Ayat Qauliyah Dan Qauniyah
Ayat Qauliyah Dan Qauniyah
Di susun Oleh :
Kelompok : 23
Fira Fadilla
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
i
Tanjung Pura, Oktober, 2016
Penulis
(Fira Fadila)
DAFTAR IS
ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
ajarannya disampaikan secara fariatif serta dikemas sedemikian rupa. Ada yang
berupa informasi, perintah dan laranagan, dan ada juga yang dimodifikasi dalam
bentuk diskripsi kisah-kisah yang mengandung ibrah, yang dikenal dengan istilah
kauliyah dan ayat qauniyah yang Allah berikan kepada manusia secara indrawi
dengan contoh-contoh kebenaranya alam ini agar kita semua dapat mengetahui
dengan jelas siapa yang menciptakan alam semesta ini dan siapa yang berhak kita
sembah semestinya, karena kita sebagai citaanya. Dalam pembahasan ini hanya
sedikit akan menjelaskan dan membuktikan bahwa alam semesta ini memang
hanya Allah lah yang mencitakan dan agar kita mengetahui apa sebenarnya tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ayat Qauliyah dan Qauniyah
dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara
mengenal Allah.
2
sangat teliti. Alam raya tidak bias dilepaskan dari ketetapan-ketapan tersebut,
kecuali jika dikehendaki oleh Allah SWT.
Eksplorasi terhadap ayat kauniyah inilah yang kita kenal sebagai sains, yang
kemudian dalam aplikasinya disebut teknologi. Sains dan teknologi (saintek) ini
adalah implementasi dari tugas manusia sebagai khalifah fil ardhi
untukmemakmurkan bumi. Karenanya bagi seorang muslim, saintek adalah sarana
hidup untuk mengelola bumi, bukan membuat kerusakan.
Paradigma seorang muslim terhadap ayat-ayat Allah ini, baik ayat qauliyah
(Al-Qur’an) maupun kauniyah (fenomena alam) adalah mutlak benar dan tidak
mungkin bertentangan, karena keduanya berasal dari Allah. Pada faktanya sains
yang telah ”proven” (qath’i) selaras dengan Al Qur’an seperti tentang peredaran
bintang, matahari dan bumi pada orbitnya. Namun sains yang masih dzanni (teori)
kadang bertentangan dengan yang termaktub dalam Al-Qur’an seperti teori
evolusipada manusia.
Allah swt. menuangkan sebagian kecil dari ilmu-Nya kepada umat manusia
dengan dua jalan. Pertama, dengan ath-thariqah ar-rasmiyah (jalan resmi) yaitu
dalam jalur wahyu melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasul-Nya, yang
disebut juga dengan ayat-ayat qauliyah. Kedua, dengan ath-thariqah ghairu
rasmiyah (jalan tidak resmi) yaitu melalui ilham secara kepada makhluk-Nya di
alam semesta ini (baik makhluk hidup maupun yang mati), tanpa melalui
perantaraan malaikat Jibril. Karena tak melalui perantaraan malaikat Jibril, maka
bisa disebut jalan langsung (mubasyaratan). Kemudian jalan ini disebut juga
dengan ayat-ayat kauniyah.
Ayat-ayat qauliyah mengisyaratkan kepada manusia untuk mencari ilmu
alam semesta (ayat-ayat kauniyah), oleh sebab itu manusia harus berusaha
membacanya, mempelajari, menyelidiki dan merenungkannya, untuk kemudian
mengambil kesimpulan. Allah swt. berfirman: “Bacalah (ya Muhammad) dengan
nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia)
dengan perantaraan alam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq:1-5)
3
Dalam sejarah peradaban Islam, para ilmuwan adalah juga ahli dalam agama
karena memahami kedudukan saintek dalam Islam. Mereka belajar ayat qouliyah
dan juga belajar ayat kauniyah. Kontribusi ilmu pengetahuan para ilmuwan
muslim menjadi tonggak kemajuan iptek di barat.
Dalam bidang matematika ada algorithm, algebra yang merupakan nama
matematikawan muslim (Alkhawarizm, Aljabar). Juga angka Arab yang
dengannya perhitungan menjadi mudah. Dalam bidang kimia ada istilah alkemi
(chemistry), alkali, alkohol. Nama-nama ilmuwan muslim spt IbnuSina (Avicena),
Ibnu Rusyd (Averous), Ibnu Khaldun menjadi nama yang gemilang. Bidang-
bidang yang sangat gemilang pada masa kejayaan peradaban Islam adalah
kedokteran, matematika, dan astronomi, karena menjadi kebutuhan langsung
seperti menentukan kiblat dan waktu-waktu ibadah.
Secara garis besar, Allah menciptakan ayat dalam dua jalan keduanya
saling menegaskan dan saling terkait satu sama lainnya. Hal ini membuktikan
Alam adalah ayat Allah SWT yang tidak tertuang dalam bentuk perkataan
Allah untuk dibaca dan dihafal. Tetapi alam adalah ayat Allah yang semestinya
Berangkat dari kesadaran tentang realitas atas tangkapan indra dan hati,
yang kemudian diproses oleh akal untuk menentukan sikap mana yang benar dan
mana yang salah terhadap suatu obyek atau relitas. Cara seperti ini bisa disebut
sebagai proses rasionalitas dalam ilmu. Sedangkan proses rasionalitas itu mampu
4
kesadaran baru tentang realitas metafisika, yakni apa yang terjadi di balik obyek
rasional yang bersifat fisik itu. Kesadaran ini yang disebut sebagai transendensi.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka
mengisyaratkan tetang keseimbangan dan kesetabilan pada istem tata surya, surat
makhluk di bumi, surat AZ-Zumar (39) : ayat 5 dan surat an-Naml (27) : ayat 28
mengisyaratkan adanya rotasi bumi dan bulatnya bumi, sebaliknya ayat kauniyah
akan menjadi bukti (Al-Burhan) bagi kebenaran ayat qauliyah (lihat surat Al-
hidrologi” atau sikulasi air (hydrologi cycle) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang terjadi akibat radiasi/panas matahari,
sehingga air yang dilaut, sungai, dan juga air pada tumbuh-tumbuhan mengalami
lalu uapair tersebut pada ketinggian tertentu menjadi dinggin dan terkondensasi
menjadi awan. Akibat angin,bekumpulan awan dengan ukuran tertentu dan terbuat
5
awan hujan, karena pengaruh berat dan gravitasi kemudian terjadilah hujan
(presipitasion).
Beberapa air hujan ada yang mengalir di atas permukaan. Tanah sebagai
aliran limpasan (overland flow) dan ada yang terserap kedalam tanah
(depresioan storage). Apabila tampungan ini telah terpenuhi, air akan menjadi
sebagian dapat mengalir literal di lapisan tidak kenyang air sebagai aliran antara
(subsurface flow/interflow).
Air dalam akifer akan mengalir sebagai air tanah (grounwter flow/base flow)
kesungai atau ketampungan dalm (deep storage). Siklus hirologi ini terjadi terus-
yaitu :
a) hujan/presipitasi.
b) penguapan/evaporasi.
d) lipahan permukaann (surface runoff) dan limpasan iar tanah (subsurface
rzrnoff)
6
Isyarat adanya fenomena “siklus hidrologi” dapat kata lihat pada surat An-
Artinya :
tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah
es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang
Pada ayat diatas, menunjukkan adanya proses inti yang sedang berlangsung
dan merupakan bagian dari proses “siklus hidrologi.”Kedua proses itu, yaitu
Dengan demikian, pada pasal ini akan dijelaskan dan diberikan contoh
hubungan antara ayat Qauliyah sebagai petunjuk wahyu yang memberikan isyarat
terhadap ayat Kauniyah. Banyak sekali contoh yang dapat dikemukakan, akan
tetapi karena keterbatasan ruang, maka dalam hal ini akan dikemukakan dua
contoh saja yang amat terkenal yaitu “Siklus Hidrologi” dan “Konsep Tentang
Alam Semesta”.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah swt. di
dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat ini menyentuh berbagai aspek, termasuk tentang cara
mengenal Allah.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://Id.harunyahya.com/id/Artikel/4510/kemampuan-memahami-ayat-ayat-allah
http://iismim.blogspot.com/2010/03/keserasian-ayat-ayat-qauliyah-dan.html