Anda di halaman 1dari 15

The Ghaznavid

Venia Alyisia (1606832580) Ilmu Komunikasi UI


Fikri Haikal Panggabean (1706059555) Ilmu
Hubungan Internasiona UI
Peta wilayah kekuasaan
Awal berdiri

Dinasti ini didirikan oleh Abu Mansur


Sebuktigin (977-997) atau Sebuktigin.
Merupakan seorang budak Samaniyah
Turki di Ghazna (sekarang afghanistan),
setelah majikannya Alp Tigin seorang
mantan jenderal Dinasti Samaniyah dari
Balkh wafat, Sebuktigin menguasai
Ghazna. Dinasti Ghaznawiyah berdiri
pada 977 M hingga 1186 M.
Masa Kejayaan
Anak paling tua dari Sebuktigin, Mahmud ibn sebuktigin
atau Mahmud (997 - 1030) mendeklarasikan
independensinya dari Dinasti Samaniyah dan meluaskan
wilayah Dinasti Ghaznawiyah.

● Perluasan mencapai teritorial Dinasti Buyid di Barat


Iran (Hamadan) hingga Punjab. Pada masa kejayaan
ini, Ghaznawiyah menguasai sebagian besar Iran,
Transoxiana, dan India Utara.
● Mahmud menyatakan kesetiaannya pada khalifah
Abbasiyah dan menunjukkan keinginannya untuk
membela Islam Sunni melawan Shi’ite Buyids.
Masa Pemerintahan
Anak kembar dari Sultan Mahmud, Mas’ud 1 (1030 - 1040) dan Muhammad (1040-1041)
- Hubungan tidak baik antara Mahmud dengan anak pertamanya Mas’ud 1
membuatnya memilih Muhammad sebagai sultan dari Ghaznawiyah
- Tidak terima dengan keputusan tersebut, Mas’ud 1 mengambil alih kekuasaan dan
setelah 10 tahun berkuasa,
- Perang Dandanaqan dengan Seljuk dan hasilnya kekalahan oleh Ghaznavid. Para
prajurit melawan kekuasaannya dan melantik Muhammad sebagai sultan.
Masa Kejayaan dari Aspek Politik

● Pada tahun 1001 M, Sultan Mahmud menaklukan kota Kabul, Khasma, Punjab, Multand, dan
sedikit wilayah Cina
● Pada tahun 1024 M, Sultan Mahmud menjalankan 17 ekspedisi ke India dan berhasil menguasai
daerah Gujarat dan sebuah kuil Hindu di Somnath. Daerah Sultan Mahmud meliputi India Utara,
Irak, Persia, Turkistan, dan beberapa kerajaan Hindu di lembah Gangga.
● Mengajukan konsep ‘circle of power’ atau ‘circle of justice’, yaitu keadilan dapat dijaga oleh
monarki absolut diluar masyarakat, bahwa seorang pemimpin memerlukan pasukan yang loyal,
dan dalam mengelola pasukan tersebut dibutuhkan keahlian manajerial yang baik oleh sang
pemimpin.
Kebudayaan

Dinasti ini berasal dari etnis Turki Asia Tengah, tetapi


bahasa yang mereka gunakan adalah new persian
(second language of high culture yang
dikembangkan oleh orang muslim). Hingga beberapa
ahli memandang dinasti ini sebagai Dinasti Persia
karena adat kebudayaan, sastra, dan budaya yang
terpengaruh oleh Persia.

Ferdowsi and Three Ghaznavid Poet


Ekonomi

Kebiasaan Sultan yang membagikan


harta rampasan kepada Rakyat Kota
Ghazna.

Membangun beberapa fasilitas seperti


Masjid Arus Al Falaq, Istana di Afghan
dan Shal.
Ekonomi

Perdagangan dan Pertanian

Pertanian terkonsentrasi pada daerah oasis. Pertanian dilakukan dalam skala


kecil untuk dipasok ke beberapa kota seperti Nishapur, Merv dan Herat. Hanya
bahan makanan tertentu yang diekspor sampai ke Mesir dan Turki.

Produksi industri juga bergerak pada bidang kerajinan dalam skala kecil. Hanya
di Khurasan semua produksi yang dikumpulkan dari kota-kota lain kemudian
diekspor. Produk yang diekspor adalah tekstil dan karpet. Pedagang juga
berpindindah dengan karavan.
Ilmu Pengetahuan dan Sastra

Dalam riwayat Daulat Shah lebih kurang


terdapat 400 penyair yang menghadiri
pertemuan untuk memuji sultan. Hal ini
dikarenakan kebijakan Sultan Mahmud yang
menyuruh cendikiawan untuk tinggal di
dalam istana.

Kebudayaan kerajinan juga berkembang di


Istana seperti proses mengajar menyulam
Tiraz.
Arsitektur
Masa kemunduran

- Faktor internal: Kenaikan putra Mahmud, Muhammad setelah Mahmud


wafat pada 1030. Muhammad tidak disukai para tentara. Hal ini
menyebabkan takhta jatuh ke adiknya, Mas’ud.
- Putra Mahmud, Mas'ud, tidak dapat mempertahankan kekaisaran dan
setelah mengalami kekalahan besar dalam Pertempuran Dananaqan pada
1040.
- Ghaznavid kehilangan wilayah kekuasaan mereka yakni Iran dan Asia
Tengah ke Seljuk.
Masa kemunduran

- Ghaznavid semakin melemah ketika Masud III meninggal pada 1115


- Kota Ghazna ditaklukkan oleh Alauddin Hussein, Raja Ghor pada 1151.
- Kekuatan Ghaznavid tetap berlanjut di Lahore, hingga pada 1186 Gor di
bawah pimpinan Ibn Syam menaklukkan Lahore.
- Pemimpin terakhir Ghaznavid, Khusrau Malik terbunuh.
Referensi

Bosworth, C. E., The Ghaznavids: Vol. IVa. UNESCO. (Hlm. 102-124)

Etheredge, Laura. 2010. Islamic History. New York : Britannica Educational


Publishing. (Hlm. 114 - 117)

Anda mungkin juga menyukai