Anda di halaman 1dari 1

PERANG AMBARAWA

A. ANALISIS STRUKTUR
1. ORIENTASI
Kol. Soedirman adalah pemimpin yang berhasil mengalahkan sekutu pada perang
Ambarawa yang berlangsung secara sengit.
2. RANGKAIAN PERISTIWA
Peristiwa 1
Pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk
membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah
dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Insiden bersenjata
timbul di kota Magelang, hingga terjadi pertempuran.

Peristiwa 2
Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota Magelang menuju
ke benteng Ambarawa. Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini
segera mengadakan pengejaran terhadap mereka..

Peristiwa 3
Tentara Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Soerjosoempeno di Ngipik. Karena
Sekutu berusaha menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di
bawah pimpinan Letkol. Isdiman berusaha membebaskan kedua desa tersebut, tetapi
ia gugur terlebih dahulu.

Peristiwa 4
Sejak gugurnya Letkol. Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas,
Kol. Soedirman merasa kehilangan seorang perwira terbaiknya dan ia langsung turun
ke lapangan untuk memimpin pertempuran.

3. KOMPLIKASI
Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik
gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-
benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama
sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran
berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke
Semarang.

4. RESOLUSI
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya Monumen
Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang
Kartika.

Anda mungkin juga menyukai