1
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “PROFESI GURU” Penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, baik dari penyusunan maupun dari segi lainnya.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Pengertian Profesi Guru..........................................................................................................4
2.2 Sejarah Profesi Guru................................................................................................................4
2.3 Ciri-ciri Profesi Guru...............................................................................................................5
2.4 Kode etik guru.........................................................................................................................6
2.5 Jenis –jenis pendidikan profesi guru.......................................................................................7
2.6Tingkat dan jenis profesi guru..................................................................................................7
2.7 Syarat profesi guru..................................................................................................................8
2.8 Tujuan Profesi guru.................................................................................................................8
2.9 Hak dan Kewajiban guru.........................................................................................................8
2.10Jenis guru berdasarkan tugas..................................................................................................9
2.11 Fungsi profesi guru................................................................................................................9
2.12 Keterampilan dasar yang dimiliki guru.................................................................................9
2.13. Kompetensi yang dimiliki guru professiona.......................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
Bab1
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Guru merupakan jabatan atau profesi yang tentunya memerlukan keahlian khusus sebagai
guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki keahlian untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Oleh karena itu agar pendidikan dapat
terwujud diperlukan tenaga pendidikan yang berlatar belakang mengerti akan profesi keguruan.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional harus menguasai tntang pendidikan dan
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang memerlukan binaan dan harus
dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian profesi guru?
2. Jelaskan kode etik guru?
3. Sebutkan ciri-ciri profesi guru?
4. Sebutkan jenis-jenis pendidikan guru?
5. Sebutkan hak dan kewajiban guru?
Bab II
Pembahasan
1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang penuh
2. Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi
guru
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu
4. Guru yang dimagangkan kepada guru senior, yang merupakan calon guru
5. Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari warga
yang pernah mengecap pendidikan. Tentu saja yang terakhir ini sangat beragam dari
satu daerah dengan daerah lainnya.
Guru pernah mempunyai status yang sangat tinggi dalam manyarakat, mempunyai wibawa
yang sangat tinggi, dan dianggap sebagai orang yang serba tahu dalam sejarah pendidikan guru
di Indonesia. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di depan kelas, tetapi mendidik
masyarakat, tempat bagi masyarakat untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi
ataupun masalah sosial. Namun, kewibawaan guru mulai memudar sejalan dengan kemajuan
zaman, perkembangan ilmu dan teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan
atau balas jasa (Sanusi et al., 1991). Dalam era teknologi yang maju sekarang, guru bukan lagi
satu-satunya tempat bertanya dalam masyarakat. Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi
dari guru, dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru dianggap kalah gengsi
dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapatan yang lebih baik.
Walaupun sekolah guru telah dimulai dan kemudian juga didirikan sekolah normal, namun
pada mulanya bila dilihat dari kurikulumnya dapat kita katakan hanya mementingkan
pengetahuan yang akan diajarkan saja. Ke dalamnya belum dimasukkan secara khusus kurikulum
ilmu mendidik dan psikologi. Sejalan dengan pendirian sekolah-sekolah yang lebih tinggi
tingkatnya dari sekolah umum seperti Hollands Indlanse School (HIS), Meer Uitgebreid Lagere
Onderwidjs (MULO), Hogere Burgeschool (HBS), dan Algemene Middelbare School (AMS)
maka secara berangsur-angsur didirikan pula lembaga pendidikan guru atau kursus-kursus untuk
mempersiapkan guru-gurunya, seperti Hogere Kweekschool (HKS) untuk guru HIS dan kursus
Hoofdacte (HA) untuk calon kepala sekolah (Nasution, 1987).
Keadaan yang demikian berlanjut sampai zaman pendudukan jepang dan awal perang
kemerdekaan walaupun dengan nama dan bentuk lembaga pendidikan guru yang disesuaikan
dengan keadaan waktu itu. Selangkah demi selangkah pendidikan guru menigkatkan jenjang
kualifikasi dan mutunya, sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru yang
tunggal, yakni Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Walaupun jabatan guru belum disebut sebagai jabatan profesional penuh, statusnya mulai
membaik. Di indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi
persatuan guru, dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Apakah para wakil dan
organisasi ini telah mewakili semua keinginan para guru, baik dari segi proesional ataupun
kesejahteraan? Apakah guru betul-betul jabatan profesional, sehingga jabatan guru terlindungi,
mempunyai otoritas tinggi dalam bidangnya, dihargai dan mempunyai status yang tinggi dalam
masyarakat, semuanya akan tergantung kepada guru itu sendiri dan unjuk kerjanya, serta
masyarakat dan pemerintah yang memakai atau mendapatkan layanan guru itu.
“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan perbuatan
guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan
mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Tujuan utama dari “variasi” dalam
kegiatan pembelajaran ini adalah untuk mengurangi rasa boring yang membuat siswa tidak lagi
fokus pada prose KBM yang sedang berlangsung. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai
“variasi” sehingga perhatian siswa tetap terpusat pada pelajaran. Beberapa “variasi” yang dapat
dilakukan guru selama proses KBM diantaranya adalah: penggunaan variasi suara (teacher
voice), pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan/kebisuan guru (teacher silence),
kontak pandang dan gerak (eye contact and movement), gesture/gerak tubuh, ekspresi wajah
guru, pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement), variasi
penggunaan media dan alat pengajaran, dll.
4. Keterampilan menjelaskan
“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang runut untuk
menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada 2 komponen
dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah
secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan
dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah
ditentukan. Dan penyajian, merupakan suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan/feedback. Kegiatan “menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa
memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dll, secara obyektif; membimbing siswa
memahami pertanyaan; meningkatkan keterlibatan siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk
menghayati proses penalaran serta memperoleh feedback tentang pemahaman siswa. Apabila
seorang guru menguasai “keterampilan menjelaskan” maka guru akan lebih mudah mengelola
waktu dalam menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif memanage waktu. Selain itu
penjelasan yang runut dan sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami materi, yang
pada gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan mungkin penjelasan
guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu mengatasi kelangkaan buku sebagai
sarana dan sumber belajar
KESIMPULAN
Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid,
baik secara individual maupun klasikal , baik disekolah maupun luar sekolah. Profesi guru
adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruaan yang menandai, keahlian guru
dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan
keguruan tertentu. Guru yang professional memiliki kompetensi keguruaan berkat pendidikan
atau pelatihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu.
SARAN
Makalah ini masih kurang dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran untuk penyempurnaan atau perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
ko, Hadi Wiyono. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap – Sesuai Dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan). Jakarta: Palanta
Hamalik, Oemar. 2002. PENDIDIKAN GURU: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Bandung: Bumi Aksara
Mukhtar, Lalu, dan Hully. 2012. PROFESI KEGURUAN. Mataram: Alam Tara Institute
http://www.websitependidikan.com/2015/10/tujuan-dan-prinsip-uji-kompetensiguru.html,
diakses pada tanggal 16 September 2016 pukul 16.10 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru, diakses pada tanggal 15 September pukul
17.00 WITA
http://fitrianahadi.blogspot.co.id/2015/12/makalah-kompetensi-guru.html, s