BAB 7
PEKERJAAN LAPANGAN - II
NAMA KELOMPOK 5 :
DOSEN PENGAMPU :
Teknik Audit
Audit Fungsional
Audit fungsiona adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi
lini organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam
organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama.
Audit Fungsional yang bernilai bagi sebuah organisasi mencakup audit atas:
Audit fungsional memiliki kesulitan khusus karena luas dan cakupannya. Auditor perlu
mendefinisikan parameter-parameter pekerjaan dan menjaganya tetap dalam batas yang
wajar untuk semua aspek signifikan.
Dalam audit organisasional, auditor harus mampu mengetahui struktur inti atau
organisasi. Gambaran yang jelas mengenai struktur inti yang lengkap memiliki dampak pada
cara pandang auditor memandang pengadministrasian organisasi dan pada pertanyaan
yang ditanyakan saat audit.
Hal-hal yang dilakukan Auditor Internal saat Audit Organisasional.
Audit Kontrak
Kontrak kontruksi atau operasi seringkali melibatkan uang dalam jumlah besar; kontrak
kontruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak operasi
bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak begitu
memahami biaya kontruksi dan operasi produksi yang dilakukan sendiri.
Kontrak umumnya terdiri atas tiga kategori : biaya sekaligus (lump-sum), biaya tambahan
(cost-plus), dan harga per unit (unit-price).
Pada kontrak lump-sum (harga tetap) kontraktor setuju melaksanakan pekerjaan dengan
harga tetap. Jika pekerjaan dilakukan sesuai perjanjian, hanya sedikit yang bisa dilakukan
oleh auditor.
Kontrak biaya tambahan (cost-plus) bisa jadi merupakan cara paling ekonomis untuk proyek
kontruksi atau operasi, karena banyaknya ketidakpastian dalam proyek.
Kontrak harga per unit (unit-price) berguna jika suatu proyek membutuhkan pekerjaan yang
seragam dalam jumlah besar.
Audit Integrasi
Audit integrasi (integrated auditing) akhir – akhir ini dianggap sebagai bagian utama dari
fungsi audit internal. Akan tetapi, sebagian filosofi integrasi memiliki sejarah penerapan
dalam audit internal pada tahun 1940-an. Audit – audit awal ini mengombinasikan aspek –
aspek keuangan dengan audit kinerja, sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit
keuangan akhir tahun diselesaikan sebelum audit operasional.
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis.
Audiotr harus ingat bahwa konsultan harus membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau
melindungi tanggung jawab auditor. Jadi, terdapat beberapa aturan yang harus diikuti
auditor internal dalam berhubungan dengan konsultan :
Penggunaan sumber daya dari luar dan dari mitra merupakan hal penting dibanyak bidang
spesialisasi. Misalnya bidang produksi, fisika, layanan kesehatan, pendidikan, kedokteran,
kimia, kedokteran hewan, jasa aktuaria, periklanan dan penjualan, investasi dan banyak lagi
yang lain. Staf pada pekerjaan lapangan harus lengkap dan memiliki disiplin ilmu dan
keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan temuan – temuan dan rekomendasi audit
berdasarkan fakta – fakta yang kuat dan mempertimbangkan semua aspek tindakan yang
dilakukan saat ini dan yang direkomendasikan.
Penelaah Analitis
Penelaah analitis telah lama digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Secara
tradisional, penelaahan ini dikaitkan dengan masalah – masalah keuangan. Misalnya :
Analisis tren. Analisis tren adalah pengujian yang dilakukan yang membandingkan data
sekarang dengan data sebelumnya. Data sebelumnya memberikan prediksi mengenai
bagaimana seharusnya data yang ada sekarang.
Analisis regresi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel –
variabel tertentu. Analisis ini mengukur sejauh mana variabel meningkat bersamaan atau
peningkatan satu variabel saat variabel lainnya menurun.
Dalam menguji kontrol atas aktiva tetap, auditor internal ingin mengetahui apakah aktiva
telah dikelompokkan sesuai umur manfaatnya dan apakah biaya pemeliharaan tersedian
untuk masing – masing klasifikasi. Analisis – analisis bisa mengungkapkan kebijakan
penggantian yang terlalu liberal, biaya perbaikan yang abnormal, atau biaya pemeliharaan
pencegahan yang berlebihan.
Statistik Karyawan
Laporan bisa dianalisis untuk menunjukkan berbagai hubungan antara jumlah karyawan dan
tren – tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang – cabang yang berbeda bisa dipelajari
untuk menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan.
Hasil – hasil analisis bisa jadi bukan akhir segalanya, tetapi lebih merupakan indikator untuk
studi lain yang lebih mendalam.
Perputaran Persediaan
Perputaran umumnya dilaporkan sebagai angka dalam satu kesatuan (lump sum), seringkali
mencakup sejumlah akun atau daerah penyimpangan. Analisis tingkat perputaran, termasuk
catatan barang – barang tertentu, bisa mengungkapkan berapa banyak persediaan yang
lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa menunjukkan kesalahan pembelian yang
tersembunyi dalam persediaan dan tertutup oleh rasio perputaran keseluruhan yang
memuaskan. Juga, rasio yang terlalu rendah bisa menunjukkan kecurangan dalam
pembebanan persedian.
Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut karyawan diberbagai klasifikasi kadang
kala bisa menjadi perhatian yang menarik. Juga yang layak diperhatikan adalah tingkat
perputaran per departemen atau cabang, dan tingkat perputaran organisasi dibandingkan
dengan organisasi lainnya.
Pengiriman Persediaan
Hal penting yang harus diperhatikan adalah perhitungan antara jarak mil yang dilalui rata –
rata waktu penggunaan ban, baterai, dan steker; analisis perbandingan biaya penggunaan
karyawan dibandingkan dengan mobil organisasi; dan perbandingan antara tenaga kerja
atau luas galangan kapal dan gudang dengan waktu kosong, waktu siaga, dan waktu
pengiriman di antara beberapa titik.
Untuk mendistribusikan biaya bahan baku, auditor bisa menganalisis laporan yang
menunjukkan jumlah permintaan gudang yang diproses. Namun dalam beberapa kasus,
harga rata – rata per unit bisa jadi terlalu rendah sehingga tidak membutuhkan aliran kertas
untuk pelaporan yang berlebihan.
Auditor bisa menentukan dan menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon,
jumlah panggilan keluar yang dilakukan, jumlah panggilan interlokal, rata – rata waktu
menelepon, dan jumlah telepon yang dibatasi disetiap department. Laporan periodik ke
manajemen mengenai hasil – hasil analisis yang baik dan mengurangi jumlah dan lamanya
waktu telepon yang dilakukan.
BUKTI HUKUM
Bukti hukum dan bukti audit sama-sama memiliki banyak kesamaan. Keduanya memiliki
tujuan yang sama – untuk memberikan bukti untuk mendorong keyakinan tentang
kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas suatu masalah. Keyakinan dibangun dari
pertimbangan atas informasi. Informasi tersebut yang kemudian disajikan, dalam bentuk
apapun, merupakan bukti.
Fokus bukti audit sedikit berbeda dari bukti hukum. Bukti – bukti hukum (legal evidence)
sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti – bukti audit (audit evidence) lebih
mengandalkan bukti – bukti dokumen.
Bukti Terbaik
Bukti terbaik (best evidence), sering disebut bukti primer, merupakan bukti yang paling
alami – bukti yang paling memuaskan mengenai fakta – fakta yang sudah diselidiki. Bukti
tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan kendala.
Bukti Sekunder
Bukti sekunder (secondary evidence) berada dibawah bukti primer dan tidak dapat
disamakan keandalannya. Bukti sekunder bisa mencakup salinan bukti tertulis atau lisan.
Bukti Langsung
Bukti yang meyakinkan (cnclusive evidence) merupakan bukti yang tak terbantahkan,
apapun bentuknya. Bukti ini sangat kuat sehingga mengalahkan semua bukti lainnya, dan
merupakan sumber diambilnya kesimpulan.
Bukti opini, saksi-saksi harus memberikan kesaksian hanya terhadap fakta yang mereka
dengar atau lihat. Sebaliknya auditor harus menyalin opini dan mengumpulkan serta
mengevaluasi fakta-fakta yang cenderung membuktikan kebenaran dan kesalahannya
Auditor harus memiliki aturan opini dalam pikiran mereka saat menghadapi masalah yang
berada diluar pengetahuannya. Mereka harus memahami bahwa opini orang lain adalah
absah jika opini tersebut berada dalam lingkup aturan opini ahli, tidak valid kecuali
mencakup tiga bagian penting : 1). Subjek yang berada diluar pemahaman auditor 2). Saksi
ahli yang dikenal memang memiliki pengetahuan di bidang tersebut.
Aturan bukti kabar angin memberi pernytaan yang tidak dapat diterima yang dibuat
seseorang, selain saksi ahli untuk memberikan kebenaran suatu masalah.
BUKTI AUDIT
Adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu kondisi,
wawancara, dan pemeriksaan catatan/Bukti audit yang harus memberikan dasar nyata untuk
opini, kesimpulan, dan rekomendasi audit.
1) Bukti Fisik
Bukti ini diperoleh dengan mengamati orang, properti dan kejadian. Bukti ini dapat
berbentuk pernyataan observasi oleh pengamat, atau oleh foto, bagan, peta, grafik,
atau gambar-gambar lain. Bukti grafik bersifat persuasif.
2) Bukti Pengakuan
Berbentuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan. Bukti ini tidak
bersifat menyimpulkan, jika mungkin masih harus didukung oleh dokumentasi.
3) Bukti Dokumen
Merupakan bentuk bukti audit yang paling biasa. Bisa ekternal maupun internal. Bukti
dokumen eksternal mencakup surat atau memorandum yang diterima oleh klien,
faktur-faktur dari pemasok dan lembar pengemasan. Bukti dokumen internal dibuat
dalam organisasi klien, mencakup catatan akuntansi, salinan korespondensi ke pihak
luar, laporan penerimaan melalui email, dan llain-lain.
4) Bukti Analitis
Bukti ini berasal dari analisis dan verifikasi. Sumber-sumber bukti ini adalah
perhitungan : perbandingan dengan standar yang ditetapkan, operasi masa lalu,
operasi yang serupa, dan hukum atau regulasi: pertimbangan kewajaran: dan
informasi yang telah dipecahkan kedalam bagian-bagian kecil.
Kompetensi : Bukti yang kompeten adalah bukti yang andal. Bukti tersebut haruslah yang
terbaik yang dapat diperoleh. Dokumen asli lebih kompeten dibandingkan salinannya.
Pernyataan lisan yang menguatkan adalah lebih kompeten dibandingkan pernyataan biasa.
Bukti langsunglebih andal dibandingkan bukti kabar angin.
Kertas Kerja
Kertas kerja ini mengandung substansi dasar dari pekerjaan yang dilakukan auditor
disepanjang audit khususnya pada tahap pekerjaan lapangan. Kertas kerja merupakan
dasar pengembangan bukti. Kertas kerja ini harus mencakup :
Kutipan dari sumber berwenang tentang kriteria dan standar
Ringkasan wawancara, pertemuan percakapan
Rincian pngamatan, termasuk diagram, foto, bagan, dan lain-lain
Substansi veifiksi dan pemeriksaan dokumen seperti perbandingan bahan-bahan
substantif dengan kriteria atau dokumentasi terotorisasi
Analisis temuan dari kertas kerja dan pengamatan lainnya
Perhitungan analitis terkait dengan audit
Enterprise-wide Systems
Audit Berkelanjutan
Jelaslah bahwa dalam enterprise-wide systems, audit internal harus memainkan peran kunci
dalam mengurangi resiko hingga ketingkat yang dapat diterima.
Dengan adanya peran auditor internal dalam mengurangiresiko hingga ketingkat yang dapat
diterima, beberapa masalah penting harus dibahas.
Perbedaan yang jelas harus dibuat antara apa yang dilaporkan ke manajemen pada tingkat
yang mana dan apa yg akan dilaporkan ke audit internal.