Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROFESI GURU

Nama Kelompok : 1. Daniel Setyawan


2. Erika Br Gurusinga
3. Norma Kumala Sinta
4. Maydelin Putri Shinta
5. Muhamad Choirudin Ashari
6. Selsa Alya Rosita

Mata Kuliah : Profesi Kependidikan


Prodi : Manajemen Pendidikan

1
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “PROFESI GURU” Penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, baik dari penyusunan maupun dari segi lainnya.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Pengertian Profesi Guru..........................................................................................................4
2.2 Sejarah Profesi Guru................................................................................................................4
2.3 Ciri-ciri Profesi Guru...............................................................................................................5
2.4 Kode etik guru.........................................................................................................................6
2.5 Jenis –jenis pendidikan profesi guru.......................................................................................7
2.6Tingkat dan jenis profesi guru..................................................................................................7
2.7 Syarat profesi guru..................................................................................................................8
2.8 Tujuan Profesi guru.................................................................................................................8
2.9 Hak dan Kewajiban guru.........................................................................................................8
2.10Jenis guru berdasarkan tugas..................................................................................................9
2.11 Fungsi profesi guru................................................................................................................9
2.12 Keterampilan dasar yang dimiliki guru.................................................................................9
2.13. Kompetensi yang dimiliki guru professiona.......................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
Bab1
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Guru merupakan jabatan atau profesi yang tentunya memerlukan keahlian khusus sebagai
guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki keahlian untuk
melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Oleh karena itu agar pendidikan dapat
terwujud diperlukan tenaga pendidikan yang berlatar belakang mengerti akan profesi keguruan.
Untuk menjadi seorang guru yang profesional harus menguasai tntang pendidikan dan
pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang memerlukan binaan dan harus
dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian profesi guru?
2. Jelaskan kode etik guru?
3. Sebutkan ciri-ciri profesi guru?
4. Sebutkan jenis-jenis pendidikan guru?
5. Sebutkan hak dan kewajiban guru?

Bab II
Pembahasan

2.1 Pengertian Profesi Guru


Profesi adalah Suatu pekerjaan yang bidang khusus. Guru adalah pendidik dan
pengajar, dalam pengertian yang lebih luas guru membutuhkan keahlian dan pengalaman dalam
suatu adalah setiap orang yang memberikan ajaran/ilmu kepada orang lain. Dari sini dapat
diambil pengertian profesi guru merupakan profesi yang dilakukan oleh mereka yang ahli
dibidang Pendidikan dan pembelajaran, yang telah melaksanakan pelatihan dan pengembangan.
Profesi guru sehingga dapat memenuhi standar kualifikasi untuk menjadi seorang guru.

2.2 Sejarah Profesi Guru


Dalam bukunya, Sejarah Pendidikan Indonesia, Nasution (1987) secara jelas melukiskan
sejarah pendidikan di Indonesia terutama dalam zaman kolonial belanda, termasuk juga sejarah
profesi keguruan. Guru-guru yang pada mulanya diangkat dari orang-orang yang tidak di didik
secara khusus menjadi guru, secara berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru
yang lolos dari sekolah guru (Kweekschool) yang pertama kali didirikan di Solo tahun 1852.
Karena kebutuhan guru yang mendesak maka Pemerintah Hindia-Belanda mengangkat lima
macam guru, yakni:

1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang penuh
2. Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi
guru
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu
4. Guru yang dimagangkan kepada guru senior, yang merupakan calon guru
5. Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari warga
yang pernah mengecap pendidikan. Tentu saja yang terakhir ini sangat beragam dari
satu daerah dengan daerah lainnya.

Guru pernah mempunyai status yang sangat tinggi dalam manyarakat, mempunyai wibawa
yang sangat tinggi, dan dianggap sebagai orang yang serba tahu dalam sejarah pendidikan guru
di Indonesia. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di depan kelas, tetapi mendidik
masyarakat, tempat bagi masyarakat untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi
ataupun masalah sosial. Namun, kewibawaan guru mulai memudar sejalan dengan kemajuan
zaman, perkembangan ilmu dan teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan
atau balas jasa (Sanusi et al., 1991). Dalam era teknologi yang maju sekarang, guru bukan lagi
satu-satunya tempat bertanya dalam masyarakat. Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi
dari guru, dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru dianggap kalah gengsi
dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapatan yang lebih baik.

Walaupun sekolah guru telah dimulai dan kemudian juga didirikan sekolah normal, namun
pada mulanya bila dilihat dari kurikulumnya dapat kita katakan hanya mementingkan
pengetahuan yang akan diajarkan saja. Ke dalamnya belum dimasukkan secara khusus kurikulum
ilmu mendidik dan psikologi. Sejalan dengan pendirian sekolah-sekolah yang lebih tinggi
tingkatnya dari sekolah umum seperti Hollands Indlanse School (HIS), Meer Uitgebreid Lagere
Onderwidjs (MULO), Hogere Burgeschool (HBS), dan Algemene Middelbare School (AMS)
maka secara berangsur-angsur didirikan pula lembaga pendidikan guru atau kursus-kursus untuk
mempersiapkan guru-gurunya, seperti Hogere Kweekschool (HKS) untuk guru HIS dan kursus
Hoofdacte (HA) untuk calon kepala sekolah (Nasution, 1987).

Keadaan yang demikian berlanjut sampai zaman pendudukan jepang dan awal perang
kemerdekaan walaupun dengan nama dan bentuk lembaga pendidikan guru yang disesuaikan
dengan keadaan waktu itu. Selangkah demi selangkah pendidikan guru menigkatkan jenjang
kualifikasi dan mutunya, sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru yang
tunggal, yakni Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Walaupun jabatan guru belum disebut sebagai jabatan profesional penuh, statusnya mulai
membaik. Di indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi
persatuan guru, dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Apakah para wakil dan
organisasi ini telah mewakili semua keinginan para guru, baik dari segi proesional ataupun
kesejahteraan? Apakah guru betul-betul jabatan profesional, sehingga jabatan guru terlindungi,
mempunyai otoritas tinggi dalam bidangnya, dihargai dan mempunyai status yang tinggi dalam
masyarakat, semuanya akan tergantung kepada guru itu sendiri dan unjuk kerjanya, serta
masyarakat dan pemerintah yang memakai atau mendapatkan layanan guru itu.

2.3 Ciri-ciri Profesi Guru


1. Selalu punya energi untuk siswa
Seorang guru yang baik mampu memberikan perhatian kepada siswa saat berbicara
maupun diskusi dan memiliki kemampuan mendengar yang seksama.
2. Punya tujuan yang jelas untuk pelajaran
Sesorang guru memiliki tujuan yang jelas setiap pembelajaran dan dapat melakukan
pembelajaran dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai secara maksimal.
3. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki kemampuan manajemen kelas yang baik sehingga
dapat menanamkan perilaku yang baik kepada siswa dan rasa hormat siswa kepada
lingkungan sekitarnya.
4. Bisa berkomunikasi dengan orang tua
Seorang guru yang baik memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang tua siswa
sehingga orang tua mendapatkan update informasi berkenaan dengan kurikulum, disiplin,
dan isu lainnya.
5. Memiliki harapan yang tinggi kepada siswa
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi kepada siswa dan dapat
mendorong semangat belajar bagi siswa.
6. Pengetahuan tentang kurikulum
Seorang guru memiliki pengetahuan dan memahami kurikulum dengan baik sehingga
dapat menyesuaikan pembelajaran dengan standarnya.
7. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
8. Selalu memberikan yang terbaik untuk siswa dalam proses pembelajaran
Seorang guru yang baik selalu mengetahui dan memberikan yang terbaik untuk siswanya
berdasarakan kemampuan dan sikap masing-masing siswa sehingga apa yang diberikan
guru dapat membantu membangun masa depan siswa.
9. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Ini merupakan hal yang wajib bagi seorang guru memiliki pengetahuan yang luar biasa
terhadap subyek yang diajarakan sehingga mampu menjawab pertanyaan dari siswa dan
memiliki bahan dan cara pembelajaran yang menarik.
10. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Memiliki kedisplinan yang efektif sehingga mampu membawa perubahan yang baik di
kelas.
2.4 Kode Etik Guru
Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, anggota masyarakat dan warga negara. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai
seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional
guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan se
profesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial,
etika dan kemanusiaan.
Kode etik guru di Indonesia antara lain :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi g
9. uru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
10. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
2.5 Jenis-Jenis Pendidikan Profesi Guru
a. PPG PRA Jabatan
PPG Prajabatan yang pernah dilaksanakan antara lain :
 PPG SI PGSD Berasrama
 PPG SI Basic science berasrama
 PPG SM3T
 PPG SMK Kolaboratif
 PPG Terintegrasi
 Sertifikasi Guru melalui jalur pendidikan ( 2007-2009)
 PPG Prajabatan Bersubsidi
 PPG Prajabatan Swadana
b. PPG Dalam Jabatan
2.6 Tingkat dan Jenis Profesi Guru
A. Tingkat Profesi
Tingkat profesi seorang guru dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal yang telah
dicapai (kualifikasi akademik). Berdasarkan jenjang kualifikasi akademik tingkat
profesi dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu:
 Pra profesional
Pendidikan pra profesional lebih rendah dari seseirang profesional.Pendidikan pra
profesional hanya sampai program diploma I-III.
 Profesional
Yaitu orang yang melaksanakan profesi yang berpendidikan minimal sarjana dan
mengikuti pendidikan profesi atau lulus ujian profesi.Selain lulus pendidiakan sarjan
dalam bidangnya juga harus mengikuti pendidikan (diklat khusus profesi). Misalnya
diklat calon pengawas.
 Pofesional Spesialis
Yaitu tingkatan tertinggi dalam dunia profesional.Profesional spesialis seseorang
yang pendidikannya minimal pascasarjana (master,S2).
B. Jenis Profesi
Dalam bidang pendidikan jenis profesi dibagi menjadi dua yaitu :
 Tenaga Kependidiakan
Tenaga Kependidikan adalah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaranan
pendidkan dalam satuan pendidikan,walaupun secara tidak langsung dalam proses pendidikan,
diantaranya:
a) Kepala sekoalah yaitu
b) Rektor (pemimpin lembaga perguruan tinggi)
c) Wakil/kepala urusan contohnya seperti kepala urusan kurikulum
d) Tata usaha
e) Laboran, pustakawan
f) Pelatih ekstrakulikuler
 Tenaga Pendidik
Tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan
tugas khusus sebagai profesi pendidik, memiliki nama lain sesuai kekhususannya yaitu:
a. Guru
b. Dosen
c. Konselor
d. Pamong Belajar
e. Widyaswara, Pegawai negeri sipil
f. Tutor
g. Instruktor
h. Fasilitator
2.7 Syarat profesi guru
Syarat-syarat profesi guru yaitu:
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Perlu persiapan profesional yang lama dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan
latihan umum belaka
d. Memerlukan latiahan dalam jabatan yang berkesinambungaan
e. Karier yang menjanjikan dan keangotaan yang permanen
f. Lebih mementingkan layanan di atas kepentingan pribadi
g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
2.8 Tujuan profesi guru
Pendidikan profesi guru memiliki 2 tujuan yaitu :
a. Tujuan umum pendidikan profesi guru adalah menghasilkan calon guru yang
memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriaman dan
bertakwa.
b. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki
kompetensi,merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hhasil
pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan peserta didik pendidikan formal
serta melakukan penelitian.
2.9 Hak dan Kewajiban Guru
Guru merupakan salah satu profesi dari tenaga pendidikan.Guru bertugas mengajar
dimanamengajar merupakan pelaksanaan proses pembelajaran dan menjadi proses yang
paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan.Pengabdian guru dalam dunia
pendidikan yang besar tersebut sangat memberikan kontribusi yang tinggi dalam rangka
mencapai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang sesuai yang tertera pada
Undang-UndangDasar 1945.
 Hak-Hak Guru
Dalam undang-undang guru dan dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan,bahwa dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan guru memiliki hak sebagai berikut.
1. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidupmakanan,minuman dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang
kelancaran tugas.
6. Memberikan kebebasan dalam memberikan penilaian dan untuk menentukan
kelulusan,penghargaandan atau sanksi kepada peserta didik.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
8. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik,kompetensi,memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidang nya.
2.10Jenis Guru Berdasarkan Tugas
Di lembaga pendidikan sekolah,jenis guru dibedakan menjadi 3 jenis.Hal ini mengacu
pada permendiknasno 35 tahun 2010 tentang jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya,diantaranya sebagai berikut :
1. Guru kelas
Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas,tanggungjawab,wewenang dan hak
secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di
satuan pendidikan formal yang sederajat.
2. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas,tanggungjawab,wewenang dan
hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada
satuan pendidikan format di jenjang pendidikan dasar ataupun pendidikan menengah.
2.11Fungsi Profesi Guru
Fungsi profesi guru adalah untuk mendidik, mengajar dan melatih anak-anak.

2.12Keterampilan Dasar Mengajar ini Yang Harus Dikuasai Guru.


1. Keterampilan Bertanya
“Bertanya” adalah bahasa verbal untuk meminta respon siswa baik berupa pengetahuan,
pendapat, atau pun sekedar mengembalikan konsentrasi siswa yang terdestruc oleh berbagai
kondisi selama KBM berlangsung. Dalam proses belajar mengajar, “Bertanya” memainkan
peranan penting sebab “Bertanya” dapat menjadi stimulus yang efektif untuk mendorong
kemampuan berpikir siswa. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik ketika mengajukan pertanyaan maupun
menerima jawaban siswa. Hendaklah guru menghindari kebiasaan seperti: menjawab pertanyaan
sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan
dengan jawaban serentak, menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya, dan
mengajukan pertanyaan ganda. Kegiatan bertanya dalam KBM ini akan lebih efektif bila
pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang
dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain adalah :
• Menimbulkan rasa ingin tahu
• Merangsang fungsi berpikir
• Mengembangkan keterampilan berpikir
• Memfokuskan perhatian siswa
• Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
• Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
2. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa), atas
perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap
tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Teknik pemberian penguatan dalam KBM yang bersifat verbal dapat dinyatakan melalui pujian,
penghargaan atau pun persetujuan, sedangkan penguatan non verbal dapat dinyatakan melalui
gesture, mimic muka (ekspresi), penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan
(contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dll. Dalam rangka pengelolaan kelas,
dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk
mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan
penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan. Manfaat penguatan bagi siswa adalah untuk meningkatkan perhatian (fokus)
siswa dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri,
dll.
3. Keterampilan mengadakan variasi

“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan perbuatan
guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan
mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Tujuan utama dari “variasi” dalam
kegiatan pembelajaran ini adalah untuk mengurangi rasa boring yang membuat siswa tidak lagi
fokus pada prose KBM yang sedang berlangsung. Untuk itu guru perlu melakukan berbagai
“variasi” sehingga perhatian siswa tetap terpusat pada pelajaran. Beberapa “variasi” yang dapat
dilakukan guru selama proses KBM diantaranya adalah: penggunaan variasi suara (teacher
voice), pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan/kebisuan guru (teacher silence),
kontak pandang dan gerak (eye contact and movement), gesture/gerak tubuh, ekspresi wajah
guru, pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement), variasi
penggunaan media dan alat pengajaran, dll.

4. Keterampilan menjelaskan
“Menjelaskan” adalah menyajikan informasi secara lisan, dengan sistematika yang runut untuk
menunjukkan adanya korelasi/hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada 2 komponen
dalam ketrampilan menjelaskan, yaitu : Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah
secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan
dengan penggunaan hukum atau rumus-rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah
ditentukan. Dan penyajian, merupakan suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan/feedback. Kegiatan “menjelaskan” dalam proses KBM bertujuan untuk membantu siswa
memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dll, secara obyektif; membimbing siswa
memahami pertanyaan; meningkatkan keterlibatan siswa; memberi kesempatan pada siswa untuk
menghayati proses penalaran serta memperoleh feedback tentang pemahaman siswa. Apabila
seorang guru menguasai “keterampilan menjelaskan” maka guru akan lebih mudah mengelola
waktu dalam menyajikan materi, sehingga menjadi lebih efektif memanage waktu. Selain itu
penjelasan yang runut dan sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami materi, yang
pada gilirannya akan memperluas cakrawala pengetahuan siswa, bahkan mungkin penjelasan
guru yang sistematis dan mendalam akan dapat membantu mengatasi kelangkaan buku sebagai
sarana dan sumber belajar

5.Keterampilan membuka dan menutup pelajaran


a. Membuka Pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam proses KBM untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari, dan usaha tersebut diharapkan akan
memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Komponen ketrampilan membuka pelajaran
meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai
usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari. Kalimat-
kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran.
Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran.
Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal
dalam memperkenalkan pelajaran.
b. Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri proses
KBM. Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik
mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan closing yang baik dan tidak tergesa-gesa. Jangan
lupa sertakan pula doa. “Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran:
Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran
yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau
penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama
jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana
Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan
rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan
berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas
dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan
rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan
penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu
pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin
tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita
bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama,
guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas
menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus
direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam
memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas”.(Benson : 80-
85).
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok kecil dapat bertukar
informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan keputusan bersama, serta belajar melakukan
pemecahan masalah (problem solving). Diskusi kelompok merupakan strategi yang
memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu
proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta
membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

7. Keterampilan mengelola kelas


Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah proses KBM. Hal ini
berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang kondusif serta mampu
menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal, meminimalisir gangguan yang
mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa dapat fokus pada KBM yang berlangsung.
Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, guru perlu memperhatikan komponen
ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu keterampilan yang
berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar
guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Jumlah siswa dalam bemtuk pengajaran seperti ini berkisar 3 sampai 8 orang untuk setiap
kelompok kecil, dan 1 orang untuk perseorangan. Terbatasnya jumlah siswa dalam pengajaran
bentuk ini memungkinkan guru memberikan perhatian secara optimal terhadap setiap siswa.
Hubungan antara guru dan siswa pun menjadi lebih akrab, demikian pula hubungan antar siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa format mengajar seperti ini ditandai oleh adanya
hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya
kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya,
adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta
adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran.
Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran
kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta
waktu dan fasilitas yang tersedia. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini
adalah: Ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi,
ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Dari delapan keterampilan dasar yang telah diuraikan di atas, yang paling penting bagi seorang
guru adalah bagaimana guru menerapkan keterampilan tersebut sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan baik. Adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri bagi seorang guru,
bila siswa didiknya mampu memahami berbagai konsep yang disampaikan untuk kemudian
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian perlu diingat oleh
para guru, bahwa karena proses pembelajaran yang dilakukan tidak semata-mata merupakan
kegiatan transfer of knowledge namun juga transfer of moral value, maka setiap guru wajib
kiranya menyisipkan pesan moral dalam setiap event tatap muka dengan siswa didiknya selama
proses KBM.
2.13Kopetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru
Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; seorang guru profesional harus
memiliki empat kompetensi dasar dalam pendidikan. Empat kompetensi dasar ini diantaranya
adalah kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kompetensi kepribadian.
1. Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola proses belajar
mengajar. Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh pengelolaan kelas,
penguasaan materi belajar, strategi mengajar dan penggunaan media belajar.
2. Pedagogik
Kompetensi pedagogik berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam memahami proses
pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas bersifat dinamis. Ini dapat
terjadi karena komunikasi atau interaksi timbal balik antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa. Keberagaman siswa didalam kelas juga akan memerlukan keterampilan
seorang guru dalam mendisain program pembelajaran.
3. Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai pendidik untuk berkomunikasi dan
berinteraksi yang baik dengan warga sekolah maupun warga dimana guru berada.
Kemampuan sosial ini dapat dilihat melalui pergaulan sosial guru dengan siswa, rekan
sesama guru maupun dengan masyarakat dimana ia berada.
4. Kepribadian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang guru harus menunjukkan sikap dan
kepribadian yang baik. Guru yang patut ditiru merupakan filosofi yang menunjukkan
kemampuan kepribadian. Ditiru karena guru diyakini mempunyai ilmu yang bermanfaat
bagi kelangsungan hidup siswanya. Seorang guru ditiru karena pada diri guru terdapat
sikap dan pribadi yang baik.
Bab III
PENUTUP

KESIMPULAN
Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid,
baik secara individual maupun klasikal , baik disekolah maupun luar sekolah. Profesi guru
adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruaan yang menandai, keahlian guru
dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan
keguruan tertentu. Guru yang professional memiliki kompetensi keguruaan berkat pendidikan
atau pelatihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu.
SARAN
Makalah ini masih kurang dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran untuk penyempurnaan atau perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
ko, Hadi Wiyono. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap – Sesuai Dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan). Jakarta: Palanta
Hamalik, Oemar. 2002. PENDIDIKAN GURU: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Bandung: Bumi Aksara
Mukhtar, Lalu, dan Hully. 2012. PROFESI KEGURUAN. Mataram: Alam Tara Institute
http://www.websitependidikan.com/2015/10/tujuan-dan-prinsip-uji-kompetensiguru.html,
diakses pada tanggal 16 September 2016 pukul 16.10 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_kompetensi_guru, diakses pada tanggal 15 September pukul
17.00 WITA
http://fitrianahadi.blogspot.co.id/2015/12/makalah-kompetensi-guru.html, s

Anda mungkin juga menyukai