Makalah Psikologi Pendidikan Kelompok 1
Makalah Psikologi Pendidikan Kelompok 1
MAKALAH
Oleh :
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan. Salawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Yang membawa penerangan dari zaman jailiyah menuju zaman yang terang benderang yakni
pengetahuan.
Makalah yang berjudul Psikologi Pendidikan ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1 Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. selaku Rektor IAIN Jember,
2 Ibu Dr. Hj. Mukni’ah,M.Pd.I. selaku Dekan Jurusan Tarbiyah IAIN Jember,
3 Bapak Dr. H. Diambang Fajar Ahwa, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam IAIN Jember,
4 Bapak Dr. MU’ALIMIN S.Ag., M.Pd.I. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam penyusunan makalah ini, dan
5 Bapak/Ibu Dosen IAIN Jember yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan banyak kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca yang budiman sangat penulis harapkan. Akhirnya, mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya
dan khususnya dalam pengembangan ilmu pendidikan agama islam.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Permasalahan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Psikologi Pendidikan..................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan.......................................................................4
2.3 Tujuan Psikologi Pendidikan....................................................................................5
2.4 Peranan Psikologi Pendidikan dalam Dunia Pendidikan..........................................6
2.5 Sejarah Psikologi Pendidikan....................................................................................7
Daftar Pustaka..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mampu mendefinisikan psikologi pendidikan
2. Mampu menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan
3. Mampu menyebutkan tujuan psikologi pendidikan
4. Mampu menyebutkan peranan psikologi pendidikan dalam dunia pendidikan
5. Mampu menjelaskan sejarah psikologi pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi pendidikan merupakan dua kata yaitu psikologi dan pendidikan. Kedua kata
memilik pengertian yang berbeda namun dijadikan satu yaitu psikologi pendidikan.
Pengertian psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang menerangkan masalah
belajar pada seorang anak sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk didalamnya kondisi
yang mempengaruhi belajar (Crow & Crow, 1958:7).
Menurut Witherington Psikologi Pendidikan sebagai A Systematic study of the
process and factor involvidin the education of human being called educational
psychology (Witherington:1952). Merupakan studi sistematis tentang proses proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Menurut Berlow (1985) psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan
berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk
membantu melaksanakan tugas sebagai guru dalam proses belajar mengajar secara lebih
efektif.
John W. Santrock (2010:2) mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang
ilmu psikologi yang menghususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Menurut Sudarwan Danim (2010) psikologi pendidikan merupakan aplikasi dari
temuan psikologis di bidang pendidikan. Artinya psikologi pendidikan merupakan studi
sistematis tentang perkembangan individu dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan yang menggabungkan dua bidang yang
berbeda, yaitu pendidikan dan psikologi. Psikologi pendidikan adalah studi ilmiah untuk
memahami, memprediksi, dan mengarahkan perilaku peserta didik bagi usaha pencapaian
tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa pada intinya mengandung implikasi
adanya tiga unsur pokok dalam psikologi pendidikan yaitu: (a) masalah peserta didik, (b)
masalah proses pembelajaran dan (c) masalah situasi belajar. Dari ketiga unsur tersebut
dapat dikatakan lebih urgen dengan “masalah belajar”. Oleh karena itu para ahli
pendidikan di Eropa Barat menamakan dengan “psikologi pengajaran”, di Amerika
3
menamakan dengan”psikologi belajar” sedang di Indonesia umumnya dikenal dengan
“psikologi pendidikan”.
Dari berbagai definisi tentang psikologi pendidikan dapat diambil sebuah kesimpulan
bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala
kejiwaan dan perilaku individu di dalam situasi pendidikan untuk membantu serta
mengarahkan proses pendidikan agar lebih afektif.
Pada dasarnya psikologi pendidikan merupakan sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti, dan membahas segala tingkah laku manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan meliputi:
1. tingkah laku belajar (oleh siswa)
2. tingkah laku mengajar (oleh guru/pendidik) dan
3. tingkah laku belajar dan mengajar ( oleh siswa dan guru saling berinteraksi).
Kemudian Samuel Smith (dalam Syah, 2005) menyatakan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan ruang lingkup psikologi pendidikan yaitu:
1. The science of educational psychology (pengetahuan tentang psikologi
pendidikan);
2. Heredity (karakteristik pembawaan sejak lahir);
3. Physical culture (lingkungan yang bersifat fisik);
4. Growth (Perkembangan siswa);
4
5. Behavior Process (proses-proses tingkah laku);
6. Nature and scope of learning ( hakikat dan ruang lingkup belajar );
7. Factors that condition learning (factor-faktor yang mempengaruhi belajar);
8. Laws and theories of learning (hukum-hukum dan teori belajar);
9. Meansuremen: basic principles and definitions (pengukuran yakni prinsip-prinsip
dasar dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi);
10. Mental hygiene (kesehatan mental);
11. Character education (pendidikan membentuk watak);
12. Psychologi of elementary school subjects (pengetahuan psikologi tentang mata
pelajaran sekolah dasar);
13. Psychologi of secondary elementary school subjects (pengetahuan psikologi
tentang mata pelajaran sekolah menengah.
5
(pendidik dan peserta didik), yang saling terkait atau berinteraksi satu sama lain. Inti
persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan adalan tidak mungkin mengabaikan
persoalan psikologi pendidik, karena hal ini (profesi sebagai pendidik) terletak pada
kondisi peserta didik.
Lebih jauh, psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, sudah barang tentu
mempunyai fokus tujuannya sendiri, yaitu : pertama, tujuan ilmu itu sendiri (untuk apa
ilmu ini dipelajari dan dikembangkan oleh para ahlinya), kedua, tujuan kurikuler dalam
mempelajari sesuatu ilmu, analisis terhadap pemikiran sesuai dengan yang digambarkan
oleh kedua psikologi terkemuka ( lindgreen dan Bernard) sebagai berikut :
1. Menurut Lindgren, "Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk membantu
pendidik dan perkembangan prospektif para pendidik dalam memahami proses
pendidikan yang terbaik"
2. Menurut Bernard, "pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah untuk
memahami bagaimana proses belajar mengajar cara lebih efektif dan tetapa
sasarannya"
Dari dua pendapat ahli diatas dapat dipahami bahwa tujuan mempelajari dan
dikembangkan psikologi pendidikan adalan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dan untuk membantu para pendidik dan calon pendidik agar betul-betul memahami proses
pendidikan yang baik, sehingga mereka dapat membimbing proses belajar para peserta
didiknya cara lebih efektif dan terarah sebagai upaya untuk mengembangkan potensi-
potensi anak didiknya di sekolah secara optimal.
Psikologi pendidikan mempelajari pelajar atau siswa, belajar dan mengajar. Prinsip-
prinsip ini memutuskan perhatian, dimana informasi, keterampilan, nilai dan sikap
diteruskan dari guru ke siswa di kelas.
Ahli-ahli psikologi pendidikan menerapkan pengetahuan psikologi pendidikan dari
berbagai bidang ilmu dan juga menciptakan ilmu pengetahuan psikologi sendiri. Mereka
menggunakan metode ilmiah dan juga mengembangkan metode sendiri. Mereka
menyelidiki belajar mengajar di laboratorium, di sekolah dasar, sekolah menengah dan di
akademi militer, di perguruan tinggi, di industri dan di banyak tempat-tempat lain. Tetapi,
tidak menjadi soal di tempat apa dan apa subjek yang di pelajari. Ahli-ahli psikologi
pendidikan memusatkan perhatian, terutama penerapan pengetahuan mereka untuk
6
memperbaiki belajar dan pengajaran. Psikologi pendidikan tidak terbatas di laboratorium.
Psikologi pendidikan terutama berhubungan dengan apa yang terjadi di dalam kelas.
Dengan mengetahui banyak ilmu psikologi pendidikan, tidak otomatis kita dapat
menjadi guru teladan dan paling baik dalam mengajar siswa. Tetapi, jika tidak
mengetahui psikologi pendidikan, kita dapat gagal dalam mengajar, frustasi, dan
menghabiskan waktu karena tidak menemukan bagaimana cara mengajar yang baik
seperti orang lain yang tahu ilmu psikologi pendidikan.
Kita yakin bahwa psikologi pendidikan dapat berperan penting dalam mengajar,
terutama mengingat perkembangan sekarang ini dalam praktik pengajaran. Ada strategi
khusus yang dapat digunakan guru untuk melaksanakan tugas yang harus mereka capai.
Contoh, strategi untuk memotivasi siswa, strategi untuk mengatur kelas dan disiplin.
Dalam banyak kasus, kiranya strategi yang ada ini dapat mengubah prestasi dan sikap
siswa agar menjadi lebih baik. Kita tekankan lagi guru harus tahu perkembangan anak,
perkembangan kognitif, teori-teori belajar, dan tidak kalah pentingnya adalah psikologi
sosial, sebab hubungan antara guru dan siswa adalah masalah sosial. Disamping itu, guru
harus tahu juga bagaimana mengajar suatu pelajaran dan bagaimana memotivasi dan
mengatur kelas.
a. Pendidikan
Proses pendidikan itu sesungguhnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan
berkembang sejalan dengan perkembang an sosial budaya manusia dipermukaan bumi.
Bila diperhatikan dalam sejarah pertumbuhan suatu masyarakat, pendidikan senantiasa
menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan generasi demi generasi sejalan dengan
tuntutan masyarakat. Maju mundurnya suatu bangsa tergantung maju mundurnya
pendidikan.
Mengacu pada kenyataan di atas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu
untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokrast dan bertanggung jawab. Sementara tujuan
yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai
manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdi diri kepada-Nya.
Menurut D. Rimba, pendidikan adalah "Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh
pendidik terhadap perkembangan Jasmani dan Rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utuh.
7
Menurut Doni Koesoema A. mengartikan pendidikan sebagai proses internalisasi
budaya ke dalam diri individu dan masyarakat menjadi beradab.
Menurut Sudirman N. pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam
arti mantap.
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran, dan
jasmani anak agar selaras dengan alam dan masyarakatnya. Sedangkan secara
terminologi, pengertian pendidikan banyak sekali dimunculkan oleh para pemerhati/tokoh
pendidikan, di antaranya: Pertama, menurut Marimba pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak
didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Intinya pendidikan selain sebagal
proses humanisasi, pendidikan juga merupakan usaha untuk membantu manusia
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya (olahrasa, raga dan rasio) untuk
mencapai kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Secara umum ilmu pendidikan memiliki dua pengertian. Pertama, ilmu pendidikan
dipahami sebagai seni mendidik (the art of educating), atau seni mengajar (the art of
teaching). Kedua, ilmu pendidikan dipahami sebagai disiplin ilmu yang mempelajari
fenomena pendidikan dengan prinsip-prinsip ilmiah (science of education).
8
sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif dan obyektif dari proses belajar,
menggunakan Instrumen secara seksama dalam mengajarkan hipotesis hipotesis
pendidikan untuk diuji dari pengalaman, sering kali dalam bentuk eksperimentasi.
c. Frederick Herbart; ilmu pendidikan sebagai ilmu yang berdiri sendiri yang
mengkaji hakekat, persoalan, bentuk bentuk, dan syarat-syarat dari pendidikan
d. Driyakara: ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah tentang realitas pendidikan
e. Ngalim Purwanto, ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
merenungkan tentang gejala gejala perbuatan mendidik.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang berusaha
memecahkan masalah masalah yang terjadi di dalamnya sehingga mampu menawarkan
pilihan-pilihan tindakan mendidik anak yang efektif sehingga anak menjadi anak yang
yang beriman dan dan beriptek untuk bekal anak dimasa yang akan datang.
b. Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia,
dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih cepat.
Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek
(Yunani), yaitu : 1.) psyche yang berarti jiwa; 2.) logos yang berarti ilmu. Jadi secara
harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan tingkah laku belajar oleh siswa, tingkah laku mengajar oleh guru, dan
tingkah laku belajar mengajar oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi dalam
pandangan Arthur S. Reber (1988) seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College,
University of New York City, University of British Columbia Canada, dan juga pada
University of Innsbruck Austria, psikologi pendidikan adalah sebuah sub disiplin ilmu
psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam
hal-hal sebagai berikut.
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
2. Pengembangan dan pembaruan kurikulim.
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4. Sosialisasi dan proses-proses dan Interaksi proses proses tersebut dengan
9
pendayagunaan ranah kognitif.
5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok pokok bahasan psikologi
pendidikan menjadi tiga macam.
1. Pokok bahasan mengenai "belajar", yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan
ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai "proses belajar yakni tahapan perbuatan dan peristiwa
yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai "situasi belajar yakni, suasana dan keadaan lingkungan
baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar
siswa.
a. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan
dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya
pada prilaku.
b. Menurut Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dan hewan lainnya.
c. Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
d. Menurut Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dan hewan.
e. Menurut Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia
dan hewan juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa
peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan
f. Menurut Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia.
g. Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakekat jiwa serta prosesnya. Pengertian psikologi diatas
menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut
bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan
10
membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling
tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut
tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.
Psikologi adalah ilmu mempelajari gejala kejiwaan yang di tampakkan ataupun hewan
yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu
baik yang disadari maupun yang tidak disadari yang diperoleh melalui salah satu proses
atau langkah-langkah muak tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip
prinsip, inetode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan
masalah-masalah dalam pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik
psikofistik manusia sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku
dalam interaksi dengan lingkungan Perilaku merupakan manifestasi dan ciri-ciri
kehidupan baik yang nampak maupun yang tidak Nampak perilaku kognitif, afektif,
psikomotor.
Upaya mengenal berbagai unsur dan aspek kejiwaan yang mempengaruhi gerak-gerik
dan tingkah laku anak didik, terutama pada saat proses pendidikan sedang berlangsung,
biasanya dibahas secara berlangsung, biasanya dibahas secara khusus dan panjang lebar
dalam salah satu cabang psikolog yang disebut "psikologi pendidikan" atau" ilmu jiwa
pendidikan".
Dengan demikian psikologi pendidikan bisa disebut sebagai "salah satu cabang
psikologi yang membahas tentang berbagai tingkah laku atau gejala kejiwaan anak didik
yang berlangsung dalam proses pendidikan". Atau dengan istilah lain bisa di katakan
bahwa proses pendidikan adalah "studi kejiwaan yang sistematis tentang berbagai faktor
yang berhubungan dengan gerak gerik dan tingkah laku anak didik yang berlangsung
dalam proses pendidikan".
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Sarwan, Mu’alimin. 2007. Psikologi Pendidikan Pendekatan Pedagogis. Jember: Mu’alimin Sarwan
Kurnia, Alaika M Bagus. 2020. Psikologi Pendidikan Islam. Sukabumi: Haura Utama
Perbowosari, Heny, dkk. 2019. Pengantar Psikologi Pendidikan. Pasuruan: Qiara Media
13