Kekasih Bayangan
Kekasih Bayangan
Semu tapi nyata. Seperti itulah bayangan yang dipantulkan cermin jika kau berdiri
didepannya. Dan seperti itu juga aku dengan dia, walau terikat dalam satu ikatan tapi
sayangnya aku tidak bisa menggapainya. Karna aku hanya lukisan dibalik cermin.
Padamu pemilik hati yang tak pernah kumiliki
Semu, tapi nyata. Itulah yang kurasakan saat ku disamping mu. Tidak ada jarak, tapi
sayangnya aku tidak bisa menggapaimu. Ataukah aku hanya seperti lukisan di balik cermin.
-Dina Purwita
Hanyalah seorang gadis remaja yang menginjak kelas 12 SMA. Jatuh cinta pada
masa putih abu-abu adalah hal yang pantas untuk dikenang. Tapi apa jadinya bila orang
mengikatnya dalam satu ikatan yang dinamanakan “Pacar atau Kekasih”, menjadikankan
namanya hanya sebagai
-Aldi Fahreza.
Siswa SMA kelas 12 yang tampan, tapi nakal. Baik tapi playboy. Itulah sebutan
dicamatkan kepada seorang Aldi Fahreza. Karena sifatnya yang seperti itu, dia harus
berurusan dengan satu kata yang namanya ‘perasaan’. Tidak berniat menyakitinya tapi malah
ikut tersakiti.
PART 1
“ Paaaakkk, paakk mamat tunggu” teriak seorang gadis remaja dari radius 50 meter.
“ Paakkk, jangan ditutup dulu gerbangnya. Dina masuk dulu baru deh bapak tutup”.
“Duh.. iya nak. Cepetan masuk, ini kamu udah telat. Bisa bisa nanti bapak yang dimarahin
sama kepala sekolah”.
Bertepatan pada saat langkah kakinya masuk melewati gerbang, sebuah motor juga melewati
gerbang menyelinap antara dina dan ujung pintu gerbang.
PART 1
Kriiingggg kriiiinggg
Bunyi melengking bel menandakan jam masuk sekolah. Dari radius 100 meter terlihat
seorang gadis remaja berlari mengejar pintu gerbang yang akan tertutup. Hari pertama
sekolah seharusnya siswa boleh masuk walaupun terlambat karena pembelajaran belum
efektif. Apalagi hari ini tahun ajaran baru, banyak siswa siswa baru dan kegiatan mose yang
dilakukan.
Dia adalah Dina Partiwi, siswi yang menduduki tahun terkahir di SMA. Keterlambatannya ini
bukan tanpa sebab. Keterlambatannya ini bukan tanpa alasan, semalaman dia maraton drama
korea, memandangi oppa oppa yang tak bisa digapai dan hanya bisa dibuat baper.