Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEGAWATDARURATAN


SISTEM KARDIOVASKULAR : HIPERTENSI EMERGENCY
PADA NY. S DIRUANG ICU RSAU ESNAWAN ANTARIKSA

Di Susun Oleh :

Uga Kurniawati 18061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN RSP TNI AU
JAKARTA
2021
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien

Nama : Ny S No Registrasi : 20 63 57
Usia : 47 Tahun Tgl Masuk : 16 Feb 2021
Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medis : SH, HT
Tgl Pengkajian : 17 Feb 2021 Jam Pengkajian : 18.30 wib

2. Keluhan Utama
Klien mengalami Penurunan Kesadaran, mengalami kelemahan pada

1
tubuh bagian kanan termasuk ekstremitas atas dan bawah, terdapat
2
sputum yang tertahan pada jalan nafas, tidak mampu batuk efektif,
terdapat retraksi dinding dada tidak simtertris, terdapat cuping hidung,
bunyi nafas gargling, sputum produktif, nafas cepat danggal, E 4 V 1 M5
GSC 10, TD 160/120 mmHg N 87x/menit, CRT < 3 detik, RR 27 x/menit,
tubuh tampak kotor, lengket, berkomunikasi dengan perawat dengan
mengedipkan mata, tampak gelisah, tidak ada demam, akral teraba dingin,
kulit tampak pucat, SPO2 90%
3. Pengkajian Fokus
a. Pengkajian Primer
1) Air Way
Terdapat sumbatan pada jalan nafas, sputum tertahan pada jalan
nafas, bunyi nafas gargling, tidak mampu batuk efektif
Diagnosa Keperawatan :
(D. 0149) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif bd sekresi yang
tertahan
2) Breathing
Terdapat Cuping hidung, retraksi dinding dada tidak simetris, nafas
cepat dangkal, RR 27x/menit, SPO2 90%
Diagnosa Keperawatan :
(D.0005) Pola Nafas Tidak efektif bd Hambatan Upaya Nafas
3) Circulation
Nadi 87x/ menit, CPR < 3 Detik,
Diagnosa Keperawata : Tidak ada masalah keperawatan
4) Disability
1
Kesadaran Somnolen, E4 V1 M5 GCS 10, mengalami kelemahan pada tubuh
2
bagian kanan termasuk ekstremitas atas dan bawah
4444 1111
kekuatan otot 4444 1111

Diagnosa Keperawatan
Gangguan Mobilitas fisik bd gangguan neuromuscular (D.0054)
5) Exsposure
terpasang urine kateter, tubuh tampak kotor, lengket, terpasang
IVFD pada tangan kanan Assering 1 kolf/ hari, Ceftriaxnone
Syring Pump 2x 1gr/ 24 jam
Diagnosa Keperawatan :
Defisit perawatan diri: mandi bd gangguan neuromuscular
(D.0109)
b. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien terjatuh dari kamar mandi 4 jam SMRS, mengalami
kehilangan kesadaran, mual, muntah 3x isi makanan, mengalami
kelemahan sisi bagian kanan, tidak ada demam
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi sejak 2017, Pernah mengalami vertigo tahun
2019
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut anak klien almh neneknya juga mengalami hipertensi
4) Pemeriksaan Fisik (Head to Toe) dengan DOTS
a) Kepala
 Deformity :
Tidak ada perubahan bentuk kepala, wajah tampak kotor
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan padabagian kepala atau
tulang kepala
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian kepala
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan dibagian/ area kepala
b) Leher
 Deformity :
Tidak ada perubahan bentuk leher, tidak ada distensi vena
jugularis
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada bagian leher
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian leher
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian leher
c) Dada
 Deformiti :
Tidak ada perubahan bentuk/ penambahan massa pada daerah
dada, terdapat retraksi dinding dada tidak simstris, pernafasan
cepat dangkal
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada bagian dada
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian dada
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian dada
d) Abdomen
 Deformiti :
Tidak ada perubahan bentuk/ penambahan massa pada
daerah abdomen
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada abdomen
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian abdomen
e) Pelvis
 Deformiti :
Tidak ada perubahan bentuk/ penambahan massa pada
daerah pelvis
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada pelvis
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian pelvis
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian Pelvis
f) Punggung
 Deformiti :
Tidak ada perubahan bentuk/ penambahan massa pada
daerah punggung
 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada punggung
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian punggung
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian Punggung
g) Ekstremitas
 Deformiti :
Mengamali kelemahan Tidak ada perubahan bentuk/
penambahan massa pada daerah ekstremitas mengalami

1
kelemahan pada tubuh bagian kanan termasuk
2
ekstremitas atas dan bawah, kekuatan otot

4444 1111
4444 1111

 Open Wound :
Tidak ada luka bakar/ robekan pada Ekstremitas
 Tenderness :
Tidak ada nyeri tekan pada bagian ekstremitas atas dan
bawah
 Swelling :
Tidak ada pembengkakan pada bagian Ekstremitas atas
maupun bawah
5) Pemeriksaan Diagnostik
Tgl Nilai
Pemeriksaan Indikasi Hasil Analisa
Periksa Rujukan
Hematologi

Darah Rutin
 Hb 17/2/21 Pemeriks 13.8 11,7 – 15,5 Leukosit
 Leukosit aan Ini 16 3600-11.000 yang tinggi

 Hematokrit untuk 100* 35-47 menunjukan

 Trombosit mengetahui 40 150.000- bahwa


atau 306.00 440.000 terjadi
mengeden 0 gangguan
tifikasi dalam tubuh
apakah risiko
ada infeksi,
kelainan infalmasi
dan ditubuh dan
juga efek dari
melihat cedera yang
apakah ada di alami
infeksi dan klien
peradangan
pada tubuh
c. Alalisa Data
No Hari Data Fokus Masalah Etilogi Paraf
1 17/2/21 Ds : -
Do :
 Terdapat secret yang
tertahan pada jalan (D. 0149)
nafas Bersihan Sekresi Yang
 Irama nafas tidak Jalan tertahan
teratur Nafas
 Nafas cepat dangkal Tidak
 Frekuensi 27x menit efektif
 Terdapat cuping
hidung
 Terdapat retraksi
dinding dada tidak
simetris
 Tampak gelisah
 Terdengar suara
gargling
 Tampak tidak
mampu batuk
 SPO2 90%
 E4 V1 M5
2 17/2/21 Ds : -
Do :
 Klien tampak tirah (D.0008)
baring
 Akral teraba dingin Penurunan Perubahan
 Warna kulit pucat Curah Afterload
 TD 160/120 mmHg jantung

3 17/2/21 Ds : -
No Hari Data Fokus Masalah Etilogi Paraf
Do : (D.0032)
 Klien tampak tirah
baring Risiko Ketidak
 Klien tampak Defisit Mampuan
mengalami Nutrisi Menelan
kelemahan pada makanan

1
tubuh bagian
2
kanan termasuk
ekstremitas atas dan
bawah
 Klien tidak dapat
mengunyah
 Reflek menelan
lemah

4 17/2/21 Ds : -
Do : (D.0142)
 Klien dirawat 2 hari
diruang ICU Risiko Peningkatan
 Klien tampak tirah Infeksi Paparan
baring organisme
 Leukosit 16.000 pathogen
 Suhu 36,7 o C lingkungan

5 17/2/21 Ds : -
Do : (D.0054)
 Klien tampak tirah
baring Gangguan Gangguan
 tampak mengalami Mobilitas Neuromuskula
kelemahan pada Fisik r
No Hari Data Fokus Masalah Etilogi Paraf
1
tubuh bagian
2
kanan termasuk
ekstremitas atas
dan bawah

4444 1111 
4444 1111
6 17/2/21 Ds : -
Do :
 Klien tampak tirah (D. 0109)
baring
 Klien tampak Defisit Gangguan
mengalami Perawatan Neuro
kelemahan ½ badan Diri : muskular
pada sisi bagian Mandi
kanan
 Klien menderita
stroke
 Klien tampak tidak
nyaman
 Kulit klien tampak
kotor
 Tampak tubuh
lengket

B. Dignosa Keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Bd Sekresi Yang Tertahan (D.0149)
2. Penurunan Curah Jantung Bd Perubahan Afterload (D. 0008)
3. Risiko Defisit Nutrisi Bd Ketidakmampuan Menelan Makanan (D.0032)
4. Risiko Infeksi Bd Peningkatan Paparan Poragnisme Patogen (D.0142)
5. Gangguan Mobilitas Fisik Bd Gangguan Neuromuscular (D.0054)
6. Defisit Perawatan Diri : Mandi Bd Gangguan Neuromuscular (D. 0109)

C. Nursing Care Plan


Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
1 17/2/21 (D.0149) Setelah 1. Kaji Pola 1. Penurunan
Bersihan dilakukan nafas Bunyi
jalan indakan (frekuensi, nafas
Nafas keperawatan kedalaman) menandakan
tidak selama 3x 24 2. Kaji suara / mengiden
efektif bd jam diharapkan nafas tifikasikan
sekresi Bersihan jalan tambahan akumulasi
yang nafas efektif 3. Monitor secret yang
tertahan Kriteria Hasil: Kesadaran menumpuk
 Klien dapat setiap jam membuat
batuk 4. Monitor kerja
 Secret hilang adanya pernafsan
atau sputum menjadi
berkurang (warna, berat
 Tidak ada jumlah, 2. Suara Nafas
suara nafas konsistensi) tambahan
tambahan 5. Beri posisi menunjukan
fowler/semi adanya
fowler adanya
6. Lakukan gangguan
penghisapan dan secret
lender yang
menggunak menumpuk
an suction 3.Kesasaran
kurang dari klien
15 detik menunjukan
7. Kolaborasi kondisi
pemberian terkini klien
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
inhalasi 3x1 4.Sputum/
hari secret
mempengaru
hi kondisi
tubuh dan
Kesehatan
klien serta
mempengaru
hi kerja
organ
pernafasan
5.Posisi
fowler/ semi
fowler
meningkatka
n ekspansi
paru
6.Penghisapan
indak
membantu
secret/
sputum
keluar dari
tubuh
7.Inhalasi
melunakan
secret dan
mempermud
ah secret
untuk keluar
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil

2 17/2/21 (D.0008) Setelah 1.Identifikasi 1. Gejala


Penurunan dilakukan tanda dan primer :
Curah tindakan gejala dispnea,
Jantung keperwatan penurunan orthopnea
selama 3x 24 curah Gejala
jam diharapkan jantung sekunder:
penurunan (primer dan Peningkata
curah jantung sekunder) n BB,
tidak terjadi 2.Observasi hepatomeg
Kriteria Hasil: TD ali, distensi
 Tidak ada 3.Monitor vena
dyspneu Intake dan jugularis,
 Tidak ada Output ronkhi
pembesaran 4.Monitor basah,
hepato saturasi oliguria,
megaly oksigen batuk, kulit
 TD < 5.Posisikan pucat
140/100 pasien fowler 2. TD pasien
mmHg / semi fowler menunjuka
6.Kolaborasi n curah
pemberian jantung
anti aritmia untuk
memonitor
keadaan
pasien
3. Balance
cairan
mengidenti
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
fikasi
adanya
edema
4. Saturasi
Oksigen
mengidenti
fikasi O2
dalam otak
3 17/2/21 (D.0032) Setelah 1. Identifikasi 1. Mengetahui
Risiko dilakukan kebutuhan kebutuhan
Defisit Tindakan nutrisi nutrisi dan
Nutrisi bd keperawatan 2. Identifikasi kekurangan
ketidakma selama 3x 24 adanya nutrisi
mpuan jam diharapkan alergi 2. Untuk
menelan risiko deficit 3. Identifikasi mengetahui
makanan nutrisi tidak perlunya adanya
terjadi penggunaa alergi
Kriteria hasil : n NGT 3. NGT
 Kebutuhan 4. Kolaborasi membantu
nutrisi pemberian klien untuk
dapat nutrisi tetap
terpenuhi enteral memenuhi
 IMT dalam kebutuhan
batas nutrisi
normal 4. Pemberian
enteral
membantu
klien tetap
memenuhi
kebutuhan
nutrisi
4 17/2/21 (D.0142) Setelah 1. Monitor 1. Untuk
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
Risiko dilakukan tanda mengetahui
Infeksi Bd Tindakan gejala apakah ada
Peningkat keperawatan infeksi infeksi atau
an selama 3 x 24 2. Batasi tidak
Paparan jam diharapkan jumlah (tanda
Poragnism risiko infeksi penggunjun tanda
e Patogen tidak terjadi gan infeksi :
Kriteria Hasil: 3. Cuci rubor,
 Tubuh baik tangan dolor,
 Tidak ada sebelum kalor,
tanda-tanda dan tumor,
infeksi sesudah fungsio
Tindakan laesa
4. Kolaborasi 2. Membatasi
pemberian jumlah
antibiotik pengunjun
g untuk
mengurang
i risiko
terkena
infeksi
nosocomial
3. Cuci
tangan
dengan air
dan sabun
membunuh
kuman
yang
menempel
4. Antibiotic
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
untuk
mengatasi
infeksi
5 17/2/21 (D.0054)
Gangguan Setelah 1. Monitor 1. Keadaan
Mobilitas dilakukan keadaan umum
Fisik Bd Tindakan umum mempernga
Gangguan keperawatan 2. Fasilitasi ruhi
Neuromus selama 3 x 24 aktivitas mobilitas
cular jam diharapkan mobiliasi : klien
Gangguan pagar 2. Pagar
mobilitas fisik tempat tempat
tidak terjadi tidur menurunka
dengan kriteria 3. Anjarkan n risiko
hasil : rom fasif jatuh
 Kekuatan 3. Rom pasif
otot
meningkat
 Pergerakan
ekstremitas
meningkat
Tujuan
No Hari Kode Dx Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
(D. 0109) Setelah 1.Monitor 1. Keadaan
Defisit dilakukan keadaan umum
Perawatan Tindakan umum mempenga
Diri : keperawatan 2.Indentifikasi ruhi
Mandi Bd selama 30 jenis bantuan kesahatan
Gangguan menit yang klien
Neuromus diharapkan dibutuhkan 2. Bantuan
cular deficit 3.Monitor perawatan
perawatan diri: kebersihan diri
mandi tidak tubuh membantu
terjadi 4.Fasilitasi klien untuk
Kriteria Hasil: mandi sesuai memenuhi
 Klien dapat kebutuhan kebutuhan
mempertaha 3. Mandi
nkan dengan air
kebersihan dan sabun
diri dapat
 Tubuh memberika
tampak n rasa
bersih dan nyaman,
nyaman merangsan
g
peredaran
darah,
membuat
tubuh
menjadi
bersih
D. Implementasi
1. Medikal Management
a. IVFD
Medikal Tgl Penjelasan Indikasi dan Respon
Management Terapi Umum Tujuan Klien
 IVFD 17/2/21 Cairan IVFD Indikasi : S:-
Assering yang Demam, O:
1 Kolf/ mengandung dehidrasi, syok, Tidak ada
hari berbagai trauma tanda-tanda
elektrolit syok
Na 130 mEq Tujuan :
K 4 mEq  Mengatasi
CI 109 mEq syok
Asetat 28  Menjaga suhu
mEq tubuh
 Mengurangi
risiko edema
serebral

b. Obat-obatan
Tgl Cara Kerja,
Nama Obat Dosis Respon
Terapi dan Fungsi
Ceftriaxone 17/2/21 Dosis Fungsi : S:-
2x1gr Untuk O:
Via syring mengobati  Ceftriaxone
pump berabagai diberikan
2x1gr macam infeksi dengan
2x10cc/24 jam pada bakteri syringpump
20cc/24jam masuk  Tidak ada
kedalam kelas tanda tanda
R : cc/jam antibiotic infeksi
= 20cc/24jam Cephalospoin
= 2,4 cc/jam untuk
menghentikan
pertumbuhan
bakteri
Flumucil 17/2/21 Dosis 4 Fungsi : S: -
amp amp/24 jam Untuk O:
Diberikan mengencerkan  Sekret/
dengan dahak/sputum sputum lebih
inhalasi yang ada pada lunak dan
saluran mudah untuk
penafasan dikeluarkan
melalui
penghisapan
lender
Amlodiphin 17/2/21 Dosis Fungsi : S:-
e 10mg/ hari 10mg/hari Menurunkan O:
(tab) Tekanan darah  Obat
golongan diberikan
antagonis via Ngt
kalsium  TD
sebelum
diberikan
obat
160/120
mmhg
 Sesudah
diberikan
obat 140/90
mmHg

c. Diet
Jenis Diit Tgl Penjelasan Indikasi Makanan Respon
Terapi Umum
Diit Cair 17/2/2 Pasien dengan Pasien Susu S:-
6x100ml 1 keadaan umum dengan 6x100cc O:
yang tidak penurunan  Diberikan
memungkinkan kesadaran, diit cair
untuk mengalami 6x100cc
memberikan mengalami via ngt
nutrisi dengan kelemahan
diit makanan pada tubuh
lunak atau
1
bagian
bubur 2
kanan
termasuk
ekstremitas
atas dan
bawah
Reflek
menenan
lemah,
tidak
mampu
mengunyah
2. Implementasi Keperawatan
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX
17/2/2 D.014 1. Mengkaji Pola 1. S : -
1 9 Nafas (frekuensi, O:
irama, kedalaman)  Nafas cepat dangkal,
 terdapat cuping hidung,
 tidak mampu batuk
2. Mengkaji adanya 2. S : -
suara nafas O:
tambahan  Terdapat bunyi nafas
gargling
3. Memonitor sputum 3. S : -
(jumlah, warna, O:
konsistensi)  Sputum produktif
 Warna hijau

4. Memonitor GCS
4. S : -
O:
 E4 V1 M5 GCS 10
5. Memberikan posisi
5. S : -
Fowler
O:
 Tampak posisi pasien posisi
fowler
6. Berkolaborasi
6. S : -
Pemberian
O:
inhalasi : flumucil
 Tampak diberikan inhalasi
amp

7. S : -
7. Melakukan
O:
Penghisapan lender
 Sputum produktif
 ± 40 cc, hijau encer
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX

17/2/2 D.000 1. Mengidentifikasi 1. S : -


1 8 tanda dan gejala O:
penurunan curah  Klien Tampak kelemahan
jantung  Tidak ada pembesaran hepar
 Tidak ada distensi vena
jugularis
2. S : -
O:
2. Mengobservasi TD 160
 (20.00) TD mmHg
120
158
 (21.00) TD mmHg
117
163
 (22.00) TD mmHg
120
140
 (23.00) TD mmHg
100
150
 (00.00) TD mmHg
110
130
 (01.00) TD mmHg
98
148
 (02.00) TD mmHg
98
130
 (03.00) TD mmHg
98
130
 (04.00) TD mmHg
95
3. Memonitor Intake 150
 (05.00) TD mmHg
dan Output 112
130
 (06.00) TD mmHg
98
140
 (07.00) TD mmHg
98
3. S : -
O:
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX
4. Memonitor  Urine 800cc
Saturasi Oksigen  IVFD 1 kolf/ hari 500 cc
 Susu 200 cc
5. Memposisikan
Pasien Fowler
4. S : -
O:
6. Berkolaborasi
 SPO2 94%
pemberian anti
5. S : -
aritmia
O:
 Tampak klien dengan posisi
fowler
6. S : -
O:
 Amlodiphine 10mg/ hari via
ngt
 TD sebelum diberikan obat
160/120 mmHg
Sesudah diberikan obat
140/90 mmHg
17/2/2 D.003 1. Mengidentifikasi- 1. S : -
1 2 kan perlunya O:
Penggunaan NGT  Tampak pasien tidak dapat
mengunyah
 Reflek menelan lemah
 Terpasang ngt
2. Berkolaborasi 2. S : -
pemberian nutrisi O:
enteral Diit Cair  Diit Cair 6x 100 cc / hari
6x100 cc  Diberikan via ngt
 Tidak ada muntah
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX

17/2/2 D.005 1. Memonitor 1. S : -


1 4 keadaan umum O:
 Tampak mengalami

1
kelemahan pada tubuh
2
bagian kanan
 kesadaran menurun
 E4 V1M5
2. Memfasilitasi 
aktivitas 2. S : -
mobilisasi : pagar O:
tempat tidur  Tampak terpasang pagar
tempat tidur

18/2/2 D.014 1. Memonitor tanda 1. S : -


1 2 gejala infeksi O:
 Klien tampak tirah baring
 Tidak ada tanda tanda gejala
infeksi
2. Membatasi jumlah 2. S : -
pengunjung O:
 Pengunjung tidak boleh
masuk kedalam ruang
perawatan ICU
3. Menuci tangan 3. S : -
sebelum dan O:
sesudah kontak  Perawat melakukan cuci
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX
dengan pasien tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Melakukan
pemberian 4. S : -
antibiotik O:
 Ceftriaxone 2x1gr / hari via
syringpump 2,4 cc/jam
Kode
Hari Tindakan Respon Paraf
DX
18/2/2 D.010 1. Memonitor 1. S : -
1 9 kebersihan tubuh O:
2. Memfasilitasi  Tubuh tampak kotor dan
mandi 2x1 hari lengkel
2. S : -
O:
 Klien tampak lebih segar
 Tampak lebih bersih dan
nyaman
 Tampak lesi di kaki

E. Evaluasi (SOAP)
Hari Kode DX Evaluasi Paraf
D. 0149 S:-
O:
 Tampak nafas cepat dangkal
 Bunyi nafas gargling
Hari Kode DX Evaluasi Paraf
 Tidak mampu batuk
 Sputum produktif
 Konsistensi sputum hijau encer
 GCS 10 E4 V1 M5
 Tampak diberikan inhalasi Flumucil 4 amp
 Tampak pasien posisi fowler
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi di dilanjutkan
1. Kaji Pola Nafas
2. Kaji suara nafas tambahan
3. Monitor sputum
4. Monitor GCS
5. Pemberian inhalasi
6. Lakukan penghisapan lendir
D. 0008 S:-
O:
 Tampak kelemahan
 Tampak kulit pucat
 Tidak ada distensi vena jugularis
160
 (20.00) TD mmHg
120
158
 (21.00) TD mmHg
117
163
 (22.00) TD mmHg
120
140
 (23.00) TD mmHg
100
150
 (00.00) TD mmHg
110
130
 (01.00) TD mmHg
98
Hari Kode DX Evaluasi Paraf
148
 (02.00) TD mmHg
98
130
 (03.00) TD mmHg
98
130
 (04.00) TD mmHg
95
150
 (05.00) TD mmHg
112
130
 (06.00) TD mmHg
98
140
 (07.00) TD mmHg
98
 Tampak diberikan posisi fowler
 Diberikan amplodiphine 10mg/hari via ngt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Mengidentifikasi penurunan curah jantung
2. Observasi TD
3. Observasi Saturasi oksigen
4. Pemberian amplodiphine 10 mg/hari

D. 0032 S:-
O:
 Tampak terpasang ngt 17/2/21
 Reflek menelan lemah
 Tidak dapat mengunyah
 Diit cair 6x100 cc/ hari
 Diit cair diberikan via ngt

A:
Masalah teratasi Sebagian
Hari Kode DX Evaluasi Paraf
P:
Intervensi dilanjutkan
Pemberian diit cair 6x 100 cc/ hari
D. 0054 S:-
O:
 Tampak tirah baring
 Terdapat kelemahan
 Terpasang pagar tempat tidur

A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Pasang pagar tempat tidur
2. Ajarkan rom pasif

D. 0142 S:-
O:
 Tidak ada gejala infeksi
 Pembatasan pengunjung diruang icu
 Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah
Tindakan
 Terpasang syring pum ceftriaxone 2x1gr / hari
2,4 cc/jam

A:
Masalah teratasi Sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
1. Monitor tanda gejala infeksi
2. Batasi jumlah pengunjung
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah Tindakan
4. Beri antibiotic
Hari Kode DX Evaluasi Paraf
5. Cek Darah rutin
D. 0109 S:-
O:
 Tampak lebih segar
 Tampak lebih nyaman
 Tampak lesi dikaki

A:
Masalah teratasi sebagaian
P:
Intervensi di lanjutkan
1. Fasilitasi mandi 2x1 hari
2. Monitor kebersihan tubuh
3. Beri pelembab kulit untuk mencegah lesi

Anda mungkin juga menyukai