibedakan lagi. Larutan adalah jenis campuran
homogen misalnya larutan air dan gula. Gula adalah zat terlarut dan air adalah pelarut
karena fraksinya lebih besar. gula dan air sudah tidak bisa dibedakan dalam larutan
gulaCampuran Heterogen yaitu campuran antara beberapa zat tunggal yang tidak
tercampur merata sehingga zat tunggal penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama
lain, misalnya campuran antara air dan pasir. pasir tidak dapat larut dalam air sehingga
antara air dan pasir masih dapat dibedakan.Sistem koloid merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki
ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek
Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya
gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan.
Koloid memiliki homogenitas antara larutan dan supsensi. Koloid bersifat heterogen dan
larutan bersifat homogen. Sedangkan koloid bersifat homogen dan suspensi bersifat
heterogenKoloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi
dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:Aerosol yang memiliki zat pendispersi
berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair, contoh: kabut
dan awan. sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat, contoh:
asap dan debu dalam udara.Sol : Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam
zat cair, contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta.Emulsi : Sistem koloid
dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling
melarutkan, contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan.Buih : Sistem Koloid dari
gas yang terdispersi dalam zat cair, contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam
kebakaran, beberapa jenis kosmetik, dan lainnya. Ada pula buih padat yang merupakan
gas yang terdispersi dalam padat, contoh: Styrofoam, batu apung, spons,
marshmallow.Gel : sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair, contoh:
agar-agar, Lem.Berikut ini adalah beberapa sifat koloid:Adsorpsi adalah penyerapan oleh
suatu permukaan partikel koloid.Elektroforesis: Partikel koloid bergerak berdasarkan
medan listrik. Partikel koloid memiliki muatan, partikel koloid dengan muatan berbeda
cenderung berdekatan dan membentuk gumpalan yang lebih besar sehingga terjadi
koagulasiGerak brown adalah gerak acak oleh partikel koloi. partikel koloid bergerak
dengan kecepatan tertentu sehingga tidak berdampak oleh grafitasiEfek Tydall
(penghanmburan cahaya) : Koloid menghamburkan cahaya yang datang. misalnya cahaya
matahari pada saat senja dibiaskan oleh partikel koloid di

 Alat dan Bahan

1. Wadah
2. Sendok
3. Gelas
4. Wajan
5. Sutil
6. piring
7. Tepung terigu
8. Tepung panir
9. Telur
10. Keju
11. Mentega cair
12. Garam
13. Air
14. ladaku
15. Minyak goreng

 Cara Kerja

 Campurkan tepung terigu dengan ladaku dan garam, aduk merata


 Tuangkan mentega yang sudah cair,campur dengan air dan aduk merata
 Bentuk adonan bulat bulat dan isi dengan keju yang sudah diparut
 Siapkan tepung yang sudah di kocok, masukkan adonan yang sudah berisi keju kedalam
telur
 Masukkan adonan yang telah terlumuri telur ke dalam tepung panir
 Goreng sampai menuning dan tiriskan
 Masakan siap dihidangkan
 Pengamatan

Terigu adalah tepung hasil dari bulir gandum yang telah melalui proses penggilingan. 

Gandum pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah sebelum tahun 9600 SM dan dalam
sejarah merupakan salah satu biji-bijian pertama yang ditanam oleh manusia secara besar-
besaran. Sejalan dengan pertumbuhan & penyebaran populasi manusia, demikian juga gandum
sebagai makanan pokok juga ikut menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal itulah yang kemudian
memunculkan beragam varietas dan jenis gandum yang ada saat ini.
    
Saat ini, makanan berbasis terigu telah menjadi makanan pokok di banyak negara, bahkan di
Indonesia dapat dijumpai beragam makanan yang terbuat dari terigu. Kandungan gizi yang
tinggi, pengolahan yang mudah dan praktis, ketersediaan yang cukup, serta harganya relatif
terjangkau, menjadikan makanan berbasis terigu merambah cepat ke berbagai negara. 

Wheat technical properties

Selain mengandung banyak karbohidrat, terigu juga mengandung  protein dalam bentuk gluten.
Kandungan gluten ini yang membedakan antara terigu dengan tepung lainnya. Gluten adalah
suatu senyawa pada terigu yang bersifat kenyal dan elastis, yang berperan dalam menentukan
kualitas suatu makanan yang dihasilkannya. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi kadar
protein dalam terigu tersebut. Kadar gluten dalam terigu, sangat tergantung dari jenis
gandumnya.

Agar kualitas makanan maksimal, hal yang harus diperhatikan adalah ketepatan dalam memilih
jenis terigu. Terigu berprotein tinggi (12%-14%) tepat untuk pembuatan roti dan mie. Terigu
dengan protein sedang (10.5%-11.5%) cocok untuk membuat aneka makanan seperti pastry/pie,
bolu dan donat. Sedangkan untuk makanan yang renyah seperti gorengan, biscuit ,cookies ,wafer
dan cake menggunakan terigu berprotein rendah. 
    
Flour  Quality Parameters
Kualitas terigu dipengaruhi oleh moisture (kadar air), ash (kadar abu), dan beberapa parameter
fisik lainnya, seperti water absorption, development time, stability, dan lain-lain.
    
Moisture 
Moisture menunjukkan kadar air dalam terigu. Bila jumlah moisture melebihi standar maksimum
maka dapat menurunkan daya simpan terigu, karena akan semakin cepat rusak, berjamur dan bau
apek.

Ash  (kadar abu)


Kadar abu pada terigu mempengaruhi proses dan hasil akhir produk antara lain warna produk
(warna crumb pada roti, warna mie) dan tingkat kestabilan adonan. 
Water Absorption
Water absorption adalah kemampuan terigu untuk menyerap air. Kemampuan daya serap air
pada terigu akan berkurang bila kadar air (moisture) terlalu tinggi atau tempat penyimpanan
lembab. Kebutuhan Water Absorption sangat bergantung dari produk yang akan dihasilkan.
Dalam pembuatan roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih tinggi dari pada
pembuatan mie dan biskuit.

Developing Time
Developing time adalah waktu yang diperlukan adonan untuk mencapai keadaan kalis pada saat
diaduk. Bila waktu pengadukan kurang disebut under mixing yang berakibat volume tidak
maksimal, serat/remah roti kasar, roti terlalu kenyal, aroma roti asam, roti cepat keras,
permukaan kulit roti pecah dan tebal. Sedangkan bila kelebihan pengadukan disebut over mixing
yang berakibat volume roti melebar/datar, roti kurang mengembang, serat/remah roti kasar,
warna kulit roti pucat, permukaan roti mengecil, permukaan kulit roti banyak gelembung dan roti
tidak kenyal.

 Pembahasan

Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir/biji gandum yang
di haluskan, kemudian biasanya digunakan untuk pembuatan mie, kue dan roti. ...Tepung
terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan
kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.

 Kesimpulan

Sebelum tepung di campur oleh mentega cair dan air tekstur tepung sangat powderi dan
tidak berasa. Setelah diberi semua resep yang sudah di cantumkan adonan lebih padat,
berasa, beraroma. Rasa tepung yang semula hambar kini berasa lebih enak.

Anda mungkin juga menyukai